• www.berasx.blogspot.com

  • www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label morfologi tanaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label morfologi tanaman. Tampilkan semua postingan

morfologi tanaman










































































Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dai 
radikula. Radikula berasal dari biji strukturnya halus dan bergerak menembus 
tanah. Radikula dari biji akar berkembang menjadi akar utama atau sering disebut 
dengan akar tunggang. Berikut ini merupakan beberapa karakter atau ciri dari 
akar: 
 Akar umumnya tidak bewarna hijau dan berada di dalam tanah dan 
bersifat: (+) geotropic, (–) phototropic, and (+) hydrotropic.
 Tidak memiliki mata tunas.
 Tidak memiliki nodus dan internodus.
 Akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler.
Berikut ini merupakan fungsi dari akar:
 Menentukan posisi tanaman
 Absobsi air dan garam-garam mineral
 Tempat penyimpanan makanan
 Membawa air dari dalam tanah menuju batang
 Pada beberapa tanaman sebagian berfungsi untuk fotosisntesis maupun 
respirasi.
B. Sistem perakaran
Sistem Perakaran dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar 
serabut. Akar tunggang (tap roots) merupakan akar lembaga (radicula) yang 
tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang lebih kecil. Akar serabut 
(adventitious roots) merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan 
selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang 
banyak dengan ukuran relatif sama.
Kedua sistem perakaran ini akan mengalami percabangan untuk 
memperluas penyerapan unsur hara dan memperkuat berdirinya batang. Pada 
tanaman dikotil, akar tunggang akan terbentuk bila tanaman diperbanyak secara 
generatif, tetapi tidak bila diperbanyak secara vegetatif (stek dan cangkok). 
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan
menjadi 
1. Akar tunggang tidak bercabang
Cabang hanya berupa serabut akar yang sangat halus. Dapat dianggap tidak
merupakan cabang karena berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara.
Akar tunggang tersebut berfungsi sebagai tempan penimbun zat cadangan
makanan.
Akar tunggang tidak bercabang dibedakan
 Berbentuk tombak , pangkal besar meruncing ke ujung, seperti terlihat 
pada wortel (Daucus carota).
 Berbentuk gasing pangkal besar membulat, seperti pada benkuang. 
 Berbentuk benang, akar tunggang seperti akar serabut, seperti pada kratok
Secara morfologi bagian akar dibedakan menjadi 4 bagian yaitu: 
 Tudung akar (root cap) merupakan bagian paling ujung dari akar yang 
berfungsi untuk melindungi akar.
 Daerah pembelahan (meristematic zone) merupakan bagian akar tempat 
pembelahan sel. Daerah ini ditandai dengan sel-sel yang kecil-kecil dan 
dinding sel yang tipis. Sel-sel dibagian ini membelah secara berulang￾ulang sehingga meningkatkan jumlah sel-sel. 
 Daerah pemanjangan (elongation region) berada disebelah atas dari zona 
meristematik. Pada bagian ini sel-sel mengalami pertumbuhan dan 
pemanjangan maupun perbesaran sehingga bertanggung jawab untuk 
pertumbuhan akar. 
 Daerah pematangan (maturation region) berada pada bagian atas zona 
pemanjangan. Pada bagian ini sel-sel berdifrensiasi menjadi sel-sel dewasa 
(Gambar 3).
Gambar 3. Bagian-bagian dari ujung akar.
2. Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh ke bawah, bercabang￾cabang banyak dan cabangnya bercabang lagi, sehingga memperluas daerah 
perakaran yang dapat menyerap air dan unsur hara.
C. Sistem akar serabut
Sistem akar serabut dibedakan menjadi:
 Tanaman akar tersusun dari akar serabut kecil-kecil berbentuk benang. 
Contoh: padi (Oryza sativa)
 Tanaman akar tersusun dari akar serabut agak besar dan kaku
Contoh: kelapa (Cocos nucifera)
Tanaman akar tersusun dari akar serabut agak besar, masing-masing tidak 
banyak cabang.
Contoh: pandan buah merah (Pandanus conoideus)
Berdasarkan cara hidup, pada berbagai jenis tumbuhan, maka akar mempunyai 
sifat dan tugas khusus sebagai berikut :
 Akar udara/gantung, tumbuh ke arah tanah. Keluar dari bagian di atas 
tanah. Punya vilamen untuk menyimpan air dan udara.
Anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris)
 Setelah mencapai tanah berfungsi menyerap dan unsur hara dari tanah, 
bagian yang ada diatas tanah berubah menjadi batang.
Contoh: Beringin (Ficus benjamina)
 Akar penggerek/pengisap, ada pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit, 
untuk menggambil air dan hara dari tanaman inang.
Contoh: Benalu (Loranthus sp.)
 Akar pelekat, keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat, untuk 
menempel pada tiang panjat Lada (Piper nigrum). Akar pembelit, juga 
untuk memajat, tetapi dengan memeluk tiang panjatnya.
Contoh: Vanili (Vanilli paniflolia)
 Akar napas, cabang-cabang akar tumbuh tegak lurus ke atas, sehingga 
muncul dari permukaan tanah.akar ini banyak mempunyai celah untuk 
masuknya udara.
Contoh: Kayu api (Sonneratia sp.)
 Akar tunjang, akar yang tumbuh dari bagian bawah batang menuju segala 
arah & seolah-olah menopang batang agar tidak mudah rebah.
Contoh: Pandan (Pandanus conoideus)
 Akar lutut, bagian akar yang tumbuh keatas, kemudian membengkok lagi 
ke dalam tanah.
Contoh: Pohon tanjang
 Akar banir, berbentuk seperti papan-papan yang disusun miring untuk 
memperkuat batangnya.
Contoh; Sukun (Arhtocarpus sp.) dan kenari (Canarium ovatum)
Modifikasi dari akar: 
1. Modifikasi dari akar tunggang. 
 Fusiform roots : merupakan akar yang sangat tebal di bagian tengah 
hingga ke ujung akar. Pada tipe akar ini hipokotil dan akar berfungsi 
sebagai penyimpanan cadangan makanan. Sebagai contoh lobak 
(Raphanus sativus).
 Conical roots : merupakar akar yang memiliki ketebalan paling besar 
dibagian atar dan makin kecil kebagian ujung. Sebagai contoh pada wortel 
(Daucus carota). 
 Napiform : merupakar akar yang mengelembung dibagian tengah dan 
sangat besar dan sangat kecil dibagian ujung. Sebagai contoh Turnip 
(Brassica rapa), Sugarbeet.
 Tuberous root : akar yang tidak memiliki bentuk yang tetap dan dapat 
membesar atau mengembang pada beberapa bagian akar. 
2. Nodulated root : nodul akar terbentuk dari cabang akar yang difikasai oleh 
bakteri nitrogen (Rhizobium). Pada umumnya terdapat pada famili 
Leguminosaceae seperti kacang-kacangan.
Gambar 5. Bentuk-benuk akar pada akar tunggang.
3. Respiratory roots : merupakan akar yang pada umumnya terdapat pada daerah 
dengan kadar garam tinggi (halophyte) atau mangrove yang tumbuh karena 
kekurangan oksigen. Beberapa cabang dari ujung akar tumbuh vertikal dan 
keluar dari dalam tanah. Akar ini disebut juga sebagai pneumatophores yang 
berfungsi menangkap oksigen ke dalam tubuh tumbuhan. Akar ini umumnya 
dimiliki oleh Rhizophora, Heritiera, Sonaratia dan tumbuhan mangrove 
lainnya.
Modifikasi dari akar adventif:
1. Akar adventif sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. 
 Umbi akar : ketika cadangan makanan disimpan di dalam akar maka akar 
menjadi membesar (swollen) dan membentuk kumpulan seperti pada ubi 
jalar/sweet potato (Ipomea batata).
 Fasciculated : akar-akar bergelombol membentuk cluster dari sebelah 
bawah nodus batang dan berdaging seperti pada Dahlia, Asparagus.
 Nodulose : pada tipe ini ujung dari akar mebgembang ke arah atas sepertu 
pada Melilotus, Curcuma amoda.
 Beaded atau moniliform : akar mengembang ke arah atas seperti 
kancingpada tempat-tempat yang berbeda pada interval yang teratur. 
Seperti pada Vitis, Momordica (pare), Portulaca.
 Annulated : akar memiliki serangkaian cincin yang memgenbang seperti 
pada Psychrotia
2. Stilt roots atau akar penguat: akar ini muncul darii bawah nosus dan masuk ke 
dalam tanah. Seperti pada Maize (Zea mays), Sugarcane (Saccharum 
officinarum), Pandanus (pandan)
3. Prop root atau pillar roots : akar yang muncul dari cabang-cabang tanaman dan 
tumbuh ke arah bawah dan masuk ke dalam tanah. Akar ini berfungsi untuk 
menyokong batang seperti pada Banyan.
4. Butteress root; merupakan akar yang muncul dari bagian basal batang dan 
menyebar ke arah yang berbeda ke dalam tanah seperti pada Ficus, Bombax , 
Terminalia. Akar ini merupakan karakteristik dari tanaman hutan hujan tropis. 
5. Akar pemanjat (climbing roots) merupakan akar yang muncul dari nodus dan 
membantu tanaman memanjat. Akar ini banyak ditemukan pada tanaman 
Pothos, sirih (Pipie betle), lada (Piper nigrum), dan Techoma.
6. Foliar roots atau epiphyllous roots: merupakan akar yang muncul dari daun 
seperti terdapat pada Bryophyllum, Bignonia.
7. Akar penghisap (sucking atau haustorial roots atau parasitic roots) : 
merupakan akar yang terdapat pada tanaman parasit. Akar tanaman ini masuk 
ke dalam batang tanaman inang dan mengabsopsi nutrisi dari tanaman inang. 
Sebagai contoh pada tanaman Dendrophthoe, Cuscuta, Viscum.
Gambar 8. Bentuk-bentuk modifikasi akar.
8. Assimilatory roots: marupakan akar yang terdapat di udara pada tanaman 
Tinospora dan akar Trapa dan warnanya berubah menjadi hijau, sehingga 
berfungsi juga untuk assimilasi. 
9. Hygroscopic roots: merupakan akr yang ditemukan pada tumbuhan epifit 
khususnya pada anggrek yang berfungsi membantu menyerap uap air dari 
atmosfir dengan menggunakan jaringan khusus yang disebut dengan velamen. 
Sebagai contoh pada tanaman Orchids, Banda
10. Contractile roots : merupakan akar yang menyusuf hingga 60 – 70% dari 
panjang awal dan membawa rgan ke dalam tanah. Sebagai contoh corm dari 
Crocus dan Fresia.
11. Root thorns : merupakan akar yang keras, tebal dan membentuk duri seperti 
pada Pothos armatus.
Reproductive roots : merupakan akar yang berdaging, atau akar adventif yang 
digunakan sebagai organ reproduksi seperti pada sweet potato (Ipomea batata)
dan Dahlia. Akar daun (leaf roots) pada Salvinia, satu daun pada setiap nodus 
bermodifikasi menjadi truktur menyerupai akar yang bercabang-cabang ke dalam 
air.
Umbi sebagai tempat penyimpanan 
cadangan makanan pada Ipomoe batatas
Batang merupakan organ tumbuhan yang berasal dari koleoptil. Sifat umum 
batang :
 Biasanya berbentuk silinder atau bersegi
 Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini terdapat 
daun
 Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan
fototropisme
 Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil)
 Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan tanaman yang
berumur pendek/ semusim
Fungsi batang :
 Mendukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun.
 Memperluas bidang asimilasi melalui percabangan
 Sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi
 Tempat penimbunan zat makanan
 Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang biakan
B. Klasifikasi Batang
Berdasarkan struktur batang dibedakan menjadi:
 Tumbuhan tidak berbatang jelas merupakan tumbuhan yang tidak 
mempunyai batang sesungguhnya, karena sangat pendek, daun seakan￾akan keluar dari bagian atas akar.
Contoh: lobak (Raphanus sativus), sawi
 Tumbuhan berbatang jelas merupakan tumbuhan yang mempunyai batang 
sesungguhnya. Cabang dan daun keluar dari batang di bagian atas 
permukaan tanah.
Tumbuhan berbatang jelas dibedakan :
 Batang basah (herbaceus) lunak dan berair
Contoh Bayam (Amaranthus sp.)
 Batang berkayu (lignosus) keras dan kuat
Contoh Durian (Durio zibethinus)
 Batang rumput (calmus) tidak keras, punya ruas-ruas yang nyata, sering 
berongga.
Contoh: padi (Oriza sativa)
 Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-ruasnya lebih 
panjang. 
Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus)
Pada tumbuhan dikotil memiliki bagian pangkal besar dan ke ujung 
semakin kecil. Seperti pada batang Durian (Durio zibethinus) dan Manggis
(Garcinia mangostana). Tumbuhan monokotil memiliki bagian pangal sampai 
keujung hampir /relatif sama besar. Bentuk batang seperti pada batang Jagung
(Zea mays), kelapa (Cocos nucifera), pinang (Areca catechu)
Berdasarkan bentuk penampang melintang batang dibedakan :
 Bulat (teres)
Seperti pada: Bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera)
 Bersegi (angularis). Batang bersegi dibedakan lagi menjadi:
- Segi tiga (triangularis): 
Misalnya pada Teki (Cyperus rotundus)
- Segi empat (quadrangularis)
Misalnya pada Markisah (Passiflora edulis)
 Pipih, biasanya menyerupai daun. Bentuk batang seperti ini disebdakan 
menjadi:
Filokladia sangat pipih. Misalnya pada Jakang
Kladodia, masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Misalnya 
Kaktus (Opuntia sp.)
Permukaan batang
Permukaa batang merupakan bagian terluar dari batang yang menutupi seluruh 
permukaan batang. Berdasarkan permukaan batang dibedakan menjadi:
 Licin (leavis)
Misalnya pada Jagung (Zea mays)
 Berusuk (costatus) permukaan ada rigi-rigi yang membujur
Misalnya pada Iler
 Beralur (sulcatus), terdapat alur-alur
Misalnya pada Cereus peruvianus
 Bersayap (alutus), pada batang yang bersegi, sudut-sudut terdapat 
pelebaran yang tipis
Misalnya pada Markisah (Passiflora edulis)
 Berambut (pilosus)
Misalnya pada Tembakau (Nicotiana tabacum)
 Berduri (spinosus)
Misalnya pada Mawar (Rosa sp.), jeruk nipis (Citrus x aurantium)
 Memperlihatkan berkas daun
Misalnya pada Pepaya (Carica papaya)
 Memperlihatkan berkas daun penumpu
Misalnya pada Nangka (Artocarpus heterophylla)
 Memperlihatkan banyak lenti sel
Misalnya pada Sengon (Paraserianthes falcataria L.Nielsen)
 Memperlihatkan lepasnya kerak
Misalnya pada Jambu biji (Psidium guajava)
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang merupakan posisi arah pertumbuhan batang terhadap 
permukaan tanah. Berdasarkan arah tumbuh batang tumbuhan dibedakan menjadi:
 Tegak lurus (erectus)
Misalnya pada Pepaya (Carica papaya)
 Mengantung (dependens), yang tumbuh di lereng, sebagai epifit
Misalnya pada Anggrek (Dendrobium sp.)
 Berbaring (humifusus) terletak dipermukaan tanah ujung saja yang ke atas
Misalnya pada Semangka
 Menjalar/ merayap(respen), batang diatas permukaan tanah , setiap buku 
keluar akar
Misalnya pada Ubi jalar (Ipomoea batatas); Kacang tanah (Arachis 
hypogea)
 Mengangguk (nutan), batang tumbuh tegak lurus keatas tetapi ujungnya 
membekok lagi kebawah
Misalnya pada Bunga matahari (Helianthus annuus)
 Memanjat (scandens). Pelekatan batang dibantu oleh:
a. Akar lekat
Misalnya pada Sirih (Piper betle)
b. Akar pembeli
Misalnya pada Vanili
c. Cabang pembelit
Misalnya pada Anggur
d. Daun pembelit
Misalnya pada Kembang sungsang
e. Tangkai pembelit
Misalnya pada Kapri (Pisum sativum)
f. Duri daun
Misalnya pada Rotan (Calamus sp.)
g. Kait
Misalnya pada Gambir (Uncaria gambir)
 Membelit (volubillis), batang sendiri naik dengan melilit tiang panjat. 
Arah lilitan.
Membelit kekiri, berlawanan dengan arah jarum jam. Misalnya pada 
Kembang telang
Membelit kekanan searah dengan jarum jam. Misalnya pada Gadung
(Dioscorea hispida)
Percabangan Batang
Percabangan pada batang dapat dibedakan menjadi:
 Monopodial, batangb pokok selalu tampak jelas,lebih besar dan panjang 
dari cabang-cabangnya.
Misalnya pada Cemara (Casuarina sp.)
 Simpodial, batang pokok sulit ditentukan, dalam pertumbuhan dan 
perkembangan kadang-kadang lebih cepat dan lamabat dari cabangnya
Misalnya pada Sawo manila
 Menggarpu/dichotom, pada batang yang setiap batangnya tumbuh cabang 
menjadi dua yang sama besar
Misalnya pada Cabai (Capsicum annuum), paku andam
Dahan (ramus) : Cabang yang besar keluar langsung dari batang utama.
Ranting (ramulus): Cabang cabang kecil
Tunas terminal berada pada ujung batang. Pada kebanyakan tumbuhan , 
uksin dilepaskan dai tunas terminal yang menghambat pertumbuhan tunas lateral, 
sehingga fokus pertumbuhan ke arah atas. Jika tunas termibal dibuang maka 
tunasa lateral akan berkembang. 
Sifat-Sifat Cabang: 
 Geragih (flagelum, stolon), cabang-cabang kecil yang tumbuh merayap, 
dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar. 
Ada 2 golongan :
a. Merayap di atas tanah
Misalnya pada Kaki kuda (Centella asiatica)
b. Merayap dalam tanah
Misalnya pada Kentang (Solanum tuberosum)
 Wiwilan/tunas air, cabang tumbuh cepat dengan ruas-ruas pajang dan 
sering berasal dari tunas-tunas dormance
Misalnya pada Kopi (Coffee sp.)
Misalnya pada Kakao (Theobroma cacao)
 Sirung panjang, cabang-cabang pendukung daun dan mempunyai ruas-ruas 
yang cukup panjang dan tidak menghasilkan bunga (cabang steril)/
mandul.
 Sirung pendek, cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek sering 
mendukung bunga dan buah (cabang fertil/subur).
Umur Tumbuh Tumbuhan
Berdasarkan umur tumbuhan batang dibedakan menjadi: 
 Annual merupakan tumbuhan yang umurnya kurang dari satu tahun. 
Palawija sebagian besar merupakan tumbuhan annual. Sebagai contoh 
Jagung (Zea mays), kedele (Glycine max), padi (Oryza sativa).
 Bienial merupakan tumbuhan mulai tumbuh sampai menghasilkan
biji/keturunan memerlukan waktu 2 tahun. Sebagai contoh Biet (Beta 
vulgaris).
 Tahunan merupakan tumbuhan yang hidup bertahun-tahun sebelum mati.
Durian (Durio zibethinus)
Tipe dan modifikasi dari batang 
Batang yang berada di atas permukaan tanah (Aerial stems/Epiterranean stem) :
Batang dapat mengalami reduksi, tegak atau lemah: 
 Batang yang tereduksi menjadi lempengan (disc) seperti terdapat pada 
Radish (Raphanus sativus), Carrot (Daucus carota), Turnip.
 Batang tegak. Merupakan batang yang kuat dan tegal lurus dengan 
permukaan tanah seperti terdapat pada maize (Zea mays), wheat (Triticum 
aestivum), mango (Mangifera indica).
 Batang yang lemah atau lembut. Batang ini tipi, lunak dan lemah serta 
membutuhkan penopang. Batang seperti ini dapat tumbuh ke atas atau 
merayap. 
 Merayap (Creepers): batang yang merayap pada permukaan tanah dan akar 
muncul dari nodus seperti terdapat pada rumput dan stroberri, dan Oxalis.
 Memanjat (Traliers): batang yang merayap di atas permukaan tanah tetapai 
tidak menghasilkan akar dari nodus. Batang seperti ini dibedakan menjadi 
2 yaitu: 
 Prostrate atau procumbent: batang ini secra total berada di atas 
permukaan tanah seperti pada Evolvulus, Tribulus.
 Decumbent: batang yang pada bagian ujung tegak seperti terdapat 
pada Portulaca, Linderbergia.
 Lianas (stem climber). Merupakan batang tahunan yang memanjat banyak 
ditemukan pada hutan hujan tropis. Batang ini memanjat kebatang pohon 
lain mengelilingi batang sehingga dapat mencapai matahari Hiptage, 
Bauhinia vahlii.
 Climbers: tanaman yang memiliki batang panjang yang lemah dan 
memiliki organ yang melekarkannya sehingga dapat memanjat. Batang 
seperti ini dibedakan menjadi dua yaitu 
 Akar pemanjat (rootlet climbers): menghasilkan akar pada nodus yang 
membantu untuk memanjat seperti terdapat pada tanaman Tecoma, Pothos, 
Piper betal.
 Kait pemanjat (hook climbers); seperti pada Bougainvillea, Duranta dan 
Carrisa, mereka memiliki duri yang merupakan modifikasi dari tunas 
aksiler yang membantu untuk memanjat. Pada tanaman Bignonia, ujung 
terminal dari daun berubah menjadi kait (hook).
 Sulur pemanjat (tendril climbers): tendril merupakan struktur yang 
menyerupai sulur yang membantu untuk memanjat. Tendril dapat 
merupakan modifikasi dari berbagai organ seperti
- Keseluruhan daun seperti pada Lathyrus sativus.
- Daun seperti pada Pisum sativum
- Petiole seperti pada Clematis, Nepenthes.
- Stipule seperti pada Smilex.
- Leaf apex seperti pada. Gloriosa

- Inflorescence seperti pada Antigonon.
- Stem seperti pada Vitis (anggur), dan Passiflora (modifikasi dari 
tunas).
 Twiners : bagian batang yang mengikat tanpa organ khusus dapat melekat 
seperti pada Cuscuta, Dolichos.
Modifikasi batang dari sub-aerial:
 Batang pelari (runner): ketika batang tumbuh dan menyebar di permukaan 
tanah. Akar berkembang pada sisi bawah dan daun muncuk dari sisi atas. 
Seperti pada Cynodon dactylon dan Oxalis.
 Stolon: batang bercabang-cabang kecil dan berkumpul serta tumbuh ke 
semua arah. Kadang-kadang tumbuh ke arah permukaan ke luar dari dalam 
tanah. Seperti pada Fragaria (strawberry liar), Jasmine Peppermint.
 Sucker: batang utama yang tumbuh secara horizontal di atas tanah dan 
cabang-cabang tumbuh sma besarnya dari nodus diatas tanah. Seperti 
Mint, Pineapple, Chrysanthemum.
 Offset : cabang lateral dengan ruas yang pendek dan dari setiap nodus 
muncul roset daun dan dasar untuk munculnya akar. Seperti terlihat pada 
Pistia, Eichhornea.
Gambar 3. Modifikasi batang sub-aerial
Modifikasi batang yang terdapat di bawah permukaan tanah: 
Modifikasi batang seperti ini umumnya berfungsi sebagai tempat penyimpanan 
cadangan makanan dan alat perbanyakan vegetatif. 
 Umbi (tuber): merupakan ujung batang yang berada di bawah permukaan 
tanah yang membesar. Pada umbi seperti ini biasanya ditemukan mata 
tunas yang merupakan tunas aksiler yang ditutup dengan sisik daun. 
Seperti terdapat pada tanaman Potato, Helianthus tuberosus
 Rhizome: merupakan batang berdaging dan tumbuhnya horizontal 
dibawah permukaan tanah. Nodus kecil dan internodus ditemukan yang 
ditutup dengan sisik-sisik daun. Ditemukan seperti pada Zingiberaceae, 
Jahe/Ginger (Zingiber officinale), kunyit/Turmeric (Curcuma domestica), 
gayong/Canna (Canna hybrida), Teratai/Water lily, pisang/Banana (Musa 
paradisiaca).
 Corm: merupakan batang yang terkondensasi yang tumbuhnya vertikal di 
bawah permukaan tanah. Batang seperti ini memiliki nodus dan internodus 
sperikal seperti terdapat pada: Colocasia, Alocasia, Zaminkand, Saffron, 
Gladiolus, Colchicum
 Umbi lapis (bulb); merupakan batang yang teresuksi dan memiliki 
lempeng dan dikelilingi oleh sisik-sisik daun. Baberapa akar terkadang 
muncul dari batang-batang seperti ini. Cadangan makanan disimpan dalam 
daun yang berdagingseperti terdapat pada Onion, Garlic.
Modifikasi khusus pada batang. 
 Phylloclade: merupakan batang bewarna hijau, berbentuk pipih dan 
sukulen, dengan daun yang temodifikasi menjadi duri. Batang seperti ini 
umumnya ditemukan Opuntia, Casuarina, Euphorbia, Cactus.
 Duri (Thorn) merupakan modifikasi dari batang dari tunas aksiler seperti 
terdapat pada tanaman Bougainvillea, Duranta, Carissa., sedangkan pada 
Alhagi modifikasi dari tempat munciunya bunga, sedangkan duri pada 
Duranta merupakan tempat munculnya daun.
 Cladode merupakan Phylloclade yang biasanya memiliki satu atau dua 
internodus yang pajang dan sukulen disebut cladode. Cladode ditemukan 
Asparagus, Ruscus.
 Sulur batang (Stem tendrill): merupakan batang yang tidak memiliki 
daun, membentuk spiral dan digunakan untuk memanjat. Sulur seperti ini 
merupakan modifikasi dari tunas aksiler seperti terdapat Passiflora, atau 
modifikasai dari tunas ujung seperti terdapat pada Vitis.
 Bulbils; merupakan batang yang terkondensasi, tunas ketiak yang 
berdaging disebut bulbils. Batang seperti ini berfungsi sebagi organ 
reproduksi vegetatif seperti terdapat pada Dioscorea, Globba, Agave, 
Oxalis.
Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk 
fotosintesis umumnya melekat pada batang dan dahan. Tempat melekat/ duduk 
daun disebut buku/nodus (A). Jarak antar nodus disebut ruas/internodus (B). 
Sudut antara batang dan daun ketiak daun /axilla (C) (Gambar 1). Umumnya 
melebar kaya akan zat hijau daun/khlorofil.
Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya 
merupakan bagian yang terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang. 
Bagian batang tempat duduknya daun atau tempat melekatnya daun disebut 
dengan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatasnya daun merupakan sudut 
antara batang dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla). 
Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling 
berdgam dibandingkan dengan organ tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya 
memiliki umur yang terbatas sehingga pada saat tertentu akan gugur dan pada 
beberapa jenis tanaman meninggal bekas yang mat jelas seperti pada nangka 
(Artocarpus heterophylla) dan singkong (Manihot uttilisima). Sepanjang 
perjalannan daun mengalami perubahan warna yang pada saat mudah bewarna 
hijau muda, saat dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan berubah 
warna menjadi pucat atau kekuningan. Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak 
bewarna hijau tetapi merah atu kuning seperti pada tanaman puring (Puring 
variegatum). 
Daun yang gugur akan digantikan dengan munculnya daun baru pada 
tunas terminal (tunas utama) atau tunas ketiak. Pada umumnya daun yang baru 
muncul jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan daun yang gugur. 
Pada tanaman tertentu pada musim kemarau sering menggugurkan daun seperti 
pada tanaman ketapang (Terminalia catappa), namun pada tumbuhan yang hidup 
didaerah temperata hampir setiap tanaman menggugurkan daunnya menjelang 
musim gugur. Hal tersebut dilakukan sebagi efisiensi terhadap pengurangan 
penguapan atau adaptasi terhadap kekurangan air. Pada tanaman ketapang, 
sebelum daun gugur didahului dengan perubahan warna daun menjadi kuning 
kemerahan. 
Secara umum daun merupakan organ yang berperan sebagai penyerap, 
pengangkut, pengolahan dan penimbunan zat-zat makanan. Berikut ini merupakan 
fungsi daun secara umum:
 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis bawang merah 
(Allium cepa)
 Mengambil zat-zat makanan (resorbsi)
 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis)
 Penguapan (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi)
Tipe dari daun
Tipe daun merupakan organ atau bagian lain dari tumbuhan yang 
perkembangannya berasal primordia daun atau modifikasinya.
 Daun biasa (foliage leaf) merupakan daun yang biasanya bewarna hijau 
dan memiliki fungsi utama sebagai tempat fotosintesis. 
 Daun kotiledon (cotyledonary leaf) merupakan daun yang berasal dari 
perkecambahan dan sebagai cadangan makanan sebelum daun pertama 
dibentuk. 
 Sisik daun (cataphylls) merupakan daun yang bisanya memiliki membran 
yang kering dan bukan berfungsi untuk fotosintesis. 
 Bractea (hypsophyll) merupakan daun yang terdapat pada sumbu bunga. 
 Bracteole merupakan daun yang terdapat pada pedical.
 Daun bunga merupakan daun yang bermodifikasi sebagai Sepals, petals, 
stamen dan karpel ditemukan pada bunga.
 Perianth pada beberapa bunga calyx dan corolla tidak ditemukan sehingga 
disebut dengan perianth. Satuan terkecil dari perianthium disebut dengan 
tepal. Misalnya terdapat pada Lily
Bagian-bagian daun
Daun lengkap memiliki bagian-bagian:
 Upih/pelepah daun (vagina)
 Tangkai daun (petilus)
 Helaian daun (lamina)
Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil 
(Liliopsida) seperti pada pisang (Musa paradisiaca), Pinang (Areca catechu), tebu 
(Saccharum officinarum). Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies 
tumbuhan yang memiliki daun lengkap jumlahnya jauh lebih kecil dibadingkan 
dengan jenis lainnya. Sebagain besar tumbuhan kehilangan salah satu bagian 
daunnya seperti upih atau tangkai, namun paling banyak yang mengelami 
kehilangan upih. Daun tersebut disebut dengan daun tidak lengkap. Daun tidak 
lengkap ditemukan pada terong (Solanum melogena), singkong (manihot 
utilissima), dan durian (Durio zibethinua).
Gambar 3. Bagian-bagian daun lengkap
Daun yang tidak lengkap akan memiliki beberapa kemungkinan seperti:
 Hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja sehingga sering disebut 
sebagai daun bertangkai. Susunan daun seperti ini merupakan yang paling 
banyak ditemukan. Seperti pada tanaman mangga (Mangifera indica), 
cabe (Capsicum annuum), ketapang (Terminalia catappa).
 Daun yang terdiri dari upih dan helaian saja sehingga disebut daun berupih 
atau daun berpelepah. Daun seperti ini banyak ditemukan pada tamanan 
dari famili Poaceaae (rumput-rumputan) dan Cyperaceaae (teki-tekian). 
Sebagai contoh pada tanaman jagung (Zea mays), padi (Oriza sativa), tebu 
(Sacharum officinarum), rumput teki (Cyperus rotundus), sanggar 
(Paspalum conjugatum).
 Hanya terdiri dari helaian saja tanpa upih atau tangkai, setelah helaian 
daun kelihata seperti memeluk batang. Daun yang demikian disebut 
dengan daun duduk (sessilis) seperti pada Sonchus arvensis, biduri 
(Calotropis gigantea). Daun yang memiliki helaian saja memiliki bagian 
basal daun jauh lebih lebar dibandingkan bagian apeksnya. Daun seperti 
ini bisanya akan memeluk batang sehingga disebut daun memeluk batang
(amplexicaulis).
 Daun yang hanya terdiri dari tangkai saja. Pada tanaman seperti ini tangkai 
daun menjadi pipih sehingga menyerupai helain daun sehingga merupakan 
suatu helaian semu atau palsu yang dikenal dengan nama filodia. Sebagai 
contoh daun acasia (Acacia auculiformis).
C. Alat tambahan pada daun (folium)
Pada berbagai tanaman pada daun memiliki berbagai tambahan atau alat 
pelengkap daun. Alat pelengkap pada daun dibedakan menjadi: 
1. Daun penumpu (stipula) : merupakan helaian daun kecil dekat pangkal 
tangkai daun,untuk melindungi kuncup muda. Berdasarkankan letaknya 
stipula dibedakan menjadi:
 Stipula liberae: merupakan stipula yang bebas dikanan kiri pangkal daun.
 Stipula adnantae merupakan stipula yang melekat dikanan kiri pangkal 
daun.
 Stipula axillaris merupakan stipula yg melekat mjd satu dan ada dalam 
ketiak daun.
 Stipula antidroma merupakan stipula berlekatan jadi satu dengan tangkai 
daun dan umumnya agak lebar, melingkari batang.
 Stipula interpetiolaris merupakan stipula antar tangkai/ stipula berlekatan 
terletak antar dua tangkai daun.
Pada berbagai daun memiliki alat tambahan pada satu sisi daun yang 
disebut dengan stipula. Jika stipula ada maka daun tersebut disebut daun 
berstipula, dan juka tidak ada maka disebut dengan daun tidak berstipula. Berikut 
ini beberapa tipe stipula yang ditemukan pada daun. 
 Free lateral merupakan stipula yang bebas terdapat pada kedua sisi basal
daun. Seperti pada tanaman Hibiscus rosasinensis.
 Interpetioler merupakan stipula yang menghubungkan daun yang 
berhadapan sehingga stipula menghubungkan daun yang satu dengan yang 
lainnya. seperti pada tanaman Ixora, Anthocephalus.
 Intrapetioler merupakan stipula yang menghubungkan oleh satu stipula. 
Sebagi contoh pada Gardenia.
 Foliaceous merupakan stipula yang memiliki struktur yang mirip dengan 
daun misalanya terdaat pada pea (kacang polong) atau Pisum sativum.
Gambar 5. Tipe stipula yang ditemukan pada berbagai daun.
 Scaly merupakan stipula kering, kecil dan menyerupai kertas seperti 
terdapat pada Desmodium.
 Spiny merupakan stipula yang bermodifikasi menjadi duri misalnya pada 
Zizyphus, dan Acacia.
 Ochreate merupakan stipula yang menyatu bersama dan membentuk 
struktur seperti tabung. Seperti pada Polygonum.
 Adnate merupakan dua stipula yang melekat dengan tangkai daun 
misalnya terdapat pada bunga mawar (Rosa sp.). 
 Tendrillar merupakan stipula yang bermodifikasi menjadi struktur 
menyerupai tendril seperti pada Smilax.
 Bud scale merupakan stipula yang berfungsi melindungi tunas muda. 
Misalnya terdapat pada beringin (Ficus benjamina).
2. Selaput bumbung (ocrea) merupakan selaput tipis menyelubungi pangkal ruas 
batang, di atas tangkai daun.
3. Lidah-lidah (liguna) merupakan selaput kecil terdapat pada batas antara upih 
dan helaian daun pada rumput-rumputan mencegah air hujan masuk ke ketiak 
daun dan upih, sehingga pembusukan dapat dihindari. 
D. Bagian-bagian daun (folium)
1. Upih/pelepah daun (vagina)
Merupakan bagian daun yang melekat /memeluk batang. Pelepah daun 
berfungsi:
 Pelindung kuncup muda seperti terdapat pada tebu (Saccharum 
officinarum), kunyit (Curcuma domestica), lempuyang (Curcuma 
zanthorriza).
 Menguatkan batang tanaman, upih sering membungkus batang. Sebagai 
contoh: pisang (Musa paradisiaca), jahe (Zingiber officinale), gayong 
(Canna hibrida). Batang semu, batang dibentuk oleh pelepah seperti pada 
pisang (Musa paradisiaca), kecombrang (Etlingera elatior).
2. Tangkai daun (petiolus)
Merupakan bagian daun mendukung helaiannya dan bertugas menempatkan 
helaian daun, sedemikian rupa untuk mendapatkan cahaya matahari. 
Umumnya berbentuk silinder. Bentuk tangkai daun :
 Bulat dan berongga
 Pipih dan tepinya melebar
 Bersegi
 Setengah lingkaran
3. Helaian daun (lamina)
Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis 
tumbuhan. Sifat-sifat daun yang perlu diketahui meliputi:
 Bangunan daun (circumscriptio)
 Ujung daun (apex)
 Pangkal daun (basis)
 Susunan tulang daun (nervatio/venatio)
 Tepi daun (margo)
 Daging daun (intervenium)
 Permukaan daun,warna daun, aroma.
E. Bangunan daun (circumscriptio)
Bangun daun merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bentuk 
daun, sshingga dikenal dengan istilah bentuk-bentuk seperti segitiga, lonjong, 
bulat, dan lain-lain. Beragamnya bentuk daun maka untuk menyederhanakannya 
salah satu bagian yang penting diamati adalah posisi bagian helaian daun yang 
terlebar. erdasarkan letak bagian daun yang melebar, daun dibedakan menjadi:
 Bagian yang terlebar berada di bagian tengah daun
 Bagain yang terlebar di sebelah bawah tengah daun
 Bagian yang terlebar di atas tengah helaian daun
 Tidak ada bagian yang terlebar
1. Bagian terlebar terletak dibagian tengah-tengah helaian daun. Bangun daun
tumbuhan tersebut berupa :
 Bulat/ bundar (orbicularis).
Daun seperti merupakan daun dengan perbandingan panjang: leber atau P : 
L = 1,0 : 1,0. Sebagai cnth pada tanaman teratai (Nelumbium nelumbo).
 Perisai (peltatus). Daun yang biasanya bentuknya bulat, namum memiliki 
tangkai yang tidak tertanaman pada pangkal daun. 
Sepeti pada teratai besar dan jarak.
 Jorong (ovalis / ellipticus) 
Merupakan daun yang memiliki perbandingan panjang : lebar atau P : L = 
1,5 – 2,0 : 1,0. Daun ini dimiliki oleh tumbuhan nangka (Artocarpu 
heterophylla), nyamplung (Callophyllum inophyllum). pada tipe ini bagian 
tengah dari helaian lebar dan makin menyemit ke arah ujung seperti jambu 
biji atau guava (Pisidium guajava).
 Memanjang (oblongus) 
Merupakan daun yang memiliki perbandingan P : L = 2,5 – 3,0 : 1,0. 
Seperti pada tanaman sirsak (Annona muricata), dan srikaya (Annona 
squamosa), pisang (Musa paradisiaca).
 Lanset (lanceolatus) 
Merupakan daun yang memiliki perbandingan P : L = 3,0 – 5,0 : 1,0. 
Seperti pada tanaman kamboja (Plumeria acuminata), dan oleander 
(Nerium oleander). Helaian daun yang meruncing pada bagian ujung 
sedang bagian tengahnya melebar misalnya pada bambu (Bambusa sp.) 
dan Nerium oleander.
 Acicular : helaian daun panjang seperti jarum seperti terdapat pada Pinus
merkussii.
 Linear helaian daun panjang dan sempit seperti terdapat pada rumput
(Graminae). 
 Ovate merupakan pada tipe ini lamina daun berbentuk bulat telu, bagian 
basal melebar dan bagian ujung menyempit. Misalnya terdapat pada 
kemangi (Ocimum), Mawar (Rosa sp.).
 Cordate merupakan memiliki bentuk seperti hati seperti pada sirih (Piper 
nigrum).
 Sagittate merupakan helaian daun berbentuk segitiga seperti Sagittaria
 Spathulate merupakan helaian lebar berbentuk seperti sendok seperti pada 
Calendula
 Oblique pada tipe ini tulang daun membagi dua helaian daun menjadi 
bentuk yang tidak sama seperti ditemukan pada Bignonia, Neem (Nimba).
Ini merupakan bentuk umum kemungkinan bentuk lain masih ada, yang 
merupakan bentuk peralihan.
2. Bagian terlebar terletak di bawah, tengah – tengah helaian daun
Dibedakan atas 2 golongan :
a. Pangkal Daun Tidak Bertoreh
 Bulat telur (ovatus): seperti pada kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis);
cabe rawit (Capsicum annuum)
 Segi tiga (triangularis); seperti yang ditemukan pada bunga pukul empat 
(Mirabilis jalappa)
 Delta (deltoideus) seperti yang ditemukan pada Air mata Pengantin
 Belah ketupat (rhomboideus) seperti yang ditemukan pada Anak daun 
pada Bangkuwang
b. Bagian terlebar terletak di atas, tengah – tengah helaian daun
 Bulat telur sungsang (obovatus) seperti yang ditemukan pada Sawo kecik
 Jantung sungsang (obcordatus) seperti yang ditemukan pada Sidaguri
(Sida rhombifolia)
 Segitiga terbalik (cuneatus) seperti yang ditemukan pada Anak daun 
semanggi (Marsilea creanata)
 Sudip/spatel/solet (spathulatus) seperti yang ditemukan pada Daun tapak 
liman (Elephantophus scaber). 
c. Bagian pangkal sampai ujung daun sama besarnya dibedakan menjadi:
 Bangun garis (linearis) seperti yang ditemukan pada Rumput-rumputan
(Poaceae)
 Bangun pita (ligulatus) seperti yang ditemukan pada Jagung (Zea mays)
 Bangun pedang (ensiformis) seperti yang ditemukan pada daun nenas 
sebrang (Agave sp.)
 Paku/dabus (subulatus) seperti yang ditemukan pada Araucaria sp.
 Bangun jarum (acerosus) seperti yang ditemukan pada Pinus merkusi
F. Ujung daun (apex folii).
Struktur ujung daun pada berbagai tumbuhan dibedakan menjadi :
 Runcing (acutus) seperti yang ditemukan pada daun oleander (Nerium 
oleander).
 Meruncing (acuminatus) seperti yang ditemukan pada Daun sirsak (Anona 
muricata)
 Tumpul (obtusus) seperti yang ditemukan pada Daun sawo kecik
(Manìlkam kauki)
 Membulat (rotundatus) Daun teratai besar
 Rompang/ rata (truncatus) Daun jambu monyet
 Terbelah (retusus) Daun bayam Berduri (mucronatus) Daun nenas sebrang
G. Pangkal daun (basis folii )
a. Tepi daun bagian bawah yang terpisah oleh pangkal ibu tulang
 Runcing (acutus)
 Meruncing (acuminatus)
 Tumpul (obtusus)
 Membulat (rotundatus)
 Rompang (truncatus)
 Berlekuk (emarginatus)
b. Pangkal daun (basis folii ). Pangkal tulang daun ibedakan menjadi: 
 Tepi daun bagian bawah yang bertemu dan berlekatan.
 Pertemuan tepi daun pada pangkal pada sisi yang sama. 
 Pertemuan tepi daun pada sisi seberang yang berlawanan.
G. Susunan tulang-tulang daun (nervatio/venatio)
Pada tumbuhan tulang daun berfungsi : 
 Sebagai rangka daun (sceleton)
 Sebagai wadah untuk pengangkut unsur hara dari dalam tanah dan hasil 
fotosintesis.
Tulang- tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan atas:
- Ibu tulang (costa)
- Tulang-tulang cabang (nervus lateralis)
 Cabang tingkat I
 Cabang tingkat 2
- Urat-urat daun (vena)
Berdasarkan susunan tulang daun, daun dibedakan menjadi:
 Menyirip (penninervis) seperti yang ditemukan pada daun mangga
(Mangifera indica).
 Menjari (palminervis) seperti yang ditemukan pada daun kapas
(Gossipium sp.)
 Melengkung (cervinervis) seperti yang ditemukan pada daun genjer.
 Sejajar (rectinervis) seperti yang ditemukan pada daun jagung (Zea mays).
H. Tepi daun (margo folii). 
Berdasarkan tepi daun, daun dibedakan menjadi:
 Rata (integer) 
 Bertoreh (divisus) seperti pada daun mangga (Mangifera Indica)
 Angulus : daun yang menonjol keluar
 Sinus : torehannya seperti pada terong (Solanum melogena)
Berdasarkan toreh-toreh daun, maka morgo dibedakan menjadi:
a. Toreh merdeka
 Bergerigi (serratus) seperti pada tanaman bunga tahi ayam
 Bergerigi ganda (biserratus)
 Bergigi (dentatus) seperti pada tanaman Daun beluntas
 Berringgit (crenatus) seperti pada tanaman Cocor bebek
 Berombak (repandus) seperti pada tanaman Air mata Penggantin
b. Bertoreh-toreh mempengaruhi bentuk asli daun
 Berlekuk (lobatus)
 Bercangap (fissus)
 Berbagi (partitus)
I. Daging daun (intervenium)
Daging daun merupakan bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang dan 
urat-urat daun. Daging daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis. 
Berdasarkan tebal tipis helaian, daun dibedakan menjadi: 
 Tipis seperti selaput (membranaceus) sebagai contoh Paku selaput
 Seperti kertas (papyraceus) sebagai contoh Pisang (Musa paradisiaca)
 Tipis lunak (herbaceus) sebagai contoh Slada air
 Seperti kulit (coriaceus) sebagai contoh Nyamplung
 Seperti perkamen (perkamenteus) sebagai contoh Kelapa (Cocos nucifera)
 Berdaging (carnosus) sebagai contoh Lidah buaya (Aloe vera)
J. Permukaan daun
Biasanya sisi atas daun lebih hijau dibanding bagian bawah. Berdasarkan kondisi 
permukaan daun dibedakan menjadi : 
 Licin (leavis) atau mengkilap (nitidus) seperti pada Kopi (Coffee sp.), 
beringin (Ficus benjamina).
 Suram (opacus) seperti pada ketela rambat (Ipomea batatas)
 Berselaput lilin (pruinosus) seperti pada tasbih (Canna hibrida)
 Gundul (glaber) seperti pada jambu air (Syzygium aquem)
K. Daun Majemuk
Berdasarkan jumlah anak daun: daun tumbuhan dibedakan menjadi daun 
majemuk (folium compositum) dan daun tunggal (folium simplex). Daun tunggal 
merupakan daun yang pada tangkai daun hanya terdapt satu helaian daun. Daun 
majemuk merupakan daun yang dalam satu tangkai daun terdapat lebih dari satu 
helaian daun. 
Gambar 11. Daun berdasrkan jumlah anak daun
Bagian- bagian daun majemuk: 
 Ibu tangkai daun (petiolus communis) Merupakan tempat melekatnya anak 
daun.
 Tangkai anak daun (petiololus): Cabang-cabang ibu tangkai daun yang 
mendukung anak daun.
 Anak daun (foliolum) merupakan helaian daun sesungguhnya.
 Upih daun bagian dibawah ibu tangkai daun biasanya memeluk batang, spt 
pada pinang
Gambar 12. daun majemuk
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya daun majemuk dibedakan :
 Daun majemuk menyirip (pinnatus)
 Daun majemuk menjari (palmatus)
 Daun majemuk bagun kaki (pedatus)
 Daun majemuk campuran (digitatus pinnatus)
Sifat sifat daun lain yang perlu diperhatikan
Warna daun: umumnya berwarna hijau, tetapi ada yang berwarna merah, hijau 
kekuningan
 Merah seperti daun bunga buntut kucing
 Hijau bercampur merah seperti daun puring (Puring variegata)
 Hijau tua seperti daun nyamplung
 Hijau kekuningan seperti daun guni
Pada jenis tanaman tertentu warna daun juga ditentukan oleh kandungan unsur 
hara, air dan sinar matahari. 
L. Modifikasi dari daun 
 Tendril daun: pada daun seperti ini seluruh bagian daun bermodifikasai 
menjadai tendril. Seperti pada Lathyrus aphaca (kapri liar).
 Tendril anak daun: ketika anak bermodifikasi menjadi tendril seperti pada 
Pisum sativum (kapri), Lathyrus odoratus (kapri manis)
 Duri daun : daun datau beberapa bagian danak daun termodifikasi menjadi 
duri seperti pada Asparagus, Opuntia, Aloe, Argemone.
 Sisik daun: pada daun seperi ini, daun menjadi tipis, kering dan 
membentuk sebuah membran yang memiliki struktur seperti kertas dan 
berfungsi melindungi tunas. Seperti pada Ficus and Tamarix, Ruscus, 
Casurina.
 Kantong daun (leaf pitcher): daun dari berbagai tanaman bermodifikasi 
menjadi kantung seperti ditemukan pada Nepenthes, Dischidia.
 Daun bola (leaf bladder) : pada berbagai tanaman daun termodifikasi 
menjadi ruang seperti bola (bladder) seperti pada Utricularia.
 Kait daun (leaf hooks): pada berbagai tanaman ujung aak daun 
termodifikai menjadi kait (hooks) yang membentu tanaman untuk 
memanjat seperti Argemone, Opuntia, Aloe, ekor kucing (Bignonia 
unguiscati)
 Phyllode: pada duan seprti ini tangkai daun menjadi pipih dan berfungsi 
seperti daun, seperti pada tanaman Australian acacia.
 Daun berdaging (flashy leaves): pada bawang merah dan bawang putih 
ditemukan daun berdaging yang berfungsi untuk penyimpanan makanan. 
M. Susunan daun pada batang
Susunan daun pad batang dibedakan menjadi tersebar (alternate), berhadapan 
(opposite) atau berkarang (whorled). Titik tempat melekatnya daun pada batang 
disebut dengan buku (nodus), sedangkan daerah yang dibatasi oleh dua buah daun 
disebut dengan ruas (internodus)

Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya dihasilkan suatu alat yang 
nantinya dapat menggantikannya menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang 
demikian dinamakan alat-alat perkembangbiakan (organum reproductivum) yang 
dibedakan menjadi dua golongan yaitu yang bersifat vegetatif dan yang bersifat 
generatif. 
Alat perkembangbiakan generatif itu biasanya berbeda-beda menurut jenis 
tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berkembang biak dengan biji didahului 
dengan pembentukan bunga. Berdasarkan letak dan susunannya bunga dibedakan 
menjadi:
a. Bunga yang susunannya menurut garis spiral (acylis) misalnya pada bunga 
cempaka (Michelia campaka L.).
b. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran (cyclis) misalnya 
bunga terong (Solanum melogena) dan bakung (Hymenocallis litoralis).
c. Bunga yang sebagian bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran dan 
sebagian lagi tersusun secara piral (hemyciclis) misalnya pada bunga 
sirsak (Annona muricata L.).
B. Jumlah bunga dan Tata Letaknya pada Sumbu Tumbuhan
Pada tumbuhan ada yang menghasilkan satu bunga dan sebagian lagi ada 
yang menghasilkan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu 
bunga saja disebut dengan bunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang 
menghasailkan bunga banyak disebut dengan planta multiflora. Jika suatu 
tanaman hanya menghasailkan satu bunga saja biasanya bunga tersebut terdapat 
pada ujung batang, sedangkan tanaman yang menghasilkan banyak bunga 
menghasilkan bunga pada ketiak daun atau pada ujung percabangan.
Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan menjadi:
a. Bunga pada ujung batang (flos terminalis) misalnya pada bunga kembang 
merak (Caesalphinia pulcherrima).
b. Bunga diketiak daun (flos lateralis atau flos axilaris) misalnya pada 
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) atau kembang telang (Clitoria 
ternatea).
Tumbuhan yang memiliki bunga banyak, letaknya dapat dibedakan menjadi:
a. Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) misalnya pada bunga pukul 
empat (Mirabilis jalappa)
b. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang 
beranekaragam. Suatu rangkaian bunga dinyatakan juga sebagai bunga 
majemuk (anthotaxis atau infloresentia). Misalnya bunga matahari 
(Helianthus annuus) atau kembang merak (Caesalphinia pulcherrima)
C. Bunga Majemuk (Infloresentia/ Inflorescence)
Susunan bunga pada sumbu bunga disebut dengan inflorescence. Racemose 
merupakan tipe inflorescence yang memiliki sumbu yang terus tumbu dan tidak 
memiliki bunga di ujung terminal dan bunga mekar secara acropetal. Tipe bunga
ini dibagi menjadi:
 Raceme : ketika sumbu utama memanjang dan bunga ada di pedicellate.
Sebagai contoh lobak. Karakter bunga ini sangat umum ditemukan pada 
famili Cruciferae. Ketika sumbu utama bercabang dan setiap cabang 
muncul bunga pedicellated menyerupai rasemosa dan tersusun dalam 
akropetal atau raceme majemuk seperti pada Gulmohar, Nimba 
(Azadiractha indica).
 Spike : sumbu utama memanjang namun bunga biseksual dan sesil seperti 
pada Achyranthes. Pedunkulus becabang dan dari setiap cabang muncul 
spike, seperti inflorescence kemudian cabang-cabang kecil memiliki bunga 
yang disebut dengan spikelet. Susunan dari spikelet inilah yang disebut 
dengan spike. Susunan bunga seperti ini merupakan karakter dari 
pembungaan pada Gramineae (rumput-rumputan).
 Catkin merupakan tipe pembungaan yang Peduncle tipis, panjang, lemah 
dan bunga sesil dan bersifat uniseksual. Peduncle disini disebut dengan 
pendulus. Bunga seperti ini umumnya ditemukan pada mulberry, betula, 
oak.
 Spadix merupakan bunga dengan peduncle tebal, panjang dan berdaging, 
dan sesil dan bersifat uniseksual. Bunga jantan dabn betina ditutupi 
dengan satua atau lebih baktea yang bewarna yang disebut dengan spathe.
Tipe pembungaan seperti ini ditemukan pada talas (Colocasia esculenta), 
jagung (Zea mays), kelapa (Cocos nucifera).
 Corymb merupakan bungan dengan peduncle pendek dan semua bunga 
yang ada memiliki kedudukan yang sama karena bunga memiliki pedicel 
banyak dan panjang dari yang lainnya. Pembungaan seperti ini ditemukan 
pada Candytuft (Iberis amara).
 Jika pada tipe pembungaan inflorescene peduncle bercabang, kemudian 
setiap cabang memiliki kelompok bunga, maka tipe pembungaan seperti 
ini disebut dengan corymb majemuk. Tipe seperti ini ditemukan pada 
kembang kol atau Cauliflower. 
 Umbel: merupakan pembungaan inflorescence dengan tangkai bunga 
berbeda dan lebih kurang sama panjangnya dan muncul dari titik yang 
sama. Pada dasar tangkai bunga terbentuk bactea yang involucre. Tipe 
pembungaan seperti ini ditemukan pada Centella. Jika tipe inflorescence, 
memiliki peduncle yang bercabang dan setiaap cabang memiliki kluster 
bunga maka tipe ini disebut umbella majemuk (compound umbel). Tipe 
seperti ini ditemukan pada Coriander, Foeniculum, Cuminum. Tipe ini 
merupakan karakteristik dari famili umbeliferae. Scapigerous umbel 
ditemukan pada bawang merah. 
 Capitulum kepala atau racemose head merupakan tipe pembungaan yang 
tumbuh dari peduncle terbelakang dan menjadi menyebar, agak rata 
cembung. Pada tipe pembungaan seperti ini juga ditemukan bunga-bunga 
kecil yang disebut dengan floret. Jika semua bunga pada kapitulum sama 
maka disebut dengan homogamous. Jika kedua tipe floret berbeda yaitu 
ray floret dan disc floret yang ada bersama-sama dengan inflorescence 
kemudian dikenal dengan heterogamous. Pada tipe ini floret inflorescence
florets bisa unisexual, bisexual dan sterile. Tipe inflorescence dikelilingi 
oleh satu atau lebih involucre. Tipe pembungan seperti ini yang lebih maju 
sperti ditemukan pada bunga matahari (Helianthus annuus), Zinnia, 
Marigold, Cosmos. Tipe pembungaan seperti ini merupakan karakteristik 
dari famili Asteraceae (sembung-sembungan).
Gambar 1. Tipe-tipe pembungan racemosa
a. Cymose
Pada tipe pembungaan ini peduncle terminate dalam bunga. Bunga tertua paling 
pada ujung dan bungan muda nakin ke ujung dibagian basal. Susunan seperti ini 
disebut dengan basipetal succession. Cymosa memiliki beberapa tipe yaitu:
 Uniparous cyme/ monochasial cyme – pada Ujung peduncle di dalam 
bunga menghasilkan cabang lateral yang pada ujungnya terdapat bunga. 
Pembungaan seperti ini dibedakan menjadi dua yaitu: 
- Helicoid cyme – ketika cabang lateral berkembang pada sisi yang sama 
pada peduncle yang kemudian disebut dengan helicoid cyme. Sebagai 
contoh pada bunga Heliotropium, Saraca, Atropa, Datura.
- Scorpioid cyme – pada cabang lateral berkembang cabang disisi kiri 
dan kanan secara bergantian. Seperti pada tanaman Bignonia,
 Riphidium merupakan monochasial cyme, dimana semua bunga lahir pada 
bidang yang sama misalnya pada Solanum nigrum
 Dichasial atau biparous cyme merupakan pada ujung peduncle ends 
terdapat bunga dari bagian basal peduncle muncul dua cabang lateral yang 
pada bagian ujungnya terdapat bunga. Misalnya pada tanaman 
Bougainvillea, Jasmine, Teak, Mirabilis, Dianthus, Nyctanthes.
 Multiparous cyme / polychasial – dalam ujung peduncle terdapat bunga 
dan dari bagian basal dan beberapa cabang lateral muncul bunga pada 
bagian terminal. Sebagai contoh Calotropis (Madar), Nerium, Asclepias, 
Hamelia.
Gambar 2. Tipe pembungan cymosa
b. Tipe pembungan khusus
 Cyathium : pada bunga seperti ini bracts atau involucre menyatu 
membentuk cawan pada bagian pinggirnya. Pada bagian tengah cawan 
terdapat bunga betina dan matang terlebih dahulu. Oleh karena 
pertumbuhan pedicel muncul dari cawan. Bunga betina dikelilingi oleh 
bunga-bunga jantan. Bunga jantan yang terletak di tengah dan matang 
lebih dahulu kemudian bunga selanjutnya mengarah ke bagian pinggir. 
Tipe pembungaan seperti ini ditemukan pada famili Euphorbiaceae seperti
Euphorbia,Poinsettia, Pedilanthus.
 Verticillaster merupakan pembungaan dalam bentu cluster subsessile atau 
sessile 3-9 bunga muncul pada ujung dichasial cyme pada monochasial 
cyme (scorpioid). Tipe bunga seperti ini ditemukan pada Ocimum (Tulsi), 
Salvia. Tipe bunga inimerupakan pada famili labiateae.
 Hypanthodium pada bunga seperti ini peduncle termodifikasai menjadi 
cawan rendah (narrow cup). Pada bagian basal bungan betina dalam 
bentuk tabung berkembang ke arah mulut bungan jantan. Bunga seperti 
ini ditemukan pada Banyan, Peepal, Ficus species.
Gambar 3. Berbagai tipe pembungan khusus
 Coenanthium : pada Dorsitenia, receptacle menjadi bentuk saucer dan 
bagian ujungnya berbentuk slightly curved. Susunan floret sama dengan 
hypanthodium.
 Mixed inflorescence pada tipe bunga seperti ini kadang-kadang bunga 
tersusun dalam racemose dan cymose pada peduncle sama disebut dengan 
mixed inflorescence.
D. Bunga
Bunga merupakan taruk yang terkondensasi untuk menjadi organ reproduktif. 
Bagian-bagian dimana munculnya bunga disebut dengan bract. Bunga memiliki 
tangkai bunga atau panjang yang disebut dengan pedicel. Bagian pedicel memiliki 
bentuk mengembang (swollen), spherical atau conical yang disebut dengan 
thalamus/ Receptacle. Daun-daun yang membentuk bunga ditemukan pada: Sepal, 
Petal, Stamen,dan Carpel.
Beberapa istilah yang berhubungan dengan bunga.
 Bunga lengkap (flower complete) merupakan bunga yang memiliki calyx, 
corolla, androecium dan gynoecium.
 Bunga tidak lengkap (incomplete flower) merupakan bunga yang tidak 
memiliki salah satu dari bagian bunga.
 Bunga bisexual apabila di dalam bunga ditemukan gynoecium and
androecium pada bunga yang sama.
 Bunga unisexual merupakan bunga yang hanya memiliki Androecium 
(staminate flower) or gynoecium (Pistillate flower) saja 
 Tumbuhan berumah satu (monoecious) merupakan tumbuhan yang 
memiliki bunga jantan dan bunga betina pada tanaman yang sama 
misalnya pada Cocos, Ricinus, Colocasia, Zea, Acalypha
 Tumbuhan berumah dua (dioecious) : merupakan tanaman yang hanya 
memiliki bunga jantan dan betina pada tanaman yang berbeda. Mulberry, 
Papaya (Carica papaya).
 Tumbuhan polygamous : tumbuhan yang memiliki bunga unisexual (male 
or female), bisexual dan netral pada tanaman yang sama. Seperti Mangga 
(Mangifera indica), Polygonum.
 Tanaman monocarpic : tanaman yang hanya menghasilkan bunga hanya 
sekali saja seperti pada tanaman Pea (Pisum sativum), Mustard, Bamboo
(Bambusa sp.), Agave (Agave sp.).
 Tumbuhan polycarpic merupakan tumbuhan yang menghasilkan bunga 
dan buah berkali-kali seperti Pear, Manga (Mangifera indica).
 Bunga achlamydeous merupakan bunga yang melekat tanpa sepals dan
petals dan piperaceae.
 Bunga monochlamyde merupakan tanaman yang hanya memiliki perhiasan 
bunga (Perianth) misalnya pada Polygonaceae, Liliaceae.
 Bunga dichlamydeous : kedua perhiasan bunga ditemukan di dalam bunga.
 Bunga hemicyclic atau spirocyclic: beberapa bagian bunga tersusun secara 
melingkar atau spiral. Misalnya seperti pada bunga Ranunculaceae.
 Cauliflory : merupakan tanaman yang menghasilkan bunga pada batang 
yang tua dan dorman. Artrocarpus, Ficus.
 Bunga Symmetry : jika daun-daun bunga tersusun melingkar di dalam 
bunga yang disebut dengan bunga cyclic. Jika daun-daun bunga tersususn 
dalam spiral disebut dengan bunga spiral. 
E. Berbagai tipe simetri bunga
 Actinomorphic/ radial/ regular merupakan bunga ketika bunga dibagi 
menjadi dua bagian yang sama dengan berbagai cara maka disebut dengan 
actinomorphic seperti pada tanaman Mustard, China rose, Datura, Chilli.
 Zygomorphic / bilateral merupakan bunga yang dapat dibagi menjdi dua 
bagian yang sama hanya 1 bidang secara vertikal. Bunga seperti ini 
disebut dengan bunga zygomorphic seperti Pea (Pisum sativum), Bean 
(Phaseolus vulgaris), Gulmohur, Cassia. Pada Ocimum (Tulsi) dibagi 
menjadi bagian yang sama melalui bidang lateral maka disebut dengan 
zygomorphic lateral.
 Asymmetrical/ irregular merupakan tanaman yang meemilki bunga yang 
tidak memiliki bidang simetri. Bunga seperti ini disebut dengan bunga 
asymmetrical. Seperti pada Canna (Canna hybrida).
Pemanjangan ruas-ruas pada bunga:
 Anthophore: memiliki ruas antar calyx dan corolla disebut dengan 
anthophore. Seperti pada Silane
 Androphore memiliki ruas antara corolla dan androecium disebut 
androphore. Seperti pada Passiflora
 Gynophore memiliki ruas antara androecium dan gynoecium disebut 
dengan gynophore. seperti Capparis.
 Gynandrophore atau androgynophore memiliki ketika androphore dan
gynophore ditemukan pada bunga yang sama disebut gynandrophore atau 
androgynophore. seperti Cleome gynandra.
 Carpophore memiliki pemanjangan thalamus selain carpels. Seperti pada
coriandrum.
F. Susunan daun-daun bunga
 Hypogynous merupakan bunga yang memiliki petals, sepals dan stamens 
berada di bawah ovary, disebut dengan hypogynous. Pada kondisi ini 
ovarium disebut dengan ovarium superior. Seperti pada tanaman mustard, 
Chinarose, Brinjal.
 Perigynous condition merupakan tumbuhan tumbuh ke atas dan 
membentuk struktur seperti cawan (cup). Jika Gynoecium terdapat di 
tengah dan bagian lain terletak pada tulang (rim) pada talamus pada 
bidang yang sama. Bunga seperti ini disebut dengan perigynous. Ovarium 
seperti ini disebut dengan half inferior seperti plum, peach, rose.
 Epigynous condition: Pinggir thalamus tumbuh ke arah atas menutupi 
ovarium secara lengkap dan bergabung. Bunga muncul diatas ovarium, 
ovarium bersifat inferior dan kondisi ini disebut dengan epigynous seperti 
pada Guava, Cucumber.
Gambar 5. Posisi bagian-bagian bunga pada talamus
Catatan: 
 Bracts: Bracts merupakan daun yang terspesiaslisasi yang terdapat pada 
sumbu bunga. 
 Bracteate: bunga bract disebut dengan bracteate bunga.
 Involucre: bractea yang berbentuk lingkaran mengelilingi peduncle disebut
involucre.
 Involucel merukan sekelompok bracteole disebut involucel.
 Spathe: ketika bractea bunga secara komplit menutupi seluruh 
inflorescence disebut dengan spathe. Seperti pada Pisang (Musa 
paradisiaca) dan jagung (Zea mays).
 Petaloid bract ketika ukutan bractea bunga lebih besar dari pada bungadan 
memiliki berbagai variasi warna disebut petaloid bract. Seperti pada
Bougainvillea.
 Glumes : brakte yang kecil, sering dan bersisik disebut Glumes. Seperti 
pada gandum (Triticum aestivum) dan rumput (Poaceae).
G. Kalik 
Bagian terluar dari bunga disebut dengan calyx. Setiap anggota dari kalik 
ini disebut dengan sepal. Ketika semua sepal bebas satu dengan yang lain disebut 
dengan poly-sepalous. Tipe ini disebut dengan dengan Mustard, Radish. Ketika 
sepel bergabung satu dengan yang laiinya disebut dengan gamosepalous. Seperti 
pada tanaman kapas (Gossypium hirsitum), kecubung (Datura metel).
 Calyx Mussaenda, memiliki satu sepal besar dan bentuk daun. Beberapa 
tumbuhan bewarna putih atau bewarna terang. Bagian ini menarik insekta 
dan bertindak sebagai penarik. 
 Pada Trapa, calyx termodifikasi menjadi duri dan membantu melindungi 
untuk melindungi buah. 
 Pada Argemone duri ditemukan pada permukaan sepal dan berfungsi untuk 
melindungi bunga. 
 Pada larkspur dan Balsum, pada bagian posterior dari sepal termodifikasi 
menjadi tabung narrow. Struktur seperti ini disebut dengan sepal spur. 
Nectar disimpan di dalam spur untuk menarik insekta. 
 Pada famili asteraceae, sepals termodifikasi menjadi rambut-rambut, yang 
disebut dengan pappus. Pappus termodifikasi yang membantu penyebaran 
buah. 
Umur sepal
 Caducous jika sepals gugur pada saat yang bersamaan dengan mekarnya 
bunga. Seperti pada tanaman Poppy.
 Deciduous jika sepals gugur setelah pollination pada Mustard.
 Persistant jika sepal tidak jatuh dan tetap melekat pada buah. Seperti pada 
tanaman Tomato (Solanum lycopersicum), cabai (Capsicum annuum), 
Cotton (Gossypim hyrsitum), kecubung (Datura metel).
 Terkadak calyx, bentuknya sama sepals yang disebut dengan epicalyx. 
Bentuk seperti ini ditemukan pada famili Malvaceae.
Corolla
Lingkaran kedua dari bunga disebut dengan dengan corolla dan setiap 
bagiannya disebut dengan petal. Ketika bentuk dan ukuran petal sama yang 
disebut dengan symmetrical ketika tidak sama dengan asymmetrical. Ketika 
semua petal bebas disebut dengan polypetalous, ketikas petal menyatu disebut 
gamopetalous.
Bentuk Corolla 
Polypetalous. Corolla yang polipetalus dibedakan menjadi:
 Cruciform: pada tanaman ini ditemukan 4 petals. Bagian yang yang 
terdapat di bagian petal disebut dengan cakar dan bagian luarnya melebar 
disebut dengan limb. Petal tersususn dengan crosswise (salib). Seperti 
pada lobak (Raphanus sativus).
 Caryophyllaceous merupakan bunga memiliki 5 petals berbentuk cakar 
dari petal pendek dan limb dari petals dari sudut yang tepat sepeti pada 
anyelir (Dianthus sp.).
 Rosaceous merupakan bungan memiliki 5 atau lebih petals. Claws tidak 
ada dan limbs menyebar secara reguler ke arah luar. Seperti pada mawar 
(Rosa hybrida) dan kelapa (Cocos nucifera).
Gamopetalous. Corolla yang gamopetalus dibedakan menjadi:
 Campanulate merupakan bunga yang memiliki petal 5 buah yang tersususn 
seperti lonceng seperti pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacum), 
Raspberry, Campanula.
 Bentuk Funnel atau infundibuliform merupakan bunga yang memiliki 
petal seperti funnel seperti susunan petals seperti pada tanaman Datura
metel, Railway creeper.
 Tubular merupakan bunga yang memiliki petals seperti tabung seperti 
pada tanaman bunga matahari (Heliantus annuus).
Gambar 6. Bentuk-bentuk corolla pada bunga
Zygomorphic polypetalous corolla. Bunga yang memiliki corolla Zygomorphic 
polypetalous yang zygomorphik dibedakan menjadi: 
 Papilionaceous merupakan bunga yang memiliki 5 petal. Bagian posterior 
dari petal, besar yang dikenal dengan vexillum. Vexillum menutupi kedua 
lateral yang disebut dengan sayap dan dibagian dalam basal petal menyatu 
membentuk keel atau carina. Kedua bagian lateral menutupi keel. Bentuk 
seperti ini ditemukan pada Pea, Gram, Arher
Gambar 7. Bunga Papilionaceus
Zygomorphic gamopetalous corolla. Corolla yang Zygomorphic gamopetalous
dibedakan menjadi: 
 Bilabiate merupakan bunga yang memiliki petal dari corolla gamopetalous 
terbagi menjadi dua bibir. Lokasi diantara kedua bibir disebut dengan 
mulut corolla mouth. Seperti pada Ocimum, Salvia.
 Personate merupakan bunga yang memiliki corolla bilabiate namun kedua 
bibirnya berdekatan satu dengan yang lainnya sepeti pada tanaman 
Antirrhinum
Ligulate merupakan bunga yang baian atas corollanya panjang, rata (flat) 
yang melekat satu dengan yang lainnya dengan tabung pendek dangkal 
seperti ditemukan pada Ray dan florets dari bunga matahari.
Gambar 8. Zygomorphic gamopetalous corolla
I. Susunan bunga (aestivation)
Model susunan sepal atau petal dalam kuncup bunga dengan bagian-bagian 
lainnya disebut dengan aestivation. Berikut ini merupakan beberapa tipe susunan 
bunga: 
 Valvate merupakan bunga yang memiliki petal dalam satu lingkaran saling 
berdekatan dan menyentu satu dengan yang lainnya. seperti pada 
Calotropis, Custard-apple, Mustard.
 Twisted merupakan bunga satu bagian petal menutupi petal yang lainnya 
yang berdekatan dan bagian posterior ditutupi oleh petal berikutnya. 
Seperti pada Cotton, Ladyfinger, Chinarose
 Imbricate ketika kedua pinggiran petal ditutupi oleh dua petal yang 
lainnya. Tipe ini dibedakan menjadi: 
- Ascending imbricate ujung posterior petal innermost dan kedua ujung 
saling menutupi seperti Cassia, Bauhinia, Gulmohur.
- Vexillary atau Descending imbricate bagian anterior petal innermost 
dan posterior petal outermost dan paling besar. Bunga seperti ini 
ditemukan pada kacang-kacangan seperti Pea, Bean.
 Quincuncial tipe ini merupakan modifikasi dari imbricate type. Di luar 
dari kelima petal, dua berada di bagian dalam, dua dibagian luar, dan satu 
ujung internal dan ujung yang lainnya external. Seperti pada Murraya, 
Ranunculus.
Gambar 10. Susunan bunga (aestivation)
Perhiasan bunga (Perianth)
Ketika antara kalik dan sepal tidak bisa dibedakan maka disebut dengan perhiasan 
bunga (perianth). Bagian-bagian atau unit dari periantium disebut dengan tepals. 
Tepak yang bewarna hijau disebut dengan sepaloid sedangkan yang bewarna 
disebut dengan petaloid. Tepals dapat bebas (polytepalous) atau menyatu
(gamotepalous). Seperti pada famili Liliaceae dan Graminae.
J. Androecium
Androecium merupakan lingkaran ketiga dari bunga dan tersusun dari satu atau 
lebih stamen. Setiap stamen terdiri dari filament, anther dan connective. Setiap 
antera biasanya memiliki dua lobus (bilobed) dan setiap lobus memiliki dua 
ruang kantong spora. Serbuk sari dihasilkan dalam kantong spora. 
Pelekatan filamen terhadap lobus antera dibedakan menjadi 4 tipe yaitu:
 Adnate: filament keluar keseluruhan sepanjang antera dari bagian basal ke 
apeks seperti pada bunga cempaka (Michelia campacca) dan Magnolia
 Basifixed: filamen melekat dengan antera dibagian basalnya sperti Datura, 
Radish, Mustard.
 Dorsifixed: filamen melekat di bagian tengah ke belakang antera seperti 
pada Passion flower
 Versatile: filament melekat ke belakang anther hanya pada titik tertentu, 
yang menyebabkan antera dapat bergerak bebas, seperti pada wheat, 
grass, maize.
Pelakatan (cohesion) tangkai sari :
Ketika bagian lingkaran bunga menyatu disebut dengan kohesi atau pelekatan. 
Ketika stamen dari androecium bebas satu dengan yang lain disebut dengan 
kondisi polyandrous. Tipe ini dibedakan menjadi: 
 Adelphous : ketika stamens menyatu hanya oleh filament disebut dengan 
adelphous. Tipe ini dibedakan menjadi:
- Monoadelphous ketika filaments menyatu dalam satu berkas tetapi 
anteranya bebas satu dengan yang lain. Seperti pada tanaman Cotton, 
Hollyhock, Ladyfinger.
- Diadelphous ketika filaments menyatu dalam dua berkas tetapi 
anteranya tetap bebas, seperti pada Gram,Pea, Bean. Pada tanaman￾tanaman tersebut memiliki 10 stamen dimana 9 menyatu dalam satu 
berkas sedangkan satu lagi bebas.
- Polyadelphous ketika filamen menyatu menjadi lebih dari dua berkas 
(bundle) seperti pada Citrus, Castor.
 Synandrous ketika anthers sama banyaknya dengan filaments dari stamens
yang menyatu sepanjang antera seperti pada Colocasia, Alocasia, 
Momordica, famili Cucurbitaceae.
 Syngenesious hanya antera yang menyatu dalam berkas tetapi filamen 
tetap bebas. Tipe seperti ini ditemukan pada famili Compositae.
Adhesion stamens :
Ketika stamen melekat satu dengan bagian bungan lainnya disebut dengan 
adhesion stamens. Adhesi stamen dibedakan menjadi:
 Epipetalous ketika stamens melekat dengan petals. Seperti pada Brinjal, 
Datura, Tobacco, Sunflower, Potato.
 Epiphyllous ketika stamens melakat dengan tepals. Seperti pada Onion, 
Lily.
 Gynandrous ketika stamens melekat dengan gynonecium melalui 
sepanjang stamen atau melalui anther. Seperti pada Calotropis.
Panjang stamens :
 Didynamous ketika memiliki 4 stamen, dua panjang sedangkan dua lagi 
pendek disebut dengan didynamous. Seperti pada famili Labiatae.
 Tetradynamous ketika 6 stamens dan mereka tersusun dalam dua 
lingkaran. Lingkaran luar memiliki dua pendek dan di lingkaran dalam 
memiliki 4 stamen yang panjang disebut dengan tetradynamous. Seperti 
pada famili Cruciferae.
Catatan:
 Inserted ketika stamens lebih pendek dari corolla. Seperti pada Datura
 Exserted ketika stamens lebih panjang dari corolla sehingga kelihatan 
sampai ke luar seperti pada Gulmohar.
 Diplostemonous ketika jumlah stamens dua kali lipat dibandingkan dengan 
jumlah petal. Stamen yang terdapat di lingkaran luar susunannya 
alternating dengan petals (alternipetalous), dan lingkaran dalam 
berhadapan (opposite) dengan petals (antipetalous). Seperti pada Liliaceae.
 Obdiplostemonous merupakan kebalikan dari diplostemonous. Lingkaran 
sebelah luar stamen berhadapan dengan petals, sedangkan lingkaran 
sebelah dalam bersebelahan dengan petal. Misalnya pada Caryophyllaceae.
 Isostemonous atau Haplostemonous pada tipe bunga sperti ini stamen ada 
dalam satu lingkaran. 
Gambar 14. susunan stamen terhadap petal
 Heterostemonous jika stamens berbeda panjangnya dengan beberapa 
bagian bunga.
 Staminodes merupakan bungan dengan stamens are tanpa serbuk sari atau 
steril disebut dengan staminodes. Seperti pad Salvia verbascum.
K.Gynoecium (Pistil)
 Merupakan bagian bunga yang terdapat dalam lingkaran ke empat dan 
merupakan bagian esesnsial yang kedua pada bunga. Gynoecium 
merupakan bagian bungan betina yang terdapat pada lingkaran dalam dari 
megasporofil yang terbentuk dari karpel yang didalamnya terdapat ovul. 
Pada gynoecium terdapat ovarium, tangkai putik (style) dan kepala putik 
(stigma). Ovary membesar dibagian basal, sedangkan yang panjang 
disebut dengan style, yang berfungsi menghubungkan antara ovary dengan
stigma. Stigma biasanya terdapat di ujung style dan bagian permukaan 
berfungsi menerima serbuk sari. Gynoecium dapat monocarpellary taua 
multicarpellary.
 Jika hanya mengandung satu karpel maka disebut dengan gynoecim 
monokarpel.
 Jika tersusun dari lebih dari satu karpel maka disebut dengan 
polycarpellar.
 Jika karpel yang polycarpellary / multicarpellary bebas maka disebut 
dengan apocarpous.
 Jika semua karpel menyatu maka disebut dengan syncarpous.
Cohesion Carpel
Pada gynoesium syncarpous ditemukan 4 tipe kohesi yaitu :
 Ovarium menyatu, tetapi stigma dan style terpisah satu dengan yang 
lainnya seperti pada Dianthus, Plumbago
 Ovary dan style menyatu tetapi stigma tidak. Tipe seperti ini ditemukan 
pada famili Malvaceae seperti pada Hibiscus rosasinensis, dan kapas.
 Stigma menyatu tetapi ovary dan style bebas seperti pada Calotropis, 
Cassia fistula, Nerium.
 Carpels menyatu secara sempurna. Seperti pada tanaman Mustard, Radish, 
Tomato.
L. Placentation
Ovul melekat pada dinding ovarium pada satu atau lebih bantalan disebut dengan 
plasenta. Susunan ovul dengan dinding oavarium disebut sebagai plasentasi 
(placentation). Tipe plasentasi dibedakan menjadi: 
 Marginal : Palesentasi di tepi (Marginal placentation) ditemukan pada 
ovarium unilocular. Plasenta membentuk hubungan dipematang bideng 
ventral ovary dan ovules menjadi tulang-tulang disepnjang pematang dua 
baris seperti pada Leguminosae.
 Parietal : tipe plasenta ini ditemukan pada ovarium unilocular syncarpus. 
Ovul berkembang pada diding sebelah dalam dari ovarium atau bagian 
tepi. Ovarium menjadi bi atau multilocular oleh karena itu membentuk 
sekat palsu seperti pada Cucurbita, Argemone, dan famili Cruciferae.
 Axile : ditemukan pada ginoesium multicarpellary syncarpous. Bagian tepi 
dari karpel tumbuh ke arah dalam dan bertemu dengan pusat ovarium. 
Oleh karena itu membentuk sumbu pada pusat ovarium, dan ovarium 
menjadi beruang banyak. Ovul muncul pada sumbu pusat. Jmlah ruang 
sama dengan jumlah karpel seperti pada Potato, China rose, Onion, 
Lemon, Orange, Tomato.
 Free central : tipe plasentasi seperti ini ditemukan pada syncarpous. Dala 
plasentasi seprti ini ovarium beruang satu (unilocular) dan ovul muncul 
dari sumbu pusat ovarium, hal ini mengakibatkan sekat tidak ada dalam 
ovarium. Placentation dimulai pada bagian ketiak. Ditemukan pada 
tanaman Primrose, Dianthus (Caryophyllaceae)
 Superficial : tipe plasentasi seperti ini ditemukan pada ginoesium 
multicarpellary syncarpous. Ovul melekat pada dinding lokul. Seperti 
ditemukan pada Nymphea (lili air).
Rumus Bunga
Rumus bunga merupaka ringkasan informasi yang diberikan dalam diagram
bunga. Berikut ini merupakan beberapa simbol yang digunakan untuk menentukan 
rumus bunga.
Famili Cruciferae (Brassicaceae)
Sifat-sifat bunga dari Brassicacea
- Tipe racemosa-simosa, corymb atau corymbosa-raceme
- Bunga tetramerous, hipogyneus
- Corolla crucifoem
- Sepal 4, polysepalus
- Tetradynamous, kadang-kadang dydinamous, bithecous
- Bicapellary, syncarpus, ovarium superior, unilocular tetapi kadang￾kadang bilocular dengan sekat palsu atau replum, plasenta parietal, 
stigma bifid atau sederhana
- Buah siliqua, lamentum pada lobak
- Buah tidak memiliki endosperm
- Rumus bunga
Gambar 18. digaram bungan Brassicaceae
Contoh tanaman penting secara ekonomi Brassica oleracea var capitela (kol)
 Brassica juncea
 Brassica oleracea var botrytis (kembang kol)
 Capsella bursa pastoris
 Brassica carpa (turnip) 
 Raphanus sativus (lobak)
Famili Papilionaceae (Fabaceae)
 Bunga perigynous, zygomorphic
 Odd sepal anterior
 Corolla berbentuk kupu-kupu
 Androecium diadelphus (1+9)
 Monocarpella, unilokular, ovarium superior dengan plasenta marginal
 Buah legume atau lomentu
 Biji exalbulminous
 Rumus bunga
Gambar 19. diagram bunga Papilionacea
Beberapa tanaman penting
 Glycine max (kedelai)
 Cajanus cajan (Arhar) 
 Pisum sativum (capri)
 Arachis hypogea (kacang tanah)
 Phaseolus vulgaris (buncis)
Famili Compositae (Asteraceae)
Sifat bunga
 Kepala infloresence atau capitulum dengan ray dan bunga tabung yang 
dikelilingi oleh braktea involucral
 Bunga kecil, sesil yang disebut dengan floret
 Bunga eigynous
 Calyks bermodifikasi menjadi rambut menyerupai pappus. Kaliks tidak 
ditemukan pada Siegesbeckia
 Ray floret zygomorphic, ligulate, netral atau pistilate
 Bunga tabung sesil, bracteate, actinomorphic dan tubular
 Androecium 5, syngenesious, epitalous, intorse
 Bicarpellary, sincarpous, inferior ovary unilokuler dengan plasentasi basal
 Buah cypsella. Biji tidak memiliki endosperma

Gambar 20. diagram bunga Compositae atau Asteraceae.

Beberapa tanaman Asteraceae yang pentiing

 Helianthus annuus (bunga matahari)

 Dahlia

 Aster

 Selada

 Tagetas patula

 Gerbera

 Rumus bunga

Famili Solanaceae

Memiliki bunga umbella atau helicoid cyme (Solanum)

 Sepal 5, gamosepalous persisiten, hijau atau bewarna, berambut

 Petal 5, gamotelaus tubular atau infundibuliform

 Stamen 5, poliandrous epitalous

 Bicarpellary, syncarpous, ovary superior, bilocular dengan plasenta axila

 Buah berry atau kapsul

 Biji dengan endosperm


Gambar 21. diagram bunga Solanaceae

Beberapa Solanaceae yang penting

 Kentang (Solanum tuberosum)

 Takokak (Solanum nigrum)

 Tomat (Lycopersicon esculentum)

 Cabe (Capsicum annum)

 Atropa belladon

 Solanum melongen

 Physialis peruviana

 Nicotianum tobacum
Famili Lyliaceae

Sifat bunga

 Inflorescence: bunga tunggal, scapigerous cyme atau cymosa umbel

 Bunga hypogynous and trimerous. Biseksual atau uniseksual 

 Perianthium 6, dalam dua lingkaran alternate polyphyllous atau 

gamophyllous

 Androecium 6, sering epiphylluous versatile atau basjfixed anthera

 Tricarpellari, syncapus, superior, trilokular ovary dengan axile plasentasi, 

stigma trilobed

 Buah kapsul atau bery

 Biji memiliki endosperma

 Rumus 

Gambar 22. diagram bunga Liliaceae

Beberapa Liliaceae yang penting

 Allium sativum

 Asparagus ascendens

 Smilax

 Tulipa

 Sanseviera trifasciata

 Allium cepa

 Aloe vera
 Draecaena

 Gloriosa superba

Famili Gramineae (Poaceae)

Sifat bunga

 Inflorescence spika dari spikelet (Triticum), panicle dari spikelet (Avena), 

spadix dari spikelets (Zea)

 Bunga kecil, sesil, dikelilingi oleh dua scales, lemma (inferior atau palea 

diluar) dan palea (superior atau palea inner). Lemma muncul panjang, stiff 

proses yang disebut awn

 Bunga zygomorfik, imkomplet, hypogenous

 Perianthium umumnya terdapat dua lodikulus, 3 pada bambu dan tidak ada 

pada Anthoxanthum

 Androesium 3 atau 6, poliandrous, dithecous, introrse, versatil fixation 

pada antera

 Trikarpellari, superior, unilocular ovari dengan plasenta basal, stigma 

feathery

 Buah kariopsis atau nut (Dendrocalamus) atau berry (Bambusa), biji 

dengan endosperma


Gambar 22. Rumus dan gambar diagram bunga Poaceae

Beberapa Poaceae yang penting

 Avena sativa (oat)

 Sorghum vulgare
 Hordeum vulgare (Barley)

 Zea mays (Jagung)

 Bambusa tulda (Bamboo)

 Cymbopogon nardus (sereh)

 Triticum aestivum (gandum)

 Saccharum officinarum (tebu)

 Oryza sativa (padi)









Bakal buah (avarium) yang telah dibuahi (fertilisasi) dan matang disebut 

dengan buah. Buah memiliki bagian-bagian yang disebut dengan (i) pericarp 

(kulit buah), (ii) seed (biji). Biji dilindungi di dalam bauh. Dalam beberapa buah 

terkadang biji tidak ditemukan seprti pada anggur, nenas, dan pisang. Jika buah 

yang dibentuk tanpa didahului oleh adanya fertilisasi bakal buah (ovarium) 

disebut dengan buah parthenocarpic.

Pericarp : setelah buah matang, maka ovarium berubah menjadi pericarp. Pericarp 

dapat tebal dan berdaging atau keras dan tipis atau tipis dan halus. 

Pericarp dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu:

 Epicarp : merupakan lapisan luar yang disebut dengan kulit buah.

 Mesocarp : merupakan lapisan tengah.

 Endocarp : merupakan lapisan pailing dalam.

O. Buah Sejati

Buah sejati merupakan buah yang berkembang dari bakal buah. Buah 

seperti ini ditemukan pada buah mangga dan kelapa (Cocos nucifera), alpukat

(Persea americana). Buah palsu (pseudocarp) dalam bebarapa buah, letak bakal 

buah strukturnya mirip dengan bunga seperti pada thalamus, inflorescence, calyx 

merupakan modifikasi dari sebagian buah. Buah seperti ini disebut dengan buah 

palsu seperti pada buah Apple, Strawberry, Pear.
P. Klasifikasi buah

Buah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:

 Buah sederhana 

 Bauah aggregate 

 Buah majemuk

Buah sederhana (simple fruit)

 Buah sederhana berkembang dari bakal buah tunggal (monocarpellary 

ovary) atau bakal buah yang multicarpellary syncarpous. Hanya satu buah 

yang dibentuk oleh gynoecium. 

 Buah sederhana dibedakan menjadi dua yaitu bauah berdaging dan buah 

kering. 

 Buah berdaging (fleshy fruit) merupakan buah yang berkembang dari 

gynoseum syncarpous superior atau inferior. Buah ini mungkin beruang 
satu (unilocular) atau beruang banyak (multilocular). Buah seperti ini 

disebut dengan indehiscent. Penyebaran biji umumnya terjadi setelah kulit 

buah (pericarp) rusak. Buah berdaging dibedakan menjadi beberapa tipe 

yaitu:

- Buah drupa (drupe fruit): merupakan buah yang berkembang dari satau 

atau banyak karpel, syncarpous, dan superior ovary. Dalam buah ini 

endocarp keras dan membatu sehingga disebut juga dengan buah batu 

(stony fruits). Sebagai contoh ditemukan pada mangga (Mangifera 

indica), coconut (Cocos nucifera), almond, peach walnut, plum. Pada 

buah batu ditemukan jaringan brachysclereids pada bagian

endocarpnya. Pada buah mangga bagian berdaging merupakan bagian 

yang bisa dimakan adalah mesokarpnya dan bagian dimana biji 

dilindungi disebut dengan endocarp. Pada buah Ber, epicarp dan

mesocarp kedua bagiannya bisa dimakan. Kulit buah almond dan

walnut adalah endocarp dan bagaian yang dapat dimakan adalah 

bijinya. Pada kelapa epikarpnya keras dan tipis sedangkan 

mesokarpnya tebal dan banyak mengandung serat. Endokarpnya keras 

dan biji dilindungi di dalamnya. Bagian kelapa yang dapat dimakan 

adalah endosperm.

 Buah berry : merupakan buah yang berkembang dari satu atau banyak 

karpel yang sinkarpus. Bakal buah bisa superior atau inferior, dengan tipe 

plasenta yang parietalis. Pada bagian epicarp tipis dan biji melekat pada 

bagian yang berdaging. Pada awalnya biji melekat melalui plasenta ke 

dalam buah, namun setelah matang terpisah dengan plasenta dan menyebar 

secara acak di dalam buah yang berdaging. 

Buah berry yang dihasilkan dari bakal buah yang superior seperti pada 

tanaman tomato (Solanum lycopersicum), Grapes, Brinjal.

Buah berry yang dihasilkan dari bakal buah yang inferior seperti Guava

(Psidium guajava), Banana (Musa paradisiaca). Pada kurma hanya 

memiliki satu biji dalam buah berry. Perikarp buah tersebut dibedakan 

menjadi epicarp, mesocarp dan endocarp. Epicarp merupakan jaringan 
tipis, halus sedangkan mesocarp tebal dan berdaging, sedangkan endocarp 

tipis seperti membrane.

Pada pinang satu biji di dalam buah berry yang berserat. Ketika serat tebal 

dilepaskan akan terlihat biji yang keras.

 Buah pepo merupakan buah yang berkembang dari tricarpellary, 

syncarpous dan inferior ovary. Buah ini bersifat unilocular dan memiliki 

plasenta parietal. Buah ini berdaging dan berongga, terkadang buah ini 

rasanya pahit karena tetracyclic triterpine di dalam daging buah seperti 

ditemukan pada buah famili Cucurbitaceae.

 Buah pome merupakan buah yang berkembang dari bi atau multicarpellary 

syncarpous inferior ovary. Kulit buah dan daging buah yang lunak terbuat 

dari thalamus. Bagian utama dari bakal buah keras, dan sisanya di bagaian 

dalam adalah buahnya. Seperti terlihat pada buah Apple, Pear.

Gambar 2. Jenis-jenis dan bagian-bagian buah berdaging pada tumbuhan

 Buah Hesperidium merupakan buah ini berkembang dari multicarpellary, 

syncarpous, superior ovary. Buah ini khusus ditemukan pada tanaman dari 

famili Rutaceae seperti pada buah Orange, Lemon, dan Citrus. Epicarp 

terbuat dari kulit buah yang tebal yang di dalam kulitnya banyak 

mengansung kelenjar minyak. Mesocarp berserat bewarna putih yang 

melekat dengan epicarp. Membran endocarp melipat ke dalam dan 

membentuk banyak ruang. Pada buah ini banyak ditemukan rambut￾rambut kelenjar yang berada disebelah dalam dari endocarp. Rambut￾rambut kelenjar (glandular hairs) inilah bagian yang dapat dimakan. 

 Buah balausta : merupakan buah dengan multilocular dengan banyak biji 

yang berkembang dari inferior ovary. Pericarp dari buah ini keras. Kalik 

tetap ada (persistent) yang tersusun seperti mahkota. Biji tersusun tidak 
teratur pada plasenta. Endocarp keras. Testa berdaging dan merupakan 

bagian yang dapat dimakan seperti ditemukan pada pomegranate (Punica 

granatum).

 Amphisarca merupakan buah yang bersifat multicarpellary dengan banyak 

ruang yang berkembang dari superior ovary. Pericarp keras, sedangkan 

plasenta berdaging. Bagian dalam dari perikarp dan plasenta merupakan 

bagian yang dapat dimakan. Testa dari biji mucilegenous, seperti terlihat 

pada apple kayu (Aegle marmelos), dan apple gajah. 

Gambar 3. Bagian-bagian buah berdaging

Buah kering sederhana (simple dry fruit). Pericarp dari buah kering sederhana 

keras dan kering dan tidak berdifrensiasi menjadi epicarp, mesocarp dan 

endocarp, sehingga disebut juga dengan buah kering. Buah kering sedrhana 

dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 

- Indehiscent 

- Dehiscent 

- Schizocarpic

 Buah indehiscent merupakan buah kering sederhana yang pada umumnya 

berukuran kecil dan hanya terdapat satu biji dan pericarp tidak pecah 

setalah matang. 

 Buah cypsela : merupakan buah kecil, satu buju di dalam buah kering yang 

berkembang dari bicarpellary, syncarpous dan inferior ovary. Pericarp dan 

kulit biji bebas satu dengan yang lainnya. Dalam buah ini tandan dari 

rambut melekat dengan buah yang dikenal dengan Pappus. Pappus 
membantu buah menyebar seperti ditemukan pada famili Compositae

(Asteraceae).

 Buah caryopsis : buah ini kecil, biji tunggal di dalam buah kering. Buah 

ini berkembang dari monocarpellary, superior ovary. Pericarp dari buah ini 

bergabung dengan kulit biji berabung permukaan luar. Buah ini umumnya 

ditemukan pada famili gramineae (rumput-rumputan). Bulir-bulir gandum 

dan padi merupakan contoh dari buah ini. 

 Buah achene : merupakan buah yang memiliki biji tunggal di dalam buah 

yang berkembang dari monocarpellary superior ovary. Pericarp buah ini 

bebas dari kulit biji seperti ditemukan pada is Clematis, Mirabilis, 

Boerhaavia

 Buah nut : merupakan buah dengan biji tunggal yang berkembang dari 

monocarpellary syncarpous superior ovary. Pericarp dari buah ini keras 

seperti ditemukan pada Quercus (oak), Anacardium occidentale (jambu 

mete) Trapa, dan Litchi. Pada epikarp dan mesokarp Litchi bergabung dan 

kelihatan sperti kulit. Endocarp merupakan membran tipis. Kulit biji 

sebelah luar tumbuh ke depan dan membenuk kulit tambahan ddisekeliling 

biji yang disebut dengan aril. Dalam buah yang sudah matang aril 

berdaging dan merupakan bagian yang dapat dimakan. 

Gambar 5. Jenis-jenis buah kering

 Buah samara : merupakan buah kering indehiscent dengan satu biji yang 

berbulu. Buah ini berkembang dari dua atau carpellary, syncarpous dan

superior ovary. Karakter utama dari buah ini memiliki struktur seperti 

sayap yang berkembang dari pericarp yang membantu perkembangannya. 

Buah ini ditemukan seperti pada Holoptelia. Pada Shorea robusta sayap 
berkembang dari calyx daripada pericarp dan buah seperti ini disebut 

dengan samaroid.

 Buah dehiscent: setelah perikap kering dan pecah biji tersebuar ke luar. 

 Buah legume atau polong : buah ini berkembang dari monocarpellary, 

unilocular, superior ovary. Pada umumnya buah ini panjang dan memiliki 

banyak biji. Pemecahan buah ini terjadi pada kedua sisi dorsal dan ventral. 

Pemecahan dimulai dari bagian apeks hingga ke bagian basal seperti 

terlihat pada Pea, Beans. Ketika hanya terdapat satu atau dua biji di dalam 

buah maka disebut dengan pod.

 Buah follicle : merupakan buah yang memiliki banyak biji yang 

berkembang dari superior unilocular, monocarpellary ovary tetapi bidang 

pemecahan hanya terjadi pada sisi ventral seperti ditemukan pada 

Asclepias, Rauwolfia, Vinca, Michelia (Champa), Delphinium.

 Buah siliqua : merupakan buah yang berkembang dari bicarpellary, 

syncarpous superior ovary dengan plasenta parietal. Pemecahan terjadi 

pada sisi dorsal dan ventral mulai dari bagian bawah kemudian menuju ke 

arah atas. Oleh karena itu sekat palsu pada ovarium sehingga terlihat 

seperti dua ruang (bilocular). Pada sekat palsu, biji melekat. Tipe buah ini 

ditemukan pada famili Cruciferae seperti Mustard.

 Buah Silicula : merupakan buah siliqua yang pendek melebar yang dikenal 

dengan nama Silicula. Buah ini banyak ditemukan pada famili Cruciferae 

seperti Candytuft (lberis amara), dan Capsella.

 Buah capsule : merupakan buah kering dengan banyak ruang 

(multichambered) dengan banyak biji (multiseeded0 yang berkembang 

dari multicarpellary syncarpus, superior ovary. Dalam buah ini ditemukan 

plasenta axile placentation dan pecah dengan berbagai cara. Buah seperti 

ini ditemukan pada Poricidal (Poppy), loculicidal (cotton), septifragal 

(Datura), septicidal (Lineseed).
 Buah schizocarpic merupakan buah yang memiliki banyak biji. Setelah 

matang buah terbagi menjadi mericarp dan biji datag dari luar setalah 

perikarp rusak. Buah berkembang dari mono atau bi atau multicarpellary 

superior atau inferior ovary. Mericarp mengandung satu atau dua biji. 

 Lomentum merupakan buah yang perkembangannya mirip seperti legume. 

Buah tertarik (constricted) atau terbagi di dalam merikap satu biji, dan 

setelah matang terpisah satu dengan yang lainnya. Buah seperti ini 

terdapat pada Tamarind, Cassia fistula, Mimosa pudica, Archis hypogea, 

Desmodium.

 Buah Cremocarp : merupakan buah yang mengandung dua buah biji dan 

berkembang dari bicarpellary, syncarpous, inferior ovary. Pada proses 

pematangan (maturation) buah pecah dari apeks ke bagian basal seperti 

arah dua merikap yang terbentuk dan setiap merikap mengandung satu

biji. Merikarp melekat dengan carpophore. Carpophore merupakan bagian 

perluasan dari receptacle. Buah seperti ini ditemukan pada Coriander, 

Cuminum, Foeniculum.

 Buah Regma : merupakan buah yang berkembang dari tri hingga

pentacarpellary, syncarpous superior ovary. Di dalam buah terdapat 3 

locules dan ketika buah pecah terbagi menjadi tiga bagian dan setiap 

bagian mengandung satu biji. Pada ujung sebelah luar perikarp ditemukan 

duri. Buah seperti ini ditemukan pada tumbuhan dari famili 

Euphorbiaceae, Castor yang memiliki 3 ruang dan Geranium memiliki 5 

ruang (cocci).
 Buah carcerulus : merupakan buah kering yang berkembang dari multi 

carpellary atau bicarpellary, syncarpous, superior ovary. Jumlah mericarp 

lebih banyak dari lokul karena terbentuknya sekat palsu. Lokul terbagi 

menjadi 4 dan setiap lokul mengandung satu biji. Buah seperti ini terdapat 

pada Ocimum (kemangi), Salvia. Pada hollyhock dan abutilon (family 

Malvaceae), tidak ditemukan lokul yang jumlahnya lebih dari 4.

 Buah utricle : merupakan buah yang memiliki satu biji dengan membran 

tipisBuah ini berkembang dari bicarpellary, unilocular, syncarpous, 

superior ovary. Buah seperti ini ditemukan pada Achyranthes, 

Amaranthus.

 Buah Samara ganda merupakan buah yang berkembang dari bicarpellary 

yncarpous superior ovary. Pericarp berkembang menjadi dua sayap. Pada 

proses pematangan terdapat dua merikarp dengan masing-masing 

memiliki satu biji. Contoh ditemukan pada samara , acer.

Gambar 4. jenis-jenis buah kering

Q. Buah ganda

Buah ini berkembang dari multicarpellary apocarpous ovary. Karena di dalam 

apocarpous ovary, setiap karpel terpisah satu dengan yang lainnya sehing 

terbentuk sebiuah fruitlet. Buah ini terbentuk dari serangkai/segerombolan buah 

yang disebut sebagi etaerio. Buah ganda dibedakan menjadi:

 Buah Etaerio atau follicles : setiap fruitlet merupakan follicle. Seperti 

terdapat pada tanaman Calotropis, Catharanthus, Magnolia.

 Buah Etaerio achenes : buah ini merupakan buah aggregate fruit, setiap 

fruitlet merupakan an achene. Seperti terdapat pada Rananculus, 

Strawberry, Rose, Lotus.
 Buah berries Etaerio : merupakan aggregate dari small berries. Seperti 

terdapat pada . polyalthia, Annona squamosa (srikaya). Pada buah annona 

semua berry tersususn dari densly pada thalamus.

 Drupa majemuk. Merupakan buah drupa yang yang tersusun daru drupes

yang kecil yang berkembang dari karpe yang berbeda. Buah ini terdapat 

pada Raspberry. 

Gambar 5. jenis-jenis buah majemuk

R. Buah ganda semu

Semua buah majemuk merupakan buah semu. Tipe buah buah ini berbeda dengan 

buah aggregat yang mana dalam ovarium tunggal terdapat berbagai ovarium dan 

bagian bunga yang lain yang berkombinasi bersama-sama untuk membentuk 

buah. Dalam buah ganda pada umumnya keseluruhan inflorescence bermodifikasi 

menjadi buah. Buah majemuk dibedakan menjadi dua yaitu: 

 Buah Sorosis : merupakan buah yang berkembang dari spike, spadix atau

cartkin inflorescence. Peduncle menjadi tebal berongga dan berkayu. 

Sebagai contoh buah nangka, Pandanus (screwpine), nenas. Pada buah 

nangka benang sari bunga berkembang mengelilingi pedunculus. Dalam 

buah terbentuk pericarp berongga dan menyatu. Pada buah nenas baktea 

pedunkulus dan dan perianth menjadi berdaging. Oleh karena adanya fusi 

perianths bunga maka buah majemuk terbentuk. Pada mulberry perianth 

menjadi berdaging dan kalik setiap bunga menjadi tebal, manis, berdaging 

dan dapat dimakan. 

 Buah Syconus : buah ini berkembang dari hypanthodium inflorescence. 

Sebagi contoh pada berbagai speecies Ficus. 
Gambar 6. buah ganda semu

 Buah Geocarpic: merupakan buah yang berkembang didalam tanah 

seperti pada kacang tanah. 

S. Penyebaran buah dan biji. 

 Biji secara langsung jatuh dibawah tanaman inang dann berkecambah dan 

berkembang dengan kondisi sumber makanan dan ruang yang terbatas. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, buah dan biji memiliki beberapa 

bagian untuk untuk penyebaran. 

 Menggunakan agent alami seperti angin, air, hewan dan berbagai 

mekanisme ;lain yang membantu penyebaran buah dan biji dari satu 

tempat ke tempat yang lain dalam jarak yang jauh dari tanaman inang. 

Penyebanran dengan bantuan angin (Anemochory) : pada spesies ini biji 

ringan dan memiliki beberapa alat tambahan (assesory) yang membantu 

menyebar dengan bantuan angin. 

- Biji Drum-stick dan Cinchona, dan buah yam, maple memeiliki 

alat tambahan (appendages) bentuknya tipis, datar (flat) dan 

membran sayap yang membantu melayang di udara yang dapat 

membawanya ke tempat yang jauh. 

- Pada famili Asteraceae, kalik termodifikasi menjadi struktur seperti 

rambut yang disebut dengan pappus. Papus ini bersipat persisten 

di dalam buah dan membuka ke laur seperti payung yang 

membantu melayang di udara. 
Pada buah poppy dan prickly poppy (Argemone), buah terbelah 

dan biji thorwn ke arah luar yang membantu penyebarannya jauh 

dari tempat tanaman induk yang disebut dengan Censor 

mechanism.

- Pada biji Calotropis, Alstonia dan kapas terdapat rambuy yang 

menutupi permukaan sehingga dapat menyebar jauh dengan 

bantuan angin.

- Pada biji orchids dan beberapa rumput-rumputan memiliki biji 

yang sangat kecil dan ringan sehingga mudah dibawah angin. 

- Pada buah physalis, buah terdapat dalam persistant calyx yang 

mengembang sehingga buah mudah dibawah angin. 

- Pada beberapa tanaman seperti chenopodium, amaranthus 

terbentuk akar keatas (uprooted) setelah buah kering sehingga 

dibawah angin. after 

 Penyebaran dengan bantuan air (Hydrochory) :

Buah dan biji dengan bagian yang terpspesialisasi yang memungkinkan 

terbentuknya rongga dan serat di dinding luar seperti pada kelapa dan 

spongy thalamus pada Teratai, biji-biji kecil dengan airy aril pada lily air, 

terapung di dalam air sehingga dapat dibawah ke jarak yang jauh 

mengikuti aliran air. 

 Penyebaran bantuan hewan (Zoochory) :

Buah dan biji memiki alat seperti kait, duri, rambut-rambut halus yang 

membantu melekatkannya ke tubuh hewan dan membantu penyebarannya. 

- Buah Xanthium dan Urena memiliki kait.

- Rumpu jarum memiliki rambut-rambut halus. hair.

- Pada Tribulus memiliki duri yang halus dan kaku.

- Pada Boerhaavia memiliki rambut tombak yang membantu 

penyebaran dengan hewan. Pada Martynia memiliki dua kait.

- Pada buah yang dapat dimakan seperti Jambu biji, anggur, daun ara, 

dan plum penyebarannya dibantu dengan burung. Biji dari buah￾buah tersebut setelah dimakan dikeluarkan bersama-sama dengan 

feses membantunya membawa ke tempat yang lebih jauh.
T. Mekaisme pertahanan tanaman

Tumbuhan memiliki struktur, organ dan substansi tertentu yang membantu 

adaptasi mempertahankan tanaman dari kerusakan oleh hewan, serangga dan 

penyakit disebut dengan mekanisme pertahanan. Beberapa mekanisme pertahanan 

sebagai berikut: :

✧Epidermis, periderm, gabus dan kulit batang.

✧Trichomes, rambut-rambut dan duri.

✧kelenjar Laticiferous glands dan getah.

✧kelenjar Secretory .

✧rasa yang berbeda-beda dari setiap bagian tanaman. 

✧Bagian-bagian tanaman yang terdapat di bawah tanah.

✧Myrmecophily

✧Warna, bentuk dan struktur dari tanaman. 

 Epidermis, Periderm, Gabus dan kulit batang

 Epidermis bertindak sebagia lapisan pelindung yeng melindungi lapisan 

danjaringan dari berbagai kerusakan oleh suhu tuinggi, mikroba, hujan 

asam, angin kencang. 

 Pada Vanda (orchid), Nerium, Peperomia epeidermis terbentuk berbagai 

lapisan. Pada Peperomia, epidermis memiliki 14 -15 lapisan sel. 

Semua bagian tanaman kecuali akar, memiliki lapisan lilin atau kutin pada bagian 

permukaan spidermis yang dikenal dengan nama kutikula. 

 pada Cycas dan Pinus memiliki kutikula yang berlignin.

 pada bagian aerial dari Equisetum dan berbagai spesies rumput-rumputan 

memiliki silika atau silikon oksida yang melindungi dari hewan pemakan 

tumbuhan (grazing animal).

 Pada bagian epidermis dari berbagai tanaman memiiliki berbagai lapisan 

lilin (wax), minyak, resin dan garam-garam kristal, silica dan subtansi 

yang berlignin. 

 Pada tanaman berkayu periderm yang dibentuk dari aktivitas felogen. Pada 

bagian ini dilindungi oleh lapisan gabus. 
 Kulit batang yang merupakan jaringan epidermis tersier ditemukan pada 

tanaman berkayu. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan bagian 

dalam tanaman dari berbagai gangguan mekanik seperti pelukaan. 

Trichomes, rambut dan duri :

 Rambut dari jaringan epidermis daun berfungsi untuk mengatur 

kelembapan tanaman. 

 Rambut permukaan berfungsi juga untuk melindungi tanaman dari 

penyekit yang diakibatkan pleh berbagai serangga. 

 Kelenjar rambut epidermal merupakan bagian yang verfungsi untuk 

melidungi tanaman dari gangguan hewan.

 Stinging hairs pierce menghasikan kelenjar yang mengakibatkan 

keracunan da iritasi pada kulit dan melindungi tanaman dari hewan seperti 

ditemukan pada Urtica diocea.

 Duri stipula dan duri ditemukan pada tumbuhan xerofit yang 

melindunginya dari hewan pemakan tumbuhan seperti pada 

Zizypus,Acacia.

 Duri pada Euphrbia berfungsi untuk melindunginya dari grazing animals.

 Duri-duri pada Capparis, Bombax dan mawar memiliki fungsi seperti 

rambut-rambut pada kaktus melindunginya dari hewan. 

Kelenjar Laticiferous atau Ducts :

 Tanaman berkayu pada arid dan semi arid areas menghasilkan kelenjar 

seperti susu yang disebut dengan lateks.

 Lateks tersebut merupakan cairan yang mengandung berbagai substances 

seperti air, garam, hidrokarbon, resin, minyak, protein, dan karet 

membentuk suspensi. Lateks tersebut ditemukan pada famili Moraceae,

Euphorbiaceae, Apocyanaceae. Latex berfungsi untuk melindungi tanaman 

dari hewan. Latex

Yang dihasilkan Calotropis beracun.

 kelenjar atau sel Secretory:

 kelenjar memiliki berbagai tipe yaitu subtansi excretory atau secretory 

seperti minyak, tannin dan gum., musilago s oils, tannins, gums.
 Aroma yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar minyak yang terdapat di 

daun maupun kulit batang Eucalyptus dan pericarp dari buah Jeruk 

melindunginya dari hewan. 

 rasa yang berbeda dari bagian tanaman:

 bagian tanaman yang terdapat pada permukaan (Aerial parts) seperti buah, 

biji, daun, cabang dan kulit batang dari berbagai tanaman mengandung 

berbagai jenis alkaloid atau substansi eksretori yang rasnaya tidak enak 

dan pahit sehingga tidak disukai hewan. Seperti ditemukan pada 

Azadirachta indica, Momordica charantia, Trigonella, Ocimum sanctum, 

Datura stramonium, Papaver somniferum, Mentha arvensis, Nicotiana 

tabacum, Carica papaya, Cinchona officinalie.

U. Bagian-bagian tanaman yang terdapat di bawah tanah:

 pada berbagai tanaman, sebagian bagian tanaman terdapat di bawah tanah 

sehingga sulit dijangkau oleh hewan pemakan tumbuhan. Pada berbagai 

tanaman bagian yang terdapat di bawah tanah merupakan modifiksai dari 

akar seperti terdapat pada lobak (Raphanus sativus), wortel (Daucus 

carota), bengkuang (Brassica rapa), bit (Beta vulgaris), heeng (Ferula 

asafoetida); merupakan modifikasi dari batang sperti pada kentang

(Solanum tuberosum), arbi (Colocasia antiquorum), bawang merah

(Allium cepa), bawang putih(Allium sativum), jahe (Zingiber officinale), 

kunyit (Cucrcuma domestica); merupakan bagian dari buah seperti pada 

kacang tanah (Arachis hypogea).

Myrmecophily :

 Jambu (Psidium guajava), mangga (Mangifera indica), litchi (Litchi 

chinensis), mulberry (Morus alba) menghasilkan berbagai kelenjar yang 

menarik berbagai semut. Semut tersebut akan melindungi tanaman dari 

berbagai hewan pengganggu. Hubungan seperti ini disebut dengan 

myrmecophily.

Warna, bentuk dan struktur tanaman:
 Pada berbagai tanaman memiliki rangkain yang baik sehingga dihindari 

oleh hewan. Hal ini disebut dengan mimicry seperti pada tanaman

Caladium and Sensviria yang memeiliki bintik-bintik.

Tabel 1. Beberapa jenis buah dan bagian yang dapat dimakan :