• www.berasx.blogspot.com

  • www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label Budidaya tanaman 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya tanaman 1. Tampilkan semua postingan

Budidaya tanaman 1




Keperluan akan bahan pangan 

senantiasa menjadi permasalahan 

yang tidak putus-putusnya. 

Kekurangan pangan seolah olah 

sudah menjadi persoalan akrab 

dengan manusia. Kegiatan pertanian 

yang meliputi budaya bercocok 

tanam merupakan kebudayaan 

manusia paling tua.  

 

Sejalan dengan peningkatan 

peradaban manusia, teknik budidaya 

tanaman juga berkembang menjadi 

berbagai sistem. Mulai dari sistem 

yang paling sederhana sampai  

 

sistem yang canggih. Berbagai 

teknologi budidaya dikembangkan 

guna mencapai produktivitas yang 

diinginkan.  

 

Istilah teknik budidaya tanaman 

diturunkan dari pengertian kata-kata 

teknik, budidaya, dan tanaman. 

Teknik memiliki arti pengetahuan 

atau kepandaian membuat sesuatu, 

sedangkan budidaya bermakna 

usaha yang memberikan hasil. Kata 

tanaman merujuk pada pengertian 

tumbuh-tumbuhan yang diusahakan 

manusia, yang biasanya telah 

melampaui proses domestikasi.   

 

Teknik budidaya tanaman adalah 

proses menghasilkan bahan pangan 

serta produk-produk agroindustri 

dengan memanfaatkan sumberdaya 

tumbuhan. 

 

Cakupan obyek budidaya tanaman 

meliputi tanaman pangan, 

hortikultura, dan perkebunan.   

 

Sebagaimana dapat dilihat, 

penggolongan ini dilakukan 

berdasarkan objek budidayanya: 

 

• Budidaya tanaman, dengan 

obyek tumbuhan dan diusahakan 

pada lahan yang diolah secara 

intensif. 

• Kehutanan, dengan obyek 

tumbuhan (biasanya pohon) dan 

diusahakan pada lahan yang 

setengah liar. 

 

Budidaya tanaman  memiliki dua ciri 

penting yaitu:  

 

1. Selalu melibatkan barang dalam 

volume besar  

2. Proses produksinya  memiliki 

risiko yang relatif tinggi.  

 

Dua ciri khas ini muncul karena 

pertanian melibatkan makhluk hidup 

dalam satu atau beberapa tahapnya 

dan memerlukan ruang untuk 

kegiatan itu serta jangka waktu 

tertentu dalam proses produksi.  

 

Beberapa bentuk pertanian modern 

(misalnya budidaya alga, 

 2 

hidroponika telah dapat 

mengurangkan ciri-ciri ini tetapi 

sebagian besar usaha pertanian 

dunia masih tetap demikian. 

 

 

1.2. Tindak  Budidaya  

Tanaman 

 

Kegiatan pertanian (budidaya 

tanaman) merupakan salah satu 

kegiatan yang paling awal dikenal 

peradaban manusia dan mengubah 

total bentuk kebudayaan.   

Para ahli prasejarah umumnya 

bersepakat bahwa pertanian 

pertama kali berkembang sekitar 

12.000 tahun yang lalu dari 

kebudayaan di daerah "bulan sabit 

yang subur" di Timur Tengah, yang 

meliputi daerah lembah Sungai 

Tigris dan Eufrat terus memanjang 

ke barat hingga daerah Suriah dan 

Yordania sekarang.  Bukti-bukti yang 

pertama kali dijumpai menunjukkan 

adanya budidaya tanaman biji-bijian 

(serealia, terutama gandum,  kurma 

dan polong-polongan pada  daerah 

tersebut.  

 

Pada saat itu, 2000 tahun setelah 

berakhirnya Zaman Es terakhir di 

era Pleistosen, di dearah ini banyak 

dijumpai hutan dan padang yang 

sangat cocok bagi mulainya 

pertanian. 

 

Budidaya tanaman  telah dikenal 

oleh masyarakat yang telah 

mencapai kebudayaan batu muda 

(neolitikum), perunggu dan 

megalitikum.  

 

Pertanian mengubah bentuk-bentuk 

kepercayaan, dari pemujaan 

terhadap dewa-dewa perburuan 

menjadi pemujaan terhadap dewa-

dewa perlambang kesuburan dan 

ketersediaan pangan. 

 

Teknik budidaya tanaman lalu 

meluas ke barat (Eropa dan Afrika 

Utara, pada saat itu Sahara belum 

sepenuhnya menjadi gurun) dan ke 

Timur (hingga Asia Timur dan Asia 

Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkok 

menunjukkan adanya budidaya 

jewawut (millet) dan padi sejak 6000 

tahun sebelum Masehi.  

 

Masyarakat Asia Tenggara telah 

mengenal budidaya padi sawah 

paling tidak pada saat 3000 tahun 

SM dan Jepang serta Korea sejak 

1000 tahun SM.  Sementara itu, 

masyarakat benua Amerika 

mengembangkan tanaman dan 

hewan budidaya yang sejak awal 

sama sekali berbeda.  

 

Budidaya sayur-sayuran dan buah-

buahan juga dikenal manusia telah 

lama.  Masyarakat Mesir Kuno (4000 

tahun SM) dan Yunani Kuno (3000 

tahun SM) telah mengenal baik 

budidaya anggur dan zaitun. 

 

Teknik budidaya tanaman pada 

zaman dahulu tidak dikelompokkan  

kedalam teknik budidaya, karena 

pada saat itu belum melakukan 

tindak budidaya tanaman, karena 

sifatnya masih mengumpulkan dan 

mencari  bahan pangan. 

 

Suatu kegiatan dimasukkan kedalam 

tindak budidaya dikatakan apabila 

telah melakukan 3 hal pokok yaitu;  

 

1. Melakukan pengolahan tanah 

 3 

2. Pemeliharaan untuk  mencapai 

produksi maksimum 

3. Tidak berpindah-pindah 

Pada umumnya kegiatan budidaya 

tanaman terkait dengan tingkat 

pengetahuan manusia pada masa 

itu. Relevansi dari peradaban 

tersebut terwujud pada kesadaran 

untuk melaksanakan tindak 

budidaya.  Tindak awal dari 

dimulainya teknik budidaya dimulai 

dengan menetapnya seorang 

peladang menempati suatu areal 

pertanaman tertentu.   

 

Teknik budidaya yang sudah maju 

ditandai oleh adanya:  

1. Lapang produksi 

2. Pengelolaan yang berencana 

3. Memiliki minat untuk mencapai 

produksi maksimum dengan 

menerapkan berbagai ilmu dan 

teknologi.  

 

Tingkatan teknik budidaya tanaman 

berjenjang dari yang paling 

sederhana sampai yang 

maju/canggih. Nilai kegiatan 

budidaya tersebut tergantung pada 

tingkat ketiga dari teknik budidaya.  

 

Tingkatan tindak budidaya tanaman 

dicerminkan juga oleh tingkatan 

pengelolaan lapang produksi. 

Pengelolaan yang paling sederhana 

sampai pengelolaan yang paling 

maju, yaitu teknik budidaya yang 

telah melakukan pengelolaan 

terhadap unsur iklim, air, tanah dan 

udara. Pada kelompok ini pelaku 

budidaya telah dapat mengestimasi 

produksi maksimumnya dan panen 

yang tepat waktu.   Sebagaimana 

diketahui ketepatan saat panen 

sangat menentukan nilau jual suatu 

produk. Intensifikasi dalam 

pengelolaan lapang produksi diikui 

juga oleh meningkatnya sarana 

agronomi baik bahan atau jasa.  

1.3. Aspek  dan  Lingkup 

Teknik  Budidaya 

Tanaman  

 

1.3.1. Aspek budidaya 

 

Aspek  budidaya meliputi tiga aspek 

pokok, yaitu: 

1. Aspek pemuliaan tanaman 

2. Aspek fisiologi tanaman 

3. Aspek ekologi tanaman 

 

Ketiga aspek ini merupakan suatu 

gugus ilmu tanaman (crop science) 

yang langsung berperan terhadap 

budidaya tanaman dan sekali gus 

terlihat pada produksi tanaman. 

 

Hasil pemuliaan tanaman, berupa 

varietas yang memiliki berbagai  

sifat unggul.  Akan tetapi sifat unggul 

ini hanya akan muncul bila teknik  

budidaya yang dilakukan sesuai 

dengan sifat yang diinginkan 

varietas unggul tersebut.  Dengan 

kata lain keberhasilan dalam 

penggunaan varietas unggul sangat 

tergantung pada bagaimana pelaku 

budidaya telah melakukan tindak 

budidayanya secara benar. 

 

Peningkatan produksi pangan tidak 

hanya mengandalkan penemuan-

penemuan varietas-varietas baru 

yang mempunyai kelebihan-

kelebihan tertentu, tetapi juga harus 

memperbaiki metoda atau teknik 

budidayanya serta mengusahakan 

cara bertanam yang benar.  

 

Pemulia tanaman terus berupaya 

untuk menghasilkan berbagai 

 4 

modifikasi keunggulannya guna 

mencapai peningkatan kebutuhan 

manusia. 

 

Aspek fisiologis dalam teknik 

budidaya tanaman mencakup 

segenap kelakuan tanaman dari 

taraf benih sampai taraf panen. 

  

Ekologi tanaman merupakan seluruh 

faktor di luar tanaman utama (baik 

biotik maupun abiotik) yang 

mempengaruhi pertumbuhan dan 

perkembangan tanaman. 

 

1.3.2. Lingkup budidaya 

tanaman 

 

Lingkup dari budidaya tanaman 

terdiri dari bidang ilmu: 

1. Pemuliaan tanaman 

2. Teknologi benih 

3. Pengolahan  

4. Teknik budidaya 

5. Pengendalian hama, penyakit 

dan gulma 

6. Pemanenan 

 

Seluruh lingkup budidaya tanaman 

berada dalam konteks yang padu. 

Satu sama lain dan mempunyai 

hubungan timbal balik yang erat.   

 

Kegiatan budidaya tanaman itu 

sendiri mengandung 3 faktor utama 

yaitu:  

a. Tanaman 

b. Lingkungan tumbuh atau lapang 

produksi dan teknik budidaya 

atau pengelolaan. 

c. Produk tanaman  

 

Tanaman pertanian adalah tumbuh-

tumbuhan  yang dikelola manusia 

pada batas tingkat tertentu.  Jumlah 

spesies yang termasuk kedalam 

tanaman pertanian ini cukup banyak 

mencapai 20.000 spesies lebih.  

Meningkatnya peradaban dan 

kebudayaan  manusia serta 

pemenuhan  kebutuhan pangan, 

sandang dan papan akan 

menambah jumlah spesies yang 

termasuk ke dalam tanaman 

pertanian.  

 

Tanaman mengalami dua tahap 

perkembangan yaitu tahap 

perkembangan  vegetatif dan 

reproduktif.  Tahap perkembangan 

vegetatif meliputi perkecambahan 

benih, pemunculan dan 

pertumbuhan bibit dan menjadi 

tanaman dewasa.  Sedangkan tahap 

perkembangan reproduktif meliputi 

pembentukan bunga, pembentukan, 

pemasakan dan pematangan biji.  

 

Lingkungan tumbuh tanaman dapat 

digolongkan ke dalam lingkungan 

abiotik berupa tanah atau 

medium/substrat lainnya dan iklim 

atau cuaca dan lingkungan biotik 

berupa makhluk hidup lainnya.   

 

Tanah atau medium/substrat 

merupakan pemasok hara dan air 

yang diperlukan tanaman selain 

sebagai tempat hidup komponen 

biotik, baik yang menguntungkan 

maupun yang merugikan.  

 

Iklim terdiri dari unsur/unsur seperti 

udara, angin, suhu, kelembaban 

udara, cahaya matahari, dan hujan.  

 

Lingkungan biotik meliputi hama, 

penyakit dan gulma yang merugikan 

dan makhluk lainnya yang 

menguntungkan tanaman. 

 

 5 

Lingkungan tumbuh yang baik 

memungkinkan produksi tanaman 

yang baik juga. Tanaman dengan 

lingkungan tumbuhnya saling 

berinteraksi dan mempengaruhi satu 

sama lain.  

 

1.3.3. Produk budidaya 

tanaman 

 

Produk tanaman dapat 

dikelompokkan menjadi dua bagian 

yaitu: 

1. Produk dari teknik budidaya 

yang dapat digunakan langsung 

2. Benih atau bibit yang merupakan 

produk pertanian untuk 

mempertahankan kelangsungan 

budidaya . 

 

Kedua produk tanaman ini memiliki  

prinsip yang berbeda dalam 

pengelolaannya.  

 

Pengelolaan untuk menghasilkan 

benih/bibit mencakup dua prinsip 

yaitu: 

a. Prinsip genetis,  dalam prinsip  

ini teknik budidaya diarahkan 

untuk menghasilkan benih/bibit 

yang bermutu genetik tinggi 

yakni; murni genetik, jelas 

varietas, atau benar tipe. 

b. Prinsip agronomis, prinsip ini 

mengarahkan   teknik budidaya 

untuk menghasilkan benih 

bermutu fisiologis dan mutu fisik  

yang tinggi, selain hasilnya juga 

tinggi.    

 

 

 

 

 

 

Sebagai ilustrasi bagaimana produk 

tanaman pertanian di dunia sampai 

pada tahun 2002 dapat dilihat pada 

Gambar 1.  

 

Pada Gambar 1 berikut ini dapat 

dilihat walaupun spesies yang 

dimanfaatkan manusia di dunia ini 

mencapai 20.000 spesies, akan 

tetapi produk terbesar diperoleh ada 

tanaman bahan pangan seperti 

gandum, padi, jagung dan kentang.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 6 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1. Produksi tahunan beberapa tanaman pertanian di dunia 

 7 

Peningkatan kebutuhan akan bahan 

pangan, sandang, dan pangan pada 

jenis tertentu akan menghasilkan 

temuan varietas baru yang unggul 

hanya pada jenis yang diminati saja, 

sedangkan pada jenis lainnya relatif 

lebih lambat.   

 

Gambar  1 juga memperlihatkan 

peningkatan produksi yang relatif 

lebih cepat pada bahan makanan 

yang berfungsi sebagai makanan 

pokok dunia dibandingkan dengan 

jenis makanan lainnya. 

 

Peningkatan produksi pertanian 

dunia  sangat tergantung pada 

bagaimana pelaku pertanian 

melaksanakan teknik budidayanya.  

 

Beberapa produk pertanian yang 

saat ini berhasil berkembang cukup 

berarti di Indonesia antara lain : 

a. Tepung, beras, ubi kayu, 

jagung, gandum 

b. Buah-buahan : jeruk, pisang, 

mangga, dll 

c. Sayur-sayuran: kubis, kentang 

d. Kacang-kacangan: kacang 

tanah, kedelai 

e. Ikan segar, udang, telur, susu, 

dairy produk 

f. Daging ayam, sapi, kerbau 

g. Makanan jadi, minuman 

h. Ternak, hasil peternakan, 

makanan ternak 

 

1.4. Potensi sumber daya 

alam  Indonesia . 

 

Indonesia secara alamiah adalah 

negara pertanian dengan budaya 

pertanian yang kuat. Bertani, 

beternak, berburu ikan dilaut adalah 

keahlian turun-menurun yang sudah 

mendarah daging. Teknologi dasar 

ini sudah dikuasai sejak jaman 

nenek moyang. Karena  budaya 

pertanian yang telah mendarah 

daging maka usaha pada sektor 

pertanian kita sebenarnya dapat 

dipacu untuk berproduksi sebesar-

besarnya. 

 

Luasnya lahan, cadangan air yang 

melimpah, dan potensi wilayah yang 

tersedia mulai dari dataran rendah 

sampai dataran tinggi yang 

mendukung menjadi obsesi dalam 

menjadikan Indonesia sebagai 

pemasok hasil pertanian unggulan di 

kemudian hari.  

 

Indonesia memiliki potensi 

sumberdaya yang tidak akan pernah 

habis, dan akan tetap ada 

sepanjang usia alam itu sendiri yakni 

manusia,sinar matahari, tanah, 

hutan,  dan laut.  

 

Manusia dengan akal dan budaya 

lokal daerah yang beraneka ragam 

akan menghasilkan beragam 

teknologi budidaya yang unggul 

spesifik lokasi. Teknik budidaya 

yang berbasis pada keragaman 

fertilitas tanah, yang berkaitan 

dengan jenis tanaman yang sesuai 

dengan kondisi setempat akan 

mengakibatkan keunggulan 

komparatif dari jumlah dan mutu 

pertanian yang dihasilkan.  

 

Biodiversitas tanaman dan hewan 

Indonesia yang dapat dimanfaatkan 

juga relatif tinggi.  Hal ini 

mengakibatkan munculnya  

komoditas unggulan daerah yang 

potensial.  

 

 8 

Beberapa komoditas unggulan 

daerah misalnya: 

- Aceh  yang berpotensi untuk 

nilam dan tanaman hutan 

- Banten dengan komoditas 

unggulan padi, palawija, 

sayuran dan buah-buahan 

- Sumatera Utara yang terkenal 

dengan tanaman perkebunannya 

seperti kelapa sawit, karet dan 

tembakau deli.  

- Sumatera barat dengan padi dan 

bengkuangnya 

- Sumatera Selatan dengan buah 

duku 

- Jawa Barat dengan padi, 

hortikultura,  dan teh  

- Madura yang memiliki 

keunggulan dalam penghasil  

jagung  

- Maluku (Studi kasus pada 

Kabupaten Buru seluas 511.619 

ha) memiliki komoditas unggulan 

terdiri kelapa 9.250,2 ha, kakao 

6.239, 5 ha, cengkeh 4.590, 6 

ha, jambu mete 1.213,4 ha, kopi 

196, 6 ha, pala 456, 8 ha, dan 

vanili 12,0 ha, dengan rata-rata 

produktivitas yang diperoleh dari 

komoditas perkebunan adalah : 

kelapa 1,2 t/ha/tahun, kakao 1,0 

t/ha/tahun, cengkeh 1,2 

t/ha/tahun, jambu mete 0,8 

t/ha/tahun, kopi 1,0 t/ha/tahun, 

dan pala 0,9 t/ha/tahun. 

 

Laut Indonesia lebih kurangnya 70% 

belum dieksploitasi secara luas. Laut 

yang menyimpan kekayaan 

biodiversitas dan sumber gizi praktis 

masih belum tersentuh bahkan 

sebahagian besar belum 

terbayangkan. Disamping itu kita 

juga memiliki asset lain yang sangat 

potensial yaitu hutan tropis yang 

bertindak sebagai produsen oksigen 

untuk kebutuhan umat manusia.  

 

Sinar matahari  sepanjang tahun 

menyebabkan kita tidak memerlukan 

rumah kaca yang mahal untuk 

mengembangkan sektor 

pertaniannya. Sinar matahari yang 

memungkinkan terjadinya proses 

fotosintesa pada tanaman 

memungkinkan untuk 

mengembangkan dan menghasilkan 

komoditas pertanian yang sangat 

besar. 

 

Rancang bangun revitalisasi sektor 

pertanian saat ini berfokus pada 

penyiapan rancang bangun untuk 

peningkatan produk pertanian 

secara kuantitas dan kualitas.   

 

Beberapa hal-hal yang harus 

dirancang secara cermat dalam 

rancang bangun tersebut meliputi 

kondisi luas lahan yang tersedia 

termasuk didalamnya jenisnya 

(sawah, lahan tadah hujan, dan 

lahan kering yang akan ditanami 

untuk tanaman pangan), jenis 

komoditas (hortikultura, perkebunan, 

obat-obatan/ dan industri)  serta 

pelaku tindak budidaya (siapa 

petaninya).  

 

Untuk meningkatkan produktivitas 

yang diinginkan, kebutuhan pupuk 

dan pestisida  untuk setiap 

pertanaman harus dihitung dengan 

cermat dan dirancang cara 

pengadaannya dengan teliti agar 

pupuk/pestisida  berkualitas baik 

sudah tersedia dengan jumlah yang 

dibutuhkan pada waktu yang tepat.  

 

 

 9 

Pengadaan bibit/benih berkualitas 

baik dan diperlukan harus dirancang 

secara tepat.  Konservasi air melalui 

pemanenan air hujan harus 

dirancang secara baik dan memadai 

agar tak terjadi kehilangan air yang 

berlebihan, dan air tersebut dapat 

dipakai sebagai air irigasi pada 

musim kemarau berikutnya.  

Desain/rancang bangun sistem 

pertanian berkelanjutan akan 

diterapkan di setiap daerah dan 

harus disesuaikan dengan faktor 

biofisik daerah (site specific) dan 

disusun sedemikian rupa sehingga 

sistem pertanian berkelanjutan 

terwujud di setiap daerah. 

Oleh karenanya untuk mencapai 

cita-cita Indonesia sebagai negara 

agraris yang unggul hendaknya 

diperhatikan hal-hal berikut: 

1. Sistem pertanian yang 

disesuaikan dengan kondisi 

biofisik daerah 

2. Sistem usaha agribisnis  

3. Teknik budidaya 

4. Perbaikan proses produksi 

5. Pemasaran produksi 

6. Peningkatan akses masyarakat 

terhadap teknologi 

7. Pendanaan usahanya dan upaya 

peningkatan pelanggan, 

sehingga masyarakat mampu 

meningkatkan profit 

8. Meningkatkan pengembangan 

produk dan memperbaiki kualitas 

1.5. Peningkatan 

produktivitas 

Perubahan ekonomi dan 

peningkatan pendapatan 

masyarakat tani  ke arah yang lebih 

baik adalah salah satu tujuan 

terpenting dari budidaya yang 

dilakukan.  

Peningkatan ekonomi itu harus 

dapat diwujudkan, terutama melalui 

peningkatan produktivitas pertanian. 

Hal ini sangat berkaitan dengan 

rancangan perbaikan teknik 

budidaya  di suatu daerah yang 

harus didasarkan pada faktor biofisik 

dan keadaan sosial, budaya, dan 

ekonomi setempat dengan tujuan 

agar produktivitas pertaniannya 

dapat menjamin pendapatan petani 

yang cukup tinggi untuk mendukung 

kehidupan yang layak.  

Dengan demikian penetapan 

rancangan budidaya dan pemilihan 

jenis komoditas yang akan 

diusahakan di suatu daerah harus 

dilakukan bersama- sama antara 

pemerintah,peneliti dan masyarakat 

petani. 

Di samping itu perlu di 

pertimbangkan jaminan terhadap 

kelestarian lingkungan hidup. Setiap 

buidaya tanaman yang dilakukan 

disamping dapat meningkatkan 

produktivitas, juga harus dapat 

menekan/ mencegah penurunan 

kualitas lingkungan (environmental 

degradation) sehingga kenyamanan 

hidup masyarakat dapat terjaga 

secara lestari.  

Karena itu tujuan akhir dari segala 

upaya yang dilakukan pada setiap 

usaha bertanam, apapun yang 

dilakukan  adalah untuk 

mendapatkan hasil yang setinggi 

mungkin baik dari segi kuantitas 

 10 

maupun kualitas apakah itu berupa 

bagian generatif atau vegetatif.  

Pada kondisi yang kurang 

menguntungkan atau dalam upaya 

memperbaiki tingkat produktivitas 

suatu jenis tanaman, pengetahuan 

yang luas mengenai tanaman itu 

sendiri khususnya menyangkut 

proses produksi yang diperlukan 

untuk menghasilkan produksi 

optimum mutlak diperlukan.  

 

Analisis konseptual dalam 

mengidentifikasi seluruh faktor-faktor  

pembatas produksi merupakan 

landasan utama dalam 

meningkatkan hasil pertanian.  

 

1.6. Rangkuman 

 

1. Teknik budidaya tanaman adalah 

proses menghasilkan bahan 

pangan serta produk-produk 

agroindustri dengan 

memanfaatkan sumberdaya 

tumbuhan. 

 

2. Awal  dimulainya teknik budidaya 

ditandai  dengan menetapnya 

seorang peladang menempati 

suatu areal pertanaman tertentu. 

   

3. Budidaya tanaman  memiliki dua 

ciri penting yakni  selalu 

melibatkan barang dalam volume 

besar  dan proses produksinya  

memiliki risiko yang relatif tinggi. 

 

4. Suatu kegiatan dimasukkan 

kedalam tindak budidaya apabila 

telah melakukan 3 hal pokok 

yaitu: 1) melakukan pengolahan 

tanah; 2)  pememeliharaan untuk  

mencapai produksi maksimum; 

dan 3) tidak berpindah-pindah 

 

5. Aspek  budidaya meliputi tiga 

aspek pokok, yaitu: 1) aspek 

pemuliaan tanaman; 2)  aspek 

fisiologi tanaman; dan 3) aspek 

ekologi tanaman 

 

6. Produk tanaman dapat 

dikelompokkan menjadi dua 

bagian yaitu: produk yang dapat 

digunakan langsung dan benih 

atau bibit yang merupakan 

produk pertanian untuk 

mempertahankan kelangsungan 

budidaya . 

 

7. Peningkatan produksi pangan 

dilakukan melalui  penemuan-

penemuan varietas-varietas baru 

yang mempunyai kelebihan-

kelebihan tertentu, perbaikan 

metoda atau teknik budidayanya 

serta mengusahakan cara 

bertanam yang benar.  

 

1.7. Tugas 

 

1. Jelaskan secara ringkas  

pegertian dari teknik budidaya 

tanaman.  

 

2. Perkembangan teknik budidaya 

tanaman  tidak terjadi secara 

seketika, akan tetapi 

barlangsung perlahan-lahan 

akan tetapi pasti. Buatlah 

perkembangan pertanian ini 

secara skematis (dimulai dari 

saat penggunaan teknologi 

sederhana sampao modern)  

sehingga jelas tergambar 

bagaiman perkembangannya.   

 

3. Menurut kamu adakah hubungan 

antara peningkatan kebudayaan 

dengan peningkatan teknik 

budidaya tanaman 

 11 

 

 

4. Amati daerah sekitarmu (jikalau 

ada pergilah ke kawasan 

pertanian) amati bagaimana 

teknik budidaya yang telah 

dilakukan, apakah teknik yang 

dipergunakan sudah  mencukupi 

syarat untuk mencapai hasil 

yang optimal 

 

5. Buatlah tabel yang berisikan  

teknik budidaya yang digunakan 

pada padi sawah, jagung,  

mentimun, kedelai, sawi dan 

kelapa sawit. 

 

No Jenis  Teknik  budidaya  

1 Padi 

sawah 

........................... 

2 ......... .......................... 

3 ......... ......................... 

4 ........ ......................... 

5 ........ ......................... 

6 ........ ......................... 

 

 

6. Apa perbedaan mendasar 

sistem budidaya pertanian 

yang dilakukan pada lahan 

kering dan lahan sawah. 

 

7. Apakah kita dapat menanam 

setiap jenis tanaman pada 

lokasi tertentu 

 

8. Apa yang terjadi apabila kita 

menggunakan pupuk dan 

pestisida secara berlebihan 

 

9. Dalam era otonomi daerah, 

maka setiap kabupaten kota 

telah membuat road map 

komoditas unggulan, 

ambillah salah satu sampel  

10. daerah kabupaten atau kota 

yang ada di daerahmu dan 

tanyakan komoditas 

unggulan apa yang menjadi 

pilihan, dan potensi 

produksinya pada tahun 

mendatang. 

 

11. Carilah informasi mengenai 

keanekaragaman tanaman 

asli yang ada di Indonesia 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 13 

BAB II 

 

PERTUMBUHAN DAN 

PERKEMBANGAN 

 

2.1. Definisi Pertumbuhan 

dan Perkembangan 

 

Pertumbuhan tanaman dapat 

didefinisikan sebagai peristiwa 

perubahan biologis yang terjadi 

pada makhluk hidup berupa 

perubahan ukuran yang bersifat 

irreversible (tidak berubah kembali 

ke asal atau tidak dapat balik).  

 

 

 

Perkembangan adalah proses 

menuju pencapaian kedewasaan 

atau tingkat yang lebih sempurna 

pada makhluk hidup.   

 

2.2. Perbedaan 

pertumbuhan dan 

perkembangan 

 

Pertumbuhan pada makhluk hidup 

bersel banyak (multiselluler) ditandai 

dengan pertambahan ukuran sel  

(sel bertambah besar dan panjang) 

dan pertambahan jumlah sel.   

Sedangkan pertumbuhan pada 

makhluk ber sel satu (uniseluler) 

ditandai dengan penambahan 

ukuran sel.  

 

Adanya proses pertumbuhan ini 

dapat diukur dan dinyatakan secara 

kuantitatif. 

 

Secara empiris pertumbuhan 

tanaman dapat dinyatakan sebagai 

suatu fungsi dari  

 

genotipe X lingkungan = F (faktor 

pertumbuhan) internal X faktor 

pertumbuhan eksternal). 

 

Tanaman yang bertambah panjang 

di tempat gelap belum dapat 

dikatakan tumbuh walaupun 

volumenya bertambah, karena bobot 

kering sebenarnya menurun akibat 

respirasi yang terus berlangsung, 

sedangkan fotosintesa tidak terjadi.  

 

Dalam keadaan normal 

pertumbuhan bukan saja 

pertambahan volume tetapi juga 

diikuti oleh pertambahan bobot 

kering. 

 

Proses pertumbuhan tanaman terdiri 

dari pembelahan sel, lalu diikuti oleh 

pembesaran sel dan terakhir adalah 

difrensiasi sel.  

 

Pertumbuhan hanya terjadi pada 

lokasi tertentu saja, yaitu pada 

jaringan meristem.   

 

Jaringan meristem adalah jaringan 

yang sel-selnya aktif membelah.  

 

 

 

 

 14 

           

 

                                          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Titik tumbuh pada ujung batang kedelai 

Gambar 3 Susunan sel titik tumbuh pada ujung akar  

 

 

 15 

Mitosis terjadi pada daerah 

meristem dan untuk pembelahan ini 

Yang paling aktif dalam pembelahan 

sel ini adalah jaringan meristem 

ujung akar dan batang. 

 

Aktivitas meristem kedua bagian ini 

menyebabkan terjadinya 

pertumbuhan ke bawah dan ke atas 

yang disebut juga pertumbuhan 

primer. 

 

Sedangkan pertumbuhan ke 

samping yang dimotori oleh 

pembelahan sel-sel pada kambium 

disebut pertumbuhan sekunder. 

 

Proses pertumbuhan ini terjadi 

karena adanya pembelahan mitosis, 

yaitu pembelahan sel-sel  tubuh.  

diperlukan karbohidrat dan protein 

dalam jumlah yang relatif besar.   

 

Pembelahan itu sendiri ada dua 

jenis yaitu meiosis dan mitosis. 

Kalau mitosis pembelahan dari sel 

tubuh sedangkan meiosis 

pembelahan sel kelamin. 

 

Untuk kegiatan mitosis ini maka 

pengangkutan air, karbohidrat, 

protein dan zat-zat lain ke daerah 

meristem berjalan lancar. 

 

Setelah pembelahan sel, akan 

terjadi pembesaran sel. Seperti pada 

pembelahan sel, pembesaran sel 

juga terjadi pada jaringan meristem.  

 

Urutan terakhir dari proses 

pertumbuhan tanaman disebut 

diferensiasi. Pertumbuhan 

merupakan salah satu ciri makhluk 

hidup.  

                                       

Tumbuhan tumbuh dari kecil  

menjadi besar dan berkembang dari 

satu zigot menjadi embrio kemudian 

menjadi satu individu yang 

mempunyai akar, batang, dan daun. 

 

Pertumbuhan merupakan hasil 

interaksi antara faktor dalam dan 

luar.  Pertumbuhan merupakan 

proses yang irreversibel artinya tidak 

dapat balik 

 

Perubahan dari kecil menjadi 

dewasa pada kedelai misalnya 

merupakan akibat dari proses 

pertumbuhan dan perkembangan.    

Berbeda dengan pertumbuhan, 

proses perkembangan ini tidak 

dapat diukur sehingga tidak dapat 

dinyatakan secara kuantitatif. 

 

 

 

 

Gambar 4. Susunan sel titik tumbuh 

batang  

 

Perkembangan pada tumbuhan 

merupakan suatu proses menuju 

tercapainya kedewasaan pada 

tumbuhan tersebut.  Tumbuhan 

 16 

dikatakan dewasa  jika tumbuhan 

tersebut sudah membentuk bunga. 

 

Pertumbuhan dan dan 

perkembangan merupakan gejala-

gejala yang saling berhubungan.  

 

Pertumbuhan sebagaimana telah 

didefinisikan sebagai pertambahan 

ukuran (biasanya dalam bobot 

kering) yang tidak dapat balik 

(irreversibel). Sedangkan 

perkembangan mencakup proses 

diferensiasi, dan ditunjukkan oleh 

perubahan-perubahan yang lebih 

tinggi, menyangkut spesialisasi 

secara anatomi dan fisiologi.  

 

Diferensiasi merupakan salah satu 

proses penting dalam budidaya 

tanaman. Akan tetapi perubahan 

dari sel sederhana ke organisme ber 

sel banyak yang kompleks, belum 

dapat dipahami secara sempurna.  

 

Mekanisme diferensiasi tanaman 

menjadi sel yang kompleks tidaklah 

jelas.  Akan tetapi faktor-faktor 

penting yang mempengaruhi 

diferensiasi jaringan sudah banyak 

di teliti.  Sebagai hasil dari penelitian 

tersebut dikatakan beberapa faktor 

seperti hara dan hormon tumbuh 

merupakan faktor yang memegang 

peranan penting dalam diferensiasi 

tanaman. 

 

Pertumbuhan yang terjadi pada 

tumbuhan dibagi menjadi dua 

macam yaitu pertumbuhan primer 

dan pertumbuhan sekunder. 

Pertumbuhan primer adalah 

pertumbuhan ukuran panjang pada 

bagian batang tumbuhan karena 

adanya aktivitas jaringan meristem 

primer. Sedangkan  pertumbuhan 

sel sekunder adalah pertambahan 

besar dari organ tumbuhan karena 

adanya aktivitas jaringan meristem 

sekunder yaitu kambium pada kulit 

batang,  kambium batang, dan dan 

akar.  

 

Berdasarkan aktivitasnya, daerah 

pertumbuhan pada ujung akar dan 

ujung batang dibedakan menjadi tiga 

daerah pertumbuhan yaitu: 

- daerah pembelahan sel 

- daerah perpanjangan sel 

- daerah diferensiasi sel 

 

2.3 Perkecambahan Benih 

 

Perkecambahan merupakan proses 

pertumbuhan dan perkembangan 

embrio. Hasil perkecambahan ini 

adalah munculnya tumbuhan kecil 

dari dalam biji.   

 

Proses pertumbuhan  embrio saat  

perkecambahan benih  adalah 

plumula tumbuh dan berkembang 

menjadi pucuk dan  radikula tumbuh 

dan berkembang menjadi akar. 

Berdasarkan letak kotiledon pada 

saat perkecambahan dikenal dua 

tipe perkecambahan  yaitu hipogeal 

dan epigeal. 

 

2.3.1. Hipogeal  

 

Pada perkecambahan ini terjadi 

pertumbuhan memanjang dari 

epikotil yang menyebabkan plumula 

keluar menembus kulit biji dan 

muncul diatas tanah kotiledon tetap 

berada di dalam tanah, contohnya 

kecambah jagung. 

 

 

 17 

 

 

Gambar 5 Perkecambahan 

hipogaeal 

 

 

2.3.2. Epigeal  

 

Pada perkecambahan ini hipokotil 

tumbuh memanjang akibatnya 

kotiledon dan plumula terdorong ke 

permukaan tanah, sehingga   

kotiledon berada diatas tanah, 

contoh pada kacang hijau. 

 

 

 

Gambar 6 Perkecambahan epigaeal  

2.4. Faktor-faktor yang 

mempengaruhi 

pertumbuhan  

 

Pengaruh lingkungan terhadap 

pertumbuhan tanaman dapat dibagi 

atas dua  faktor yaitu lingkungan dan 

genetik.   

 

Lingkungan tumbuh tanaman sendiri 

dapat dikelompokkan atas 

lingkungan biotik (tumbuhan lain, 

hama,  penyakit dan manusia), dan 

abiotik (tanah dan iklim) 

 

Penjelasan dari  faktor-faktor  

tersebut dapat diringkas sebagai 

berikut: 

 

                                                  

2.4.1. Genetik  

 

Gen adalah faktor pembawa sifat 

menurun yang terdapat di dalam 

makhluk hidup. Gen berpengaruhi 

setiap struktur makhluk hidup dan 

juga perkembangannya,  

 

Walaupun gen bukan satu-satunya 

faktor yang mempengaruhinya.  

 

Setiap jenis (spesies) memiliki gen 

untuk sifat tertentu.   

 

2.4.2. Curah hujan  

 

Curah hujan dapat dinyatakan 

dalam:  

1)   mm per tahun yang menyatakan 

tingginya air hujan yang jatuh 

tiap  tahun. 

 2)  banyaknya hari hujan per 

tahunnya yang menyatakan 

distribusi atau meratanya hujan 

dalam setahun.  

 18 

Besarnya curah hujan 

mempengaruhi kadar air tanah, 

aerasi tanah, kelembaban udara dan 

secara tidak langsung juga 

menentukan jenis tanah sebagai 

tempat media tumbuh tanaman.  

 

Oleh karenanya curah hujan sangat 

besar pengaruhnya terhadap 

pertumbuhan tanaman. 

 

 

Tinggi dari permukaan laut.  

 

Ketinggian tempat menentukan suhu 

udara,  intensitas cahaya matahari 

dan mempengaruhi curah hujan, 

yang pada gilirannya mempengaruhi 

pertumbuhan tanaman.  

 

Perbedaan ketinggian tempat dari 

permukaan laut menyebabkan 

perbedaan suhu lingkungan.  Setiap 

kenaikan 100m dari permukaan laut, 

suhu akan turun sekitar 0,50C.  

 

Kondisi ini tentunnya akan 

mempengaruhi jenis tumbuhan yang 

hidup pada ketinggian tertentu.  

Misalnya kita menemukan banyak 

tanaman kelapa (Cocos nuciferae) 

pada daerah pantai, kemudian enau 

(Arenga pinata) hidup di 

pegunungan basah, rotan pada 

daerah hutan hujan tropis, dan 

banyak contoh lainnya. 

 

Dari uraian tersebut diatas dapat 

diketahui masing-masing tempat 

hidup organisme (habitat) 

mempunyai persyaratan khusus,  

 

 

 

 

 

2.4.3. Keadaan Tanah 

 

Tanah merupakan komponen hidup 

dari lingkungan yang penting dalam 

mempengaruhi pertumbuhan dan 

perkembangan tanaman.  Tanahlah 

yang menentukan penampilan 

tanaman.  

 

Kondisi kesuburan tanah yang relatif 

rendah akan mengakibatkan 

terhambatnya pertumbuhan 

tanaman dan akhirnya akan 

mempengaruhi hasil.  

 

Pengaruh keadaan tanah dapat 

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:  

 

1)  Keadaan fisik tanah, yang 

ditentukan oleh struktur dan 

tekstur tanah, karenanya 

pengaruhnya terhadap aerasi 

dan drainase tanah 

2)  Keadaan kimia tanah yang 

ditentukan oleh kandungan zat 

hara di dalam tanah.  

3)  Keadaan biologi tanah yang 

ditentukan oleh kandungan 

mikro/makro  flora dan fauna 

tanah yang bertindak sebagai 

resiklus hara dalam tanah 

(dekomposisi).  

 

Data  kesuburan kimia, fisika dan 

biologi suatu lahan merupakan data 

awal yang harus diketahui sebelum 

melakukan budidaya tanaman.  

 

Pengelolaan lingkungan 

menimbulkan beberapa persoalan 

pada erosi tanah, pergantian iklim, 

pola drainase dan pergantian dalam 

komponen biotik pada ekosistem. 

 

 

 

 19 

Pada tahun 1977 State of World 

Environment Report (UNEP), 

memperingatkan abhwa, tanah yang 

dapat ditanami terbatas, hanya ± 

11% permukaan bumi dapat 

diusahakan untuk pertanian. Secara 

total 1.240 juta ha untuk populasi 

4.000 juta (rata-rata 0,31 ha/orang). 

Area ini pada tahun 2.000 akan 

tereduksi sampai hanya tinggal 940 

juta ha dengan populasi penduduk 

dunia 6.250 juta. 

Sehingga perbandingan lahan/orang 

tinggal 0,15 ha saja. Ini merupakan 

suatu peringatan dan memerlukan 

perhatian segera. 

 

 

 

 

 

 

Pengaruh zat hara pada 

pertumbuhan tanaman digambarkan 

oleh Liebig dengan hukum 

minimumnya yang berbunyi 

“pertumbuhan atau hasil optimum 

ditentukan oleh faktor atau hara 

yang berada pada keadaan 

minimum. 

 

 

 

 

 

Dalam mendukung pertumbuhan 

dan perkembangan tanaman 

terdapat 3 fungsi tanah yang utama 

yaitu: 

 

1. Memberikan unsur-unsur 

mineral, melayaninya baik 

sebagai medium pertukaran 

maupun sebagai tempat 

persediaan. 

 

2. Memberikan air dan sebagai 

tempat cadangan air dimuka 

bumi 

 

3. Sebagai tempat berpegang dan 

bertumpu untuk tegak. 

 

2.4.4. Suhu 

 

Suhu udara mempengaruhi 

kecepatan pertumbuhan maupun 

sifat dan struktur tanaman. 

Tumbuhan dapat tumbuh dengan 

baik pada suhu optimum. Untuk 

tumbuhan daerah tropis suhu 

optimumnya berkisar 22-370C.  

 

Suhu optimum berkisar antara 25-

300C dan suhu maksimum 35-400C.  

 

Tetapi suhu kardinal (minimum, 

optimum, dan maksimum) ini sangat 

dipengaruhi oleh jenis dan fase 

pertumbuhan tanaman.  

 

2.4.5. Cahaya matahari 

 

Cahaya matahari (radiasi surya) 

mempengaruhi pertumbuhan 

tanaman melalui tiga sifat yaitu 

intensitas cahaya, kualitas cahaya 

(panjang gelombang) dan lamanya 

penyinaran (panjang hari).  

Pengaruh ketiga sifat cahaya 

tersebut terhadap pertumbuhan 

tanaman adalah melalui 

pembentukan klorofil, pembukaan 

stomata, pembentukan antocyanin 

(pigmen merah) perubahan suhu 

daun atau batang, penyerapan hara, 

permeabilitas dinding sel, transpirasi 

dan gerakan protoplasma.   

 

 

 

 20 

2.4.6.  Hara (nutrisi tanaman) 

dan air 

 

Hara dan air memegang peranan 

penting dalam pertumbuhan dan 

perkembangan tanaman. Salah satu 

fungsi dari kedua bahan ini adalah 

sebagai bahan pembangun tubuh 

makhluk hidup. 

 

Pertumbuhan  yang terjadi pada 

tanaman (sampai batas tertentu) 

disebabkan oleh tanaman 

mendapatkan hara dan air.  

 

Bahan baku pada proses fotosintesa 

adalah hara dan air yang nantinya 

akan diubah tanaman menjadi 

makanan.  

 

Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan 

tidak akan berlangsung.  Hara dan 

air umumnya diambil tanaman dari 

dalam tanah dalam bentuk ion.  

 

Unsur hara yang dibutuhkan 

tanaman dapat dibagi atas dua 

kelompok yaitu hara makro dan 

mikro.  

  

Hara makro adalah hara yang 

dibutuhkan tanaman dalam jumlah 

besar sedangkan hara mikro 

dibutuhkan dalam jumlah kecil.  

Nutrien yang tergolong kedalam 

hara makro adalah Carbon, 

Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur, 

Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum. 

Sedangkan yang termasuk golongan 

hara mikro adalah Boron, Mangan, 

Molibdenum, Zinkum (seng) Cuprum 

(tembaga) dan Klor.   

Jika tanaman kekurangan dari salah 

satu unsur tersebut diatas maka 

tanaman akan mengalami gejala 

defisiensi yang berakibat pada 

penghambatan pertumbuhan.  

 

 

2.4.7.  Hormon tumbuhan  

 

Hormon (zat tumbuh) adalah suatu 

senyawa organik yang dibuat pada 

suatu bagian tanaman dan 

kemudian diangkut ke bagian lain, 

yang konsentrasinya rendah dan 

menyebabkan suatu dampak 

fisiologis.  Diferensiasi tanaman juga 

diatur oleh hormon (yaitu fithormon).  

Saat ini dikenal hormon tumbuh 

seperti auksin, giberelin, sitokinin, 

asam absisi, etilen, asam traumalin, 

dan kalin. 

 

Auksin 

 

Merupakan zat tumbuh yang 

pertama ditemukan. Pengaruh 

auksin terutama pada perpanjangan 

atau pembesaran sel.  Sifat dasar 

auksin yang mempengaruhi 

perpanjangan sel ini sering 

digunakan sebagai pengukur 

kecepatan pertumbuhan tanaman.   

 

Beberapa respons pertumbuhan 

dapat ditunjukkan dan dikendalikan 

oleh auksin.  Fototropisme yang 

merupakan peristiwa pembengkokan 

ke arah cahaya dari kecambah yang 

sedang tumbuh, dapat didasarkan 

oleh penyebaran auksin pada 

bagaian tersebut yang tidak merata. 

 

Pengaruh auksin pada 

perpanjangan sel tanaman dapat 

digambarkan dari hasil-hasil 

percobaan sebagai berikut.  

 

Bila ujung batang tanaman Avena 

sativa dipotong, maka pertumbuhan 

 21 

kaleoptil terhambat, akan tetapi bila 

ujung batang ini ditempelkan 

kembali pertumbuhan akan terjadi 

lagi.  

 

Apabila potongan ujung batang 

Avena sativa  tadi ditaruhkan pada 

sepotong agar kemudian pada 

bagian bawahnya diletakkan 

potongan lainnya maka 

pertumbuhan kaleoptil akan terjadi 

juga. 

 

Auksin dibuat di ujung batang dan 

merangsang pertumbuhan kaleoptil. 

Auksin merupakan istilah umum dari 

IAA yang mempengaruhi 

pertumbuhan batang ke atas dan ke 

bawah, hormon ini dapat 

merangsang ataupun menghambat 

pertumbuhan tanaman tergantung 

pada konsentrasinya.   

 

Selain itu, konsentrasi auksin yang 

sama dapat memberikan efek 

berlainan pada pertumbuhan 

batang. pucuk, dan akar. Seperti 

fototropisme (pertumbuhan ke arah 

cahaya), geotropisme (pertumbuhan 

ke arah bumi).   

 

Auksin dibentuk dalam ujung 

kaleoptil bergerak ke bawah 

(basipetal). 

 

 

 

 

Auksin berfungsi untuk: 

 

- merangsang perpanjangan sel 

 

- merangsang pembentukan 

bunga dan buah 

 

- memperpanjang titik tumbuh. 

Senyawa auksin bila terkena 

matahari  akan berubah menjadi 

senyawa yang justru akan 

menghambat pertumbuhan. hal 

inilah yang menyebabkan batang 

membelok ke arah datangnya sinar 

bila diletakkan mendatar, karena 

bagian yang tidak terkena sinar 

pertumbuhannya lebih cepat dari 

bagian yang terkena sinar sinar. 

 

Giberelin  

 

Mula-mula zat ini ditemukan pada 

Giberella fujikuroi, yaitu jenis jamur 

parasit pada tanaman padi.  Hormon 

ini ditemukan pertama sekali di 

Jepang. 

 

Bila auksin hanya merangsang 

pembesaran sel, maka giberelin 

merangsang pembelahan sel. 

Terutama untuk merangsang 

pertumbuhan primer.  

 

Bedanya dengan auksin adalah 

bahwa giberelin mempengaruhi 

perkecambahan dan mengakhiri 

masa dorman biji, sedangkan auksin 

tidak  

 

Giberelin  dapat bergerak ke dua 

arah sedangkan auksin hanya ke 

satu arah. 

 

Giberelin berfungsi untuk: 

- menggiatkan pembelahan sel 

- mempengaruhi pertumbuhan 

tunas 

- mempengaruhi pertumbuhan 

akar 

 

Kinin atau sitokinin 

 

Hormon ini seperti halnya auksin 

maka sitokinin juga memberikan 

 22 

efek yang bermacam-macam 

terhadap tanaman.  

 

Zat ini mempercepat pembelahan 

sel, membantu pertumbuhan tunas 

dan akar. Sitokinin dapat 

menghambat proses proses 

penuaan (senescence).  

Salah satu macam sitokinin adalah 

kinetin yang terdapat dalam air 

kelapa muda dan dalam ragi.  

 

Lingkungan biotik  yang 

mempengaruhi pertumbuhan 

tanaman diantaranya adalah 

organisme pengganggu tanaman 

dan allelopati (zat kimia yang 

dihasilkan  tumbuhan dan 

mengganggu tumbuhan lainnya).   

 

2.5. Pengukuran 

pertumbuhan 

 

Pertumbuhan tanaman dapat diukur 

dengan berbagai cara antara lain: 

 

1. Pertumbuhan panjang ranting 

 

2. Pertambahan luas daun Daun 

berasal dari promeristen titik 

tumbuh batang. premordia daun 

merupakan tonjolan pertama 

yang membulat atau persegi 

pada sisi promeristem. Tonjolan 

tersebut diawali oleh 

pembelahan secara antiklinal 

dan periklinal pada lapisan luar 

dari apikal meristem. Helai daun 

berkembang menurut pola 

tertentu. 

 

3. Pertambahan diameter dahan 

atau batang 

4. Pertambahan volume terutama 

pada buah 

5. Pertambahan bobot segar dan 

kering 

 

 

2.6. Rangkuman 

 

1. Pertumbuhan tanaman 

didefinisikan sebagai peristiwa 

perubahan biologis yang terjadi 

pada makhluk hidup berupa 

perubahan ukuran yang bersifat 

irreversible (tidak berubah 

kembali ke asal atau tidak dapat 

balik), sedangkan 

perkembangan adalah proses 

pencapaian kedewasaan atau 

tingkat yang lebih sempurna 

pada makhluk hidup.   

 

2. Faktor-faktor yang 

mempengaruhi pertumbuhan 

tanaman dapat dibagi atas dua  

yaitu lingkungan dan genetik.   

 

3. Produksi suatu tanaman 

ditentukan oleh kegiatan yang 

berlangsung dalam sel dan 

jaringan tanaman.  Penumpukan 

bahan kering adalah 

penumpukan fotosintat pada sel 

dan jaringan.  

 

4. Faktor lingkungan yang 

mempengaruhi pertumbuhan 

dibagi atas 2 kelompok, yaitu 

lingkungan biotik dan abiotik. 

Lingkungan abiotik terdiri dari  

curah hujan, tinggi dari 

permukaan laut, suhu, cahaya 

matahari, hara tanaman, dan  

hormon tumbuhan. 

 

 

 

 

 23 

2.7. Evaluasi 

 

1. Buatlah defenisi pertumbuhan 

dan perkembangan 

 

2. Melakukan percobaan di luar 

kelas 

 

- Siapkanlah  9 buah polibek 

dengan  ukuran ½ kg tanah 

 

- Kemudian isikan ke dalam 

polibek tersebut tanah yang 

telah dibersihkan terlebih dahulu 

dari sampah dan ranting-ranting 

kayu sebanyaak 2/3 volume 

polibek 

 

- basahi tanah tersebut  sampai 

keadaan lembab (jika dikepal 

terasa basah tapi tanah tidak 

menggumpal jika kepalan 

dibuka) 

 

- Tanamlah masing-masing 

polibek dengan jagung. 

 

- Kemudian letakkan 3 polibek 

pada daerah terbuka atau 

terkena sinar matahari langsung 

(kelompok A), 3 polibek  pada 

ruangan tertutup (kelompok B), 

dan sisanya 3 polibek lagi di 

tempatkan pada ruang terbuka 

tapi tidak pernah dilakukan 

penyiraman (hanya pada awal 

penanaman saja) (Kelompok C). 

 

- Amati pertambahan tinggi 

tanaman, jumlah daun, diameter 

batang dan perubahan 

morfologinya seperti warna dan 

ketebalan daun 

- Buatlah laporan hasil 

pengamatan mu, dan jawablah 

pertanyaan berikut berdaskan 

hasil pengamatan di lapangan, 

 

b. Berdasarkan pengamatan di 

lapangan tanaman dari 

kelompok mana yang memiliki 

tinggi tanaman terbesar  

 

c.   Adakah perbedaan warna daun 

dari ketiga percobaan ini, dan 

apa yang menyebabkan 

perbedaaan tinggi, jumlah daun 

dan diameter batang dari ketiga 

percobaan tersebut? 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 24 

BAB III 

FOTOSINTESIS DAN 

RESPIRASI 

 

3.1. Defenisi fotosintesis 

dan respirasi  

 

Fotosintesis adalah suatu proses 

biokimia yang dilakukan tumbuhan, 

alga, dan beberapa jenis bakteri 

untuk memproduksi energi terpakai 

(nutrisi) dengan memanfaatkan 

energi cahaya.  

 

Hampir semua makhluk hidup 

bergantung dari energi yang 

dihasilkan dalam fotosintesis. 

Akibatnya fotosintesis menjadi 

sangat penting bagi kehidupan di 

bumi. 

 

Fosintesis berasal dari kata  foton 

artinya cahaya, dan síntesis  yang 

berarti penyusunan.   

 

Berdasarkan arti dari dua kata 

tersebut diatas maka fotosintesis 

adalah peristiwa penyusunan zat 

organik (gula)  dari zat anorganik 

(air, karbondioksida), dengan 

pertolongan energi cahaya.  

 

Karena bahan  baku yang digunakan 

adalah  zat carbon  maka 

fotosíntesis dapat disebut juga 

asimilasi zat karbon. 

 

Fotosintesis berperan dalam  

menghasilkan sebagian besar 

oksigen yang terdapat di atmosfer 

bumi.  

 

Organisme yang menghasilkan 

energi melalui fotosintesis (photos 

berarti cahaya) disebut sebagai 

fototrof.   

 

Fotosintesis merupakan salah satu 

cara asimilasi karbon karena dalam 

fotosintesis karbon bebas dari CO2 

diikat (difiksasi) menjadi gula 

sebagai molekul penyimpan energi. 

Bahan baku untuk proses 

fotosíntesis adalah karbondioksida 

dan air. karbondioksida diambi 

tanaman melalui mulut daun 

(stomata), sedangkan air diambil 

tanaman dari dalam tanah melalui 

akar tanaman 

 

Cara lain yang ditempuh organisme 

untuk mengasimilasi karbon adalah 

melalui kemosintesis, yang 

dilakukan oleh sejumlah bakteri 

belerang. 

 

Relevansi dari fotosintesis pada 

tanaman adalah pertumbuhan  

perkembangan, penyimpanan dan 

alokasi asimilat.   

 

Perubahan pada proses ini akan 

merubah laju fotosintesis itu sendiri 

dan berakibat juga pada seluruh 

proses fisiologi tanaman. Misalnya 

cahaya mempengaruhi fotosíntesis 

dan juga memberikan efek 

fotomorfogenetik  pada tanaman. 

 

Respirasi secara sederhana 

merupakan proses perombakan 

senyawa organik menjadi senyawa 

anorganik dan menghasilkan energi. 

Respirasi dibagi atas dua yaitu 

respirasi aerob dan anaerob.  

 

Respirasi aerob adalah suatu proses 

metabolisme tanaman dengan 

menggunakan oksigen. Reaksi 

 25 

proses ini dapat dituliskan melalui 

persamaan reaksi  sebagai berikut: 

 

C6H12O6  + O2         H2O + CO2 + 

Kalori 

 

Respirasi anaerobik adalah reaksi 

pemecahan karbohidrat untuk 

mendapatkan energi tanpa 

menggunakan oksigen. 

 

Proses  respirasi ini mengambil dan 

menggunakan senyawa asam fenol 

piruvat atau asetaldehid misalnya 

sebagai pengikat hidrogen  dan 

membentuk asam laktat atau 

alkohol.  

 

Respirasi anaerobik dapat terjadi 

pada: 

 

1. Jaringan yang kekurangan 

oksigen misalnya akar tanaman 

yang terendam air 

 

2. Biji yang berkulit tebal dan sulit 

untuk ditembus oksigen 

 

Pada respirasi anaerob ini bahan 

baku (gula) tidak terurai lengkap 

menjadi air dan karbondioksida, 

maka energi yang dihasilkan lebih 

kecil dibandingkan dengan respirasi 

aerobik.  

 

Secara sederhana reaksi pada 

respirasi anaerobik dalah sebagai 

berikut: 

 

                   ragi 

C6H12O6             C2H5OH + 2CO2 

+ Kalori 

 

 

 

3.2. Fotosintesis pada 

tumbuhan 

Pada dasarnya proses fotosintesis 

merupakan kebalikan dari proses 

respirasi. Proses respirasi bertujuan 

memecah gula menjadi  karbón 

dioksida, air, dan energi.  

Sebaliknya proses fotosintesis 

mereaksikan (menggabungkan) 

karbóndioksida dan air menjadi gula 

dengan menggunakan energi 

cahaya terutama cahaya matahari. 

 

Tumbuhan bersifat autotrof, yang  

artinya dapat mensintesis makanan 

langsung. dari senyawa anorganik. 

Tumbuhan menggunakan karbon 

dioksida dan air untuk menghasilkan 

gula dan oksigen yang diperlukan 

sebagai makanannya.  

 

Energi untuk menjalankan proses ini 

berasal dari fotosintesis. Perhatikan 

persamaan reaksi yang 

menghasilkan glukosa berikut ini: 

 

12H2O + 6CO2 + cahaya --> 

C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O 

 

Glukosa dapat digunakan untuk 

membentuk senyawa organik lain 

seperti selulosa dan dapat pula 

digunakan sebagai bahan bakar. 

Proses ini berlangsung melalui 

respirasi seluler yang terjadi baik 

pada hewan maupun tumbuhan. 

Secara umum reaksi yang terjadi 

pada respirasi seluler berkebalikan 

dengan persamaan di atas.  

 

Pada respirasi, gula (glukosa) dan 

senyawa lain akan bereaksi dengan 

oksigen untuk menghasilkan karbon 

dioksida, air, dan energi kimia. 

 26 

Tumbuhan menangkap cahaya 

menggunakan pigmen yang disebut 

klorofil. Pigmen inilah yang memberi 

warna hijau pada tumbuhan. 

Organel yang yang mengandung 

klorofil disebut kloroplas. Klorofil  

inilah yang menyerap cahaya yang 

akan digunakan dalam fotosintesis.  

Meskipun seluruh bagian tubuh 

tumbuhan yang berwarna hijau 

mengandung kloroplas, namun 

sebagian besar energi kimia 

dihasilkan di daun.   Di dalam daun 

terdapat lapisan sel yang disebut 

mesofil yang mengandung setengah 

juta kloroplas setiap milimeter 

perseginya.   Cahaya akan melewati 

lapisan epidermis yang tidak 

berwarna dan transparan,  menuju 

mesofil, tempat terjadinya sebagian 

besar proses fotosintesis.  

 

Permukaan daun biasanya dilapisi 

oleh kutikula dari lilin yang bersifat 

anti air untuk mencegah terjadinya 

penyerapan sinar matahari ataupun 

penguapan air yang berlebihan. 

 

Fungsi daun yang utama adalah 

sebagai tempat terjadinya 

fotosintesis serta mengekspor 

hasilnya ke seluruh bagian tanaman. 

 

3.3. Daun dan Kloroplast 

 

Fotosintesis dapat berlangsung 

diseluruh bagian hijau tanaman, 

akan tetapi bagian yang terbesar 

dari pabrik fotosintesis  ini adalah 

pada daun.  untuk fotosintesis 

diperlukan karbondioksida yang 

masuk melalui stomata. 

 

Banyaknya stomata kira-kira meliputi 

0.1 persen dari luas daun. Pada 

sebagian besar tanaman, stomata 

terdapat dibagian bawah daun. 

Perkiraan banyaknya stomata pada 

berbagai jenis tanaman jumlah 

stomata pada permukaan daun 

berkisar antara 0-100 buah, 

sedangkan di bagian bawah daun 

berkisar antara 0-600 buah. 

 

Untuk dapat lebih memahami 

bagaimana daun sebagai fungsi 

pabrik makanan tanaman, kita dapat 

memperhatikan Gambar 7. 

 

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

    

     

 27 

Pada Gambar 7 tersebut diatas 

dapat dilihat bagian penampang 

lintang daun yang terdiri atas:  

 

1. Kutikula  (lapisan lilin) 

 

2. Epidermis. Kulit luar organ 

berupa  lapisan lilin yang 

mencegah kehilangan air 

secara berlebihan.   

 

3. Stomata: mulut daun, tempat 

masuknya CO2 

 

4. Mesophyll: berisi sel-sel 

mayoritas luas kloroplas. 

 

 

5. Bundel vaskuler (jaringan  

pembuluh vaskular): bagian 

yang menyediakan mineral dan 

air kepada sel mesofil  

 

6. Xylem: pembuluh tempat  

transport air 

 

7. Phloem: pembuluh tempat  

transport makanan  

 

8. Epidermis bagian bawah 

 

9. Jaringan bunga karang 

 

10. Sel tetangga 

 

11. Stomata (mulut daun) 

 

12. Pembuluh vena 

 

 

 

 

 

 

3.4. Lintasan pada 

Fotosintesis 

 

Pada dasarnya, rangkaian reaksi 

fotosintesis dapat dibagi menjadi 

dua bagian utama yaitu reaksi 

terang (karena memerlukan cahaya) 

dan reaksi gelap (tidak memerlukan 

cahaya tetapi memerlukan karbon 

dioksida). 

 

3.4.1. Reaksi Terang 

 

Pada reaksi terang, klorofil 

mengubah energi surya ke dalam 

energi kimia (ATP dan NADPH.  

Reaksi terang adalah proses untuk 

menghasilkan ATP dan reduksi 

NADPH2.  

 

Reaksi ini memerlukan molekul air.   

Proses ini diawali dengan 

penangkapan foton oleh pigmen 

sebagai antena.  

 

Pigmen klorofil menyerap lebih 

banyak cahaya terlihat pada warna 

biru (400-450 nanometer) dan 

merah (650-700 nanometer) 

dibandingkan dengan hijau (500-600 

nanometer).  

 

Cahaya hijau ini akan dipantulkan 

dan ditangkap oleh mata kita 

sehingga menimbulkan sensasi 

bahwa daun berwarna hijau.  

Fotosintesis akan menghasilkan 

lebih banyak energi pada 

gelombang cahaya dengan panjang 

tertentu. Hal ini karena panjang 

gelombang yang pendek 

menyimpan lebih banyak energi. 

 

 

 28 

Di dalam daun, cahaya akan diserap 

oleh molekul klorofil untuk 

dikumpulkan pada pusat-pusat 

reaksi.  

Tumbuhan memiliki dua jenis 

pigmen yang berfungsi aktif sebagai 

pusat reaksi atau fotosistem yaitu 

fotosistem II dan fotosistem I.  

 

Fotosistem II terdiri dari molekul 

klorofil yang menyerap cahaya pada 

panjang gelombang 680nM, 

sedangkan fotosistem I pada 

panjang gelombang 700 nM.  

 

Kedua fotosistem ini akan bekerja 

secara simultan dalam fotosintesis, 

seperti dua baterai dalam senter 

yang bekerja saling memperkuat.  

 

Fotosintesis dimulai ketika cahaya 

mengionisasi molekul klorofil pada 

fotosistem II, membuatnya 

melepaskan elektron yang akan 

ditransfer sepanjang rantai transpor 

elektron.  

 

 

 

Gambar 8. Lintasan fotosisitem I 

 

 

 

 

 

Gambar 9. Lintasan fotosisitem II 

 

Fotosistem II mengkatalis pelepasan 

elektron dari molekul-molekul air. 

Fotosistem I dengan menggunakan 

lebih banyak energi dari foton-foton 

yang diserapnya, mengkatalis 

pelepasan elektron senyawa yang 

mengikat  elektron pada Fotosistem 

II 

 

Energi dari elektron ini digunakan 

untuk fotofosforilasi yang 

menghasilkan ATP, satuan 

pertukaran energi dalam sel.  

 

Pada tumbuhan dan alga, 

kekurangan elektron ini dipenuhi 

oleh elektron dari hasil ionisasi air 

yang terjadi bersamaan dengan 

ionisasi klorofil.  Hasil ionisasi air ini 

adalah elektron dan oksigen. 

 

Oksigen dari proses fotosintesis 

hanya dihasilkan dari air, bukan dari 

karbon dioksida.  Untuk lebih 

memahami perbedaan mendasar 

 29 

antara  reaksi terang dan gelap 

dapat dilihat pada Gambar  10.  

 

 

 

Gambar 10   Skematik reaksi terang 

dan gelap dari proses fotosintesis

    

Pendapat ini pertama kali 

diungkapkan oleh C.B. van Neil 

yang mempelajari bakteri fotosintetik 

pada tahun 1930-an. Bakteri 

fotosintetik, selain sianobakteri, tidak 

menghasilkan oksigen karena 

menggunakan ionisasi sulfida atau 

hidrogen. 

 

Pada saat yang sama dengan 

ionisasi fotosistem II, cahaya juga 

mengionisasi fotosistem I, 

melepaskan elektron yang ditransfer 

sepanjang rantai transpor elektron 

yang akhirnya mereduksi NADP 

menjadi NADPH 

 

Hingga sekarang fotosintesis masih 

terus dipelajari karena masih ada 

sejumlah tahap yang belum bisa 

dijelaskan, meskipun sudah sangat 

banyak yang diketahui tentang 

proses vital ini.  

Proses fotosintesis sangat kompleks 

karena melibatkan semua cabang 

ilmu pengetahuan alam utama, 

seperti fisika, kimia, maupun biologi 

sendiri. 

 

Pada tumbuhan, organ utama 

tempat berlangsungnya fotosintesis 

adalah daun.  

 

Namun secara umum, semua sel 

yang memiliki kloroplas berpotensi 

untuk melangsungkan reaksi ini. Di 

organel inilah tempat 

berlangsungnya fotosintesis, 

tepatnya pada bagian stroma.  

 

Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) 

biasanya dikirim ke jaringan-jaringan 

terdekat terlebih dahulu. 

 

3.4.2. Reaksi gelap 

 

ATP dan NADPH yang dihasilkan 

dalam proses fotosintesis memicu 

berbagai proses biokimia.  

 

Pada tumbuhan proses biokimia 

yang terpicu adalah siklus Calvin 

yang mengikat karbon dioksida 

untuk membentuk ribulosa (dan 

kemudian menjadi gula seperti 

glukosa). 

 

Reaksi ini disebut reaksi gelap 

karena tidak bergantung pada ada 

tidaknya cahaya sehingga dapat 

terjadi meskipun dalam keadaan 

gelap (tanpa cahaya). 

 

 

 

 

 

 30 

3.5. Fotosintesis pada alga 

dan bakteri 

 

Alga terdiri dari alga multiseluler 

seperti ganggang hingga alga 

mikroskopik yang hanya terdiri dari 

satu sel.  

 

Meskipun alga tidak memiliki struktur 

sekompleks tumbuhan darat, 

fotosintesis pada keduanya terjadi 

dengan cara yang sama. Hanya saja 

karena alga memiliki berbagai jenis 

pigmen dalam kloroplasnya, maka 

panjang gelombang cahaya yang 

diserapnya pun lebih bervariasi.  

 

Semua alga menghasilkan oksigen 

dan kebanyakan bersifat autotrof. 

Hanya sebagian kecil saja yang 

bersifat heterotrof yang berarti 

bergantung pada materi yang 

dihasilkan oleh organisme lain. 

 

 

3.6. Faktor-faktor yang 

menentukan  laju 

fotosintesis 

 

Secara umum, semua sel yang 

memiliki kloroplas berpotensi untuk 

dapat melangsungkan reaksi 

fotositesis.  

 

Berikut adalah beberapa faktor 

utama yang menentukan laju 

fotosintesis: 

 

1. Intensitas cahaya.  

 

Laju fotosintesis akan meningkat 

sampai tingkat kompensasi cahaya,  

yaitu tingkat cahaya pada saat 

pengambilan CO2 sama dengan 

pengeluaran CO2 (laju pertukaran 

karbón=0). Apabila tingkat cahaya 

terus meningkat, akan berkuranglah 

kenaikan laju penyerapan CO2 untuk 

setiap 

 

2. Konsentrasi karbóndioksida. 

 

Semakin banyak karbondioksida di 

udara, maka semakin banyak juga 

jumlah bahan yang dapat digunakan 

tumbuhan untuk melangsungkan 

fotosintesis.  

 

3. Suhu 

 

Enzim-enzim yang bekerja dalam 

proses fotosintesis hanya dapat 

bekerja pada suhu optimalnya. 

Umumnya laju fotosintensis 

meningkat seiring dengan 

meningkatnya suhu hingga batas 

toleransi enzim.  

 

4. Kadar air 

 

Kekurangan air atau cekaman 

kekeringan menyebabkan stomata 

tertutup, menghambat masuknya 

karbondioksida sehingga dapat 

mengurangi laju fotosintesis.  

 

5. Kadar fotosintat (hasil 

fotosintesis).  

 

Jika kadar fotosintat seperti 

karbohidrat berkurang, laju 

fotosintesis akan naik.  

Bila kadar fotosintat bertambah atau 

bahkan sampai jenuh, laju 

fotosintesis akan berkurang.  

 

 

 

 

 

 31 

6.  Tahap pertumbuhan  

 

Penelitian menunjukkan bahwa laju 

fotosintesis jauh lebih tinggi pada 

tumbuhan yang sedang 

berkecambah ketimbang tumbuhan 

dewasa. Hal ini mungkin 

dikarenakan tumbuhan 

berkecambah memerlukan lebih 

banyak energi dan makanan untuk 

tumbuh.  

 

3.7. Penggunaan dan 

Penyimpanan hasil 

fotosintesis 

 

Hasil fotosintesis  dapat digunakan 

tanaman untuk beberapa 

pemeliharaan, perbaikan bagian-

bagian yang rusak, sebagai bahan 

dasar pembentukan senyawa-

senyawa bermanfaat lainnya, bahan 

baku untuk pembakaran, 

pertumbuhan/perkembangan serta 

aktivitas tubuh lainnya,  dan 

disimpan dalam bentuk cadangan 

makanan.  

 

Penyimpanan cadangan makanan 

tanaman dapat dalam bentuk: 

 

1.   Buah, misalnya mangga, 

pepaya, rambutan, duku, dan 

sebagainya 

 

2.   Biji, misalnya gandum, padi, 

jagung dan sebagainya 

 

3.   Batang, misalnya tebu 

 

4.   Umbi, yang dapat dibagi atas 

umbi akar (singkong dan bunga 

dahlia) , batang (kentang) dan 

lapis (bawang). 

 

3.8. Respirasi dan faktor 

yang menentukan laju 

respirasi 

 

Peristiwa respirasi atau pernafasan 

akan menghasilkan sejumlah 

karbondioksida yang dilepas ke 

udara, 

Laju respirasi ini tidak tetap akan 

tetapi berfluktuasi dari waktu ke 

waktu sebagai akibat pengaruh 

berbagai faktor baik faktor dalam 

maupun faktor luar. 

 

Beberapa faktor yang yang 

mempengaruhinya adalah: 

 

1. Suhu 

 

Seluruh reaksi kimia yang terjadi 

pada makhluk hidup sangat 

dipengaruhi suhu. Perubahan suhu 

akan menimbulkan perubahan 

dalam reaksi biokimia tanaman, 

begitu juga dengan respirasi,   

 

Hubungan antara kenaikan suhu 

dengan reaksi biokimia pada pada 

tanaman secara kuantitatif dapat 

dinyatakan dengan persamaan 

berikut ini. 

 

 

 

             

             

 

 

 

 

 

 

 

 

Q10 

laju pada (t + 100C) 

 

laju pada t0C 

 

 32 

Q10 untuk reaksi respirasi adalah 2-

3, ini berarti bahwa peningkatan 

suhu sebesar 100C, akan 

meningkatkan laju reaksi 2 -3 kali 

lipat.  Oleh karena itu pada daerah 

panas, umbi kentang tidak dapat 

menjadi lebih besar karena 

fotosintesisnya rendah sedangkan 

respirasinya tinggi. 

 

2.Ketersediaan oksigen dan 

karbondioksida 

 

Ketersediaan oksigen ditempat 

terjadinya respirasi aerob sangat 

penting. Apabila oksigen tidak 

tersedia maka respirasi tidak 

berlangsung, dan seluruh proses 

respirasi terhenti dan bahan-bahan 

racun tertimbun sehingga tanaman 

menjadi mati. 

 

Karbondioksida 

 

Kadar karbondioksida yang tinggi 

(mencapai 10%)  juga akan 

menghambat laju respirasi semakin 

rendah.  Kondisi inilah yang  selalu 

dimanfaatkan oleh pedagang 

hortikultura agar produk 

hortikulturanya tetap segar.  

 

3. Cahaya 

 

Cahaya meningkatkan respirasi 

secara tidak langsung yaitu melalui 

pengaruh cahaya terhadap 

fotosintesa.  

Dengan meningkatnya laju 

fotosintesa maka persediaan subtrat 

bahan baku meningkat, yang berarti 

juga meningkatkan respirasi. 

 

 

 

Ada 3 ciri dari cahaya yang 

mempengaruhi fotosintesis, yaitu 

intensitaa cahaya, kualitas cahaya , 

dan lamanya penyinaran. 

 

a. Intensitas cahaya. makin rendah 

intensiyas cahaya, makin rendah 

laju fotosintesis karena produksi 

ATP dan NADPH tidak cukup tinggi. 

Intensitas cahaya pada siang terik 

pada musim kemarau di Indonesia 

berada sekitar 10.000 kaki-lilin ( 1 

kaki-lilin = intensiyas cahaya 1 lilin 

jarak 1 kaki), tetapi hanya 25-30% 

yang dipergunakan untuk 

fotosíntesis oleh tanaman. Pada 

bagian-bagian teduh bahkan hanya 

10% saja. Oleh karena itu pada 

siang hari intensitas cahaya tidak 

merupakan faktor penghambat. 

 

b. Kualitas cahaya. Kualitas cahaya 

ditentukan oleh proporsi dari warna-

warna cahaya seperti merah, 

kuning, hijau, biru, dan sebagainya. 

klorofil menyerap warna didaerah 

biru dan merah, yaitu panjang 

gelombang yang paling banyak 

digunakan dalm proses fotosintesis. 

Sedangkan penyerapan yang 

terendah adalah warna hijau. warna 

hijau dari daun menujukkan bahwa 

sinar hijau banyak dipantulkan. oleh 

karena itu sinar hijau kecil sekali 

pengaruhnya terhadap fototsintesis. 

 

c. Lama penyinaran. Apabila CO2 

serta faktor-faktor lain tidak terbatas, 

maka penyinaran secara terus-

menerus akan menyebabkan 

terjadinya fotosintesis secara terus- 

menerus pula.  

 

 

 

 

 33 

4. Pengurangan atau penambahan 

air 

 

Biji kering mempunyai tingkat 

respirasi yang rendah, jika dilakukan 

penambahan air akan mengaktifkan 

enzim dan hal ini berarti respirasi 

meningkat 

 

5. Pengaruh mekanis dan zat 

kimia 

 

Pelukaan, gosong terbakar, 

merupakan contoh-contoh yang 

dapat meningkatkan laju respirasi. 

Senyawa racun seperti sianida, 

arsenit sebagainya juga dapat 

membunuh tanaman yang berakibat 

pada penghambatan enzim respirasi 

 

6. Umur serta macam jaringan 

 

Setiap macam jaringan memiliki laju 

respirasi yang berbeda satu sama 

lain. Laju respirasi dari jaringan 

muda lebih cepat dibandingkan 

dengan jaringan tua.  

 

Jaringan yang sedang aktif tumbuh  

juga memiliki laju respirasi yang 

tinggi.  

 

7.Kandungan hara dalam tanah. 

 

Mg dan N merupakan dari bagian 

klorofil, jadi langsung berpengaruh 

pada fotosintesis. Unsur besi (Fe) 

adalah bagian dari sitokrom, jadi 

penting bagi reaksi terang. 

Sedangkan unsur P penting bagi 

fotosintesis karena merupakan 

bagian ATP/ADP. Mn peenting 

karena merupakan bagian dari 

enzim.  

 

 

3.9. Penemuan 

 

Meskipun masih ada langkah-

langkah dalam fotosintesis yang 

belum dipahami, persamaan umum 

fotosintesis telah diketahui sejak 

tahun 1800-an.  

 

Pada awal tahun 1600-an, seorang 

dokter dan ahli kimia, Jan van 

Helmont, seorang Filandria 

(sekarang bagian dari Belgia), 

melakukan percobaan untuk 

mengetahui faktor apa yang 

menyebabkan massa tumbuhan 

bertambah dari waktu ke waktu. Dari 

penelitiannya, Helmont 

menyimpulkan bahwa massa 

tumbuhan bertambah hanya karena 

pemberian air.  

 

Tapi pada tahun 1720, ahli botani 

Inggris, Stephen Hales berhipotesis 

bahwa pasti ada faktor lain selain air 

yang berperan. Ia berpendapat 

faktor itu adalah udara. 

 

Joseph Priestley, seorang ahli kimia 

dan pendeta, menemukan bahwa 

ketika ia menutup sebuah lilin 

menyala dengan sebuah toples 

terbalik, nyalanya akan mati 

sebelum lilinnya habis terbakar. Ia 

kemudian menemukan bila ia 

meletakkan tikus dalam toples 

terbalik bersama lilin, tikus itu akan 

mati lemas.  

 

Dari kedua percobaan itu, Priestley 

menyimpulkan bahwa nyala lilin 

telah "merusak" udara dalam toples 

itu dan menyebabkan matinya tikus.  

 

Ia kemudian menunjukkan bahwa 

udara yang telah “dirusak” oleh lilin 

tersebut dapat “dipulihkan” oleh 

 34 

tumbuhan. Ia juga menunjukkan 

bahwa tikus dapat tetap hidup dalam 

toples tertutup asalkan di dalamnya 

juga terdapat tumbuhan. 

 

Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, 

dokter kerajaan Austria, mengulangi 

eksperimen Priestley. Ia 

menemukan bahwa cahaya 

matahari berpengaruh pada 

tumbuhan sehingga dapat 

"memulihkan" udara yang "rusak".   

 

Akhirnya di tahun 1796, Jean 

Senebier, seorang pastor Perancis, 

menunjukkan bahwa udara yang 

“dipulihkan” dan “merusak” itu 

adalah karbon dioksida yang diserap 

oleh tumbuhan dalam fotosintesis.  

 

Tidak lama kemudian, Theodore de 

Saussure berhasil menunjukkan 

hubungan antara hipotesis Stephen 

Hale dengan percobaan-percobaan 

"pemulihan" udara. Ia menemukan 

bahwa peningkatan massa 

tumbuhan bukan hanya karena 

penyerapan karbon dioksida, tetapi 

juga oleh pemberian air.  

 

Melalui serangkaian eksperimen 

inilah akhirnya para ahli berhasil 

menggambarkan persamaan umum 

dari fotosintesis yang menghasilkan 

makanan (seperti glukosa).  

 

3.10. Rangkuman 

 

Tumbuhan hijau adalah tumbuhan 

yang mengandung zat hijau daun 

(klorofil). klorofil ini berada di 

kloroplas.  

 

Dalam kloroplas tanaman tingkat 

tinggi terdapat dua macam klorofil 

yang merupakan bahan penyerap 

energi  yang utama yaitu klorofil A 

dan klorofil B.   

 

Tumbuhan hijau berperan sebagai 

produsen karena dapat membuat 

makanan sendiri melalui proses 

fotosintesis.  

 

Fotosintesis adalah proses 

penyusunan makanan pada zat hijau 

daun (klorofil) dengan bantuan sinar 

matahari. Dalam proses fotosintesis 

ini, tumbuhan memerlukan air dan 

mineral, seperti fosfor, besi, 

magnesium, dan kalium. 

 

Bahan baku untuk proses 

fotosintesis adalah karbondioksida 

dan air. Karbondioksida diambil oleh 

tumbuhan hijau melalui mulut daun 

(stomata) dan pori-pori kecil pada 

batang (lentisel), sedangkan air 

diambil dari tumbuhan hijau dari 

dalam tanah melalui akar. 

 

Fotosisntesis dapat menjadi lebih 

cepat atau lambat, bergantung 

pada:ketersediaan oksigen dan 

karbondioksida, cahaya, air, hara 

tanaman, mekanis dan zat kimia, 

umur serta macam jaringan 

tanaman. 

 

Jaringan muda pada tanaman  laju 

fotosintesisnya relatif lebih cepat 

dibandingkan dengan jaringan tua. 

Jaringan yang sedang aktif tumbuh  

juga memiliki laju respirasi yang 

tinggi. 

 

Laju respirasi ini tidak tetap akan 

tetapi berfluktuasi dari waktu ke 

waktu sebagai akibat pengaruh 

berbagai faktor baik faktor dalam 

maupun faktor luar 

 

 35 

Hasil fotosíntesis ialah zat gula yang 

digunakan sebagai bahan baku 

untuk pembakaran (oksida biologis) 

dalam tubuh tanaman dan berfungsi 

untuk mengganti sel-sel yang rusak, 

serta untuk menunjang pertumbuhan 

dan aktivitas tumbuhan, sedangkan 

oksigen berfungsi membantu 

pernapasan tumbuhan. 

 

Adapun oksigen digunakan untuk 

membakar zat makanan (zat gula) 

dan selebihnya  dilepaskan melalui 

stomata untuk pernapasan bagi 

hewan dan manusia. 

 

Oksidasi biologis adalah proses 

pembakaran terhadap zat makanan 

(zat gula) oleh oksigen didalam 

tubuh yang menghasilkan energi 

untuk beraktivitas dan 

karbondioksida serta uap air sebagai 

zat sisa.  

 

Tidak semua zat hasil fotosíntesis 

(zat makanan) digunakan oleh 

tumbuhan hijau. Kelebihan zat hasil 

fotosíntesis disimpan sebagai 

cadangan makanan dalam buah, 

batang, dan umbi.    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.11. Soal 

 

Berilah tanda silang (X) pada 

huruf A,  B, C, dan  D di depan 

jawaban yang kamu anggap 

benar. 

 

1. Bahan yang diperlukan pada 

proses fotosintesis adalah…  

 

A. Air dan karbondioksida 

B. Oksigen dan gula 

C. Cahaya matahari 

D. Klorofil   

 

2. Hasil dari fotosíntesis adalah… 

 

A. Air 

B. Gula 

C. Karbondioksida 

D. Klorofil 

 

3. Zat tepung yang terkandung di 

dalam umbi akar seperti 

singkong sebenarnya 

merupakan hasil dari… 

 

A. Pertumbuhan 

B. Perkembangan 

C. Kemosintesis  

D. Fotosíntesis 

 

4. Gula hasil fotosíntesis digunakan 

untuk berbagai hal, kecuali… 

 

A. Cadangan makanan 

B. Bahan penghasil energi 

C. Aktivitas pertumbuhan 

D. Seluruhnya diubah ke bentuk 

lain yang lebih dibutuhkan 

 

 

 

 

 

 

 36 

5. Tempat berlangsungnya 

fotosíntesis pada tumbuhan hijau 

terdapat di… 

 

A. Seluruh bagian tanaman yang 

berwarna hijau 

B. Daun 

C. Akar 

D. batang 

 

6. Karbondioksida diambil tanaman 

dari… 

 

A. Udara 

B. Air 

C. Tanah 

D. Senyawa kimia 

 

 

7. Air diambil tanaman dari… 

 

A. Udara 

B. Air 

C. Tanah 

D. Senyawa kimia 

 

 

8. Respirasi adalah… 

 

A. Pembentukan senyawa 

organik dari senyawa 

anorganik 

B. Pembentukan senyawa 

anorganik dari senyawa 

anorganik 

C. Pembentukan senyawa 

organik dari senyawa organik 

D. Pembentukan senyawa 

anorganik dari senyawa 

organik 

 

 

 

 

 

9. Respirasi memerlukan bahan 

dasar… 

 

A. Gula 

B. Karbondioksida 

C. Air 

D. Oksigen 

 

10. Tempat terjadinya fotosíntesis 

adalah…  

 

A. Daun 

B. Bunga 

C. Batang 

D. Akar 

 

 

II. Jawablah pertanyaan-

pertanyaan       dibawah ini 

dengan benar! 

 

1. Apakah perbedaan antara 

fotosíntesis dengan respirasi  

 

2. Jelaskan faktor-faktor yang 

mempengaruhi fotosíntesis 

 

3. Jika suhu meningkat mencapai 

480C , apa yang terjadi pada 

tanaman? 

 

4. Apakah jamur dapat melakukan 

fotosintesis? Jelaskan 

jawabanmu 

 

5. Apa yang terjadi jika tanaman 

mengalami kekurangan air? 

 

6. Mengapa tanaman dapat 

membersihkan udara? 

 

7. Mengapa umbi kentang pada 

daerah tropis memiliki umbi yang 

relatif lebih kecil dibandingkan 

dengan daerah sub tropis? 

 

 37 

8. Faktor-faktor apakah yang 

sangat mempengaruhi 

pembentukan klorofil? 

 

9. Ketersediaan air tanah dapat 

mempengaruhi fotosintesis. 

Apakah hal ini disebabkan 

karena ada hubungannya 

dengan traspirasi, proses 

tertutup dan terbukanya stomata, 

atau karena adanya 

hubungannya denagan proses 

pemasukan karbondioksida? 

 

10. Bagaiman kegiatan atau laju 

fotosintesis pada tanaman bila 

dihubungakan dengan kadar 

oksigen yang tersedia diudara 

sekitarnya? 

 

11. Apakah fotosintesa terjadi pada 

seluruh bagian tanaman, 

jelaskan jawabmu 

 

12. Fungsi klorofil pada proses 

fotosintesis adalah untuk ....... 

 

13. Stomata daun tempat masuknya 

karbondioksida akan menutup, 

jika tanaman kekurangan ....... 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 38 

BAB IV 

TRANSPOR AIR SERTA 

FOTOSINTETAT 

TANAMAN 

 

4.1. Pengantar  

 

Air merupakan 85–95% berat 

tumbuhan herba yang hidup di air.  

Kandungan air dalam tanaman  

bervariasi  antara 70 dan 90%, 

tergantung umur, spesies, jaringan 

tertentu, dan lingkungan.  Air sangat 

bermanfaat bagi kehidupan 

tanaman.   oleh karenanya 

kelangsungan hidup tanaman di 

muka bumi ini sangat tergantung  

pada air, dengan kata lain tiada air 

tiada kehidupan 

 

Air dibutuhkan untuk bermacam-

macam fungsi tanaman seperti: 

 

a. Pelarut dan medium reaksi kimia 

 

b. Medium untuk transpor, zat 

terlarut organik dan anorganik 

 

c. Medium memberikan turgor 

pada sel tanaman. Turgor 

menggalakkan pembesaran sel, 

struktur tanaman, dan 

penempatan daun 

 

d. Hidrasi dan netralisasi muatan 

pada molekul-molekul koloid . 

Untuk enzim, air hidrasi 

membantu memelihara struktur 

dan  memudahkan fungsi katalis. 

 

e. Bahan baku fotosintesis, proses 

hidrolisa dan reaksi-reaksi kimia 

lainnya 

 

f. Transpirasi untuk mendinginkan 

permukaan tanaman. 

 

Sistem yang menggambarkan 

tingkah laku air dan pergerakannya 

dalam tanah dan tubuh tanaman 

didasarkan atas hubungan energi 

potensial.  Air mempunyai kapasitas 

untuk melakukan kerja, yaitu akan 

bergerak dari daerah dengan energi 

potensial tinggi ke daerah dengan 

energi potensial rendah. 

 

Air dalam tanah dan tubuh tanaman 

biasanya secara kimia tidak murni, 

disebabkan oleh adanya bahan 

terlarut dan cara fisik yang dibatasi 

oleh berberapa gaya, seperti gaya 

tarik menarik yang berlawanan, 

gravitasi, dan tekanan. Oleh 

karenanya eneri potensialnya lebih 

kecil dari air murni. Dalam tubuh 

tanaman energi potensial air ini 

disebut potensi air.  

 

Tanaman yang kekurangan air akan 

menjadi layu, dan apabila tidak 

diberikan air  secepatnya akan 

terjadi layu permanen yang dapat 

menyebabkan kematian.  

 

Air di alam ini mengalami peredaran, 

yang disebut dengan daur air. 

 

Daur air adalah perubahan yang 

terjadi pada air secara berulang 

dalam suatu pola tertentu. 

 

Air yang ada di permukaan bumi 

mengalami penguapan, yaitu 

berubah menjadi uap air.     

Uap air naik dan berkumpul 

membentuk awan. Selanjutnya awan 

sampai ke tempat bersuhu dingin.  

 

 39 

Semakin jauh dari permukaan bumi 

udara makin