Peternakan kambing peranakan etawa (PE) saat ini berkembang sangat pesat karena banyak hasil yang dapat
diperoleh. Beberapa hasil diantaranya berupa penjualan induk, anakkan dan susu. Tambahan lain adalah
hasil pengolahan kotoran kambing (inthil) menjadi pupuk organik. Penyediaan pakan yang baik dan dalam
jumlah yang cukup perlu dilakukanuntuk meningkatkan kualitas kambing, susu dan anakan yang dihasilkan.
Supaya terus tersedianya pakan yang berkualitas maka diperlukan pengetahuan untuk pembuatan pakan
kambing fermentasi yang berkualitas baik dan dapat bertahan lama. Berbagai macam olahan susu kambing
dapat dihasilkan seperti susu murni yang dikemas dalam botol maupun susu bubuk beraneka rasa. Limbah
kotoran kambing, baik berupa limbah padat (inthil) maupun limbah cair (urine) jika dikelola dengan baik akan
memberikan nilai tambah ekonomi. Selain itu diperlukan juga pengetehuan tentang manajemen pengelolaan
dan teknik pemasaran yang baik untuk mendapat keuntungan yang maksimal. pemakaian teknologi
informasi (e-commerce) akan dapat memperluas jangkaun pemasaran produk-produk kambing etawa.
Kegiatan IbM ini melibatkan dua mitra Kelompok Peternak Kambing Etawa di Banguntapan, Bantul yaitu
“Kelompok PE Jaya” dan “Kelompok PE Makmur”. Kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan untuk
mengatasi permasalahan yang dialami mitra yaitu (1) penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan
pakan alternatif/ buatan (fermentasi), (2) penerapan teknologi tepat guna untuk pengolahan limbah padat
menjadi pupuk organik, (3) proses pengolahan susu aneka rasa, (4) peningkatan pengetahuan dalam
penanganan anak kambing baru lahir dan (5) perbaikan sistem manajemen usaha dan pemasaran dengan
memanfaatkan media online.
Kambing etawa atau di Indonesia lebih dikenal
sebagai kembing Peranakan Etawa (PE) memiliki
tempat tersendiri dikalangan peternak. Perkembangan
dan minat dari peternak dalam membudidayakan
kambing etawa meningkat pesat dari tahun ke tahun.
Menurut produk yang dihasilkan, kambing PE
dikelompokkan menjadi 4 yaitu penghasil daging (tipe
pedaging), penghasil susu (tipe perah), penghasil bulu
(tipe bulu/mohair/cashmere), dan penghasil daging
dan susu.
Beberapa karakter penting dari kambing PE
antara lain, bentuk muka cembung, telinga relatif
panjang (18-30 cm) dan terkulai. Jantan dan betina
bertanduk pendek. Warna bulu bervariasi dari kream
sampai hitam. Bulu pada bagian paha belakang, leher
dan pundak lebih tebal dan lebih panjang daripada
bagian lainnya. Warna putih dengan belang hitam atau
belang coklat cukup dominan. Tinggi badan untuk
jantan 70-100 cm, dengan berat badan dewasa
mencapai 40-80 kg untuk jantan dan 30-50 kg untuk
betina.
Peternakan kambing peranakan etawa (PE) saat
ini berkembang sangat pesat karna banyak hasil yang
dapat diperoleh. Beberapa hasil diantaranya berupa
penjualan induk, anakkan dan susu. Tambahan lain
adalah hasil pengolahan kotoran kambing (inthil)
menjadi pupuk organik. Saat ini yang sedang booming
dipasaran adalah penjualan susu kambing etawa.
Beternak kambing etawa perlu juga didukung
oleh penyediaan pakan yang baik dan dalam jumlah
yang cukup. Pakan yang baik dan cukup akan
meningkatkan kualitas kambing, susu dan anakan
yang dihasilkan. Supaya terus tersedianya pakan yang
berkualitas maka diperlukan pengetahuan untuk
pembuatan pakan kambing fermentasi yang
berkualitas baik dan dapat bertahan lama. Selain itu
diperlukan juga pengetehuan tentang manajemen
pengelolaan dan teknik pemasaran yang baik untuk
mendapat keuntungan yang maksimal.
pemakaian teknologi informasi (e-commerce) akan
dapat memperluas jangkaun pemasaran produk-
produk kambing etawa.
Berbagai alasan ini menjadikan kambing
jenis peranakan etawa (PE) saat ini menjadi primadona
yang berkembang di kalangan peternak kambing,
khususnya di Kabupaten Bantul. Dalam melakukan
budidaya kambing etawa masyarakat membentuk
suatu kelompok peternak. Seiring dengan
digalakkanya usaha pemberdayaan masyarakat untuk
peningkatan ekonomi, maka kegiatan usaha
kerakyatan mendapat perhatian serius dari pemeritah
Kabupaten Bantul.
Saat ini di Kabupaten Bantul banyak tumbuh
kelompok-kelompok usaha khususnya bidang
pertanian dan peternakan. Diantara kelompok
peternak kambing peranakan etawah (PE) yang berada
di kabupaten Bantul adalah “Kelompok PE Jaya dusun
Modalan” dan “Kelompok PE Makmur dusun
Pringgolayan” yang menjadi mitra dalam kegiatan
Ipteks ini. Kedua kelompok mitra ini berada di
Kecamatan Banguntapan. Jarak Ibukota Kecamatan
ke pusat pemerintahan Kabupaten Bantul adalah 15
Km dan berbatasan langsung dengan Kota
Yogyakarta.
Kepedulian pemerintah Kabupaten Bantul dalam
mengembangkan peternakan diwujudkan melalui
program padat karya produktif dibawah koordinasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(DISNAKERTRAN). Bantuan yang diberikan berupa
pembangunan kandang semi permanen. Masing-
masing kelompok menempati kandang seluas 60 M
persegi
Motivasi anggota kedua kelompok mitra masih
rendah, manajemen usaha serta jiwa kewirausahaan
masih belum terbentuk. Kurangnya pengetahuan
peternak dalam manajemen pakan dan reproduksi,
termasuk perawatan anakan (cempe) merupakan
masalah utama kelompok yang harus menjadi
perhatian, disamping permasalahan akses terhadap
modal dan pemasaran. Baik untuk peningkatan
jumlah populasi, maupun untuk pengadaan alat-alat
pengolah dan penyimpanan hasil produksi.
Sampai saat ini, susu hasil perahan kedua
kelompok sama sekali tanpa pengolahan (raw
material), sehingga masih belum banyak dijual
kepada masyarakat, melainkan hanya untuk konsumsi
sendiri. Pemerahan susu yang dilakukan masih
memakai cara sederhana dan memakai alat
seadanya. Kualiatas dan kuantitas susu hasil perahan
belum mendapat perhatian =yang serius dari anggota
kelompok.
Jika dikelola dengan baik, susu kambing etawa
mempunyai banyak kelebihan dibanding susu ternak
lainnya. Susu kambing memiliki keunggulan
tersendiri sebab mengandung nilai gizi yang tinggi
yaitu protein 3.4 %, lemak 4.1 %, karbohidrat 5.2 %,
kalsium 120 mg/100 gram, fosfor 135 mg/100 gram
dan berbagai macam vitamin. Susu kambing
mengandung protein lebih tinggi dibanding susu sapi,
merupakan sumber kalsium, fosfor dan vitamin yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan untuk usia
muda dan mencegah osteoporosis pada manula. Bagi
sebagian masyarakat, susu kambing dipercaya dapat
meningkatkan vitalitas dan mengobati berbagai
macam penyakit karena kandungan gizinya yang
lengkap terutama asam amino, vitamin dan mineral.
Hasil beberapa kajian pustaka ditemukan bahwa susu
kambing dapat menyembuhkan berbagai penyakit
diantaranya asma, kolesterol tinggi, asam urat dan
osteoporosis serta dapat menggantikan fungsi ASI.
Jumlah produksi susu yang diperoleh kedua
kelompok per ekor umumnya hanya antara 0,7 liter
sampai 1 liter perhari. pemakaian metode terapi
pada kambing dan formula pakan yang tepat dapat
meningkatkan produksi sampai dengan 3,8 liter
perhari per ekor kambing. Jika harga rata-rata susu
kambing adalah Rp 15.000/liter, maka ada
peningkatan penghasilan peternak yang cukup
signifikan dari produksi susu.
Kotoran kambing yang dihasilkan kedua
kelompok, baik berupa limbah padat (inthil) maupun
limbah cair (urine) belum diolah dengan baik. Urine
dibuang ke sungai melalui saluran yang sudah
disediakan dan belum diolah dan dimanfaatkan
sebagai pupuk cair. Sedangkan limbah padat (inthil)
hanya dikumpulkan dan dikemas dalam karung. Jika
ada petani yang membutuhkan, kelompok mitra akan
menjual secara borongan dengan harga yang sangat
murah yaitu hanya 70-100 ribu rupiah per mobil (25-
30 karung). Keadaan kelompok yang demikian
membawa dampak pada pencemaran lingkungan
yaitu air dan bau yang mengganggu kesehatan.
Teknik fermentasi menjadi pupuk cair dan pupuk
organik padat akan memberikan nilai tambah
ekonomi.
Kambing peranakan etawa (PE) cocok hidup di
daerah tropis, dengan tatalaksana yang baik mampu
melahirkan sampai 2 kali setahun, atau paling minim
3 kali dalam 2 tahun. Jumlah anak sekali kelahiran 1-
3 ekor. Produksi setinggi ini akan dapat dicapai secara
maksimal bila kebutuhan pakannya terpenuhi,
disamping hijauan juga dibutuhkan pakan konsentrat
seperti Polar, bungkil, gula Jawa, buah nangka (hijau),
kulit kedelai, bekatul, ampas tahu, jagung, ketela dan
singkong. Disamping itu kambing Etawa juga
memerlukan pakan penyedap dengan menambahkan
garam dapur dan tepung tulang.
Tingkat kelahiran ternak dari kedua kelompok
mitra masih rendah karena pengelolaan
reproduksinya kurang maksimal. Kelompok ternak
kambing PE Jaya dan PE Makmur melakukan cara
yang sama dalam hal pemberian pakan. Pakan utama
yang dipakai masih mengandalkan hijauan ramban
dari tanaman pekarangan/kebun. Pakan yang
diberikan berupa yaitu daun kaliandra, daun resede,
daun wilodo, daun kates atau buahnya, daun senu,
daun sengon laut, daun nangka, daun mindi daun
jipang atau buahnya bahkan terkadang dari diberikan
kulit singkong. Daun-daunan dicacah dulu sebelum
diberikan pada kambing, proses pencacahan dengan
memakai parang supaya dapat mencacah
ranting-ranting pohon. Dengan cara seperti ini masih
ada ranting pohon yang tidak tercacah sempuna
sehingga tidak termakan oleh kambing. Jika musim
penghujan berbagai macam dedaunan yang
dipakai untuk pakan kambing banyak tersedia.
Pada saat musim kemarau daun-daunan yang
dibutuhkan untuk pakan kambing sangat terbatas,
sehingga peternak harus membeli daun-daunan
untuk pakan kambing. Dengan demikian
pengeluaran peternak semakin besar dan dapat
mengganggu produksi susu jika daun-daun pakan
kambing tidak tersedia.
Melihat betapa kompleksnya permasalahan
yang dihadapi mitra dan keterbatasan dari tim
pelaksana Ipteks, maka prioritas permasalahan yang
akan diatasi melalui kegiatan Ipteks ini adalah 1)
penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan
pakan alternatif/ buatan (fermentasi), 2) penerapan
teknologi tepat guna untuk pengolahan limbah padat
menjadi pupuk organik, 3) pengolahan susu aneka
rasa, 4) peningkatan pengetahuan dalam penanganan
anak kambing baru lahir, dan 5) perbaikan sistem
manajemen usaha dan pemasaran.
Informasi mengenai beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh Kelompok Peternak Kambing
Etawa PE Jaya dan Kelompok Peternak Kambing
Etawa PE Makmur ini tentunya harus sesegera
mungkin untuk diatasi sebagai salah satu solusi
pengembangan usaha kecil dan menengah. Melalui
program kegiatan Ipteks ini dan berdasar analisis
kebutuhan yang telah dilaksanakan, tim pengabdi
menawarkan solusi terhadap permasalahan ini
dengan sentuhan Ipteks sebagaimana diuraikan pada
bagian sebelumnya. Skema pelaksanaan kegiatan
program Ipteks yang akan dilakukan bersama kedua
mita difokuskan pada dua bidang, yaitu penerapan
teknologi tepat guna dan perbaikan manajemen usaha,
sebagaimana disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema pelaksanaan
Rencana penerapan teknologi tepat guna
meliputi teknik pembuatan pakan alternatif/buatan
(fermentasi), teknik pembuatan pupuk organik, teknik
pengolahan susu aneka rasa serta aplikasi e-commerce.
Sedangkan kegiatan perbaiakan manajemen usaha
diwujudkan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan yang
direncanakan adalah pelatihan perawatan anak baru
lahir (cempe), pelatihan pemerahan susu, pelatihan
manajemen usaha dan pelatihan penjualan online
melalui website (e-commerce).
Gambar 2. Proses pakan fermentasi
Kebutuhan dalam pembuatan rumah pakan
antara lain material bangunan seperti pasir, semen,
urug, split, batako, rangka baja ringan dan atap
gavalum. Sedangkan peralatan pendukung adalah
chooper (mesin perajang bahan pakan), drum
bertutup dan obat pemicu fermentasi.
Proses pengerjaan banguan rumah pakan
dilakukan secara gotong royong oleh anggota
kelompok kedua mitra selama kurang lebih 6 hari.
Setelah rumah pakan siap, selanjutnya adalah
pembelian mesin pencacah pakan (chooper), drum
sebagai wadah fermentasi pakan dan bahan pembuat
pakan termasuk obat fermentasi. Pelatihan pembuatan
pakan melibatkan tenaga ahli yang berpengalaman
dalam pembuatan pakan fermentasi selama 2 hari.
Hari pertama adalah proses pembuatan dan hari ke
dua dipakai untuk melihat dan memakai
(pemberian pakan) hasil fermentasi.
Teknologi fermentasi pakan bisa menjadi pilihan
mudah. Alasanya, bahan baku bisa dari berbagai daun
dan jenis rumput keing atau limba pengolahan kedelai
(menjadi tahu atau tempe). Bisa juga dari gedebok
pisang ditambah bekatul. Semua bahan itu dicampur
lalu difermentasikan selama minimal 3×24 jam.
Hasilnya adalah makanan ternak fermentasi yang
lebih awet dengan bau yang khas dan kandungan
karbohidrat, protein dan vitamin yang cukup stabil.
Pemberiaan teratur dengan jumlah seimbang antara
berat pakan dan berat hewan membuat hewan ternak
menjadi terpelihara secara baik.
Fermentasi itu sendiri merupakan proses
pemecahan senyawa organik menjadi sederhana yang
melibatkan mikroorganisme dengan tujuan
menghasilkan suatu produk yang mempunyai
kandungan nutrisi, tkestur yang lebih baik
memperpanjang masa penyimpanan, mengendalikan
pertumbuhan mikroba kontaminan.
Untuk penyiapan pakan ternak ini perlu diberi
perlakuan secara biologis dengan mengunakan SOC.
SOC merupakan campuran berbagai mikrooragisme
yang berguna untuk mempercepat proses pemecahan
serat pada pakan ternak, sehingga mudah dicerna oleh
ternak. Selain pemberiaan pakan fermentasi di dalam
meningkatkan kualitas ternak yang perlu kita lakukan
adalah dengan pemberian pakan konsentrat.
Pembuatan pupuk organik
Pelatihan pembuatan pukuk organik
memakai kotoran padat (inthil) teranak yang
dikumpulkan dari kandang kedua mitra. Untuk
menampung dan mengumpulkan kotoran ini di
buat sebuah tempat permanen, sehingga pengumpulan
inthil menjadi lebih rapi dan bersih (Gambar 3).
Gambar 3. Pembuatan pupuk kompos
Proses pembuatan tempat pengumpulan inthil
dan pelatihan memerlukan waktu pelatihan dila
manajemen usaha dan pemasaran akan dilakukan
pada tahap kedua setelah pelaporan kemajuan
kegiatan yang direncanakan selama dua hari. Proses
pembuatan pupuk dengan memanfaatkan biostarter.
Biostater yang dapat dipakai untuk
pembuatan kompos sudah banyak beredar
dimasyarakat dengan bermacam-macam merk dagang
dengan dosis dan bahan yang bermacam-macam
namun sama dalam hal tujuan yaitu untuk
mempercepat proses dekomposisi. Kompos yang
dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, dosis
pemakaian pada tanaman lebih hemat dibanding
pupuk kandang tanpa diolah dahulu. Kompos inthil
yang dihasilkan memberikan nilai tambah
pengusahaan ternak karena memiliki nilai jual yang
lebih tinggi dibandingkan tanpa pengomposan.
Setelah kompos jadi maka selanjutnya bisa dipakai
untuk memupuk tanaman, namun apabila dijual
dikemas terlebih dahulu agar kelihatan praktis dan
lebih rapi. Tiap kemasan berbeda-beda sesuai dengan
permintaan pasar, biasanya bobot kompos tiap
kemasan antara lain : 3 kg (plastik), 5 kg (plastic), 10
kg (karung) dan 25 kg (karung).
Pengolahan susu aneka rasa
Susu merupakan minuman yang lazim di
konsumsi semua orang,karena asupan pertama yang
di konsumsi oleh umat manusia adalah susu. Tak
jarang juga masa pertumbuhan di waktu kecil identik
dengan mengonsumsi susu. bahkan tak sedikit orang
yang telah mengonsumsi susu seiring pertumbuhanya
hingga umur yang tak terbatas.
Selain menyehatkan, susu juga dapat
membantu menjaga kondisi tubuh supaya tetap fit.
Untuk saat ini susu di olah menjadi beberapa
hidangan, seperti aneka susu aneka rasa ,mie kuah
susu, es krim, puding susu dan masih banyak lagi.
Olahan susu yang cukup terkenal saat ini
adalah minuman susu aneka rasa,seperti susu rasa
strawberry, coklat royal, oreo, tiramisu, milo dan lain-
lain.Untuk membuat minuman susu aneka rasa yang
enak, maka bahan utama berupa susu harus sangat di
perhatikan. Sebaikya susu segar yang berasal dari
ternak susu perah, misalnya kambing etawa, karena
kemurnian susu perah lebih terjaga.
Pada kegiatan ini, pelatihan proses pengolahan
susu aneka rasa (Gambar 4) dilakukan selama 1 hari
dengan melibatkan anggota kedua kelompok mitra.
Gambar 4. Pembuatan susu anek rasa
Susu yang diolah didapat dari hasil perahan ternak
dari kedua mitra. Hasil pelatihan berupa produk susu
segar aneka rasa
Pelatihan perawatan anak kambing etawa yang
baru lahir dan pemerahan susu
Kegiatan selanjutnya yang telahdilaksanakan
adalah pelatihan perawatan anak baru lahir dan
pemerahan susu (Gambar 5). Guna mendapat
anak kambing dan susu yang berkualitas perlu
diperhatikan teknik pemeliharaan pasca kambing
melahirkan.
Gambar 5. Pelatihan perawatan anak kambing etawa
yang baru lahir dan pemerahan susu
Teknik perawatan anak kambing yang perlu
dilakukan yaitu: (1) peternak perlu memperhatikan
pertumbuhan anak/cempe agar pertumbuhan sesuai
dengan harapan, (2) jika indukan beranak 1 maka
pertumbuhan anak akan lebih maksimal kerena
susu berlimpah. Jika indukan beranak 2 diperlukan
pengawasan agar anakan tidak berebut susu
sehingga pertumbuhan menjadi tidak seimbang.
Jika beranak 3 maka salah satu cempe bisa menyusu
ke induk lain yang beranak 1, (3) jika jumlah susu
yang dihasilkan dirasakan kurang maka sangat
dianjurkan untuk ditambah dengan susu sapi.
Berikan susu dengan dot bayi dengan lubang dot
sedikit besar.
Guna memperbanyak susu kambing etawa
dapat dilakukan terapi khusus. Ketika kambing
masuk usia kebuntingan 4 bulan message/pemijatan
mulai dilakukan, hal ini dilakukan untuk
memperbesar kelenjar dan memperlancar susu.
Pakan tambahan berupa bungkil kedelai mulai
diberikan sebanyak 150 gram pagi dan 150 gram
sore dicampurkan dengan komboran. Massage
dilakukan tiap hari sampai kambing beranak. Setelah
beranak bungkil kedelai dinaikkan menjadi 250
gram pagi dan 250 gram sore yang dicampur dengan
komboran. Massage tetap dilakukan sampai kira-
kira 3 minggu setalah kambing melahirkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemerahan susu antara lain, (1) pemerahan susu
harus rutin dengan pemerahan yang tetap. Lubang
tampungan botol yang dipakai harus yang kecil.
Susu kambing sangat sensitif terhadap bau sekitar,
(2) setelah pemerahan botol harus langsung ditutup,
(3) birahi harus dimonitor dengan baik, biasanya
kambing birahi setelah 2 bulan beranak dan (4) bila
indukan positif bunting, susunya akan mengalami
kering pada saat kebuntingan hari ke-105 (3,5
bulan).
Pelatihan manajemen usaha dan penjualan online
(e-commerce)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli
potensial. Konsep-konsep inti pemasaran meluputi:
kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata
yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing)
penggerakan (actuating) dan pengawasan.
Untuk memperlancar pemasaran hasil
produksi kelompok mitra, maka diperlukan sebuah
sistem yang dapat membantu pemasaran. Selain
penyediaan website (Gambar 6), kelompok mitra
akan diberikan pelatihan cara penjulan online.
Gambar 6. Aplikasi penjualan online
Sistem yang akan dibuat adalah website
penjualan (e-commerce) yang mempunyai
bermanfaat antara lain, (1) menampilkan profil usaha
kelompok mitra, (2) menampilkan cara budidaya
kembing etawa, (3) memanpilkan manfaat susu
kambing etawa, (4) mempromosikan penjualan
produk kambing etawa, misalnya olahan susu aneka
rasa dan (5) memproses pemesanan produk oleh
pembeli.
Kegiatan pemgembangan aplikasi e-commerce
sudah dilakukan. Proses pembuatan akan memekan
waktu kurang lebih 1 bulan. Persiapan yang dilakukan
selain proses coding aplikasi adalah dengan
penyediaan hosting sebagai tempat penyimpanan dan
sewa domain sebagai nama alias untuk dapat
mengakses aplikasi yang dikembangkan. Sebagai
alternatif nama yang akan dipakai adalah
www.etawabanguntapan.com.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil
berdasar kegiatan yang telah dilaksanakan antara
lain:
1. Penerapan teknologi pakan fermentasi
menghasilkan pakan berkualitas dan kelompok
mitra tidak lagi kesulitan untuk menyiapakan
pakan kambing, terutama ketika musim kemarau.
2. Rumah pakan dan mesin pencacah rumput berguna
untuk proses fermentasi, sehingga pakan kambing
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama dan
memiliki kualitas yang bagus.
3. Pengolahan limbah (kotoran) menjadi pupuk
organik dapat menambah pemasukan dan menjaga
sanitasi kandang.
4. Pengolahan susu murni menjadi berbagai produk
olahan susu aneka rasa menjadikan produk lebih
bervarisi dan mudah dalam pemasaran.
5. Penanganan anak kambing baru lahir perlu
dilakukan untuk mendapat anakan yang sehat
dan berkualitas baik.
6. Pelatihan manajemen usaha diperlukan untuk
meningkatkan keterampilan dalam manajemen
usaha dan pencatatan transaksi keuangan.
7. Pemanfaatan website penjualan (e-commerce)
sebagai media promosi dapat memeperluas
jangkauan pemasaran hasil usaha kelompok.