menghubungkan bagian irisan tanah yang mengalami
retakan disebut sebagai “hinges”.
Terdapat tiga tipe irisan tanah yang akan melalui proses
main flow, yaitu :
a). Irisan tipe I, yaitu irisan tanah utuh tidak mengalami
pecah
b). Irisan tipe II, yaitu irisan tanah yang dihubungkan
dengan hinges
c). a tipe III, yaitu : irisan tanah dengan gerak potongan
tanah !sinkron:
Irisan tipe I : Tanah yang masuk pada proses main flow tidak
mengalami pecah. jika terjadi kontak penuh antara bagian
dasar irisan tanah dengan permukaan bajak,' maka seluruh bagian
irisan tanah ini akan mengalami deformasi sebab sudut cekungan
bajak tidak konstan. Pada keadaan tertentu sangat mungkin
terjadi kehilangan kontak antara irisan tanah dan permukaan
bajak sehingga terbentuk retakan pada bagian bawah irisan tanah,
seperti terlihat pada Gambar 26.
Irisan tipe II : jika irisan tanah yang masuk ke main flow
terdiri dari potongan-potongan tanah yang disatukan oleh
hinges, dan ternyata ikatan ini tidak lebih lemah dari
ikatan masing-masing potongan tanahnya, maka perilaku irisan
tanah itu akan sama dengan perilaku irisan tanah tipe I
(unbroken strip). jika hinges jauh lebih lemah dari ikatan
potongan tanah di bawahnya, maka setiap perubahan pada sudut
cekungan akan diserap seluruhnya oleh hinges sehingga
potongan-potongan tanah akan bergerak seperti benda kaku
sepanjang pisau bajak. Oleh sebab sudut cekungan membesar,
maka retakan di bawah hinges akan makin melebar. Biasanya
retakan yang menghasilkan hinges terbentuk dari dasar irisan
mengarah ke depan dan ke atas, dan potongan tanah akan
terbentuk menurut pola ini.
Irisan tipe III : jika proses intake menghasilkan suatu set
potongan tanah yang bergerak paralel satu dengan lainnya, maka
gerakan paralel ini akan dipertahankan seterusnya sepanjang
pisau bajak dan akan tetap paralel meskipun terjadi perubahan
pada cekungan permukaan alat. Bila gaya tarik menarik atau daya
ikat antara potongan tanah lemah pada pisau yang memiliki
cekungan, maka bagian dasar dari potongan ini akan meremah
dan mengisi/menempati cekungan pisau bajak. Selanjutnya
permukaan pisau bajak akan berubah kira-kira menjadi sama
dengan pisau datar tanpa cekungan, dan potongan tanah tidak lagi
bergerak paralel satu dengan lainnya (Gambar 28)
2. Pisau bajak dengan sudut cekungan yang makin mengecil
pada bagian tepi.
Pada bajak dengan sudut cekungan mengecil pada bagian
tepi, maka proses main flow yang dialami untuk tipe irisan I, II
dan III juga berlaku. Khusus untuk tipe irisan II berlaku :
a. Retakan di bawah hinges mengikuti gerakan irisan sepanjang
bajak.
b. Jatuhnya potongan tanah jauh lebih sedikit.
3. Pisau bajak dengan sudut cekungan konstan.
Main flow pada bajak dengan sudut cekungan konstan
mengalami proses seperti yang terjadi pada irisan tipe III.
Meskipun sudut cekungan tidak konstan, gerakan relatif dari
potongan tanah adalah tetap dengan mengikuti perubahan
cekungan tanpa terjadi rotasi pada potongan-potongan tanah.
Akan tetapi bila main flow menerima irisan tanah utuh atau irisan
yang diikat oleh hinges, maka tipe proses yang terjadi tidak
melibatkan deformasi bila irisan tanah mengikuti bentuk
permukaan bajak.
Proses Output : Merupakan proses perubahan yang terjadi
pada saat tanah meninggalkan bajak. jika tanah masih
berbentuk irisan pada saat meninggalkan bajak, maka tanah
ini akan mengalami tegangan yang besar pada penampang
ujung irisan. Pada kepanjangan tertentu irisan tanah ini
akan pecah dan terputus. Bila keruntuhan permukaan telah
selesai, maka terbentuk potongan-potongan tanah yang akhirnya
jatuh bebas. Biasanya potongan tanah ini mempunyai bentuk dan
dimensi yang berbeda dengan potongan tanah yang terbentuk
pada proses intake dan main flow.
Lamanya pembentukan potongan-potongan tanah pada
proses pemecahan sangat tergantung pada kekuatan tanah (soil
strength) dan derajat peremahan (weakening) yang terjadi pada
proses intake dan main flow. Gambar 29 memperlihatkan bentuk
dan ukuran potongan-potongan tanah yang terbentuk pada saat
tanah meninggalkan bajak. Pada gambar terlihat retakan yang
terbentuk selama proses intake dan main flow digambarkan
dengan garis tebal, sedangkan retakan yang terjadi pada saat
tanah meninggalkan bajak digambarkan dengan garis putusputus. Notasi a, b, c, d dan e menunjukkan perbedaan dalam hal
pembentukan retakan baik jumlah maupun jaraknya. Potongan
tanah yang panjang pada Gambar d adalah merupakan output dari
irisan tanah yang berkohesi tinggi
nMEKANISASI PENANAMAN
Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau
benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau
menyebarkan biji di atas permukaan tanah. pemakaian alat
penanam mekanis dilakukan dengan beberapa alasan, faktor
utama yang sangat menentukan pemakaian alat penanam
mekanis adalah ketersediaan tenaga. Meskipun demikian
sampai sekarang pemakaian alat ini masih belum digunakan
secara luas oleh petani di Indonesia. Agar dapat memakai
alat penanam mekanis secara sepadan maka alat harus
dikalibrasi/selain itu operator juga harus dilatih secara sepadan
terlebih dahulu.
Beberapa contoh mekanisasi penanaman yang telah
dikembangkan oleh BBP Mekanisasi Pertanian, antara lain :
Alat Tanam Bibit Padi
Penanaman padi biasanya dilakukan oleh petani sendiri
setelah bibit yang ditanam di persemaian siap untuk ditanam.
Penanaman padi biasanya dilakukan secara manual meskipun
dapat pula ditanam secara mekanis dengan memakai alat
penanam mekanis (transplanter).
Penanaman padi sawah di Indonesia masih didominasi
cara tanam pindah memakai tangan, cara ini membutuhkan
tenaga kerja 25 – 30 HOK/Ha. Alat Tanam (transplanter) manual
desain IRRI yang pernah dibuat dalam rangka mengatasi
keterbatasan tenaga kerja belum menunjukkan kinerja yang
optimal, sebab secara ergonomik dirasakan masih terlalu berat
(>25 kg), dan jumlah lubang tak tertanam (missing hill) yang
masih tinggi yaitu mencapai 20%.
BBP Mekanisasi Pertanian telah memodifikasi
prototipe transplanter manual 4 baris tanam dengan jarak
tanam
antar baris 25 cm. Hasil modifikasi ini telah diuji dan
menunjukkan beberapa keunggulan antara lain : bobot alsin
yang ringan yakni 22 kg, beberapa komponen telah
memakai bahan tahan korosi dan mudah pengoperasiannya.
Hasil uji menunjukkan kinerja penanaman yang lebih baik yakni
dengan kecepatan maju penanaman rata-rata 0,137 m/dtk atau
0,498 km/jam. Kapasitas kerja aktual mencapai 22 jam/ha dengan
jumlah lubang tidak tertanami (missing hill) sebesar 4,3 % dan
jumlah tanaman rebah (floating hill) sebesar 5,1 %. Biaya operasi
transplanter hasil modifikasi ini sebesar Rp.303.851.-/Ha lebih
murah dibandingkan ongkos tanam secara manual yang mencapai
Rp.460.000.-/Ha.
iKehadiran teknologi alat dan mesin pertanian
diantaranya alat tanam padi (transplanter) ini dirasakan sangat
membantu petani dalam kegiatan usaha tani. Dalam kegiatan
penanaman bibit padi di lahan sawah telah tersedia alat tanam
padi yang dapat bekerja lebih efektif dan efisien dengan 4 baris
sekali tanam pada jarak interval 30 cm. Dalam pemakaian alat
tanam padi ini, dapat menghemat waktu kerja 10 x lebih singkat
bila dibandingkan dengan cara manual, jarak tanam dapat diatur
dengan penyetelan (setting) pada kuku penanam (planting claw)
dengan jarak tanam yang paling ideal 30 x 30 cm, dan hasil
pengukuran uji coba alat tanam padi ini pada beberapa daerah
menunjukkan dapat meningkatkan hasil 10 – 15 % per Ha di
lahan sawah beririgasi. Untuk luasan 1 Ha pemakaian alat tanam
padi ini hanya memerlukan waktu ± 5 jam dan hanya
memerlukan bahan bakar (bensin) sebanyak 4,5 liter.
Pada dasarnya alat tanam padi dikelompokan menjadi dua
jenis, yaitu tipe bibit tanpa tanah dan tipe bibit dengan tanah. Alat
tanam pada tipe bibit tanpa tanah, yaitu bibit disemaiakan di
tempat pembibitan di lahan seperti pada umumnya, setelah bibit
memiliki 4-6 daun, bibit dicabut kemudian tanah yang melekat
pada akarnya dicuci, kemudian diletakan pada kotak bibit dan
siap untuk ditanam. Alat tanam pada tipe bibit dengan tanah
mempergunakan bibit yang akan disemaikan langsung pada kotak
persemaiannya dan tanahnya tidak perlu dibersihkan dulu pada
saat ditanam di lahan.
Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan
jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam.
Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit padi, dibedakan
berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit padinya, yakni :
a. Mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan
(washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan yaitu
dapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian
bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya.
b. Mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai
pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan
total dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan
pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara
dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu.
Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat dan stabil.;
. Alat Penanam Benih (Seeder)
Alat penanam benih ini berfungsi untuk meletakkan
benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu
dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat
penanam ini dilengkapi dengan alat penutup tanah. Untuk
penanaman palawija biasanya langsung ditanam dengan biji
setelah tanah ditugal terlebih dahulu, sehingga tanaman
palawija biasanya tidak dibutuhkan persemaian. Alat penanam
biji-bijian ini sering disebut seeder. pemakaian alat penanam
mekanis tanaman palawija lebih dimungkinkan digunakan
petani, sebab konstruksi lebih sederhana dari pada
transplanter. Alat ini ada yang memakai tenaga mesin,
tenaga hewan atau manusia (semi mekanis). Alat ini biasanya
dilengkapi alat pembuka dan penutup tanah, sehingga bijian di
letakkan tertutup di kedalaman tanah tertentu.
Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat
penanam ini dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :
Broadcasting, yaitu benih disebar pada permukaan tanah
Drill seedling, yaitu benih dijatuhkan secara random dan
diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga
diperoleh jalur tanaman tertentu.
Pesicion drilling, yaitu benih ditanam secara tunggal dengan
interval yang sama dengan alur
Hill dropping, yaitu kelompok benih dijatuhkan secara random
dengan interval yang hampir sama dengan alur
Chezktow planting, yaitu benih diletakkan pada tempat tertentu
sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang
sama.
Mesin atau peralatan yang digunakan sebagai penanaman benih
adalah sebagai berikut :
a. Mesin tanam sebar (broadcast seeder)
Pada alat ini benih penjatahan benih dari hoper melalui
satu lubang variabel (variable orifice). Suatu agitator
ditempatkan diatas lubang variabel ini untuk
mencegah macet sebab benih-benih saling mengunci
(seed bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu.
Kadang-kadang suatu roda bercoak (fluted wheel) digunakan
sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian
dijatuhkan pada piringan yang berputar. sebab bentuk dari
piringan ini, benih ini akan dipercepat dann dilempar
mendatar sebab akanya gaya sentrifugal. Lebar sebaran
tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang, dan
desitas dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran
yang berlawanan (counter disk spinning) dapat dipergunakan
agar jangkauan sebaran lebih lebar.
b. Mesin tanam acak dalam lajur (drill seeder)
Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada
setiap alur tanam, benih dijatah dari hoper oleh suatu
silinder bercoak yang digerakkan dengan roda tanah
(ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju
benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat diatur.
Benih ini melewati tabung penyalur benih jatuh
secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh
pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.
Umumnya jarak antar benih berkisar antara 150 – 400 mm.
Metoda penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai
tarik, yang ditempatkan dibelakang pembuka alur (furrow
opener). Setelah benih tertutup tanah, maka tanah diatas
dan disamping benih ini akan diperkeras memakai
roda tekan. Jenis-jenis pembuka alur dan roda tekan.
c. Mesin tanam presisi dalam lajur (precision seeder)
Mesin tanam presisi ini memberikan penempatan yang tepat
dari setiap benih pada interval yang sama dalam setiap alur
tanam. Jarak antar alur tanam atau sering juga disebut jarak
antar barisan, umumny dibuat cukup lebar untuk keperluan
penyiangan. Mesin tanam presisi tersedia dalam bermacammacam variasi. Dimana sumber tenaga tarik yang digunakan
dapat memakai orang, hewan, traktor roda-2 maupun
traktor 4-roda.
Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman
dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan menjadi 3
golongan., yaitu:
1. Alat Penanaman Sistem Baris Lebar
Alat baris penanaman sistem baris lebar ini telah
dirancang untuk menempatkan benih-benih dalam tanah
dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar,
sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan
meningkatkan efisiensi pemanenan. Alat penanam seperti ini
banyak digunakan untuk tanaman seperti : jagung, kapas,
sorgum, serta kacang-kacangan. Berdasarkan cara penempatan
benih dalam tanah, maka alat penanam sistem baris lebar dapat
dibagi 3 tipe yaitu : drill, hill-drop dan checkrow. Sedangkan
untuk penempatan alat penanam pada traktor dapat dibagi 2
golongan, yaitu : trailing dan mounted.
2. Alat Penanaman Sistem Baris Sempit
Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus
untuk menanam benih-benih kecil atau rumput-rumputan dalam
baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. sebab
inilah, maka pengoperasian alat-alat mekanis dalam baris kecil
sekali kemungkinannya. Alat penanam sistem baris yang sempit
ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih
saja dan ada pula yang mempunyai corong yang cukup luas
namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjaditempat
benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
3. Alat Penanaman Sistem Sebar
Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman
yang paling lama dan sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan
mesin lebih teliti dan cepat bila dibandingkan penebaran dengan tangan.
Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur,
maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang
memakai peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini
tidak memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan
garu paku atau yang lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem
alat, yaitu : a). Tipe sentrifugal atau endgate b). Tipe pesawat terbang c).
Penebar rumput-rumputan.
Gambar 31. Alat Penanam Dengan Sumber Traktor.
MEKANISASI PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah tanaman ditanam dan agar dapat tumbuh dengan
baik maka tanaman perlu perawatan yaitu mencegah dan
memberantas adanya gangguan baik yang disebabkan oleh
tanaman penggangu maupun hama penyakit. Beberapa kegiatan
pemeliharaan tanaman, meliputi :
Penyiangan
Setelah tanaman ditanam dan agar dapat tumbuh dengan baik
maka tanaman perlu perawatan yaitu mencegah dan
memberantas adanya gangguan baik yang disebabkan oleh
tanaman pengganggu maupun hama penyakit. Untuk tanaman
padi penyiangan tanaman pengganggu biasanya dilakukan
petani dengan dicabut secara manual atau dengan
memakai alat yang dinamakan landak. Alat penyiang
tradisional ini sangat mudah dibuat oleh bengkel desa. Untuk
tanaman palawija penyiangan dapat dilakukan secara manual
dengan cara mengkored dan menimbun tanah di sekitar
tanaman. jika baris tanaman disiapkan secara mekanis
maka penyiangan tanaman pengganggu dapat dilakukan secara
mekanis dengan memakai alat ridger.
.Penyiangan
Setelah tanaman ditanam dan agar dapat tumbuh dengan baik
maka tanaman perlu perawatan yaitu mencegah dan
memberantas adanya gangguan baik yang disebabkan oleh
tanaman pengganggu maupun hama penyakit. Untuk tanaman
padi penyiangan tanaman pengganggu biasanya dilakukan
petani dengan dicabut secara manual atau dengan
memakai alat yang dinamakan landak. Alat penyiang
tradisional ini sangat mudah dibuat oleh bengkel desa. Untuk
tanaman palawija penyiangan dapat dilakukan secara manual
dengan cara mengkored dan menimbun tanah di sekitar
tanaman. jika baris tanaman disiapkan secara mekanis
maka penyiangan tanaman pengganggu dapat dilakukan secara
mekanis dengan memakai alat ridger.
. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Pencegahan maupun pemberantasan hama penyakit baik
untuk tanaman padi maupun palawija dilakukan dengan
memakai alat penyemprot (sprayer) yang dapat dilakukan
secara semi mekanis maupun dilakukan secara mekanis dengan
penyemprot yang dihembuskan oleh bantuan penggerak motor.
Pemupukan
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah sebab
berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis
teresap tanaman. Jadi memupuk berarti menambah unsur hara ke
dalam tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun).
Pemupukan dilakukan untuk mencukupi atau
menambah zat-zat makanan yang berguna bagi tanaman dari
dalam tanah. Dalam rangka memperoleh hasil dan mutu yang
tinggi pada usaha-usaha penanaman, perlu dilakukan berbagai
usaha, sehingga zat-zat hara yang tidak dapat diserap menjadi
siap untuk diserap. Usaha-usaha ini dilakukan dengan
jalan pemupukan. Untuk tanaman padi, pemupukan biasanya
dilakukan dengan cara menebar. jika pupuk berbentuk
tablet maka pupuk dapat dibenamkan ke dalam tanah
dengan memakai alat pembenam semi mekanis. Pada
tanaman terung Belanda, pemupukan dilakukan beberapa
kali; hal ini disebabkan sebab tanaman ini memiliki umur yang
panjang dan masa produktif yang cukup lama, yaitu sekitar 3 – 4
tahun. Pemupukan tanaman ini dilakukan dengan cara membuat
lubang melingkar atau parit melingkar di sekeliling pohon pada
batas paling luar kanopi tanaman. Kedalama lubang atau parit ini
sekitar 15 – 20 cm. Selanjutnya lubang ini diisi dengan pupuk
kandang dan pupuk buatan (NPK).
Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk
menggerakkan alat pemupukan, maka alat dapat dibedakan
menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia dibedakan
menjadi 2 yaitu:
Tradisional : Cara tradisional ini masih banyak
dipergunakan petani di Indonesia. Pupuk diberikan sampai
ke permukaan tanah dengan cara disebar dengan
memakai tangan.
Semi Mekanis : Alat penyebar semi mekanis biasanya
dipergunakan untuk menyebarkan pupuk butiran.
Sebagai sumber tenaganya adalah manusia, dengan
mendorong alat melalui tangkai pengendali. Pergerakan
peralatan pengeluaran pupuk diatur oleh perputaran roda
melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam
operasinya alat ini dikaitkan dengan alat tanam. Pergerakan
alat dari alat penyebar pupuk ini berasal dari
perputaran roda. Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan
dengan alat penanam benih. Untuk menyebarkan pupuk,
alat dapat dikendalikan oleh 1 -2 orang. Pada alat yang
memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi
pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat.
b. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor
Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai
bentuk bermacam-macam, dan tergolong peralatan mekanis.
Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu :
- Alat penyebar pupuk (pupuk kandang)
- Alat penyebar pupuk butiran
- Alat penyebar pupuk cair dan gas
MEKANISASI PEMANENAN
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran
manusia dari jaman ke jaman, cara pemungutan hasil (panen)
pertanianpun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan. Tuntutan kebutuhan manusia akan pangan
mendesak pemikir untuk memecahkan masalah-masalah
bagaimana meningkatkan produksi, meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja sesuai dengan waktu yang tersedia. Dalam
meningkatkan produksi, salah satu aspek yang harus ditekan
serendah mungkin adalah masalah kehilangan produksi di waktu
panen; sedangkan dalam meningkatkan kemampuan kerja adalah
bagaimana menekan waktu yang dibutuhkan agar dapat efisien
dan efektif dalam setiap kegiatan panen dalam satuan luas
tertentu. Ini bertujuan agar dalam waktu yang cepat dapat
memungut hasil yang optimum dengan kehilangan produksi
serendah mungkin dan pemakaian tenaga kerja seefisiensi
mungkin. Panen adalah hal yang diharapkan oleh petani setelah
bersusah payah melakukan penanaman dan pemeliharaan
tanaman, dan saat panen akan mendapat hasil yang diharapkan,
dan dalam hal pemanenan yang penting sekali diperhatikan umur
panen dan cara panennya setiap tanaman memiliki karakteristik
tersendiri.
Alat dan mesin panen terdiri dari banyak macam
dan jenisnya yang digolongkan menurut jenis tanaman dan
tenaga penggerak, juga menurut cara tradisional maupun semimekanis sampai yang modern. Menurut jenis tanaman, alat dan
mesin panen digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa
biji-bijian, tebu, rumput-rumputan, kapas dan umbi-umbian.
Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi
jenisnya untuk padi, jagung, kacang-kacangan.
Beberapa tanaman sayuran, saat panen harus dilakukan
pada waktu yang tepat agar sesuai dengan keinginan konsumen
dan baik kualitasnya. Misal komoditi terung belanda yang
dipanen terlalu tua akan mudah menjadi busuk dan kurang enak
dikonsumsi. jika dipanen terlalu muda, maka kuantitas dan
kualitas produksi akan lebih sedikit dan harga jualnya pun
menjadi lebih rendah sebab kurang memenuhi standar
perdagangan secara umum. Dalam mekanisme pemanenan harus
diperhitungkan pula lama pengangkutan sampai ke tangan
konsumen. jika pengangkutan memerlukan waktu lama, maka
sebaiknya buah dipetik sebelum masak, tapi sudah tampak bernas
(berisi) dan waktu panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau
sore hari sehingga saat sampai di tempat tujuan, buah tidak
dalam kondisi busuk atau rusak.
Cara pemanenan padi dapat dibagi dua macam cara,
yaitu cara tradisional dan cara mekanis. Dengan cara
tradisional alat yang digunakan adalah ani-ani atau sabit.
Pemilihan pemakaian alat-alat pemanen ini tergantung
pada proses dan ketersediaan alat pemroses pasca panen.
Misalnya jika digunakan alat ani-ani maka perontokan bulir
biasanya dilakukan dengan cara penumbukan. Sedangkan
pemakaian sabit jika perontokan dilakukan dengan cara
dipukul-pukulkan ke tanah (gebod) atau dengan memakai
alat perontok baik manual atau otomatis.
MEKANISASI PASCA PANEN
Pasca panen (kegiatan setelah panen) merupakan masa
kegiatan usahatani yang paling kritis. bukan hanya curahan
tenaga kerja namun juga faktor kritis yang menyangkut masalah
susut. Kehilangan hasil dalam pertanian masih besar dan
penanganan pasca panen juga masih kurang, sehingga produk
yang dihasilkan mutunya kurang baik. Data Litbang
Departemen Pertanian RI menunjukkan bahwa angka susut pasca
panen juga masih besar yakni berkisar antara 12.5-23%.
Demikian pula untuk komoditas perkebunan, mekanisasi telah
digunakan terutama untuk pengolahannya; namun demikian
lebih dari 65% komoditas perkebunan belum dapat diolah
sehingga peluang pengembangan mekanisasi untuk komoditas ini
masih terbuka luas. Menurut Tjahyo Hutomo dkk.
menunjukkan bahwa rendemen penggilingan padi hanya
mencapai rata rata 59%, sedangkan angka rendemen pada
proyeksi pengadaan pangan adalah 63%. Suatu hal yang
memiliki resiko tinggi pada ketahananan pangan, dan hal ini
bisa merupakan indikasi kelemahan pada sistem kelembagaan
perberasan nasional. Indikasi penurunan susut pasca panen ini
memberikan gambaran beratnya usaha-usaha penekanan susut
yang sama beratnya dengan usaha paningkatan produksi padi.
Jika potensi penyerapan teknologi pasca panen dapat meningkat
dengan cukup cepat, maka susut sebab rusak panen, perontokan,
pengeringan dapat ditekan serendah mungkin. Untuk tanaman
pangan (padi. jagung dan kedele) teknologi mekanisasi yang ada
di pasar sebenarnya sudah tersedia cukup; namun demikian
masalah manajeman sistem mekanisasi menjadi faktor kendala
yang perlu diperhatikan terutama bagi peneliti/parekayasa
mekanisasi, penyuluh dan praktisi yang bergerak di bidang
mekanisasi. Manajemen Sistem Mekanisasi maliputi seleksi
mesin-mesin yang didasarkan pada aspek engineering, agronomi,
ekonomi, lingkungan fisik, sosio kultural dan kelembagaan.
Pada komoditi perkebunan rantai terlemah dari
peningkatan nilai tambah adalah pada prosesing hasil
perkebunan. Dari statistik perkebunan (1981-1991) dapat
dilihat bahwa hampir 84% ekspor hasil perkebunan adalah
dalam bentuk bahan mentah dan hanya 16% yang berbentuk
olahan. Angka ini diperkirakan masih tetap tidak berubah
banyak sampai sekarang sebab orientasi pada diversifikasi
masih lemah, meskipun sudah mangarah kepada perbaikan.
Mengingat hal ini dan mempertimbangkan peluang
pertumbuhan dan kompetisi global, maka perlu perhatian pada
pentingnya riset engineering alat dan mesin di bidang pasca
produksi baik pada tahap primer sampai pananganan hasil
pengolahan termasuk pada aspek kemasan produk.
Pada tanaman hortikultura, teknologi pasca panen mampu
memberikan dukungan untuk mempertahankan mutu pada
penanganan segar, meningkatkan nilai tambah pada dengan
proses pengolahan yang benar dan tepat, tanpa mempengaruhi
rasa dan aroma. Demikian pula teknik sensing, teknik kemasan
aktif, dan berbagai penerapan teknologi elektronik dapat
membantu dalam grading, sortasi tanpa merusak (Non
Destructive Test). Prinsip-prinsip keteknikan (engineering) ini
sekarang sudah diterapkan oleh negara negara maju, dan bahkan
negeri tetangga Malaysia dan Thailand untuk meningkatkan
produk-produk pertaniannya supaya dapat lebih bersaing di pasar
global.
Pada tanaman padi, proses pasca panen adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah pemanenan. Prosesproses ini dapat berupa perontokan, pembersihan,
pengeringan serta penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa
kegiatan penanganan pasca panen, yaitu :
Perontokan
Proses perontokan dilakukan jika hasil panen
diperoleh dalam bentuk malai (tangkai) seperti padi ataupun
kedelai. Proses perontokan yang tertua secara manual dilakukan
dengan cara memukul-mukulkan tanaman yang telah dipanen
pada batang kayu dengan dialasi tikar. Di beberapa daerah
terutama di Jawa perontokan dilakukan dengan cara menginjakinjak tanaman yang telah dipanen. Baru setelah itu kemudian
dikenal suatu alat perontok lebih maju yang dapat digerakkan
secara manual dengan cara diengkol sehingga disebut pedal
tresher ataupun secara mekanis (power tresher). Dengan
memakai pedal tresher maka didapat beberapa keuntugan,
yaitu selain menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan
efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi serta kehilangan bulir
yang lebih rendah.
Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan
bulir dari malai atau tangkai tanaman dengan menarik-nariknya
dengan memakai suatu silinder putar yang dilengkapi gigigigi. Silinder diputar dengan memakai rantai yang
dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau
poros mesin yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan
langsung ditampung dalam karung. Kapasitas perontok manual
dapat mencapai 67 kg per jam dengan kebersihan 80%
sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam
dengan tingkat kebersihan 95%.
Berkembangnya mesin perontok berkaitan dengan
terbatasnya tenaga kerja dan kesempatan kerja yang lebih baik di
luar sektor pertanian, serta berkembangnya sistem tebasan dengan
panen beregu. Sementara di lokasi dengan sistem panen
keroyokan, power threser sulit berkembang. Di dalam
pelaksanaan kegiatan perontokan padi di lapangan, telah diteliti
dan dianalisa beberapa faktor yang mempengaruhi dalam tahapan
kegiatan ini , untuk mengetahui lebih jauh mengenai
mekanisme dan kinerjanya.
a. Thresher
Thresher adalah alat perontok benih padi. Perontokan
merupakan bagian integral dari proses penanganan pasca panen
padi, dimana padi yang telah layak dipanen dirontokkan untuk
memisahkan bulir-bulir padi jeraminya. Prinsip kerja thresher
ini adalah dengan memukul bagian tangkai padi (jerami)
sehingga bulir-bulir terlepas. Dalam mempersiapkan banyak
hasil tanaman untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari
tangkai tempat tumbuhnya. Semua tanaman padi-padian
dengan biji yang kecil, biji harus dipipil dari tongkolnya,
kacang tanah harus dirontokkan atau dipetik dari batangnya,
dan biji kapas harus dipisahkan dari rambutnya. Untuk
memisahkan biji dari bahan pengikatnya pada berbagai tanaman
diperlukan jenis mesin yang berbeda-beda.
Besarnya daya threser yang di butuhkan dalam
perontokan padi dipengaruhi oleh ukuran. Variabel-variabel lain
yang mempengaruhi seperti berat gabah, tingkat kemasakan,
kadar air dan varietas padi. Besarnya daya thresher (mesin
perontok benih padi) yang diperlukan dalam proses perontokan
padi dipengaruhi oleh ukuran, bentuk dan stuktur jaringan pada
bulir-bulir yang akan dirontokkan. Variabel-variabel lain yang
mempengaruhi dalam perontokkan adalah berat gabah, tingkat
kematangan, kadar air dalam gabah dan varietas padi.
Mekanisme perontokan padi yang memisahkan gabah
dengan tangkainya terutama terdiri atas selinder yang berputar
dan cekungan-cekungan. Suatu penyalur pemukul biasanya
ditempatkan didepan silinder dan ujung atas Dari penyalur
pengangkat untuk membantu penyaluran dalam pemasakan
bulir-bulir ke mekanisme perontokan. Gabah akan dipisahkan
dari batangnya atau jerami melalui blower yang menghasilkan
angin. Angin ini bisa menjadikan suatu daya untuk dapat
memisahkan antara padi dan jerami. Padi yang penuh isinya
akan dikeluarkan dibawah thresher dan jerami serta gabah yang
kosong akan dipisah dari gabah yang diisi. Alat pengatur untuk
pengubah kecepatan (rpm) yang disesuaikan dengan jenis padi.
Dibawah ini adalah alat Perontok Padi Portabel yang berfungsi
untuk merontokan atau memisahkan biji padi dari batang jerami.
Spesifikasi alat meliputi Dimensi alat yaitu Panjang = 90 cm;
Lebar = 73 cm; Tinggi = 108 cm, Berat : 35 kg, Tenaga
penggerak : Motor listrik, Kapasitas kerja : 200 kg/jam, Operator
: 1 orang, dan bahan terbuat dari Besi pipa galvanis, besi plat,
motor listrik. Adapun cara kerja, sebagai berikut :
- Siapkan batang padi yang akan dirontokan.
- Motor dihidupkan.
- Letakkan batang-batang padi di atas gigi perontok, sambil
digeser ke kiri dan ke kanan.
- Selesai bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.
Pengupasan
Untuk hasil tanaman lain misalnya kacang tanah kadangkadang perlu dikupas terlebih dahulu sebelum disimpan.
Sekarang telah dikenal alat pengupas yang dapat digerakkan
secara manual ataupun masinal. Prinsip dasar dari alat pengupas
ini adalah menggerus biji dengan cara menggerus biji-biji dalam
ruang sempit dengan alat penggerus silinder putar. Silinder putar
dapat digerakkan secara manual atau masinal. Agar memudahkan
proses pengupasan maka kacang tanah yang akan dikupas harus
dikeringkan terlebih dahulu. Beberapa alsinta pasca panen pada
kacang tanah yang telah dikembangkan oleh BBP Mekanisasi
Pertanian dan dapat digunakan, antara lain :
a. Alat - Mesin Perontok Polong Kacang Tanah.
Alsin perontok polong kacang tanah yang telah didisain
berukuran ( p x l x t ) 170 cm x 80 cm x 150 cm, terbuat dari
bahan utama besi plat, besi siku, besi begel dan memakai
motor bensin 5 Hp/2200 rpm sebagai tenaga penggerak. Bagian
utama alat-mesin ini terdiri atau meja pengumpan, silinder
perontok, bagian pembawa, ayakan, kipas pembersih (blower),
roda penggerak dan unit transmisi. Hasil rancang bangun alatmesin perontok polong kacang tanah (Gambar 34).
Dalam menilai unjuk kerja suatu alat-mesin ditentukan
oleh beberapa faktor antara lain kapasitas alat, efisiensi
perontokan, tingkat kehilangan hasil, mutu hasil dan
keselamatan/kenyamanan kerja.
Kapasitas alat ditentukan oleh keterampilan operator,
kemampuan bagian pembawa bahan melalui silinder perontok
dan kualitas bahan awal. Untuk mengoperasikan alat ini
diperlukan 2 orang operator yang bertugas untuk
mengumpulkan/meletakkan bahan di atas meja pengumpan dan
memasukkan bahan ke bagian pembawa. Pada pengoperasian
alat ini diperlukan keterampilan operator dalam menyusun dan
memasukkan bahan dimana bagian yang terdapat polong
kacang tanah harus masuk ke dalam silinder perontok agar
polong dapat terontok seluruhnya. Bagian pembawa didisain
untuk dapat membawa 1500 – 1750 kg brangkasan/jam pada
putaran puli pembawa 200 rpm. Pada pengujian unjuk kerja
digunakan bahan awal dengan nisbah polong rata-rata 19,34%.
Dari hasil uji unjuk kerja dihasilkan kapasitas kerja 307,22
kg/jam polong kacang tanah.
Efisiensi perontokan 98,9%, berarti ada 1,1% polong yang
tidak terontok. Hal ini agak sukar dihindari sebab letak polong
tidak teratur, untuk polong yang berada di ujung akar dapat
terontok sempurna sedangkan polong yang ada ditengah
kemungkinan tidak terontok sebab tidak terjangkau oleh gigi
perontok.
Kualitas hasil perontokan terdiri dari polong rusak
sebesar 0,6%, tingkat kebersihan 95,2%. Terjadinya polong
rusak pada umumnya disebabkan oleh pukulan silinder
perontok terutama pada polong yang tidak masuk sempurna ke
dalam ruang perontok. Tingkat kebersihan masih dapat
ditingkatkan dengan memakai bahan brangkasan kacang
tanah yang kering sehingga kotoran berupa tanah, daun dan
batang kacang tanah dapat dipisahkan oleh hembusan udara
blower
Dalam hal menjaga keselamatan kerja operator, pada
bagian-bagian yang mengakibatkan kecelakaan kerja ditutup
terutama bagian yang berputar. Tingkat kebisingan akibat
suara motor penggerak sebesar 70 dB, masih dibawah standar
tingkat kebisingan yang ditetapkan SNI (90 dB).
Berdasarkan hasil analisa ekonomi menghasilkan B/C
ratio 1,02 yang berarti mengusahakan alat ini dapat menghasilkan
keuntungan. Biaya operasional cukup murah Rp.25/kg. bila
dibandingkan dengan perontokan secara manual memerlukan
biaya perontokan Rp.175/kg.
b. Alat-Mesin Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah
Alsin pengupas kulit polong kacang tanah terbuat dari
bahan besi plat, plat berlubang, besi siku dan bagian utama
terdiri dari hoper, silinder pengupas, ayakan, ipas pembersih
(blower) dan unit transmisi. Alat ini digerakkan oleh motor
bensin 5 Hp/2200 rpm. Kapasitas dan kualitas hasil kupasan
sangat ditentukan oleh jarak renggang antara silinder perontok
dan concave serta rpm silinder perontok. Pada pengujian
digunakann jarak renggang yang optimum 2 – 5 cm,
menghasilkan kapasitas kerja 111,75 kg biji/jam, efisiensi
pengupasan 99,0% dengan kualitas hasil biji utuh 95,71%, biji
rusak 4,29%, kotoran 0,49%.
Gambar 35. Alsin Pengupas Kulit Polong Kacang Tanah
Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa biji tak
terkupas 1,0%. berasal dari biji yang berukuran lebih kecil dari
jarak silinder dan concave sedangkan biji rusak berasal dari biji
yang berukuran lebih besar dari jarak silinder dan concave.
Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pengoperasian
ratio 2,47. Biaya pengoperasian alsin Rp.35/kg. Biaya ini lebih
kecil dari pada biaya pengupasan secara manual sebesar
Rp.110/kg.
c. Alat – Mesin Sortasi Biji Kacang Tanah.
Alsin sortasi biji kacang tanah dirancang untuk mensortir
kacang tanah berdasarkan ukuran/diameter yang dibagi dalam 4
grade yaitu 8 mm, 7 mm, 6 mm dan lebih kecil 6 mm dengan
kapasitas 250 kg/jam. Alat-mesin ini terbuat dari plat dan pipa
stainless steel dan kerangka besi siku. Alat-mesin ini terdiri dari
3 bagian utama yaitu hoper, silinder penyortir dan sistem
transmisi yang digerakkan oleh motor listrik ½ Hp/1400 rpm/1
phase. Untuk mensortir biji kacang tanah digunakan putaran
silinder sortasi 30 rpm. Pada putaran ini adalah putaran optimum
yang mendapatkan hasil sortasi yang paling baik, sebab bahan
cukup waktu untuk melalui proses sortasi dan gaya sentrifugal
cukup untuk mengeluarkan biji melalui lubang pensortiran.
Berdasarkan hasil uji unjuk kerja menunjukkan bahwa
kapasitas alat-mesin sortasi mencapai 260 kg/jam dengan kualitas
hasil pensortiran untuk masing- masing grade adalah grade I
(diameter 8) 91,1%, grade II (diameter 7) 89,7%, grade III
(dimeter 6) 86,1% dan grade IV (diameter lebih kecil 6) 88,3%.
Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa setelah
proses penyortiran masih ada biji-biji yang tercampur tidak
sesuai dengan grade yang diinginkan, seperti pada grade I masih
tercampur dengan biji grade II dan grade III, hal ini disebabkan
sebab bentuk biji kacang tanah yang tidak teratur (bulat dan
gepeng). Untuk biji yang berbentuk bulat dapat dilakukan
pensortiran dengan baik, sedangkan untuk yang berbentuk gepeng
yang seharusnya tidak lolos pada lubang untuk grade yang
sebenarnya, sebab pada saat melewati lobang sorting posisi
kacang berada pada sisi yang terkecil maka biji akan lolos.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi menunjukkan bahwa
biaya pensortiran dengan alsin sortasi adalah Rp.9/kg. Biaya ini
jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya sortasi secara
manual Rp.75/kg. B/C ratio 1,33 menunjukkan bahwa alat ini
cukup layak untuk dikembangkan.
Pemipilan (Jagung)
Kebanyakan jagung dipipil sebagai bagian operasi
pemanenan. Petani yang menanam padi-padian dan jagung
memakai kelengkapan pemanen jagung pada pemanen
terpadu dan memakai unit perontok untuk memipil jagung.
Petani jagung kini memakai kelengkapan pemipil dalam
kombinasi dengan pemetik jagung. Bilamana jagung dipanen
dengan kelobot masih terdapat pada tongkol atau dihilangkan,
diperlukan pemipil jagung guna penyiapan jagung untuk
pemasaran dalam keadaan terpipil. Ada dua tipe pemipil jagung
yaitu pegas dan silinder. Pemipil pegas mempunyai sebuah
lempeng dibawah tekanan pegas untuk menahan tongkol pada
suatu piringan yang berputar yang melepas dan memisahkan
butir-butir jagung dari janggelnya. Butir-butir tadi jatuh ke bawah
melalui unit pembersih, sedang janggel dilemparkan keluar oleh
konveyor. Beberapa tipe pemipil jagung silinder, yaitu :
a. Unit-unit usaha tani untuk industri besar dan kecil yang bersifat
stasioner. Ukuran untuk industri digunakan oleh para tengkulak jagung, sedang yang lebih kecil digunakan pada
usaha tani dimana terdapat sejumlah besar jagung yang harus
dipipil.
b. Tipe terpasang pada truk yang digerakkan oleh mesin
tambahan yang dapat dipindah-pindah yang biasa digunakan
untuk pemipilan dari satu usaha tani ke usahatani lainnya.
c. Tipe gandengan dengan dua roda yang dapat dipindahpindahkan, digerakkan oleh pengambil daya, dapat
dipindahkan ke lokasi yang berbeda-beda dan digunakan untuk
pekerjaan biasa.
d. Tipe terpasang pada traktor yang digerakkan oleh pengambil
daya mempunyai kegunaan umum yang sama dengan tipe
gandengan dengan dua roda.
Kebutuhan daya suatu pemipil jagung bervariasi dari 10-35
HP, kecepatan silindernya berkisar dari 600 sampai 1000
putaran per menit, dan kapasitasnya dipengaruhi oleh
persentase kelobot pada tongkol, kadar air biji-bijian, laju
pemasukan tongkol, dan ukuran silinder. Unit-unit stasioner
yang besar mampu mampu memipil 40 sampai 50 ton (36,3
sampai 45,4 ton metric) per jam, sedang unit-unit kecil yang
dapat dibawa-pindah yang lebih kecil, berkisar dari 100
sampai 250 gantang per jam.Beberapa pemipil jagung juga dilengkapi dengan
penghembus guna menangani pemilahan baik jagung pipilan
maupun janggel secara terpisah. Kelengkapan untuk mewadahi
dalam karung tersedia untuk beberapa unit yang dapat dipindahpindah. BBP Mekanisasi Pertanian telah mengembangkan
mekanisasi pasca panen jagung, berupa : Pemipil Jagung Tanpa
Kupas Kelobot.
Teknologi Mesin Pemipil Jagung Tanpa Kupas Kelobot
merupakan mesin pemipil jagung tanpa harus mengupas
kelobot dari tongkol jagung, digerakkan dengan motor
penggerak diesel 6-7 HP. Komponen utamanya antara lain
silinder pemipil memiliki gigi pemipil yang tidak sama
tingginya untuk memudahkan dalam memipil dan memisahkan
jagung hasil pipilan dengan tongkol/janggel dan kelobotnya.
Pada silinder pemipil juga dilengkapi dengan plat yang
berfungsi sebagai pelempar kelobot. Mesin ini dilengkapi
dengan rakitan ayakan untuk memisahkan jagung pipil dengan
tongkol jagung dan kelobot. Ayakan ini dapat diatur
kemiringannya sehingga dapat menekan jagung pipil yang
terikut dengan kelobotnya. Keunggulan Mesin ini ialah pada
proses pemipilan yang tanpa harus mengupas kelobot sehingga
lebih efisien dari segi waktu, tingkat kerusakan biji jagung rendah (< 1%) sebab kelobotnya dapat berfungsi sebagai
bantalan pada saat proses pemipilan biji. Kapasitas tinggi
mencapai 3,6 ton pipilan per jam (untuk pakan) dan 1 ton
pipilan per jam (untuk benih) dengan tingkat kebersihan (clean
liness) mencapai 99%.
Pembersihan
Alat pembersih berguna untuk memisahkan gabah
dengan sisa-sisa tangkai malai ataupun bahan-bahan lainnya
seperti tanah yang ikut tercampur selama proses panen atau
perontokan. Proses pembersihan yang tertua dilakukan dengan
cara menampi dan meniup-niup bahan-bahan yang ringan
sehingga terpisah dari bulir-bulir gabah. Proses menampi ini
memisahkan bahan atas dasar berat. Prinsip ini dipakai pula
untuk merancang alat pembersih yang dapat digerakkan secara
manual ataupun masinal. Pada alat pembersih baik manual
ataupun masinal, hembusan udara untuk memisahkan bahan atas
dasar berat ditimbulkan oleh putaran baling-baling yang
dilekatkan pada suatu silinder putar dalam suatu ruang sempit
yang dapat diatur celahnya untuk memisahkan bahan.
Pengeringan
Proses pengeringan paling murah adalah menjemur
bahan di bawah terik sinar matahari. Pengeringan dilakukan
agar hasil panen dapat diproses dengan aman dan mudah.
Bahan hasil panen yang kering akan sukar ditumbuhi jamur,
jika bahan berupa biji dan akan disimpan dalam waktu lama
dapat mencegah terjadinya proses perkecambahan pada saat
disimpan. Pengering dapat berupa konstruksi atau alat yang
mencakup kemudahan-kemudahan untuk pengeringan atau
pengawetan produk-produk pertanian dengan udara panas.
Prinsip kerja alat pengering ini adalah menghembuskan udara
panas ke bahan yang diletakkan dalam suatu bak pengering.
Proses pemanasan udara dilakukan dengan menyalakan api
dalam suatu dapur pembakaran. Api dijaga agar tetap dapat
menyala dengan menyemprotkan kabut bahan bakar.
Kemudian udara panas dihembuskan dengan alat penghembus
berupa baling-baling ke bahan yang tersimpan dalam kotak
pengering. Bahan tersimpan dalam kotak pengering bisa dalam
keadaan curah ataupun terletak dalam karung-karung yang terisi
tidak terlalu padat sehingga udara panas dapat menerobos masuk
ke dalam karung karung ini .
Pengeringan buah dengan pendadahan terhadap sinar
matahari merupakan praktek lama. Kondisi iklim lembab di
Inggris memaksa warga Negara itu meneliti metoda pengeringan
buatan sejak bertahun-tahun yang lampau. Penanaman tembakau
di Virginia dan Karolina mencoba memakai udara panas
memberi warna tembakau sejak awal tahun 1830. udara panas
untuk pengawetan ketela rambat digunakan pada awal tahun
1930-an. Pengeringan rumput kering dengan udara yang
dipaksakan dilakukan pada akhir tahun 1930-an dan awal tahun
1940-an.
Pengeringan produk-produk pertanian di kebun dan untuk
persyaratan di pabrik secara komersial, sekarang merupakan
tahap esensial penyimpanan dalam pertanian dan pemasaran.
Banyak produk-produk pertanian pada saat dipanen terlalu
banyak mengandung air untuk penyimpanan yang aman
Mesin Panen Tebu (Sugercane Harvester)
Tebu dapat dibudidayakan pada lahan kering maupun
lahan basah. Mayoritas penanaman tebu di Indonesia dilakukan
pada lahan kering. Ada beberapa tahapan dalam kegiatan
budidaya tebu, yaitu persiapan, pembibitan, persiapan lahan,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemanenan. Pada
tahapan-tahapan kegiatan budidaya ini terdapat dua tahapan
yang kritis,yaitu Penanaman dan Pemanenan. Kegiatan
pemanenan tebu bertujuan untuk mengambil batang tebu
sebanyak-banyaknya untuk kemudian diproses menjadi gula.
Pemanenan tebu dilakukan pada saat tebu berumur 12 bulan,
sesuai dengan jenis tebu yang ditanam. Pemanenan tebu dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Berdasarkan atas keadaan tebu
yang ditebang, cara pemanenan tebu dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu pemanenan tebu hijau (green cane) dan pemanen tebu
bakar (burnt cane).
Berdasarkan atas sumber tenaga utama yang digunakan,
pemanenan tebu dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
pemanenan tebu secara manual, pemanenan tebu secara
mekanis dan pemanenan tebu secarasemi mekanis. Pemanenan
tebu hijau dilakukan secara langsung tanpa ada perlakuan lain
terhadap tanaman tebu sebelum dipanen. Pemanenan tebu
bakar dilakukan dengan terlebih dahulu membakar lahan tebu
yang akan dipanen untuk menghilangkan tumbuhan lain selain
tebu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penebang untuk
masuk ke petak tebu dan menjaga keselamatan penebang pada
saat memanen. Pemanenan tebu secara manual dilakukan dengan
dua cara, yaitu: loose cane dan bundle cane. Hasil
panen dengan cara loose cane berbentuk tebu lonjoran yang lepas
dan dimuat ke kendaraan angkut memakai grab loader, cara
ini biasa disebut dengan pemanenan semi-mekanis. Sedangkan
hasil panen dengan cara bundle cane berbentuk tebu lonjoran
yang terikat dan dimuat ke kendaraan angkut memakai
tenaga manusia. Namun cara-cara seperti ini kurang begitu efektif
sebab efisiensi waktu yang lama, masalah biaya juga akan lebih
besar dari pada secara mekanis dan yang paling penting adalah
hasil tebu akan banyak mengalami perpindahan tempat yang
mengakibatkan kualitas menjadi kurang maksimal, sehingga
diperlukan tenaga secara mekanis.
Pemanenan tebu secara mekanis dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu memakai wholestalk harvester, dan
chopper harvester. Kedua jenis mesin panen tebu ini
berbeda dalam hal hasil potongan batang tebu panen.
Wholestalk harvester memotong tebu pada pangkal batang
dekat permukaan tanah, kemudian dibawa ke belakang dan
disusun di atas guludan. Dengan demikian tebu hasil panen
masih berupa lonjoran batang tebu (utuh) yang diletakkan di
atas permukaan tanah. Tebu hasil panen dengan cara seperti ini
sering tercampur kotoran (tanah) pada saat pemuatannya ke alat
angkut yang akan membawanya ke pabrik. Sedangkan Chopper
harvester memotong tebu berupa potongan-potongan berukuran
pendek. Tebu yang sudah dipotong pada pangkal batangnya akan
dipotong lagi menjadi potongan-potongan lebih pendek yang
disebut billet dengan ukuran 20 40 cm. pemakaian chopper
harvester akan lebih menguntungkan dibanding wholestalk
harvester untuk beberapa kondisi tertentu.
Proses yang terjadi di dalam suatu unit mesin panen tebu chopper
harvester secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut (Deacon,
1986) :
1. Mengarahkan batang-batang tebu dalam suatu barisan ke
dalam bagian pemotong batang tebu
2. Memotong pucuk batang tebu
3. Memotong batang tebu di permukaan tanah
4. Menggoncang batang tebu supaya terlepas dari tanah dan
pasir yang menempel
5. Memotong batang-batang tebu menjadi billet
6. Membawa billet memakai conveyer
7. Membuang sampah (trash) dan material yang ringan
8. Memuat billet ke kendaraan angkut.
Aliran potongan batang-batang tebu dan material-material yang
terbawa dalam proses pemanenan tebu di dalam mesin panen tebu
(chopper harvester) dapat dilihat dalam Gambar berikut:
Oleh sebab itu perlu inovasi teknologi di bidang
engineering pertanian, mekanisasi pertanian. dan teknologi
pasca panen disertai dengan peningkatan produktivitas per
satuan tenaga kerja. Efisiensi usaha tani sangat diperlukan dan
mulai diusahakan lebih progresif tidak hanya berorientasi pada
produksi, tetapi harus kepada produk yang bernilai tambah
tinggi. Dengan alternatif ini maka produktivitas akan
lebih maksimal jika tidak hanya diukur dari hasil volume
fisik saja namun dari mutunya yang dinilai dari tingginya nilai
tambah. Kunci utamanya adalah penerapan teknologi secara
optimal di bidang pertanian, khususnya teknologi pasca panen.
Sebagai contoh dalam tahap penanganan dan pengolahan hasil
pertanian adalah masalah hasil samping dan limbah perlu
mendapat perhatian lebih banyak sebab mempunyai prospek
baik serta bersifat renewable, seperti sabut kelapa, cangkang
sawit dan sekam padi yang umumnya hanya dibakar.
Teknologi pirolis dapat manambah nilai uang limbah dan
dapat dikembalikan lagi kepada usahatani dalam bentuk yang
lain.
Mekanisasi pertanian dalam kegiatan pasca panen,
merupakan komponen penting dalam sistem agribisnis, alat dan
mesin pertanian yang akan dikembangkan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem itu sendiri. Dinamika
perubahan yang mewarnai perkembangan agribisnis akan
berpengaruh pula pada ciri alsintan yang dibutuhkan. Oleh sebab
itu prasyarat alat dan mesin pertanian agar mampu memberikan
dukungan kapada sistem agribisnis adalah tumbuh sesuai
dinamika akar rumput sebab harus berpihak kepada kepentingan
warga (berkewarga an), tetapi juga terus berkembang sesuai
dengan tuntutan perkembangan teknologi untuk mampu bersaing,
yakni :
a. Memberikan kepastian secara kuantitatif terhadap hasil yang
diproduksi dan dibutuhkan oleh pelaku agribisnis pada saat
yang tepat dan menjamin efisiensi dalam pengelolaan
sumberdaya yang digunakan.
b. Kesepadanan (suitability) dengan aspek- aspek teknis
seperti lahan, iklim dan karakteristik komoditi, sehingga
dijamin tercapainya produktivitas kerja, efisiensi energi dan
kualitas produk yang dihasilkan.
c. Pengembangan alsintan selaras dengan dinamika sosial
ekonomi dan pranata budaya satempat, sehingga tidak
menimbulkan dampak pergesaran tenaga karja yang terlalu
cepat dan dipaksakan
d. Perlunya suatu standar mutu baik nasional maupun
internasional yang diikuti untuk menjamin terwujudnya
kualitas hasil pertanian yang kompetitif.
memanen, membajak, dan sebagainya). Hal ini bisa dicapai
dengan drawbar atau system sambungan.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor
tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Traktor tangan berbahan bakar Solar
b. Traktor tangan berbahan bakar bensin
c. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)
Traktor dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk
menunjang operasi pertanian yang efektif, baik tenaga, waktu
maupun biaya, sehingga dapat meningkatkan kapasitas kerja,
mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil pertanian serta
mengurangi kelelahan dan kebosanan dalam bekerja.
TUJUAN : untuk mengetahui secara praktek pemakaian serta
teori bagian-bagian dan bentuk traktor tangan (hand tractor).
II. TEORI DASAR
2.1 Kajian Umum Traktor Dua Roda
Sebagian besar, traktor tangan memakai motor
diesel sebagai tenaga penggerak dan dihidupkan dengan
engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor
tangan dapat lebih murah harganya, dan relatif lebih awet
dibanding dengan sistem start yang lain. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan
mematikan traktor tangan, beserta tujuannya.
Aspek-aspek yang perlu dititikberatkan sewaktu mengendalikan
traktor 2 roda :
a. Pemandu memakai pakaian yang nyaman, tidak terlalu
longgar serta sentiasa fokus dengan gerak kerja yang
dilakukan.
b. Memastikan gerak kerja yang dilakukan bebas dari resiko
membahayakan orang lain atau apa-apa yang berada
berdekatan dengan kawasan kerja.
c. Memastikan pemakaian traktor mengikuti masa yang sesuai.
2.1.1 Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang
dari 5 HP.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara
5 - 7 HP.
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara
7–12 HP.
2.1.2 Jenis Pekerjaan Yang Bisa Dilakukan Traktor Dua
Roda
Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh traktor roda dua
atau traktor tangan ini adalah dapat mengolah tanah yang gembur
dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan
kekuatan traktor ini . Oleh sebab itu traktor roda dua ini
dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak
terlalu kering.
2.1.3 Komponen Utama Traktor Dua Roda
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
1. Tenaga Penggerak Motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor
diesel, tetapi ada juga yang memakai motor bensin atau
minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 HP,
dengan memakai satu silinder. Motor penggerak dipasang
pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut
pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat
digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh
keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt
yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan jika posisi
motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk
menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk
motor bensin dan minyak tanah memakai tali starter.
Sebagian besar traktor memakai motor diesel. pemakaian
motor diesel umumnya lebih murah baik pada saat
pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih
awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan
dengan baik dan benar sejak awal.
2. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga) Traktor Tangan
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor
penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor
dikaitkan dengan kerangka dengan memakai beberapa
buah baut pengencang. Mengoperasikan Traktor Roda Dua, 12
transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor
penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang
digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling,
gigi persneleng, rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully
dan v-belt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga
ini ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan
poros PTO (pull power take off driven rotary plow). Selain untuk
menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur
kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga
disalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama
dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi
netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak
dihidupkan.
Disamping kopling utama, ada dua kopling kemudi.
Kopling kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal
poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas
kemudi kanan dan kiri. jika kopling kemudi kanan ditekan,
maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros
roda kanan; sehingga roda kanan akan berhenti dan traktor
akan berbelok ke kanan. Begitu juga sebaliknya jika
kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak
maju-mundur dengan kecepatan tertentu sebab putaran poros
motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda
yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi,
roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk
transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda
ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat
meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi
digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda
besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi
terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung
digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada
yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat
menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur.
Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar
kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan
standar depan dan standar samping. Standar samping khusus
digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda
dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan
dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai.
Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban pada
sisi atas ban, arah panah harus ke depan; sedangkan untuk roda
besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Pada roda apung,
sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah; dengan demikian
pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan
beberapa lubang.
Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan
lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga
akan menjaga keseimbangan traktor, terutama jika digunakan
pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros
digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak
akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.
3. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk
mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah
jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas
kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat,dan harganya lebih
mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang
hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar
traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah,
meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
a. Tuas Persneleng Utama Traktor Tangan
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah
susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan
putar poros motor penggerak dan poros roda dapat
diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6
kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat
dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak
singkal/piringan
3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
6. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
7. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di
trailer/gerobak.
b. Tuas Persneleng Cepat Lambat Traktor Tangan
Tuas ini tidak selalu ada. jika tuas persneleng utama
hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur,
biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat
lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan
mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan
menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat,
kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa
dikurangi.
c. Tuas Kopling Utama Traktor Tangan
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan
kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka
tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya
jika ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor
tidak disalurkan ke gigi persneleng. jika ditarik lagi maka
tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada
pada rumah kopling utama.
d. Tuas Persneleng Mesin Rotary Traktor Tangan
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai
pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam
kecepatan dan satu netral. jika hasil pengolahan
yangdiharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas
persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga
sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur
dari posisi pemasangan rantai penghubung).
e. Tuas Persneleng Kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor
tangan, masing-masing ada disebelah kanan dan kiri. Tuas ini
digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan
kiri). jika tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran
gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan.
Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke
kanan. Begitu juga sebaliknya jika kopling kiri ditekan.
f. Stang Kemudi dan Kemudi Pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan
untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk
membantu membelokan traktor. Meskipun sudah ada tuas kopling
kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu
dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan
untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi
pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator.
Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor,
sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
g. Tuas Gas Traktor Tangan
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor
penggerak. Tuas ini digunakanuntuk mengubah kecepatan putaran
poros motor penggerak yang sesuai dengan tenagayang dibutuhkan. Tuas
ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor,
jika posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
h. Tombol Lampu dan Bel Traktor Tangan
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam
hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan
jika traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol
lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan
kumparan sebagai sumber arus listrik.
i. Tuas Penyangga Depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini
akan menggerakkan penyangga depan. jika tuas didorong akan
mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor
tangan hanya mempunyai dua roda. jika traktor dalam
keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan
traktor diperlukan penyangga.
2.2 Memeriksa Hand Tractor Sebelum Dioperaikan
Pemeriksaan Traktor tangan merupakan bagian dari
persiapan traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor
sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya
pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini,
sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal
dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan,yaitu:
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika
dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih
berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama
akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang
kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang
akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang
kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran
bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki
yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan
mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air
hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di
dalam tangki. jika air ini masuk ke dalam ruang
pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan
bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di
samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel.
Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus
betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat
lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa
pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran
bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka
mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu,
sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor.
Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat
menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara
traktor tangan banyak yang memakai tipe basah.
Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan
kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor memakai sistem pendingin air
sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor.
Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik.
Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator
dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas
kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling
utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu
keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas,
agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa
bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu
bagian dalam motor, yakni : a). Oli motor ditampung
dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat
penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu
diperiksa; b). Gigi transmisi: sama dengan oli motor, oli gigi
transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa
kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai
kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket
perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40. Bagian lain dari traktor
yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling
utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli
SAE 30/40.
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap.
Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang
bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang
digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa.
Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi
tempat peralatan tangan ini . Tempat peralatan biasanya
dibagian atas traktor.
2.3. Motor BensinPada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh
energi termal. Energi ini selanjutnya digunakan untuk
melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin,
secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran
udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder,
dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh
tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan
mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di
dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran,
maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak
terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol
dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan
putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini
akan memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk
membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran
udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak
dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.
2.3.1 Motor 2 Tak
Pada dasarnya prinsip kerja motor 2-tak sangat
simpel/sederhana. Pada satu siklus pembakaran terjadi dua kali
langkah piston, dimana sangat berbeda sekali dengan prinsip
kerja motor 4-tak. Pada motor 4-tak terjadi 4 langkah pada satu
siklus pembakaran, artinya diselesaikan dalam empat gerakan
piston atau dua putaran poros engkol. Walaupun sama-sama
memiliki 4 proses, langkah isap, langkah tekanan/kompresi,
langkah tenaga dan langkah buang yang diteruskan ke saluran
buang (knalpot). Jadi dalam motor bensin 2 tak, piston
melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha,
artinya diselesaikan dalam dua gerakan piston atau satu putaran
poros engkol.
Prinsip Kerja Motor 2 tak
1. Langkah Isap dan Kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi
vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan
bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston.
Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah
kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang
sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya
menjadi naik. Pada saat 1-5 derajat sebelum TMA, busi
memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan
bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi
terbakar dan meledak.
2. Langkah Usaha dan Buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke
bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke
bawah, ruang di bawah piston menjadi
dimampatkan/dikompresikan, sehingga campuran udara dan
bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi
terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran
bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke
luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju
knalpot.
Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.
Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan
campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak
dapat keluar menuju saluran masuk, sebab adanyareed valve.
2.3.2. Prinsip Kerja Motor 4 tak
1. Langkah isap
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati
bawah). Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar
diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup
buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah,
menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya
campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan
adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).
2. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini,
campuran udara dan bahan bakar dikompresikan/
dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu
torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA) campuran udara dan bahan bakar yang diisap tadi
dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi
naik, sehingga akan mudah terbakar.
3. Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini,
mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan.
Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah
kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran
yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran,
kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong
torak kebawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine
power).
4. Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas
yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang
terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas
bekas pembakaran ke luar dari silinder. saat torak mencapai
TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya,
yaitu langkah isap.
Pada dasarnya prinsip kerja pada motor bensin terdiri
dari 5 hal yaitu:
a. Pengisian campuran udara dan bahan bakar
b. Pemampatan/pengkompresian campuran udara dan bahan
bakar
c. Pembakaran campuran udara dan bahan bakar
d. Pengembangan gas hasil pembakaran
e. Pembuangan gas bekas
2.3.3. Perbedaan Desain Mesin Dua Tak dengan Mesin
Empat Tak
a. Pada mesin dua tak, sekali pembakaran terjadi dalam satu kali
putaran poros engkol (crankshaft), sedangkan pada mesin
empat tak, sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali
putaran poros engkol.
b. Mesin empat tak memerlukan mekanisme katup (valve
mechanism) dalam bekerjanya untuk membuka dan
menutup lubang pemasukan dan pembuangan, sedangkan
pada mesin dua tak tidak membutuhkan katup. Piston dan
ring piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang
pemasukan dan pembuangan. Pada awalnya, mesin dua tak
tidak dilengkapi dengan katup, namun dalam
perkembangannya katup satu arah (one way valve) akan
dipasang di antara ruang bilas dan karburator untuk:
- Menjaga agar gas yang sudah masuk ke dalam ruang bilas
tidak masuk kembali ke karburator.
- Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston
mengkompresi ruang bilas.
c. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua
tak terdapat pada dinding silinder, sedangkan pada mesin
empat tak terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini
adalah alasan utama yang membuat mesin 4 tak tidak
memakai oli samping.
2.3.4. Kelebihan dan Kekurangan
Dibandingkan mesin empat tak, mesin dua tak memiliki
beberapa kelebihan:
a. Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan mesin empat tak.
b. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin
empat tak.
Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat
terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua tak lebih
baik dibandingkan mesin empat tak.
d. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya sebab
konstruksinya yang sederhana.
Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin ini sudah
jarang digunakan dalam kendaraan-kendaraan terutama
kendaraan mobil disebab kan oleh beberapa kekurangan.
Adapun kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin
empat tak :
a. Efisiensi bahan bakar mesin dua tak lebih rendah dibandingkan
mesin empat tak.
b. Mesin dua tak memerlukan percampuran oli dengan bahan
bakar (oli samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder
mesin.
c. Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua
tak menjadi lebih lebih tinggi dibandingkan biaya operasional
mesin empat tak.
d. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi
terjadi dari pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas
yang lolos/bocor dan masuk langsung ke lubang pembuangan.
e. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini
mengakibatkan usia suku cadang dalam komponen ruang
bakar relatif lebih singkat.
2.4. MESIN DIESEL
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam,
lebih spesifik lagi sebuah mesin pemicu kompresi dimana bahan
bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi dan
bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel,
yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel
menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia
mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran
Dunia) tahun 1900 dengan memakai minyak kacang (lihat
biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles
F. Kettering.
Bagaimana Mesin Diesel Bekerja
saat udara dikompresi suhunya akan meningkat
(seperti dinyatakan oleh Hukum Charles), mesin diesel
memakai sifat ini untuk proses pembakaran. Udara disedot
ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston
yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin
bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati
Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead Center), bahan
bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang
bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar
dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai
dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk
menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung
ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct
injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang
khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama
dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect
injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang
pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke
bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung
(connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh
crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga
putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan
Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya
ditambahkan komponen :
a. Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume
udara yang masuk ruang bakar sebab udara yang masuk
ruang bakar didorong oleh turbin pada turbo/supercharger.
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang
mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal
dari asap gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan
efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang
memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger adalah
mereka menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan
banyak dalam tenaga mesin hanya dengan sedikit menambah
berat.
b. Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk
ruang bakar. Udara yang panas volumenya akan
mengembang begitu juga sebaliknya, maka dengan
didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati
ruang bakar bisa lebih banyak.
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi
dingin. Beberapa mesin memakai pemanas elektronik kecil
yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder
untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin.
Lainnya memakai pemanas "resistive grid" dalam "intake
manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin
mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran
bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel
mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal
lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari
tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk
memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar secara
elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari
mesin diesel adalah governor, yang mengontrol suplai bahan
bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang diinginkan.
jika putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang
dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan jika putaran mesin
terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa
merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern memakai
pengontrolan elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini
melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol
elektronik (ECU) yang merupakan "komputer" dalam mesin.
ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan
memakai algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang
disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar
dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk
mengatur kecepatan mesin.
. Cara Kerja Mesin Diesel 4 Tak
Pembakaran pada motor diesel terjadi sebab bahan bakar
yang diinjeksikan ke dalam selinder terbakar dengan sendirinya
akibat tingginya suhu udara kompresi dalam ruang bakar. Untuk
membantu pemahaman tentang prinsip kerja motor diesel
penggerak generator listrik (4 tak), perhatikan dan pahami
gambar siklus kerja motor diesel 4 tak dan diagram kerja katup
motor diesel 4 tak berikut ini :
Prinsip kerja motor diesel dapat dipahami dengan
mempelajari urutan langkah kerja dalam menghasilkan satu usaha
untuk memutar poros engkol. Urutan langkah kerjanya sebagai
berikut :
a). Langkah Hisap.
Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk
membuka dan katup buang tertutup. Udara murni terhisap masuk
ke dalam selinder diakibatkan oleh dua hal. Pertama, sebab
kevakuman ruang selinder akibat semakin memperbesar volume
sebab gerakan torak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati
bawah (TMB), dan kedua, sebab katup masuk (hisap) yang
terbuka.
Gambar 46 (diagram kerja katup motor diesel 4 tak),
tanda panah putih melambangkan derajad pembukaan katup
hisap. Katup hisap ternyata mulai membuka beberapa derajat
sebelum torak (piston) mencapai TMA (dalam contoh : 100
sebelum TMA) dan menutup kembali beberapa derajad setelah
TMB (dalam contoh : 490 setelah TMB).
b). Langkah Kompresi.
Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston
(torak) bergerak dari TMB ke TMA. Udara murni yang terhisap
ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi hingga tekanan
dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur 500-
8000C (pada perbandingan kompresi 20 : 1).
Gambar 46 menunjukkan katup hisap baru menutup
kembali setelah beberapa derajad setelah TMB (dalam contoh :
490 setelah TMB). Dengan kata lain, langkah kompresi efektif
baru terjadi setelah katup masuk (hisap) benar-benar tertutup.
c). Langkah Usaha (pembakaran).
Poros engkol terus berputar, beberapa derajad sebelum
torak mencapai TMA, injector (penyemprot bahan bakar)
menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (di atas torak /
piston). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi
(150-300 atm) akan membentuk partikel-partikel kecil (kabut)
yang akan menguap dan terbakar dengan cepat sebab adanya
temperatur ruang bakar yang tinggi (500-8000C). Pembakaran
maksimal tidak terjadi langsung saat bahan bakar diinjeksikan,
tetapi mengalami keterlambatan pembakaran (ignition delay).
Dengan demikian meskipun saat injeksi terjadi sebelum TMA
tetapi tekanan maksimum pembakaran tetap terjadi setelah TMA
akibat adanya keterlambatan pembakaran (ignition delay). Proses
pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik kepada piston
(torak) sehingga piston akan terodorong ke bawah beberapa saat
setelah mencapai TMA sehingga bergerak dari TMA ke TMB.
Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong
piston ke bawah diteruskan oleh batang piston (torak) untuk
memutar poros engkol. Poros engkol inilah yang berfungsi
sebagai pengubah gerak naik turun torak menjadi gerak putar
yang menghasilkan tenaga putar pada motor diesel.
d). Langkah Pembuangan
Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke
TMA. sebab adanya gaya kelembamam yang dimiliki oleh roda
gaya (fly wheel) yang seporos dengan poros engkol, maka saat
langkah usaha berakhir, poros engkol tetap berputar. Hal ini
menyebabkan torak bergerak dari TMB ke TMA. sebab katup
buang terbuka, maka gas sisa pembakaran terdorong keluar oleh
gerakan torak dari TMB ke TMA. Setelah langkah ini berakhir,
langkah kerja motor diesel 4 langkah (4 tak) akan kembali lagi ke
langkah hisap. Proses yang berulang-ulang ini diatas disebut
dengan siklus diesel.
Mekanisme Katup pada motor diesel 4 tak
Mekanisme katup pada motor diesel generator 4 tak
berfungsi untuk mengatur pemasukan udara murni dan
pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara membuka dan
menutup kedua katup. Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak
terdiri dari : poros bubungan (camshaft), pengungkit (tappet),
batang pendorong (pushrod), tuas penekan katup (rocker arm)
dan katup beserta pegas pengembalinya.
Cara kerja mekanisme katup yaitu : saat motor bekerja roda
gigi poros engkol berputar menggerakkan roda gigi bubungan
sehingga poros bubungan juga ikut berputar. sebab
permukaan poros bubungan berbentuk eksentris (lonjong)
maka pengungkit (tappet) yang berhubungan dengannya
cenderung bergerak naik turun sesuai dengan bentuk
permukaan poros bubungan yang menggerakkannya. Gerak naik
turun tappet ini diteruskan oleh batang pendorong (pushrod) ke tuas penekan katup (rocker-arm) sehingga menekan
(katup terbuka) dan membebaskan katup (katup tertutup) secara
bergantian mengikuti putaran poros bubungan yang lonjong
(eksentrik). Urutan kerja mekanisme katup di atas bila dibuat ke
dalam diagram alir (flow chart) adalah sebagai berikut :
Tipe Mesin Diesel
Terdapat ada dua kelas mesin diesel, yaitu: dua-tak dan
empat-tak. Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua,
meskipun berapapun jumlah silinder dapat digunakan selama
poros engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran
yang berlebihan. Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara
yang cukup tinggi, sehingga pada mesin disel besar perlu
ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka
digunakan Supercharger atau turbocharger pada intake manifold,
dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi.
1. Keunggulan dan Kelemahan Dibanding Dengan Mesin
Busi-Nyala :
Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel
lebih besar daripada mesin bensin sebab konstruksi besar
diperlukan supaya dapat bertahan dalam tekanan tinggi untuk
pembakaran atau penyalaan. Dengan konstruksi yang besar
ini penggemar modifikasi relatif mudah dan murah untuk
meningkatkan tenaga dengan penambahan turbocharger tanpa
terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap takanan yang
tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat untuk
modifikasi peningkatan tenaga sebab pada umumnya komponen
di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan
menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan
biaya murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin
bertujuan meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang
bakar dengan demikian pada saat kompresi akan menghasilkan
tekanan yang tinggi dan pada saat penyalaan atau pembakaran
akan menghasilkan tenaga yang besar. Penambahan
turbocharger atau supercharger pada mesin diesel tidak
berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar sebab
bahan bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat
ruang bakar dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu
penyalaan agar terjadi proses pembakaran. Sedangkan
penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin bensin
sangat memengaruhi pemakaian bahan bakar sebab udara dan
bahan bakar dicampur dengan komposisi yang tepat sebelum
masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan sistem
karburator maupun sistem injeksi.
2. Tipe-Tipe Sistem Pendinginan Air Diesel Penggerak
Generator.
Secara garis besarnya sistem pendinginan air di atas dapat
dibagi dalam 3 tipe/konstruksi, meliputi : (a). tipe Hopper, (b).
tipe Radiator dan (c). tipe Kondensor.
Motor diesel dengan sistem pendinginan tipe hopper,
efek pendinginan diperoleh dengan merambatkan panas blok
selinder ke air pendingin, sehingga air akan menguap ke
permukaan. Dalam jangka waktu operasi tertentu (40 menit
sampai 1 jam) air pendingin dalam tangki harus ditambahkan.
Indikator jumlah air pendingin tipe hopper ini biasanya
memakai bola apung. Jika bola apungnya sudah tidak
tampak, berarti jumlah air pendingin sudah menyusut dan perlu
ditambahkan. Motor diesel dengan sistem pendinginan tipe
radiator, biasanya dilengkapi dengan kipas pendingin (cooling
fan) dan tutup radiator. Saat mesin beroperasi, air yang berada di
sekitar blok selinder menjadi panas dan bergerak naik ke tangki
bagian atas dengan melewati sirip-sirip (fin) radiator. Efek
pendinginan diperoleh dari aliran udara dari kipas pendingin ke
sirip-sirip (fin) radiator. Tutup radiator berfungsi untuk
menaikkan tekanan udara di dalam tangki yang berakibat titik
didih air pendingin akan lebih tinggi dari 1000C, sehingga dapat
memperlambat proses penguapan. Keuntungannya dibandingkan
dengan tipe hopper adalah frekwensi penambahan jumlah air
pendingin ke dalam tangki lebih rendah.
Motor diesel dengan sistem pendinginan tipe kondensor
juga dilengkapi dengan kipas pendingin (cooling fan), akan
tetapi bagian atasnya tidak ditutup (tidak memiliki tutup
radiator). Efek pendinginannya memanfaatkan prinsip
kondensasi (pengembunan). Uap air pendingin dilewatkan ke
pipa-pipa kecil yang dialiri udara dari kipas pendingin,
sehingga akan mengembun dan menjadi air kembali. Air
ini akan ditampung dalam tangki kondensor. Saat jumlah
air pendingin dalam tangki bawah (di atas blok selinder)
berkurang maka tekanan udaranya akan turun (terjadi
kevacuman). Hal itu mengakibatkan air dalam tangki kondensor
tersedot ke tangki bawah (di atas blok). Keuntungan sistem
pendinginan tipe radiator dan tipe kondensor dibandingkan
dengan tipe hopper adalah mesin dapat dioperasikan 41 selama
kurang lebih 10 jam secara terus tanpa menambahkan air
pendingin ke dalam tangki.
. Oil Pemulas
Oil atau Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan,
yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi
gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya
pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Salah satu pemakaian pelumas paling utama adalah oli mesin
yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.
. Fungsi dan Tujuan Pelumasan :
Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang
bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh
sebab itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel-partikel dari
pergesekan ini . Keadaan dimana logam melepaskan
partikel disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau
mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja
mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu
sendiri, maka bagian bagian logam dan peralatan yang
mengalami gesekan ini diberi perlindungan ekstra.
Tugas Pokok Pelumas :
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah
mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak
langsung antara permukaan logam yang
satu dengan permukaan
logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat
dikurangi, permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi
besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas
yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
Tugas Tambahan Pelumas :
Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi
sebagai penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan
putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan
sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini
pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan
untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.
Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. jika daya
lumas berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan
selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga
suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan ini
akan terjadi kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti
secara mendadak. Oleh sebab itu, mesin mesin dengan kecepatan
tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga
walaupun pada suhu yang tinggi pelumas ini tetap stabil dan
dapat melakukan pelumasan dengan baik. Untuk memperoleh
hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem pelumasan
ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas pemakaian
pelumas itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat
untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini untuk
mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang dapat
berakibat fatal.
. PROSEDUR KERJA
Prosedur Umum
Cara Menghidupkan Traktor 2 Roda
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penting
dalam menghidupkan dan mematikan traktor tangan, beserta
tujuannya:
a. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”,
sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi
netral.
c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
d. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran
bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang
pembakaran.
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk
menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat
engkol diputar.
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol
searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat
mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk
menunjukkan adanya aliran pelumas.
g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan
cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan,
sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari
poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol
yang miring.
j. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3
menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
k. Traktor siap di operasikan.
Berikut ini adalah cara mematikan traktor roda dua :
a. Lepaskan beban motor.
b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga
putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
c. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati sebab
tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
d. Tutup kran bahan bakar
Cara Mengoperasikan Traktor 2 Roda
Berikut ini akan di jelaskan cara mengoperasikan traktor dua roda
secara singkat:
1. Memulai menjalankan traktor tangan
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
Untuk menarik implemen, jangan memakai gigi
tinggi, agar operator tidak perlu lari.
c. Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan,
agar tidak terjadi hentakan ke bawah pada saat traktor
mulai jalan.
d. Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelanpelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai jalan.
e. Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor
mulai jalan, stang kemudi bisa diangkat lagi
2. Menjalankan lurus ke depan
a. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
b. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang
kemudi.
c. Mata memandang ke depan.
d. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
e. Jangan membelokkan stang kemudi
f. Jangan memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor/parker
a. Gas dikecilkan pada posisi idle.
b. Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu
ditarik kembali pada posisi rem.
c. Persneleng dinetralkan.
d. Gas dikecilkan
4. Mengganti gigi persneleng
a. Lakukan langkah menghentikan traktor
b. Posisi kopling utama “OFF”.
c. Pindahkan posisi gigi persneleng.
d. Mulai menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus
dalam posisi berhenti, sebab biasanya traktor tidak
dilengkapi dengan sinkronmes
5. Membelokkan traktor pada jalan datar
a. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b. Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan
kopling kemudi kanan kalau mau belok ke kanan.
c. Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, sebab
untuk haluan trailer.
Proses Bajak
Proses Bajak Singkal Traktor 2 Roda
Berikut ini adalah proses bajak singkal traktor roda dua :
a. Untuk langkah pertama pasang bajak singkal pada traktor roda
dua.
b. Hidupkan mesin traktor.
c. Pada saat akan melakukan pengolahan traktor harus
ditekan secara perlahan dan kuat supaya hasil bajakan
maksimal.
Proses Bajak Rotari Traktor 2 Roda
a. Untuk langkah pertama pasang bajak Rotary pada traktor roda
dua.
b. Hidupkan mesin traktor.
c. Pada saat akan melakukan pengolahan traktor harus
ditekan secara perlahan dan kuat supaya hasil bajakan
maksimal.