• www.berasx.blogspot.com

  • www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label Laba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Laba. Tampilkan semua postingan

Laba

 

 






Arachnida merupakan bagian dari serangga yang memiliki ciri berbeda dari serangga 

lain. Steve Setford menjelaskan “Arachnida misalnya Laba-laba, Kalajengking, dan 

Tungau adalah antropoda yang memiliki empat pasang kaki untuk berjalan. Di dunia 

ini ada sekitar 70.000 spesies Arachnida dan sebagian besar hidup di daratan” (h. 12). 

Ciri-ciri dari serangga yang termasuk kedalam keluarga Arachnida yaitu terdiri atas 

sefalotoraks (kepala-dada) dan abdomen (perut). Hampir semua Arachnida yang masih 

ada, memiliki habitat di darat. Namun beberapa ada juga yang memiliki habitat di air. 

 

Semua Arachnida memiliki delapan kaki dan tambahan dua kaki depan yang memiliki 

fungsi sebagai sensor, pertahanan dan juga untuk membantu makan. Untuk 

membedakannya dengan serangga lain cukup mudah, karena kebanyakan serangga lain 

memiliki enam kaki. Arachnida sebenarnya jauh berbeda bila dibandingkan dengan 

serangga, karena Arachnida tidak memiliki antenna maupun sayap. Tubuh Arachnida 

terdiri dari dua tagmata, yaitu prosoma (sefalotoraks) dan opisthosoma (perut). 

 

II.2 Pengertian Tarantula 

Tarantula merupakan serangga yang termasuk kedalam Arachnida besar dan memiliki 

bulu, atau lebih dikenal dengan keluarga dari Laba-laba besar yang berbulu. Istilah 

Tarantula pertama kali dicetuskan oleh Gertsch (1979). Istilah tersebut muncul sesuai 

dengan nama kota pertama kali ditemukannya yaitu, Taranto yang berada di selatan 

Italia (Stanley A. Schultz & Marguerite J. Schultz, 2009, h.1). Istilah Tarantula 

kemudian digunakan pada hampir seluruh jenis Laba-laba yang memiliki bulu dan 

ukuran lebih besar. 

 

Tarantula seringkali disalah artikan oleh kebanyakan orang yang menganggap 

Tarantula merupakan Laba-laba yang mematikan. Anggapan tersebut kurang tepat 

karena hanya Laba-laba yang dapat membunuh manusia melalui racunnya, sementara 

Tarantula yang memiliki racun paling tinggi pun tidak dapat membunuh manusia. 

Kebanyakan Tarantula, dalam mempertahankan dirinya dari ancaman, menggunakan 

bulu halus yang berada di abdomen-nya. Tarantula akan mengibaskan kaki belakang 

ke bagian abdomen-nya untuk melepaskan bulu halus, dimana bulu halus tersebut akan 

menimbulkan rasa gatal pada bagian objek yang terkena bulu halus tersebut (Harun 

Yahya, 2000, h.100). Bulu halus pada Tarantula tersebut dinamakan Urticating Bristles 

atau Urticating Hair. 

 

Dalam pertumbuhannya, Tarantula melepaskan Exoskeleton atau cangkang secara 

berkala. Proses tersebut dinamakan Molting. Molting pada Tarantula terjadi dari 

Tarantula masih muda hingga dewasa. Namun pada Tarantula dewasa mengalami 

rentan waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan proses molting. 

 

II.2.1 Anatomi Tarantula 

Sama seperti keluarga Arachnida lainnya, Tarantula memiliki empat pasang kaki dan 

sepasang kaki tambahan dengan nama lain pedipalp. Menurut salahsatu anggota 

komunitas BATAKO, Edy, pedipalp adalah dua kaki tambahan yang terhubung ke 

thorax di dekat mulut dan berfungsi sebagai bagian dari sistem reproduksi. Laba-laba 

 

jantan bila datang masa kawin, akan membuat jaring yang dinamakan sperm web. 

Pedipalp tersebut nantinya akan di masukkan kedalam sperm web yang sudah dibuat, 

diserap untuk kemudian dimasukkan kedalam organ reproduksi Tarantula betina. 

 

Tarantula memiliki perut yang dinamakan abdomen. Abdomen akan terus membesar 

seiring dengan intensitas makanan yang di makan Tarantula tersebut dan akan mengecil 

setelah proses pergantian kulit. Dalam membuat jaringnya, Tarantula menggunakan 

spinneret yang berada di belakang abdomen. 

 

Gambar II.2 Anatomi Tubuh Tarantula 

Sumber : https://spidersalive.co.za/Images/Anatomy/spider-anatomy-dorsal.jpg (Diakses 

pada 28 Oktober 2018) 

 

II.2.2 Gaya Hidup 

Dalam semua jenis Tarantula memiliki tiga gaya hidup. Seperti yang dikatakan oleh 

Ming Cu, yaitu arboreal, terrestrial dan burrower. Arboreal adalah gaya hidup 

Tarantula yang lebih banyak menghabiskan waktunya di atas (biasanya di atas pohon) 

dan turun kebawah hanya untuk mencari mangsa.  

 

 

Gambar II.3 Psalmopoeus Irminia Tarantula Arboreal 

Sumber : https://i-h1.pinimg.com/564x/f8/18/e5/f818e576b818c3b76f304b1792630188.jpg 

(Diakses pada 28 Oktober 2018) 

 

Terrestrial adalah gaya hidup Tarantula yang banyak menghabiskan waktunya di atas 

permukaan tanah dan jarang terlihat naik ke tempat yang lebih tinggi. Kebanyakan 

Tarantula jenis ini memiliki jaring-jaring yang tipis, bahkan bila ukurannya masih kecil 

jaring-jaring tersebut seperti tidak nampak. 

 

 

Gambar II.4 Brachypelma Emilia Tarantula Terrestrial 

Sumber : https://i-h1.pinimg.com/564x/63/f8/90/63f890309b44f91dea050d8d5bd55266.jpg 

(Diakses pada 28 Oktober 2018) 

 

Burrower adalah gaya hidup Tarantula yang banyak menghabiskan hidupnya di dalam 

lubang. Burrow sendiri memiliki arti gali, yang memang kebiasaan Tarantula jenis ini 

yaitu menggali lubang sebagai tempat berlindungnya. Ciri yang paling terlihat yaitu 

dengan medium (bubuk serabut kelapa) yang berlubang dan dipenuhi lapisan jaring.  

 

 

Gambar II.5 Harpactira Pulchripes Tarantula Burrow 

Sumber : https://i.ytimg.com/vi/hyl6PXcSm4w/maxresdefault.jpg (Diakses pada 28 Oktober 

2018) 

 

Jadi bila dilihat dari gaya hidupnya, Tarantula merupakan hewan yang unik dimana 

Tarantula memiliki gaya hidup yang berbeda dari masing-masing jenisnya. Bila 

dipelihara, tentunya hal tersebut menarik terutama dalam mendekorasi kendang 

Tarantula dimana keeper harus mendekorasi semirip mungkin dengan kebiasaan dan 

habitat di alam. 

 

II.3 Perbedaan Tarantula dan Laba-laba 

Masih banyak warga  awam yang belum mengetahui perbedaan Tarantula dan 

Laba-laba. Ada yang menyebut Tarantula sebagai Laba-laba begitupun sebaliknya. 

Pada kenyataannya, Tarantula dan Laba-laba berbeda. Mulai dari anatomi dapat 

dengan jelas untuk membedakannya. 


 

Dari gambar diatas terlihat jelas perbedaan Tarantula dan Laba-laba. Tarantula 

memiliki badan yang lebih besar, berbulu dan kakinya lebih pendek dari Laba-laba. 

Sementara Laba-laba memiliki badan yang lebih kecil dan juga kaki yang panjang 

berbentuk runcing pada ujungnya. Selain perbedaan dari bentuk fisik, berikut beberapa 

perbedaan lain antara Tarantula dan Laba-laba. 

 

Tabel II.1 Perbandingan Tarantula dan Laba-laba 

Sumber : Dokumentasi pribadi, (10 Oktober 2018) 

TARANTULA LABA-LABA 

Tidak memiliki racun mematikan bagi 

manusia 

Beberapa jenis memiliki racun yang sangat 

tinggi yang dapat menyebabkan kematian 

bagi manusia 

Badan besar dan berbulu Badan lebih kecil, tidak berbulu, kaki lebih 

lancip dan panjang 

Jaring Tarantula dibuat untuk menutupi 

media seperti tanah dan cenderung tidak 

berpola 

Jaring Laba-laba memiliki pola yang unik 

dan dapat digunakan Laba-laba untuk 

bergelantungan 

Untuk beberapa jenis Tarantula 

menggunakan urticating hair untuk 

menghindari musuh 

Menggunakan gigitan sebagai senjata 

utama dalam melumpuhkan musuh 

11 

 

Kebanyakan warga  mengira Tarantula dapat membunuh manusia. Namun 

kenyataannya belum ada kasus kematian yang diakibatkan oleh gigitan Tarantula. Hal 

yang selama ini sering terjadi sebenarnya kematian akibat Laba-laba, karena 

kebanyakan Laba-laba memiliki bisa yang dapat membunuh manusia, contohnya Black 

Widow. 

 

 

 

Baik Tarantula maupun Laba-laba sebenarnya tidak akan menggigit maupun 

menyerang bila tidak dalam posisi terancam. Bila menemukan di hutan maupun dimana 

saja, lebih baik tinggalkan dan jangan diganggu bila tidak ingin digigit. 

 

II.4 Tarantula Sebagai Hewan Peliharaan 

Banyak dari penggemar hewan eksotis yang menjadikan Tarantula sebagai hewan 

peliharaan. Hal tersebut tidak terlepas dari keindahan masing-masing Tarantula. 

Tarantula memiliki banyak motif dan warna sesuai dengan jenisnya. Tarantula tidak 

hanya berwarna hitam berbulu dan menyeramkan seperti yang kebanyakan orang 

bayangkan. Dari masing-masing jenis dan daerah tempat Tarantula berasal memiliki 

keunikan tersendiri. 

 

12 

 

Dalam perawatannya, Tarantula lebih mudah bila dibandingkan dengan hewan lain. 

Seorang keeper hanya perlu membuat suasana kendang seperti habitat aslinya, seperti 

ranting, kayu, tanah dan tempat minum. Perlu diperhatikan juga untuk kelembaban 

kandang, karena beberapa jenis Tarantula ada yang membutuhkan kelembaban tinggi 

dan ada yang tidak membutuhkan sama sekali. 

 

  

a. Kesulitan dalam Memelihara Tarantula 

Dalam pemeliharaan Tarantula, ada kesulitan yang kerap kali dihadapi tentunya 

bagi seorang pemula yaitu ketika memindahkan Tarantula ke kandang lain. Sama 

halnya seperti ketika hendak memegang Tarantula. Meskipun racun Tarantula tidak 

dapat membunuh manusia, namun siapapun pasti menghindari gigitan Tarantula. 

Hal tersebut yang sering terbayang di pikiran orang yang memelihara Tarantula 

tentunya pemula. 

 

Selain takut digigit, hal lain yang menyebabkan sulitnya memindahkan Tarantula 

bagi pemula yaitu takut Tarantula kabur. Meskipun Tarantula memiliki badan yang 

13 

 

besar, bukan berarti Tarantula bergerak lambat. Untuk beberapa jenis Tarantula ada 

yang bergerak sangat cepat bila merasa ada ancaman. Banyak cara untuk 

memindahkan Tarantula agar lebih mudah, namun tetap saja bagi seorang pemula 

hal tersebut merupakan sebuah tantangan. 

 

 

 

b. Manfaat Memelihara Tarantula 

Sebenarnya tidak ada manfaat tertentu dalam memelihara Tarantula selain untuk 

hobi dan ekonomi. Bagi beberapa orang, Tarantula dijadikan sebagai hewan yang 

dapat menghasilkan uang. Harga Tarantula berbeda-beda sesuai dengan sulitnya 

mendapatkan Tarantula tersebut dan keunikan yang dimiliki. Seiring membesarnya 

ukuran Tarantula, maka harga jualnya pun akan semakin tinggi.  

 

Dalam hal ini, Tarantula betina memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan 

dengan Tarantula jantan. Dari warna dan motif, Tarantula betina memiliki warna 

dan motif yang lebih cerah, sedangkan Tarantula jantan lebih kusam. Selain itu 

masa hidup Tarantula betina lebih lama dari Tarantula jantan. Keunikan lain dari 

sisi ekonomi ini dianggap investasi bagi beberapa orang. Membeli dari kecil 

dengan harga yang relatif tidak mahal untuk kemudian dipelihara hingga dewasa 

dan dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi 

14 

 

c. Pakan Tarantula 

Tarantula biasa memakan serangga-serangga kecil seperti Jangkrik, Kecoa Turkish, 

Kecoa Dubia dan Ulat Hongkong yang tentunya disesuaikan dengan ukuran 

Tarantula tersebut. Dalam pemberian pakan biasanya Tarantula diberi makan 

seminggu satu kali. Bila dibandingkan dengan hewan lain, Tarantula merupakan 

hewan yang sangat murah dalam hal pakan. Selain karena makannya yang hanya 

seminggu satu kali, harga pakan Tarantula tidak mahal seperti hewan lain. 

 

Untuk Ulat Hongkong dapat dibeli mulai dari Rp.1000,- sesuai dengan kebutuhan. 

Dengan harga Rp.1000,- dapat dijadikan stok untuk pakan sampai 1 bulan untuk 1 

Tarantula. Bahkan tidak sedikit orang yang mengembangbiakkan pakan Tarantula 

tersebut sehingga bisa dikatakan pakan Tarantula tidak akan mengeluarkan biaya. 

 

 

 

d. Kandang Tarantula 

Kandang Tarantula biasa disebut dengan enclosure. Bentuk dan bahan kandang 

Tarantula bermacam-macam, mulai dari toples bekas hingga yang terbuat dari 

bahan akrilik. Kandang Tarantula disesuaikan dengan kebiasaan Tarantula. Untuk 

Tarantula jenis arboreal kandangnya harus memiliki dimensi yang lebih tinggi. 

15 

 

Untuk Tarantula jenis terrestrial kandangnya tidak perlu tinggi namun lebih lebar. 

Untuk Tarantula jenis burrower kandangnya sama seperti jenis arboreal hanya 

yang membedakan dari media tanahnya. Untuk kategori ini media tanah harus tebal 

karena nantinya Tarantula akan menggali dan masuk ke dalam tanah. Biasanya 

Tarantula yang masih kecil hanya menggunakan toples bekas sebagai kandang. Bila 

nanti ukurannya sudah besar baru dipindahkan ke kandang dengan bahan akrilik 

yang lebih bagus untuk didekorasi. 

 

 

Gambar II.11 Kandang Tarantula 

Sumber: https://i-h1.pinimg.com/564x/a3/dc/19/a3dc199c2edd7cbbc322962c6f84dec9.jpg 

(Diakses pada 6 Oktober 2018) 

 

II.5 Komunitas Tarantula 

Di kota Bandung, terdapat komunitas Tarantula yang bernama BATAKO (Barudak 

Tarantula Kota Bandung) dengan anggota yang berjumlah puluhan. BATAKO awalnya 

didirikan oleh Ahmad Hasan karena melihat antusias warga  Bandung yang 

mememelihara Tarantula. Dengan didirikannya komunitas tersebut diharapkan dapat 

merangkul warga  pecinta Tarantula khususnya di kota Bandung. Komunitas 

BATAKO bagi anggotanya merupakan wadah untuk berbagi informasi mengenai 

Tarantula.  

 

16 

 

 

Gambar II.12 Logo BATAKO 

Sumber: Foto Sampul Grup WhatsApp (17 November 2018) 

 

Kegiatan yang biasa dilakukan komunitas ini yaitu berkumpul sambil mengenalkan 

Tarantula kepada warga . Lokasi yang biasa dijadikan tempat berkumpul 

komunitas ini yaitu di Balai Kota Bandung. Selain berkumpul sambil edukasi, 

komunitas BATAKO sering mengikuti berbagai acara pameran hewan. 

 

 

II.6 Analisa 

Ada beberapa permasalahan yang ditemukan mengenai pengetahuan warga  

Tarantula ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kota Bandung mengenai 

pengetahuan warga  terhadap Tarantula, diketahui bahwa sebagian besar 

17 

 

responden mengetahui Tarantula namun belum mengetahui Tarantula lebih mendalam, 

hal tersebut yang menjadikan Tarantula kerap dianggap hewan yang menyeramkan. 

 

II.6.1 Observasi 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), observasi adalah mengamati dan 

meninjau secara cermat. Dalam hal ini, objek yang ditinjau merupakan respon dan 

reaksi warga  terhadap Tarantula. Lokasi dilakukannya observasi yaitu di Festival 

Citylink Bandung pada tanggal 8 April 2017, dimana pada waktu dan tempat tersebut 

sedang diadakan pameran hewan dan salah satu komunitas Tarantula kota Bandung 

(BATAKO) membuka stand. Hasil yang didapat setelah melakukan observasi langsung 

di lapangan terhadap reaksi warga  terhadap Tarantula cukup beragam. Mulai dari 

reaksi takut, penasaran dan juga berani. Kebanyakan reaksi yang didapat dari audiens 

yang hadir di lokasi menunjukkan reaksi ketakutan. warga  yang ketakutan 

kemudian diberikan edukasi oleh beberapa anggota komunitas tentang Tarantula itu 

sebenarnya tidak berbahaya. 

 

Setelah mendapatkan edukasi, khalayak yang awal mulanya takut terhadap Tarantula 

kemudian menjadi penasaran, mengapa Tarantula dapat dipelihara. Setelah melihat-

lihat display kandang Tarantula beserta isinya kemudian beberapa orang tertarik untuk 

coba memeliharanya. Rasa tertarik tersebut kebanyakan timbul karena melihat 

beberapa koleksi Tarantula eksotis milik anggota komunitas. Salah seorang anak kecil, 

wanita, dengan usia sekitar 7-10 tahun tertarik untuk memelihara Tarantula dan 

memaksa orang tuanya untuk membeli. Alasannya karena suka dengan sifatnya yang 

santai dan juga warnanya yang beragam. 

 

 

II.6.2 Kuesioner 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), kuesioner ialah daftar pertanyaan 

yang harus diisi, dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan. Kuesioner dipilih 

karena prosesnya yang mudah, cepat dan juga tidak memakan waktu. Penelitian 

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang dilakukan pada bulan November 2017 

dengan jumlah responden yang didapat sebanyak 96 responden. Khalayak sasaran dari 

penelitian ini yaitu remaja akhir (17-25 tahun) dan dewasa awal (26-35 tahun). Usia 

tersebut diklasifikasikan berdasarkan keterangan kategori umur menurut DepKes RI 

(2009). 

 

Melihat respon dari kuesioner yang disebarkan, sebagian besar responden ternyata 

belum bisa membedakan antara Tarantula dan Laba-laba. 

19 

 

 

Diagram II.1 Respon Perbedaan Tarantula dan Laba-laba 

Sumber: Dokumentasi Pribadi, (23 Oktober 2018) 

 

Dari 96 responden yang menjawab, sebanyak 14 orang atau dalam persentase sebanyak 

14.58% menjawab bahwa Tarantula dan Laba-laba itu beda dan sisanya sebanyak 82 

orang dalam persentase 85.42% menjawab sama. Dari pertanyaan awal sudah terlihat 

bahwa kebanyakan orang belum paham tentang perbedaan Tarantula dan Laba-laba. 

Kemudian dilanjutkan ke pertanyaan kedua, yaitu tentang pernyataan bahwa racun 

Tarantula dapat menimbulkan kematian. 

Beda

Sama

14.58% 

85.42% 

20 

 

 

 

Dari 96 orang responden, sebanyak 88 responden atau dalam persentase sebanyak 

91.67% menjawab ya dan hanya 8 responden atau sekitar 8.33% yang menjawab tidak 

bahwa racun Tarantula dapat menyebabkan kematian. Pertanyaan ketiga yaitu tentang 

hewan peliharaan seperti apa yang diinginkan untuk dipelihara. 

ya

tidak

8.33% 

91.67% 

21 

 

 

Diagram II.3 Respon Karakter Hewan yang Ingin Dipelihara 

Sumber: Dokumentasi pribadi, (23 Oktober 2018) 

 

Dari 96 responden yang menjawab tentang karakter hewan apa yang ingin dipelihara, 

sebanyak 72 responden atau sebanyak 75% menginginkan hewan yang lucu untuk 

dipelihara, 17 responden atau sebanyak 17.71% memilih hewan yang unik dan sisanya 

sebanyak 7 responden atau 7.29% memilih hewan yang seram. Kemudian dilanjut ke 

pertanyaan keempat tentang pendapat khalayak apakah Tarantula bisa dijadikan hewan 

peliharaan. 

Lucu

Unik

Seram

7.29% 

17.71% 

75% 

22 

 

 

 

Dari pertanyaan keempat tentang Tarantula bisa dijadikan hewan peliharaan, sebanyak 

41 responden atau 42.71% menjawab bahwa Tarantula dapat dijadikan hewan 

peliharaan dan sebanyak 55 responden atau 57.29% menjawab bahwa Tarantula tidak 

dapat dijadikan hewan peliharaan. Kesimpulan yang didapat dari hasil kuesioner diatas 

yaitu bahwa masih banyak warga  yang belum paham mengenai Tarantula, 

perbedaan Tarantula dan Laba-laba, dan banyak juga yang tidak mengetahui bahwa 

Tarantula merupakan hewan yang dapat dipelihara. 

 

II.6.3 Studi Media Tentang Tarantula 

Ada beberapa media yang membahas Tarantula diantaranya sebagai berikut: 

a. Website 

Kebanyakan media yang mudah untuk ditemui maupun diakses yaitu melalui 

media internet. Ada beberapa sumber internet terpercaya yang memberikan 

informasi mengenai Tarantula, salah satunya www.arachnoboards.com. Forum 

tersebut membahas semua hal mengenai Arachnida terutama Tarantula dalam 

Bisa

Tidak

42.71%

57.29%

23 

 

Bahasa Inggris. Kelebihan dari laman website ini yaitu informasi yang lebih up-

to-date bila dibandingkan dengan media lain. Namun tentunya yang menjadi 

kelemahan dari laman website ini dalam sisi bahasa, dimana laman website ini 

menggunakan bahasa Inggris sehingga cukup sulit untuk dipahami. 

 

 

b. Sosial Media 

Untuk forum berbahasa Indonesia sendiri dapat dijumpai pada grup Facebook 

Tarantula Keeper Indonesia. Pembahasan pada forum-forum cukup lengkap 

dan selalu up to date. Media seperti forum tersebut tentunya memiliki kelebihan 

yaitu up to date mengenai informasi terbaru dan gratis. Namun kekurangannya 

yaitu kurang menarik dari sisi visual. Hampir semua informasi yang ada hanya 

berbentuk teks tanpa ada design yang menarik. Selain itu tidak semua orang 

mengetahui keberadaan forum tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan 

kurangnya minat warga  terhadap info mengenai Tarantula. 


 

c. Buku 

Untuk media buku, kebanyakan buku yang ditemui merupakan buku berbahasa 

asing dan bila ada pun buku tersebut merupakan buku terjemahan. Media buku 

mengenai Tarantula tidak mudah ditemui di toko-toko buku biasa, di 

perpustakaan pun sedikit buku mengenai Tarantula. Selain itu buku yang ada 

merupakan buku keluaran lama. Kekurangan dari buku tentunya tidak selalu up 

to date seperti internet dan tidak mudah ditemui. Harga buku yang ada cukup 

mahal dan tidak banyak yang menjual. 

 

 

  

25 

 

  

Gambar II.17 Buku The Tarantula Keeper’s Guide 

Sumber: Dokumentasi Ming Cu (5 November 2018) 

 

II.7 Resume 

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pengetahuan warga  

terhadap Tarantula, dapat diketahui bahwa: 

• Kurangnya media informasi yang membahas mengenai Tarantula sehingga 

warga  tidak memahami Tarantula. 

• Kebanyakan media lebih menunjukkan sisi menyeramkan dari Tarantula 

daripada edukasi. 

• Kebanyakan warga  takut untuk memelihara hewan yang dianggap 

menyeramkan karena mengira resiko pemeliharaan yang lebih sulit dan 

berbahaya, sehingga mengurangi minat untuk memelihara suatu hewan 

peliharaan terutama Tarantula.  

 

II.8 Solusi Perancangan 

Solusi yang dibuat untuk membantu menangani permasalahan yang ada tentang 

kurangnya pengetahuan warga  awam mengenai Tarantula ialah dengan 

menyediakan informasi yang mudah didapatkan dan diterima, untuk menambah 

wawasan warga  terhadap Tarantula. Informasi ini berisi berbagai macam 

informasi mengenai Tarantula, seperti pengertian, jenis, racun dan kebiasaan Tarantula.