• www.berasx.blogspot.com

  • www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label tanaman hias 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanaman hias 4. Tampilkan semua postingan

tanaman hias 4








da.  
 
5. Pemanenan  
Panen bunga Sedap malam sebagai bunga potong biasanya sudah dapat 
dilakukan saat tumbuhan berumur 7-8 bulan atau dilakukan saat 1 atau 2 kuntum 
bunga telah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai 
bunga dengan gunting atau pisau yang tajam dan steril atau bisa juga dengan 
menarik tangkai bunga hingga terlepas dari rumpun tumbuhan. Pemetikan bunga 
dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Bunga yang sudah dipetik 
dikumpulkan dan dibawa ke ruang pasca panen sebagai tempat menyimpan 
sementara hasil panen. Diletakkan dalam wadah pada posisi tangkai bunga 
tercelup ke dalam wadah yang berisi air bersih.  Panen bunga tidak serempak, 
sesudah panen pertama bisa dilakukan pemanenan dengan interval 3-7 hari 
tergantung kondisi lapang. Masa produktif tumbuhan sedap malam bisa 
mencapai umur 2 tahun. Setiap rumpun tumbuhan dapat menghasilkan bunga 3 
- 5 tangkai bunga potong. 
 
6. Pasca panen 
Penanganan pasca panen dilakukan untuk menjaga kesegaran bunga dapat 
dipertahankan cukup lama.  Bunga potong yang ada di ruang pasca 
panen/penampungan sementara dibersihkan dari daun-daun yang masih 
menempel, lalu  dilakukan penyortiran dipisahkan bunga yang rusak, 
busuk, atau keadaannya tidak normal, selanjutnya dilakukan klasifikasi bunga. 
Bunga yang seragam (hasil klasifikasi) diikat dan tiap ikat berisi 10-100 
tangkai bunga. Ikatan bunga dibungkus dengan kertas putih untuk menjaga 
kerusakan bunga. Bunga yang sudah diikat dimasukkan ke dalam keranjang 
atau karton yang berlubang. Selanjutnya siap dikirim ke konsumen. 
 
 
 
Page | 172 
 
 
(Rukmana, 1995) 
Gambar 51. tumbuhan Sedap Malam  
 
 
 
Gambar 52. Bunga Sedap Malam 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
*****™***** 
VI. BUDIDAYA tumbuhan GLADIOL (Gladiolus hybridus) 
 
               
       Struktur tumbuhan         Rumpun tumbuhan                  Umbi Anakan 
           
Page | 173 
 
Bunga gladiol yaitu komoditas bunga potong yang banyak diusahakan 
petani. Kualitas bunga gladiol ditentukan antara lain oleh diameter bunga, warna 
dasar dan ketajaman warna serta adanya keunikan tertentu pada lidah bunga 
maupun leher bunga yang berwarna mencolok. Jenis tanah yang cocok untuk 
tumbuhan gladiol yaitu andosol dan latosol yang subur, gembur dan banyak 
mengandung bahan organik. tumbuhan bunga gladiol dapat tumbuh subur diatas 
tanah dengan pH 5,5-5,9. 
Sistematika tumbuhan Gladiol 
Divisi  : Spermatophyta 
Kelas  : Monocotyledonae 
Ordo  : Iridales 
Famili  : Iridaceae    
Genus  : Gladiolus   
Spesies  : Gladiolus hybridus L 
    
Cara Budidaya tumbuhan Gladiol 
1. Penyiapan Lahan 
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma, batu-batuan, lalu  
diolah dengan cara dibajak dan dicangkul sampai gembur. Pengolahan lahan 
sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Lahan selanjutnya diberi pupuk 
dasar agar tanah tidak kekurangan unsur hara.  
 
2. Penyiapan Bibit 
tumbuhan Gladiol bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Generatif 
memakai  biji. sedang perbanyakan vegetatif  memakai  umbi.  Bibit 
generatif harus berasal dari induk dengan pertumbuhan baik dan cukup umur. 
Perbanyakan generatif gladiol dengan biji, biasanya hanya dipakai  untuk 
tujuan pemuliaan tumbuhan. Biji gladiol dapat langsung disemai, tanpa 
mengalami masa dormansi, biji akan berkecambah sesudah 7-12 hari. Bibit 
vegetatif yang baik yang memiliki  daya kecambah lebih dari 90%. 
Perbanyakan vegetatif gladiol dilakukan dengan memakai  umbi dan kultur 
Page | 174 
 
jaringan. Umbi dan anakan umbi diambil dari tumbuhan yang sudah dipanen. 
Umbi tidak dapat segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan 
tumbuh yang cocok dan optimal, sebab memiliki  masa dormansi. Selama 
masa dormansi umbi yang telah kering disimpan ditempat yang beraliran udara 
baik dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Bibit gladiol siap ditanam bila 
sudah melewati masa dormansinya dengan ciri munculnya akar berupa tonjolan 
kecil berwarna putih melingkar pada umbi, biasanya sesudah 3-5 bulan. Pecahnya 
dormansi juga ditandai dengan munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai 
tinggi 1 cm, maka umbi siap ditanam. Teknik kultur jaringan yaitu salah 
satu cara perbanyakan tumbuhan yang bisa dilakukan. Hanya saja perbanyakan 
tumbuhan melalui kultur jaringan memerlukan ketrampilan dan peralatan 
tertentu sehingga petani kecil belum bisa membuat bibit lewat kultur jaringanini. 
biasanya teknik kultur jaringan dilakukan oleh perusahaan besar atau  di 
tingkat penelitian..  
 
3. Penanaman 
tumbuhan gladiol dapat ditanam dengan sistem guludan atau tanpa guludan. Jika 
pengairan memakai  cara leb, maka penanaman sebaiknya dengan guludan 
agar air irigasi tidak merusak struktur tanah. Beberapa hal yang perlu diketahui 
dalam cara penanaman yaitu cara dan waktu penanaman serta jarak tanam. 
Cara penanaman dengan membuat lubang tanam dengan cara mencangkul lahan 
dengan sedalam 10-15 cm, bisa disesuaikan dengan besar kecilnya umbi. 
lalu  umbi ditanam. Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tumbuhan 
yang akan ditanam. Tempat penanaman gladiol harus terkena cahaya matahari 
langsung. Atap plastik yang tembus cahaya dan bersih dipakai  untuk 
menghindari kerusakan akibat hujan. Penanaman dilakukan pada waktu pagi 
atau sore, sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan. 
 
4. Pemeliharaan tumbuhan 
a. Penyiangan 
Page | 175 
 
Penyiangan gulma pada pembibitan penting sebab gulma dapat menutupi 
pertumbuhan bibit sehingga pertumbuhan terhambat. Penyiangan juga 
dilakukan sebelum pemberian pupuk N (saat berumur sekitar 25 hari sesudah 
tanam) dan dilakukan tiga kali dalam satu siklus tumbuhan.  
b. Pemupukan 
tumbuhan gladiol memerlukan pemupukan agar tumbuhan tumbuh cepat dan 
berproduksi dengan baik. Jumlah pupuk yang diberikan sangat bervariasi 
tergantung pada tekstur tanah, keadaan lingkungan, curah hujan, pengairan 
dan kandungan hara di dalam tanah. Pada tanah berpasir, diperlukan 
pemupukan lebih sering terutama pada musim penghujan.  Pemupukan 
dilakukan dua kali (umur 20 hari dan 45 hari sesudah tanam). Dosis 
pemupukan gladiol 90-135 kg N (diberikan sebagian dalam bentuk nitrat, 
sebagian lagi amonium), 90-180 kg P (sebagai P2O5) dan 110-180 kg K 
(sebagai K2O) per hektar pada tanah berpasir. Pupuk diberikan tidak 
sekaligus, pertama saat tanam, ( pupuk K dan P), sesudah tanam membentuk 
2-3 helai daun diberikan pupuk N sepertiga dosis. Pemberian pupuk N kedua 
dan ketiga masing-masing dilakukan pada saat mulai terbentuknya 
primordia bunga dan sesudah panen bunga. Pupuk yang dipakai  biasanya 
TSP dan Urea, masing-masing sebanyak satu sendok teh untuk setiap tanam.  
c. Penyiraman 
Pengairan harus diperhatikan sebab drainase berpengaruh terhadap 
tumbuhan. Penyiraman dilakukan hanya jika tanah mulai kering.  
d. Pengendalian hama/penyakit 
Kerusakan tumbuhan gladiol dapat disebabkan oleh hama atau penyakit, yang 
dapat diatasi dengan pestisida yang tepat.  
e. Pemberian Ajir 
Pemberian ajir pada tumbuhan bunga gladiol dilakukan jika tumbuhan 
rebah atau tangkai bunga bengkok menyebabkan turunnya kualitas bunga.  
 
5. Pemanenan 
Page | 176 
 
tumbuhan gladiol berbunga pada umur 60 - 80 hari sesudah tanam. Bunga dipetik 
sebelum mekar penuh, dengan ciri warna dari 1 atau 2 floret terbawah telah 
dapat dilihat dengan jelas. Jika kuncup bunga dibiarkan sampai mekar penuh, 
kerusakan akan mudah terjadi terutama selama pengemasan dan pengangkutan. 
Pemotongan tangkai bunga memakai  pisau tajam dan steril supaya 
terhindar dari kontaminasi jasad renik. 
 
6. Pasca Panen  
Bunga potong gladiol yang dipanen dikumpulkan dan diletakan di ruangan 
pasca panen pada suhu udara rendah dengan posisi tegak. sesudah dipanen, 
dilakukan penyortiran dan penggolongan sesuai dengan ukuran. Bunga 
dibersihkan dari kotoran yang menempel, dengan hati-hati, kalau terlalu kotor 
boleh memakai  air namun hanya diperciki atau disemprot ringan saja. 
lalu  bunga dikemas. Cara pengemasan yaitu membungkus tangkai bunga 
dengan daun pisang, lalu  memasukan kedalam ember berisi air sehingga 
tangkai bunga tercelup air. sedang bagian atas bunga dibungkus dengan 
plastik berlubang di atasnya. Untuk bunga yang akan menempuh perjalanan 
jauh bisa pula dipakai  bahan pengawet yaitu sukrosa dan 8-
hydroxyquinoline citrate. 
 
 
Gambar 53. tumbuhan Bunga Gladiol 
*****™***** 
VII. BUDIDAYA tumbuhan BUNGA MATAHARI (Helaianthus annus) 
 
 
cocaflower.com 
Page | 177 
 
tumbuhan Bunga Matahari yaitu tumbuhan semusim yang berasal dari 
Mesiko, menyebar ke berbagai negara termasuk negara kita. tumbuhan Bunga 
Matahari bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan hias maupun sebagai bahan baku 
industri minyak, atau bijinya bisa juga dijadikan makanan kwaci.  
tumbuhan Bunga Matahari memiliki ketinggian 75 – 200 cm, berdaun 
tunggal berbentuk jantung dan lebar dan panjang 10-25 cm, batangnya biasanya 
ditumbuhi rambut kasar, tegak, dan jarang bercabang. Bunga maajemuk bongkol 
seperti cangkram, bunga tepi berupa satu daun mahkota berbentuk bulat, bulat telur, 
berwarna kuning, bunga tabung terletak di tengah-tengah titik. tumbuhan Bunga 
Matahari termasuk tumbuhan herba, berumur satu tahun. tumbuhan Bunga Matahari 
menghendaki sinar matahari langsung. 
 
Sistematika tumbuhan Bunga Matahari 
Divisi  : Spermatophyta 
Subdivisi : Angiospermae 
Kelas  : Monocotyledonae 
Ordo        : Asterales  
Famili : Asteraceae  
Genus : Helianthus  
Spesies : Helianthus annuus, L. 
 
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Matahari 
1. Penyiapan Lahan 
Untuk penyiapan lahan sebenarnya tumbuhan ini sangat sederhana, bisa ditanam 
dikondisi tanah yang bagaimanapun asalkan ada sinar matahari yang penuh dan 
ada air. namun untuk penyemaian dapat dipilih tanah yang gembur dan subur 
serta yang sanggup untuk mengikat air dan bisa juga langsung ditanam di lahan 
permanennya. 
 
2. Penyiapan Bibit 
Page | 178 
 
Bibit yang dibutuhkan untuk menanam bunga matahari ini berasal dari bunga 
pertama induknya yang sudah tua. Biji yang akan ditanam harus biji yang 
bermutu tinggi agar hasil yang didapat akan memuaskan. 
 
3. Penanaman 
Pembudidayaan tumbuhan ini degan cara biji ditebarkan langsung di lapangan 
dengan kedalam 3-8 cm dan diperlukan tempat pembibitan yang bebas gulma. 
Jarak tanam yang dipakai  biasanya 60-75 cm antar baris dan 20-30 cm dalam 
baris. Selain itu jika hanya ingin menanam sedikit cukup memakai  pot 
sebagai wahana persemaian. Waktu terbaik penanaman bunga matahari yaitu 
saat musim kemarau 
 
4. Pemeliharaan  tumbuhan 
Perawatan bunga matahari ini cukup mudah hanya diperlukan pemupukan, 
pengairan, dan pembasmian gulma. Dan penyiraman hanya dibutuhkan satu hari 
sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan hanya dibutuhkan sedikit. Untuk 
penyerangan hama jarang dijumpai pada tumbuhan ini, jadi, pembasmian hama 
dengan pestisida jarang dipakai . 
 
5. Pemanenan 
Pemanenan harus dilakukan saat bunga matahari sudah benar-benar tua. Ciri 
Bunga Matari siap dipanen yaitu  kelopak bunga mengering, tangkai bunga 
terlihat berwarna kuning kecoklatan, pohon mengeras. Selain itu biji bunga 
matahari juga akan kelihatan berwarna hitam dengan garis-garis putih atau 
sebaliknya. 
 
6. Pasca Panen 
Biji Bunga Matahari bisa dijadikan makanan ringan kwaci, diolah menjadi 
minyak dan tepung. Kwaci biji Bunga Matahari banyak disukai sebab 
bentuknya yang lebih besar dari pada kwaci dari biji Semangka. Pengolahan biji 
bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses-
Page | 179 
 
proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan 
pengepresan biji dengan screw press (cold pressing).      Untuk minyak, sesudah 
dihasilkan dari mesin screw press, minyak ini  harus dimurnikan terlebih 
dahulu. Proses pemurniannya meliputi degumming (penghilangan getah), 
neutralization (penghilangan asam lemak bebas), dan bleaching (penghilangan 
zat warna). Pada proses pengolahan biji Bunga Matahari ini dihasilkan hasil 
samping berupa kulit biji dan bungkil. Kulit biji dapat dipakai  sebagai bahan 
bakar alternatif. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang 
tinggi (31 – 37%), cocok bila dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak 
terutama untuk usaha penggemukan.  
 
 
Gambar 54. tumbuhan Bunga Matahari 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
*****™***** 
VIII. BUDIDAYA tumbuhan BUNGA TASBIH (Canna indica, L.) 
 
           
Page | 180 
 
tumbuhan Bunga Tasbih berasal dari Amerika dan menyebar ke berbagai 
negara, termasuk negara kita. Di negara kita tumbuhan Bunga Tasbih biasanya baru 
sebatas dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias. Selain C. indica sebagai tumbuhan hias, 
ada berbagai species tumbuhan Bunga Tasbih yang memiliki  banyak kegunaan.  
Umbinya memiliki  kandungan gizi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan 
pangan. Bunga tasbih menghasilkan umbi yang dapat dimakan mentah atau masak, 
baik sesudah direbus atau diolah menjadi panganan. Rimpang Bunga Tasbih 
mengandung beberapa senyawa kimia seperti fenol, terpena, coumarin, dan 
alkaloid, sehingga berkhasiat sebagai antipiretik dan diuretik, serta bermanfaat 
untuk mengobati jerawat, luka, demam, batuk, diare, panas dalam, hipertensi 
hingga hepatitis akut. Kegunaan lainnya yaitu : tumbuhan muda dimakan sebagai 
sayuran hijau, daunnya dipakai  pembungkus atau alas makan,  daun dan 
umbinya bisa dipakai  sebagai pakan ternak (sapi), tumbuhan dan bunganya dapat 
dijadikan sebagai tumbuhan hias, bijinya yang hitam dan berkulit keras dipakai  
sebagai kalung atau tasbih. 
tumbuhan Bunga Tasbih sebagai tumbuhan hias memiliki banyak variasi 
karakter berupa bentuk, ukuran, dan warna bunga yang menarik serta beraneka 
ragam. Keberagaman karakter ini  sebenarnya yaitu hasil dari 
persilangan antara beberapa spesies. Banyak ditanam di halaman atau sebagai 
ornamen taman. Banyak dipakai untuk taman kota sebab selain warnanya yang 
menarik dengan waerna bunga yang beraneka macam, juga perawatannya mudah. 
Swelain itu tumbuhan Bunga tasbih juga mampu menyerap polutan. 
tumbuhan Bunga Tasbih tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan 1000-
1200 mm/tahun. Pertumbuhan normal pada suhu di atas 100C, namun masih bisa 
tumbuh pada suhu tinggi 30-320C. Bunga tasbih tumbuh sampai ketinggian 1000 m 
dpl. Tumbuh subur pada berbagai macam tanah, namun tanah yang disukai yaitu 
lempung berpasir dan kaya humus, dengan pH 4,5-8,0. Menyukai tanah yang 
lembab namun tidak dalam kondisi air tergenang.  
 
Sistematika tumbuhan Bunga Tasbih 
Divisi : Spermatophyta 
Page | 181 
 
Kelas : Monocotyledoneae 
Ordo : Zingiberales 
Famili : Cannaceae 
Genus : Canna 
Spesies : Canna indica L. 
Beberapa species Bunga Tasbih lainnya yang dikenal  yaitu C. coccinae, C. 
humilis, C. limbata, C. lutea, C. glauca, C. discolor, C. orientalisroscoe, C. hibrida, 
C. iridiflora, C. nepalensis,C. warscewiczii, C. bangii, C. flaccida, C. glauca, C. 
jaegeriana, C. liliiflora, C.paniculata, C. pedunculata, C. tuerckheimi. 
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Tasbih 
1. Penyiapan Lahan 
Tanah dibajak dan digarpu agar tanah menjadi gembur dan tanah terbalik 
sehingga sekaligus untuk mengendalikan gulma. Dibuat bedengan dengan lebar  
120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Tinggi 
bedengan 25-30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya 
30-50 cm. Pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 25 sampai 
30 ton/hektar diberikan bersamaan dengan pembuatan bedengan. Pemberian 
pupuk dasar yaitu pupuk kandang ditaburkan pada permukaan bedengan 
lalu  didiamkan selama 4 – 5 hari. 
 
2. Penyiapan bibit 
tumbuhan Bunga Tasbih dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Secara 
generatif yaitu dengan memakai  bijinya, namun sangat jarang dilakukan 
sebab jumlah bijinya relatif sedikit dan umur lebih lama. Perbanyakan yang 
biasanya dilakukan yaitu dengan cara vegetatif yaitu memakai  umbi. 
Umbi sebagai bahan bibit berukuran sedang dengan mata tunas 1-2. Kebutuhan 
bibit per hektarnya kurang lebih 2 ton. Untuk mencegah kerusakan bibit akibat 
penyakit busuk umbi sebelum ditanam dapat dilakukan pencelupan bibit pada 
larutan CuSO4 10 % . 
 
3. Penanaman 
Page | 182 
 
Penanaman tumbuhan bunga tasbih sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan, 
yaitu antara bulan Oktober sampai Desember. Cara penanaman dengan membuat 
lubang tanam sedalam 12,5 – 15 cm dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak 
antar baris 90 cm.  
 
4. Pemeliharaan tumbuhan 
a. Penyiangan 
Kebersihan bedengan atau areal tumbuhan dari gangguan gulma perlu sekali 
diperhatikan. Penyiangan perlu dilakukan terutama pada masa awal 
pertumbuhannya, selanjutnya dilakukan secara rutin dengan melihat kondisi 
lapang.  
b. Pembumbunan 
Pembumbunan yaitu suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah 
yang gembur akan membuat umbi yang terbentuk dapat berkembang dengan 
leluasa. Pembumbunan dapat dimulai pada saat tumbuhan bunga tasbih 
berumur 2 - 2,5 bulan.  
c. Penyiraman 
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore atau melihat kondisi 
lapang. 
d. Pemupukan 
Pemupukan pertama sebagai pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan 
pembuatan bedengan. Pemupukan susulan memakai  NPK. Pemupukan 
susulan pertama dapat diberikan bersamaan dengan pembumbunan. 
Pemupukan berikutnya dengan cara menaburkan disekitar perakaran 
tumbuhan setiap 6 minggu sekali atau memakai  pupuk cair.  
e. Pengendalian Hama/Penyakit  
tumbuhan bunga tasbih yaitu tumbuhan yang relatif bebas dari serangan 
hama dan penyakit. Walaupun demikian di daerah-daerah yang telah 
membudidayakan tumbuhan bunga tasbih secara intensif, sering ditemui 
hama dan penyakit sebagai berikut :  
1) Belalang dan Kumbang 
Page | 183 
 
Belalang dan kumbang biasanya menyerang tumbuhan dengan memakan 
daun-daun tumbuhan bunga tasbih, dengan demikian jumlah permukaan 
daun berkurang akibatnya fotosintesis berkurang, dan akibatnya 
pembentukan umbi pun terhambat. Untuk mengatasinya dapat 
dilakukan pemberantasan secara kimiawi, dengan insektisida 
Agrothion 50, dosis 0,6 – 2 liter/ha  
2) Ulat Tanah (Agrotis spp.) 
Ulat Agrotis ini terutama menyerang tumbuhan muda yaitu bagian batang 
dan tangkai daun, akibatnya tumbuhan rebah, dan tumbuhan bisa mati. 
Cara pengendaliannya dengan kultur teknis, yaitu dengan pembersihan 
rerumputan di sekitar tumbuhan. Dapat juga dengan mengumpulkan ulat-
ulat tanah ini  di siang hari, sebab pada siang hari ulat-ulat ini 
berada di sekitar pangkal batang. Juga bisa dipakai  insektisida 
Dursban 20%E.C dengan 1 – 2 liter / ha.  
 
5. Pemanenan 
Pemanenan umbi tumbuhan bunga tasbih dapat dilakukan 4-8 bulan sesudah 
tanam, dicabut atau digali. Ciri umbi matang yaitu jika potongan segitiga 
bagian terluar daun umbi berubah menjadi ungu. Panen sesudah 8 bulan dapat 
memberikan hasil yang lebih tinggi, sebab umbi tumbuhan bunga tasbih telah 
mengembang secara maksimum. Hasil umbi bervariasi dari 23 ton per hektar 
pada 4 bulan menjadi 45-50 ton per hektar pada 8 bulan, atau 85 ton per hektar 
sesudah setahun. Umbi segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati-hati. 
Bila akan dikonsumsi, harus dilakukan segera sesudah panen. Bila dibiarkan lebih 
dari 10 bulan umbi bunga tasbih akan menjadi keras, kurang dapat dikonsumsi, 
dan tepung yang dihasilkannya sangat rendah. Umbi yang sudah bersih dapat 
disimpan beberapa minggu pada kondisi sejuk dan kering.  
 
6. Pasca Panen 
Bunga tasbih banyak dijual dalam bentuk umbi segar, sebab umbi pada bunga 
tasbih mengandung kanji, sehingga dijadikan berbagai produk pangan. Umbi 
Page | 184 
 
pada bunga tasbih dapat diekstrak untuk diambil tepungnya dan dijadikan 
sebagai bahan makanan. Tepung bunga tasbih dapat dibuat dengan cara 
membuat pati yang berasal dari umbinya, dengan cara mencuci bersih atau 
mengupasnya, lalu  diparut dan diperas airnya dengan memakai  
saringan, air saringan diendapkan sampai endapan dan airnya terpisah, sesudah 
itu endapannya dijemur di bawah sinar matahari sampai kering, bila ingin baik 
hasilnya dilakukan penggilingan, dan siap untuk dipakai . Pati bunga tasbih 
ini dapat dipakai  dalam pembuatan berbagai jenis makanan, soun, lem, dan 
lain – lain. 
 
 
Gambar 55. tumbuhan Bunga Tasbih 
 
 
 
 
 
 
*****™***** 
IX. BUDIDAYA tumbuhan KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans) 
 
           
Page | 185 
 
tumbuhan Kembang Kertas (Zinnia elegans) berasal dari Meksiko dan 
terkenal di dunia terutama di wilayah yang beriklim tropis. Di negara kita Kembang 
Kertas cukup diminati sebab mudah dibudidayakan. tumbuhan Kembang Kertas 
yaitu tumbuhan yang sering dikembangkan sebagai tumbuhan hias. Di negara kita 
tumbuhan Kembang Kertas pada biasanya hanya ditanam sebagai tumbuhan hias di 
halaman atau pot saja, dan tidak dibudidayakan dalam bentuk kebun. Mudah 
tumbuh dan cepat menyebar. Pemanfaatan Kembang Kertas sebagai salah satu 
komoditas tumbuhan hias, sebab tumbuhan ini memiliki bunga yang indah, dengan 
ukuran dan warna bunganya beragam. Masyarakat tidak begitu tertarik dengan 
tumbuhan Kembang Kertas sebab ukuran, bentuk dan warna Kembang Kertas 
dianggap sangat sederhana, sehingga bagi produsen tumbuhan hias, Kembang Kertas 
kurang menguntungkan sebab harga jualnya yang murah. tumbuhan Kembang 
Kertas tidak hanya berguna untuk tumbuhan hias saja, akan namun tumbuhan Kembang 
Kertas juga bisa berfungsi sebagai tumbuhan obat.  
tumbuhan Kembang Kertas bisa tumbuh di daerah tropis dan subtropis 
dengan ketinggian hingga 1800 m. tumbuhan Kembang Kertas batangnya berdiri 
tegak dengan tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, daun berbentuk lanset 
dengan ujung daun runcing. Bunganya beraneka macam warnanya dan morfologi 
bunga juga sedikit berbeda antar species, ada yang memiliki  bunga mahkota 
melekuk ke bawah, bunga mahkota tumpuk, bunga mahkota tegak ke atas. Dari 
berbagai bentuk dan warna bunga inilah yang menarik sebagai tumbuhan hias. 
 
Sistematika tumbuhan Kembang Kertas 
Divisi  : Spermatophyta 
Kelas  : Dicoyledonae 
Ordo   : Asterales 
Famili   : Asteraceae 
Genus   : Zinnia 
Spesies   : Zinnia elegans  
Beberapa species tumbuhan Kembang Kertas lainnya yang dikenal, yaitu : Z. 
Angustifolia, Z. linearis 
Page | 186 
 
 
Cara Budidaya tumbuhan Kembang Kertas 
1. Penyiapan Lahan 
tumbuhan Kembang Kertas menyukai tanah liat berpasir, subur dan gembur, 
memiliki  drainase yang baik, serta menghendaki suhu udara antara 20-26oC, 
dan kelembaban udara 70-80%, dengan ph5,5-6,7. jika tanah pHnya rendah 
bisa diberikan pengapuran dolomit. Lahan untuk budidaya tumbuhan Kembang 
Kertas yang ideal berada pada ketinggian antara 700-1200 m dpl. Untuk 
budidaya Kembang Kertas secara perkebunan, maka dalam rangka mendorong 
pembungaan dan agar bunga muncul serempak, biasanya ditambahkan  cahaya 
atau penyinaran pada waktu tengah malam antara pukul 22.30 – 01.00. Sebagai 
patokan lampu yang dipakai  yaitu lampu 150 watt untuk area 9 m2 dan 
lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Pemasangan lampu 
dilakukan pada fase vegetatif.  
 
2. Penyiapan Bibit 
tumbuhan Kembang Kertas bisa diperbanyak memakai  biji dan bisa juga 
memakai  setek batang.  
a. Cara perbanyakan tumbuhan Kertas Kertas memakai  biji yaitu sebagai 
berikut: 
1) Dipilih bunga yang sudah cukup tua dan berkualitas. sesudah 
mendapatkan benih yang cocok, ambil dan potong bunganya 
2) Siapkan benih Bunga Kertas yang akan disemai sebelum ditanam. Benih 
Bunga Kertas bisa didapatkan dari indukan Bunga Kertas yang 
berkualitas, dari induk Bunga Kertas yang telah tua.  
3) Bunga di jemur di bawah sinar matahari yang panas. 
4) sesudah itu, ambil biji Bunga Kertas untuk dijadikan benih yang baru. 
5) Jika biji telah kering, semai biji dengan memakai  campuran tanah, 
sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1:1. Biji Bunga 
Kertas ditanam ke dalam media semai, lalu  disiram dengan air 
Page | 187 
 
secukupnya. Biarkan selama kurang lebih 7 hari atau sampai benih 
tumbuh berkecambah dan juga memiliki beberapa daun.  
6) Kira-kira bibit bisa ditanam ketika tingginya telah mencapai 30 cm. 
b. Cara perbanyakan tumbuhan memakai  setek batang 
1) Setek diambil dari batang tumbuhan dengan cara memotong sekitar 20 cm 
dari pucuk batang.  
2) Setek ditancapkan ke dalam polybag yang berisi media semai. Disirami 
secara rutin sampai tumbuh daun dan menjadi bibit yang bisa di tanam. 
 
3. Penanaman 
Penanaman tumbuhan Bunga Kertas bisa memakai  2 cara yaitu penanaman 
dengan cara pembibitan atau penanaman langsung di lapang.  
a. Penanaman dengan cara pembibitan 
1) Siapkan media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan juga sekam padi 
dengan perbandingan yang sama yaitu 3:1:1. 
2) Letakkan media tanam kedalam pot yang telah disiapkan. 
3) Pindahkan bibit dengan cara menyobek polybag dan tanam langsung 
dengan media semainya. Hal ini dilakukan agar tidak merusak akar 
tumbuhan. 
4) Siram dengan air secukupnya dan letakkan pada tempat yang sejuk namun 
tetap terkena sinar matahari. 
d. Penanaman langsung di lapang memakai  biji 
1) Untuk perkecambahan yang baik agar dipakai  biji dari bunga yang 
berkualitas baik. Biji Bunga Kertas dapat langsung ditaburkan di kebun. 
Taburkan benih ke media tanah yang sudah disediakan, dengan jarak 
atnam 10X10 cm. Tutup dengan tanah tipis-tipis untuk memberikan ruang 
cahaya dan menjaga benih Bunga Kertas berkecambah. Diatur atau 
diusahakan agar kelembaban tanah stabil (tidak terlalu kering dan tidak 
terlalu basah). 
2) Benih akan berkecambah dalam 4 sampai 7 hari dan ketika benih tumbuh 
buka penutup dan jaga tingkat kelembabannya. 
Page | 188 
 
 
4. Pemeliharaan tumbuhan 
a. Penyiraman 
Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan secara rutin tiap hari. Pwaktu 
penyiraman yang baik yaitu pada pagi hari. tumbuhan Bunga Kertas 
menghendaki masa kering yaitu ketika munculnya kuncup bunga selama 3 
sampai 4 hari. 
b. Pemupukan 
Pemberian pupuk dilakukan pada saat tumbuhan berumur 1 bulan. Pupuk yang 
diberikan yaitu 10 gram NPK. Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan 
cara dibenamkan di sekitar pangkal tumbuhan. Menjelang tumbuhan berbunga, 
bisa juga ditambahkan pupuk cair secukupnya. 
c. Pengendalian HamaPpenyakit 
Hama yang biasa menyerang tumbuhan Bunga Kertas yaitu ulat. Biasanya 
menyerang daun dan pucuk tumbuhan yang masih muda. Selain itu juga hama 
penggerek yang merusak bunga. Untuk mengatasi kedua hama ini bisa 
dengan cara manual dengan cara mengambil langsung dan bisa memakai  
insektisida jika sudah diambang batas. Penyakit yang sering timbul yaitu 
yang disebabkan oleh cendawan berwarna putih keabu-abuan, yang biasanya 
menempel pada daun. Pengendalian penyakit  ini bisa memakai  
fungisida. 
d. Pemangkasan 
Daun-daun yang tua pada tumbuhan Bunga Kertas perlu dibersihkan untuk 
menjaga tumbuhan agar menarik dan hal ini dapat mendorong Bunga Kertas 
untuk dapat lebih mekar. 
e. Pemberian Penopang/Ajir 
tumbuhan yang sudah cukup besar bisa diberi penyangga dengan kayu model 
Y agar tumbuhan tidak roboh.  
 
5. Pemanenan 
Page | 189 
 
Pemanenan Bunga Kertas dilakukan ketika bunga masih dalam keadaan 
setengah mekar. Cara pemanenan bisa dengan memotong tangkai tumbuhan atau 
dengan cara dicabut seluruh tumbuhan. Pemotongan Bunga Kertas dilakukan 
dengan memotong tangkai bunga dengan memakai  gunting steril sepanjang 
60-80 cm atau dengan menyisakan tunggul batang setinggi 20-30 cm dari 
permukaan tanah. 
 
6. Pasca Panen 
Bunga yang sudah dipetik dari pohon lalu  tangkainya dimasukkan 
kedalam air yang dicampur larutan pengawet seperti sukrosa dan lain 
sebagainya. Perendaman diberlakukan terhadap Bunga Kertas sebagai bunga 
potong. Hal ini dilakukan sebab bunga akan cepat layu hanya dalam beberapa 
hari saja. namun jika penggunaannya untuk tumbuhan obat, tumbuhan langsung 
diolah sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu direndam.   
 
 
Gambar 56. Biji dan Bibit tumbuhan Kembang Kertas  
 
            
          Bibit Kembang Kertas                 Penanaman tumbuhan Kembang Kertas 
Page | 190 
 
 
Gambar 57. Aneka Jenis Kembang Kertas 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
*****™***** 
 
 
Bunga Kertas 
Page | 191 
 
X. BUDIDAYA tumbuhan GERBERA (Gerbera jamesonii) 
 
tumbuhan Gerbera berasal dari Afrika Selatan, dan menyebar ke berbagai 
negara, termasuk negara kita. tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan, yang 
artinya tumbuhan ini dapat tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga terus 
menerus sepanjang tahun secara bergantian dari rumpun anakan. Bunga Gerbera 
memiliki warna yang beragam, yaitu merah, kuning, merah muda, orange, dan hijau 
kekuning-kuningan. Keindahan dari warna yang bervariasi dan bentuk mahkota 
dari Gerbera menjadi daya tarik tersendiri sehingga permintaan akan bunga potong 
Gerbera terus meningkat. Saat dijadikan rangkaian bunga Gerbera dapat 
ditempatkan sebagai bunga utama maupun bunga pelengkap yang dapat 
dikombinasikan dengan bunga-bunga lain seperti mawar, snap dragon, dan 
anggrek. 
tumbuhan Gerbera di negara kita dapat ditanam mulai dari dataran rendah 
hingga dataran tinggi, namun daerah yang paling baik untuk pengembangan 
tumbuhan ini yaitu dataran tinggi yang beriklim sejuk pada ketinggian 560-1400 m 
di atas permukaan laut, dengan suhu minimum antara 13,7-18oC dan suhu 
maksimum 19,5-30oC serta curah hujan 1900-2800 mm. Tanah yang baik untuk 
tumbuhan Gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, gembur, dan kaya akan 
bahan organik, dengan drainase yang baik, dan kemasaman tanah (pH) 6.0-6.5. 
tumbuhan Gerbera bisa ditanam di lahan atau sebagai tumbuhan pot.  
 
Sistematika tumbuhan Gerbera 
Divisi  : Spermatophyta 
Kelas  : Dicoyledonae 
Ordo  : Asterales 
Famili  : Asteraceae 
Genus  : Gerbera 
Species  : Gerbera jamesonii 
 
 
Page | 192 
 
Cara Budidaya tumbuhan Gerbera 
1. Penyiapan Lahan 
a. Tanah bakal lahan budidaya Gerbera diolah dengan kedalaman 25 cm.  
b. sesudah itu, dibuat bedengan-bedengan dengan panjang 20 m, lebar 1,2 m dan 
jarak antar bedengan 50 cm.  
c. Bedeng lalu  ditambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2 dan sekam 
mentah sebanyak 8 kg/m2, dicampur hingga merata dengan tanah. 
d. lalu  dilakukan sterilisasi tanah,  dan bedengan ditutupi memakai  
mulsa plastik hitam perak (MPHP). Bedengan dibiarkan selama 13 hari. 
sesudah itu MPHP dibuka dan dibiarkan selama 1 hari.  
e. sesudah sterilisasi tanah, pupuk dasar dapat diberikan dengan cara ditebar 
pada permukaan bedengan. Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk NPK 
sebanyak 200 g/m2. 
f. Penyiraman yang cukup juga dilakukan sesudah pemberian pupuk dasar untuk 
melarutkan pupuk sehingga pupuk lebih cepat terserap ke dalam tanah.  
g. sesudah pemberian pupuk dasar dan penyiraman, lahan siap ditanami. 
 
2. Penyiapan Bibit 
Bibit tumbuhan Gerbera berasal dari anakan. Anakan dapat diperoleh dari 
tumbuhan induk yang masih produktif. Adapun syarat tumbuhan induk yang 
dipilih memiliki pertumbuhan yang cepat, jumlah produksi bunga banyak, 
dan berasal dari rumpun sehat yang terbebas dari serangan Organisme 
Pengganggu tumbuhan (OPT). tumbuhan induk yang akan dijadikan bahan 
tanam dibongkar, lalu  dipisah atau dibagi menjadi beberapa bagian.  
sesudah anakan dipisahkan dari induknya maka anakan ini  dirompes 
daunnya dan disisakan 3 daun yang lalu  daun ini  dan akarnya 
dipangkas guna menghindari penguapan yang berlebihan pada tumbuhan baru 
dan merangsang pertumbuhan akar dan daun. sesudah dipotong akar dan 
daunnya, maka anakan ini  dicuci dengan air mengalir hingga tidak ada 
tanah yang menempel. lalu  anakan yang telah dicuci direndam dalam 
larutan fungisida selama 15 menit guna mencegah penyebaran penyakit. Dan 
Page | 193 
 
bibit ditanam pada lahan pembibitan dengan memakai  media tanam 
sekam bakar dan dilakukan penyiraman rutin.  sesudah anakan berumur 1 
bulan maka siap ditanam di lapang. 
    
3. Penanaman 
Penanaman bibit dilakukan secara manual, yaitu dengan membenamkan akar 
tumbuhan hingga pangkal batang dengan keadaan tumbuhan tegak. Sebelum 
dilakukan penanaman dibuat lubang tanam dengan memakai  tugal 
dengan jarak tanam 40x40 cm. sesudah dilakukan penanaman maka dilakukan 
penyiraman agar kondisi tanah tetap lembab dan kebutuhan air oleh tumbuhan 
dapat tercukupi. 
                                
4. Pemeliharaan tumbuhan 
a.  Penyiraman 
Penyiraman setiap 1 minggu sekali jika saat musim penghujan, pada saat 
musim kemarau dilakukan penyiraman 2 kali seminggu. 
b. Penyulaman 
Penyulaman dilakukan jika tumbuhan ada yang mati atau pertumbuhannya 
tidak baik. Penyulaman dapat dilakukan saat tumbuhan telah berumur 1 bulan 
sesudah tanam. Bibit tumbuhan yang akan disulam berasal dari tumbuhan yang 
pertumbuhannya baik yaitu rumpun tumbuhan yang telah memiliki banyak 
anakan.  
c. Perompesan 
Perompesan yaitu salah satu kegiatan pemeliharaan dengan membuang 
daun-daun tua tumbuhan pada rumpun yang terlalu rimbun dan juga daun-daun 
yang terserang OPT.  
d. Penyiangan dan Pendangiran Tanah 
Kegiatan penyiangan dilakukan secara fisik yaitu dengan mencabut dan 
membuang gulma, dilakukan secara rutin memakai  alat bantu cungkil 
agar memudahkan pencabutan akar.  
e. Penggemburan Tanah 
Page | 194 
 
  Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pendangiran dan 
penjugilan. Pendangiran dilakukan pada tanah yang tidak terlalu padat 
sedang penjugilan biasanya dilakukan pada tanah-tanah yang padat. 
Penggemburan tanah perlu dilakukan agar porositas tanah dapat meningkat 
sehingga aerasi dan draenase tanah lebih baik, dan sistem perakaran tumbuhan 
menjadi lebih optimal. Penggemburan tanah biasanya dilakukan bersamaan 
dengan pembubunan.  
f. Pemupukan 
Pemberian pupuk pada tumbuhan Gerbera dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu 
sebagai berikut : 
1) Pupuk Cair 
Pemberian pupuk cair pada tumbuhan Gerbera yang dipakai  ada 4 
macam yaitu NPK Mutiara, Hidrokarat, KNO3, dan MgSO4. Pupuk-pupuk 
ini  dilarutkan dalam 1 liter air dengan dosis NPK Mutiara 0,75 g/l-1, 
Hidrokarat 0,5 g/l-1 , KNO3 0,5 g/l-1, dan MgSO4 0,3 g/l-1. sesudah pupuk 
diaduk rata dan larut, larutan pupuk ini  dimasukkan kedalam tandon. 
Pemberian pupuk cair dilakukan sebanyak 2 kali per minggunya dengan 
volume 10-11 l/m2.  
2) Pupuk Padat 
Pupuk padat pada tumbuhan Gerbera diberikan dengan membenamkan 
pupuk didalam lubang yang telah ditugal disamping tumbuhan. Pupuk yang 
diberikan secara tugal yaitu pupuk NPK dengan dosis 4  g per 2 rumpun. 
Pupuk tugal diberikan 3 bulan sekali dengan lubang pupuk yang berbeda-
beda tempatnya.  
g. Pengendalian Hama dan Penyakit 
Pengendalian hama penyakit dilakukan secara manual, mekanik dan kimia. 
Secara manual yaitu dengan membuang tumbuhan yang telah terserang OPT, 
secara mekanik yaitu penggunaan sticky trap dan secara kimia yaitu 
penyemprotan rutin. Penyemprotan pestisida dilakukan sebanyak 3 kali per 
minggu atau disesuaikan dengan kondisi lapang. Hama yang ada pada 
Page | 195 
 
tumbuhan Gerbera yaitu leaf miner, thrips, aphid, mite, kumbang tanah, 
kumbang moncong, dan ulat. Sementara penyakit yang ada pada tumbuhan 
Gerbera yaitu tepung yang disebabkan oleh jamur dan serangan nematoda. 
Untuk hama thrips pengendalian yang dilakukan memakai  pestisida 
Confidor 200 SL, Sanfidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dan Pounce 20 EC. 
Untuk hama ulat memakai  pestisida Dipel, Decis, proclaim 5 SG, Done, 
Prevathon, dan Dursband 200 EC. Untuk hama leaf miner memakai  
pestisida Spontan 400 SL dan yellow sticky trap. Untuk hama Kumbang 
memakai  pestisida metamidofos dan light trap. Untuk penyakit tepung 
pengendalian yang dilakukan memakai  pestisida Benlate, Bayleton 250 
EC, Folicur 25 WP, Rubigan, Antracol, Sidazeb, dan Trivia. 
 
5. Pemanenan 
tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan yang dapat berbunga sepanjang 
tahun. Oleh sebab itu, tumbuhan ini dapat dipanen setiap hari jika jumlah 
tumbuhan banyak. tumbuhan yang siap dipanen bunganya yaitu tumbuhan yang 
kuntum bunganya telah mekar penuh atau mencapai tingkat kemekaran 80 % 
dan memiliki 1-2 lingkar cincin benang sari. Pemanenan dilakukan secara 
manual dengan cara memutar dan mencabut tangkai bunga dari batang lalu  
memasukkan ke dalam air dan tempat teduh agar bunga tetap segar. Pemanenan 
dapat dilakukan 2,5-3 bulan sesudah tanam dengan bahan tanam bibit dari anakan. 
Namun jika memakai  bahan tanam bibit dari biji, pemanenan dapat 
dilakukan 6-8 bulan sesudah tanam. 
 
6. Pasca Panen 
Pasca panen Gerbera ada 4 tahap yaitu pengumpulan, penyortiran dan 
grading serta packing. Pengumpulan yaitu memasukkan bunga yang telah 
dipanen ke dalam ember. Penyortiran yaitu membersihkan bunga dari sisa 
kotoran di lahan yang terbawa dan pembuangan helai mahkota yang cacat. 
sesudah itu dilakukan grading atau pengelompokan bunga berdasar panjang 
tangkai. ada 2 grade yaitu grade P dengan panjang tangkai >60 cm dan 
Page | 196 
 
grade L dengan panjang tangkai 30—60 cm. sesudah disortir dan 
dikelompokkan, tumbuhan diikat menjadi 1 buket yang berisi 10 tangkai 
lalu  dipacking dengan kertas. Untuk menghindari bunga cepat layu dan 
tidak segar, sesudah dipanen dan dikirim ke kantor pemasaran, bunga disimpan 
di tempat yang sejuk dan pangkal batang bunga direndam dalam air. Air 
rendaman ini  diganti 3—4 hari sekali. 
 
 
Gambar 58. Penyiapan Bibit Gerbera 
 
 
Gambar 59. Penanaman tumbuhan Gerbera 
       
      Pembongkaran tumbuhan      Pemisahan anakan                   Pemangkasan akar 
 
             
    Pemangkasan Daun         Perendaman Fungisida  Bibit Gerbera 
           
                   Pembuatan lubang tanam                                 Penanaman bibit  
Page | 197 
 
 
 
Gambar 60. Pemeliharaan tumbuhan Gerbera 
           
              Penyiraman                           Penyiangan                          Penjugilan 
 
           
Perompesan (Bunga kering, Daun Kering,  tumbuhan terserang OPT) 
   
                      
                     Pengaplikasian pupuk cair                      Penyebaran Pupuk 
 
                    
         Perangkap Serangga yellow sticky trap                  Penyemprotan pestisida 
Page | 198 
 
 
Gambar 61. Panen dan Pasca Panen Bunga Gerbera 
 
 
Gambar 62. Bunga Gerbera Pot 
 
 
 
 
*****™***** 
           
                 Pemanenan                    Pemasangan contong plastic            Grading 
 
     
                              Pembungkusan kertas                    Packaging 
 
Page | 199 
 
XI.  BUDIDAYA tumbuhan SNAPDRAGON (Antirrhinum majus) 
 
Di negara kita Snapdragon (Antirrhinum majus) lebih dikenal dengan nama 
Mulut Naga sebab kemiripan bunganya yang menyerupai kepala naga. Bunga 
Snapdragon memiliki aneka warna putih, kuning, orange, pink, merah tua. yang 
cantik ketika mekar. Namun kondisi ini berbeda ketika bunga Snapdragon telah 
mati, bunga ini akan berubah bentuk seperti tulang kepala manusia. sebab 
keunikan itulah, banyak masyarakat percaya bunga Snapdragon memiliki kekuatan 
supranatural. Bunga Snapdragon telah diteliti mengandung zat anthocyanin yang 
berperan penting menghambat tumor dan kanker. tumbuhan ini juga kaya akan 
flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan menyerap radikal 
perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan singlet 
oksigen. tumbuhan Snapdragon banyak dipakai  sebagai tumbuhan hias. 
Snapdragon, juga bisa dipakai sebagai bunga rangkai.  
 
Sistematika tumbuhan Bunga Snapdragon 
Divisi : Spermatophyta 
Kelas : Asteridae 
Ordo : Lamiales 
Famili : Plantaginaceae 
Genus : Antirrhinum 
Species : Antirrhinum majus 
 
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Snapdragon 
1. Penyiapan Lahan 
Pengolahan lahan yang di lakukan ialah tanah digemburkan terlebih dahulu lalu 
di buat bedengan dengan ukuran 1,2 m x 11,5 memakai  cangkul atau traktor 
lalu di beri pupuk dasar berupa petroganik sebagai bahan organik dan disiram 
dengan air hingga lembab. sesudah itu di beri insektidisa dengan cara ditaburkan 
langsung pada tanah, fungsinya untuk membunuh hama dan patogen yang ada 
di dalam tanah. 
Page | 200 
 
2. Penyiapan Bahan Tanam 
tumbuhan Bunga Snapdragon diperbanyak memakai  benih. Benih 
disemaikan dahulu sebelum ditanam. Benih biasanya masih dibeli, lalu  
dibibitkan. 
 
3. Penanaman 
Sebelum dilakukan penanaman bibit yang ada di dalam tray disiram terlebih 
dahulu untuk memudahkan pengambilan bibit Snapdragon. Pengambilan bibit 
Snapdragon dilakukan dengan hati-hati memakai  pinset agar akar tetap 
utuh. Bibit Snapdragon berukuran kecil dan sangat mudah patah sehingga bibit 
harus disiram terlebih dahulu sebelum diambil untuk mengurangi resiko bibit 
patah dan untuk melembabkan bibit. Lubang tanam Snapdragon tidak terlalu 
dalam sekitar 1 ruas jari tangan atau ± 1 cm. sesudah ditanam bibit lalu  
disiram dengan hati-hati agar tumbuhan tidak layu. 
 
4. Pemeliharaan tumbuhan 
Perawatan bunga sangat diperlukan dalam budidaya tumbuhan Snapdragon. 
Perawatan bunga dapat berpengaruh pada produktivitas tumbuhan dan kualitas 
maupun kuantitas produksi bunga yang dihasilkan.  
a. Penyiraman  
Pada bibit tumbuhan Snapdragon yang baru ditanam dilakukan penyiraman 
secara intensif setiap hari selama kurang lebih satu minggu. Hal ini dilakukan 
sebab bibit yang baru ditanam masih sangat rentan dan perlu melakukan 
beradaptasi dengan lingkungan, sehingga untuk proses pertumbuhannya 
sangat memerlukan pengairan yang intensiif. Penyiraman bibit dilakukan 
dengan memakai  sprayer untuk meminimalisir kerusakan pada tumbuhan. 
sesudah tumbuhan berumur 1 minggu sesudah tanam, penyiraman dapat 
dilakukan setiap seminggu 2-3 kali, tergantung dengan cuaca. jika musim 
panas (kemarau) dilakukan penyiraman 3 kali dalam seminggu dan jika  
musim penghujan dilakukan penyiraman 2 kali dalam seminggu atau sesuai 
kondisi lapang. 
Page | 201 
 
b. Penyiangan  
Penyiangan yaitu kegiatan membersihkan gulma atau tumbuhan lain 
yang ada pada area bedengan tempat budidaya tumbuhan Snapdragon. 
Penyiangan dilakukan untuk mengurangi terjadinya kometisi antara tumbuhan 
budidaya dengan tumbuhan pengganggu Penyiangan gulma pada budidaya 
tumbuhan Snapdragon dilakukan secara manual dengan memakai  tangkil, 
dan juga tangan. Penyiangan gulma dilakukan secara hati-hati dan teliti agar 
tidak melukai atau merusak tumbuhan utama dan tumbuhan tidak mengalami 
stress. Stress pada tumbuhan dapat mengakibatkan perlambatan dalam proses 
pertumbuhan dan perkembangannya. Selain untuk meminimalisir terjadinya 
kompetisi antara tumbuhan utama dengan tumbuhan pengganggu, penyiangan 
dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan area bedengan dan juga 
kebun produksi. Penyiangan harus dilakukan secara rutin. 
c. Pewiwilan 
Pewiwilan dilakukan yaitu dengan mengambil tunas pada ketiak daun yang 
muncul dibawah cabang utama dan hanya menyisakan satu cabang utama. 
Pewiwilan dilakukan agar aliran nutrisi terfokus pada cabang utama sehingga 
pertumbuhan vegetatif akan terjadi secara optimal. Pewiwilan dilakukan pada 
tumbuhan yang berumur 2 – 3 minggu. Pewiwilan dilakukan sesering mungkin 
sebab tunas pada tumbuhan Snapdragon sangat cepat muncul. Pewiwilan 
dilakukan dengan memetik tunas yang ada di ketiak daun tumbuhan 
memakai  tangan.  
d. Pengaturan Jaring 
Jaring dipakai  sebagai jarak tanam tumbuhan Snapdragon yang di tancapkan 
pada sudut bedengan. Pemasangan jaring pada Snapdragon dilakukan untuk 
menopang tumbuhan Snapdragon agar tumbuh dengan tegak dan untuk 
menghindari agar tumbuhan tidak tumbuh membengkok. Jaring yang 
dipakai  pada tumbuhan Snapdragon yaitu sebanyak 3 jaring. Ketika bunga 
sudah mulai tinggi, maka jaring akan diturunkan hingga tingginya sesuai 
dengan tinggi tumbuhan Snapdragon. 
e. Pemotongan tunas 
Page | 202 
 
Pemotongan tunas pada bunga ke 2 dilakukan dengan cara memotong tunas 
sehingga hanya menyisakan 1 tunas utama agar pertumbuhan Snapdragon 
terfokus pada 1 tunas. Dalam pemotongan tunas dipilih tunas yang paling 
baik, namun jika bunga ke 2 ukuran batangnya kecil maka tidak perlu 
dipelihara lagi akan namun di di cabut. Pemotongan tunas pada bunga ke 2 
dilakukan untuk menghemat penanaman bibit baru. Kualitas bunga 
Snapdragon masih cukup baik dan layak di panen pada bunga ke 2, namun 
pada bunga ke 3 kualitas bunga sudah menurun.  
f. Pemupukan 
Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan pupuk CANTIK (Calcium 
Ammonium Nitrate) dan pupuk mutiara (NPK) dengan perbandingan 2 : 1. 
lalu  pupuk di campur rata dan di tabur secara manual ke tumbuhan. 
Pupuk di tabur dekat dengan area perakaran tumbuhan dan hindari terkena 
daun. sesudah itu dilakukan penyiraman pada lahan yang telah di pupuk.   
g. Pengendalian Hama Dan Penyakit tumbuhan 
Hama dan penyakit sering kali merugikan secara ekonomi. Tindakan 
pencegahan dan pengendalian dilakukan untuk dapat menekan kerugian yang 
akan terjadi jika tumbuhan terserang hama dan penyakit. Beberapa hama 
dan penyakit yang menyerang bunga Snapdragon yaitu sebagai berikut: 
thrips, mites, ulat, busuk batang. 
Pengendalian memakai  pestisida, untuk hama thrips dan mites 
pengendaliannya memakai  Agrimec, pegasus dan Confidor. sedang 
untuk ulat memakai  petrofur dan prevathon.  Pengendalian untuk busuk 
batang yaitu memakai  dithen sebanyak 0,5 gr/liter dan dilarutkan ke 
dalam 200 liter air lalu di semprotkan ke tumbuhan Snapdragon.  Aplikasi 
pengendalian dilakukan 2 minggu sekali.  
 
5. Pemanenan 
Pemanenan bunga Snapdragon hampir dilakukan setiap hari. Pemanenan 
dilakukan pada bunga yang sempurna, bagus dan tidak cacat. Bunga yang 
dipanen yaitu bunga yang sudah mekar sempurna serta memiliki  batang 
Page | 203 
 
yang tegak dan kuat sehingga bunga potong tahan lama. Bunga di potong dengan 
ukuran ± 80 cm lalu di rompes sekitar 15-20 cm sesudah itu di bawa ke ruang 
 
6. Pascapanen 
Kegiatan pasca panen meliputi: 
a. Penyortiran 
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bunga berdasar warnanya. 
lalu  daun yang kering atau yang terserang hama di bersihkan dan dan 
daun pada pangkal bunga di buang.  
b. Penggolongan 
Penggolongan bunga Snapdragon didasarkan pada kondisi bunga dengan 
penampilan baik, sehat, dan bebas dari hama penyakit. sesudah disortir 
lalu  diikat. Setiap ikat terdiri atas 5 tangkai bunga. 
c. Pengemasan bunga 
Pengemasan bunga dilakukan dengan cara membungkus bunga yang telah 
disortir dan diikat dengan memakai  plastik agar terlihat rapi dan cantik. 
Pengemasan juga dapat dilakukan dengan memakai  kertas, yaitu bunga 
di taruh di atas kertas lalu  kertas di gulung dan di rekatkan dengan 
isolasi. sesudah itu bunga diletakkan pada bak penyimpanan yang berisi air.  
 
                                   

 
Di negara kita tumbuhan bunga Lisianthus (Eustoma grandisflorum). belum 
banyak dikenal. tumbuhan Lisianthus tergolong tumbuhan baru jika dibandingkan 
dengan Mawar, Anyelir, dan Krisan. Lisianthus dapat ditanam sebagai tumbuhan pot 
dalam ruangan atau dibudidayakan sebagai bunga potong. Ada juga yang 
memajangnya di rumah untuk mempercantik ruangan. Lisianthus dinikmati sebagai 
bunga hias, sedang sebagai bunga potong bisa dipakai  dalam berbagai 
keperluan, untuk dekorasi hotel, restoran, dan acara perkawinan. Bunga Lisianthus 
disenangi kupu-kupu dan lebah. Lisianthus memiliki kualitas sebagai bunga potong 
ideal sebab memiliki tangkai bunga yang panjang, bunga yang menarik dan umur 
fase life yang lama. Bunga Lisianthus sesudah dipotong dapat bertahan hingga tiga 
minggu, sehingga bisa cukup lama untuk menghias ruangan.   
tumbuhan Lisianthus memiliki  sistem perakaran serabut yang tersusun 
dari akar-akar serabut kecil yang berbentuk benang dan mampu menembus tanah 
hingga kedalaman 10-15 cm. Tinggi tumbuhan lLsianthus dapat mencapai 60-100 
cm. Batang tumbuhan berbentuk bulat dengan ukuran yang sama dari pangkal sampai 
ujung dengan permukaan yang licin dan berwarna hijau. Arah tumbuh batang tegak 
lurus dan membentuk percabangan yang menggarpu. Lisianthus memiliki daun 
duduk (sessilis) yang terdiri dari helaian daun tipis dan lunak yang langsung 
melekat atau duduk pada batang tanpa tangkai. berdasar susunan tulang daun, 
daun Lisianthus termasuk dalam daun-daun yang bertulang melengkung. Susunan 
daun Lisianthus yaitu pada buku tumbuhan ada dua daun yang berhadap-
hadapan dan pada buku berikutnya kedua daunnya membentuk silang dengan daun- 
daun sebelumnya atau sesudahnya. Lisianthus memiliki warna bunga yang beraneka 
ragam, yaitu putih, kuning, krem, hijau, merah muda, biru, ungu, dan bi-warna. 
Bunga Lisianthus yaitu bunga yang lengkap dan sempurna. Tangkai bunga 
memiliki penampang bulat dan berwarna hijau seperti batang utama. Dasar bunga 
Lisianthus berbentuk rata, yaitu bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar 
bunga. 
tumbuhan Lisianthus menyenangi sinar matahari, paling cocok tumbuh di 
dalam ruangan atau tempat dengan iklim hangat, tumbuh subur pada udara sejuk, 
sehingga tumbuhan  bunga ini ccok ditanam di daerah dataran tinggi. tumbuhan 

 
Lisianthus dapat tumbuh pada ketinggian antara 950-1500 m dpl. tumbuhan ini 
memerlukan kelembaban yang tinggi yaitu antara 70-80% dengan pH tanah 6,5-
7. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan Lisianthus yaitu pada malam hari 
berkisar antara 15-18ºC dan pada siang hari 18-23ºC. tumbuhan Lisianthus 
yaitu tumbuhan bunga yang memerlukan hari panjang dalam proses 
pertumbuhan dan pembungaannya. Panjang penyinaran tumbuhan bunga Lisianthus 
mencapai 16 jam/hari. negara kita yaitu negara dengan iklim tropis, dimana 
panjang hari siangnya selama 12 jam, sehingga untuk membudidayakan tumbuhan 
Lisianthus memerlukan tambahan penyinaran pada malam hari selama 4 jam.  
Pertumbuhan tumbuhan terutama pada proses pembungaan dipengaruhi oleh 
fotoperiode atau panjang hari serta fitrokrom. Fitokrom yaitu sejenis pigmen yang 
berperan penting pada respon pertumbuhan tumbuhan terhadap panjang hari.  
Sekarang mulai banyak orang yang menanam bunga Lisianthus sebab 
dianggap memiliki  prospek yang bagus, permintaan terus meningkat dari tahun 
ke tahun. Permintaan ini  akan terus meningkat baik di pasar dalam negeri 
maupun pasar internasional. Kesulitan pengembangan tumbuhan Lisianthus antara 
lain sebab benih atau bibit Lisianthus sulit didapatkan dan harga jual bunga 
Lisianthus di negara kita masih cukup mahal. Permasalahan yang lain yaitu waktu 
panen Lisianthus yang tergolong lama serta kurangnya pengetahuan tentang cara 
budidaya Lisianthus.  
 
Sistematika tumbuhan Bunga Lisianthus : 
Divisi : Magnoliophyta 
Kelas : Magnoliopsida 
Ordo : Gentianales 
Famili : Gentianaceae 
Genus : Eustoma 
Spesies : Eustoma grandiflorum (Raf.)  
Cara Budidaya Tanamn Lisianthus 
1. Penyiapan Lahan 

 
Pengolahan lahan yang dilakukan pada budidaya tumbuhan Lisianthus yaitu 
dengan menggemburkan tanah lalu  dicampurkan dengan bahan organik. 
Sama halnya dengan tumbuhan bunga dalam pot, penyiapan media tanam yang 
sesuai akan menjadikan tumbuhan tumbuh dengan optimum dan menghasilkan 
bunga yang sempurna. Komposisi media tanam yang dipakai  untuk tumbuhan 
bunga dalam pot memiliki perbandingan 1:1:1:1 yaitu campuran antara tanah, 
pupuk dasar (pupuk kandang), sekam bakar dan cocopeat. Pupuk kandang 
memiliki kandungan bahan organik yang baik, sehingga akan membantu 
pertumbuhan tumbuhan sebab memiliki kandungan hara yang banyak. Sekam 
padi berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga aerasi dan 
drainase di media tanam menjadi lebih baik. Sementara cocopeat memiliki  
karakteristik yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat dan 
mengandung hara esensial. Pada penanaman di lahan, sebelum penanaman 
terlebih dahulu dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan 
panjang sesuai panjang greenhouse. Jarak antar bedeng sepanjang 40 cm rata 
dengan bedeng. 
 
2. Penyiapan bibit 
Media yang dipakai  untuk penyemaian yaitu campuran cocopeat dengan 
media dengan perbandingan 3:2. Benih disemai di atas permukaan media, bukan 
dibenamkan. Perkecambahan biasanya berlangsung selama 10-20 hari. 
Pembibitan Lisianthus memerlukan suhu antara 15-18 ºC. Perkecambahan 
Lisianthus memerlukan kelembaban yang tinggi dengan suhu yang rendah. 
Paranet dapat dipakai  untuk menjaga suhu dan kelembaban pada lokasi 
penyemaian, pembibitan.  
 
3. Penanaman 
Penanaman bibit Lisianthus biasanya dilakukan ketika bibit sudah berumur 1-
1½ bulan atau telah memiliki minimal 6 helai daun. Untuk tumbuhan yang akan 
ditanam dalam pot, maka persiapan media pot sudah harus dilakukan. 
Penanaman di lahan dilakukan pada saat cahaya matahari tidak terlalu terik, 
Page | 208 
 
yaitu pagi ataupun sore hari, agar tumbuhan tidak mudah layu. Jarak tanam 
lisianthus yaitu 12,5 cm x 12,5 cm. Penanaman dilakukan dengan cara 
membenamkan bibit ke dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh 
akar dan leher akar (pangkal batang) tertimbun tanah, dengan posisi bibit tegak..  
 
4. Pemeliharaan tumbuhan 
a. Pembuatan naungan 
tumbuhan Lisianthus memerlukan air yang memadai, namun tidak tahan 
terhadap terpaan air hujan sehingga perlu dilakukan pembuatan rumah plastik 
untuk tempat budidaya. 
b. Pemasangan Lampu 
Penyinaran paling baik yaitu pada waktu malam hari antara pukul 22.30- 
01.00 dengan lampu pijar 70 watt untuk areal 4 m² dan dipasang dengan tinggi 
2 m diatas permukaan tanah. Pemasangan lampu dilakukan pada saat tumbuhan 
2-8 minggu sesudah tanam untuk mendorong pembentukan bunga 
c. Penyiraman 
Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan secara intensif dan hati-hati 
selama satu minggu, sebab bibit muda masih rentan dan memerlukan 
adaptasi dengan lingkungan pertumbuhan. 
d. Penyulaman 
tumbuhan Lisianthus yang mati harus segera disulam. Penyulaman 
memakai  bibit yang sama dengan tumbuhan yang ditanam.  Cara 
penyulaman dengan membongkar tumbuhan yang rusak dan menggantinya 
dengan tumbuhan yang baru. 
e. Pemupukan 
Pupuk dasar NPK diberikan pada awal penanaman dengan perbandingan 8 : 
3,5 : 6,5 sebanyak 5 kg/100 m². lalu  dilakukan pemupukan 
memakai  NPK setiap sebulan sekali. 
f. Penyemprotan zat penghambat 
Pada tumbuhan hias dalam pot, tinggi tumbuhan Lisianthus disesuaikan dengan 
ukuran pot yaitu antara 20-40 cm, sedang pada dasarnya Lisianthus 
 
memiliki  tinggi tumbuhan antara 60-90cm sehingga perlu dilakukan 
pengaturan pertumbuhan dengan memakai  zat penghambat pertumbuhan  
g. Penyiangan 
Pembersihan gulma di sela-sela tumbuhan dilakukan secara intensif pada fase 
awal pertumbuhan tumbuhan, yaitu selama 1 bulan awal, biasanya dilakukan 2 
hingga 3 kali. Pembersihan dilakukan manual dengan cara mencabut gulma 
ataupun mengeruk lapisan lumut memakai  tangan. 
h. Pengendalian Hama dan Penyakit 
Lisianthus tidak rentan terhadap serangga, namun dapat diserang oleh kutu 
daun,  leaf miner, larva Lepidoptera, dan hama thrips. Penyakit yang biasa 
menyerang yaitu serangan busuk akar, hawar botrytis, bercak daun, downy 
mildew, busuk batang.  Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dapat 
dilakukan secara mekanis atau kimiawi. 
i. Pemangkasan  
Pemangkasan atau pinching yaitu teknik pemotong atau membuang 
pucuk terminal dari bibit asal. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk 
tumbuhan yang kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan, menghindari 
terjadinya dominasi pucuk apikal serta meningkatkan jumlah bunga pada 
tumbuhan. Selain itu pemangkasan pucuk atau pinching juga dapat mendorong 
terbentuknya daun sebagai sumber fotosintesis yang lebih banyak untuk 
mendukung pertumbuhan tumbuhan. 
 
5. Panen 
Pada tumbuhan lisianthus, lamanya periode mekar bunga pertama dengan yang 
kedua lebih lama dibandingkan dengan periode mekar bunga kedua dengan 
ketiga. Sehingga bunga pertama dipanen terlebih dahulu untuk dijual, sesudah 
bunga kedua dan ketiga mekar tumbuhan baru dipanen. Pemanenan lisianthus 
dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan hingga ke akarnya. Pemanenan 
lisianthus dilakukan dengan syarat ada minimal 2 bunga kembar yang mekar 
dan 2 kuntum bunga yang siap mekar dalam satu tumbuhan, yaitu bunga kedua 
dan ketiga. biasanya pemanenan dilakukann pada saat tumbuhan berumur 11-14 

 
minggu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari, saat udara masih sejuk. 
Panen dilakukan saat ada dua bunga yang mekar bersamaan 
 
6. Pasca Panen 
tumbuhan yang telah dipanen dikumpulkan dan ditempatkan dalam wadah. 
Wadah disimpan di tempat yang teduh dan aman, sehingga terhindar dari 
percikan air atau kotoran lainnya. sesudah pengumpulan selesai, tumbuhan 
diangkut ke tempat sortasi. lalu  dilakukan pengelompokkan bunga 
didasarkan keadaan bunga yaitu tingkat kemekarannya dan keadaan tangkainya 
meliputi panjang pendek dan besar kecilnya. sesudah itu dilakukan pemotongan 
pada pangkal batangnya memakai  gunting yang tajam sekaligus 
pembersihan daun disekitar pangkal batangnya. Bunga selanjutnya diikat dengan 
memakai  karet sebanyak 5 atau 10 tangkai per ikat. Bunga. Selanjutnya 
dibungkus dengan memakai  plastik pembungkus transparan. Sesegera 
mungkin sesudah dibungkus bunga dimasukkan ke dalam air yang sudah diberi 
larutan pengawet  Untuk pengiriman jarak jauh, bunga dikemas dalam dus karton. 
Pada pangkal batang tumbuhan diberi kapas yang sudah dibasahi sebelumnya 
memakai  larutan berpengawet. Satu dus karton dapat diisi hingga 10 ikat, 
dengan posisi ditidurkan.