da.
5. Pemanenan
Panen bunga Sedap malam sebagai bunga potong biasanya sudah dapat
dilakukan saat tumbuhan berumur 7-8 bulan atau dilakukan saat 1 atau 2 kuntum
bunga telah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai
bunga dengan gunting atau pisau yang tajam dan steril atau bisa juga dengan
menarik tangkai bunga hingga terlepas dari rumpun tumbuhan. Pemetikan bunga
dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Bunga yang sudah dipetik
dikumpulkan dan dibawa ke ruang pasca panen sebagai tempat menyimpan
sementara hasil panen. Diletakkan dalam wadah pada posisi tangkai bunga
tercelup ke dalam wadah yang berisi air bersih. Panen bunga tidak serempak,
sesudah panen pertama bisa dilakukan pemanenan dengan interval 3-7 hari
tergantung kondisi lapang. Masa produktif tumbuhan sedap malam bisa
mencapai umur 2 tahun. Setiap rumpun tumbuhan dapat menghasilkan bunga 3
- 5 tangkai bunga potong.
6. Pasca panen
Penanganan pasca panen dilakukan untuk menjaga kesegaran bunga dapat
dipertahankan cukup lama. Bunga potong yang ada di ruang pasca
panen/penampungan sementara dibersihkan dari daun-daun yang masih
menempel, lalu dilakukan penyortiran dipisahkan bunga yang rusak,
busuk, atau keadaannya tidak normal, selanjutnya dilakukan klasifikasi bunga.
Bunga yang seragam (hasil klasifikasi) diikat dan tiap ikat berisi 10-100
tangkai bunga. Ikatan bunga dibungkus dengan kertas putih untuk menjaga
kerusakan bunga. Bunga yang sudah diikat dimasukkan ke dalam keranjang
atau karton yang berlubang. Selanjutnya siap dikirim ke konsumen.
Page | 172
(Rukmana, 1995)
Gambar 51. tumbuhan Sedap Malam
Gambar 52. Bunga Sedap Malam
*****™*****
VI. BUDIDAYA tumbuhan GLADIOL (Gladiolus hybridus)
Struktur tumbuhan Rumpun tumbuhan Umbi Anakan
Page | 173
Bunga gladiol yaitu komoditas bunga potong yang banyak diusahakan
petani. Kualitas bunga gladiol ditentukan antara lain oleh diameter bunga, warna
dasar dan ketajaman warna serta adanya keunikan tertentu pada lidah bunga
maupun leher bunga yang berwarna mencolok. Jenis tanah yang cocok untuk
tumbuhan gladiol yaitu andosol dan latosol yang subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik. tumbuhan bunga gladiol dapat tumbuh subur diatas
tanah dengan pH 5,5-5,9.
Sistematika tumbuhan Gladiol
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Iridales
Famili : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus hybridus L
Cara Budidaya tumbuhan Gladiol
1. Penyiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma, batu-batuan, lalu
diolah dengan cara dibajak dan dicangkul sampai gembur. Pengolahan lahan
sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Lahan selanjutnya diberi pupuk
dasar agar tanah tidak kekurangan unsur hara.
2. Penyiapan Bibit
tumbuhan Gladiol bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Generatif
memakai biji. sedang perbanyakan vegetatif memakai umbi. Bibit
generatif harus berasal dari induk dengan pertumbuhan baik dan cukup umur.
Perbanyakan generatif gladiol dengan biji, biasanya hanya dipakai untuk
tujuan pemuliaan tumbuhan. Biji gladiol dapat langsung disemai, tanpa
mengalami masa dormansi, biji akan berkecambah sesudah 7-12 hari. Bibit
vegetatif yang baik yang memiliki daya kecambah lebih dari 90%.
Perbanyakan vegetatif gladiol dilakukan dengan memakai umbi dan kultur
Page | 174
jaringan. Umbi dan anakan umbi diambil dari tumbuhan yang sudah dipanen.
Umbi tidak dapat segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan
tumbuh yang cocok dan optimal, sebab memiliki masa dormansi. Selama
masa dormansi umbi yang telah kering disimpan ditempat yang beraliran udara
baik dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Bibit gladiol siap ditanam bila
sudah melewati masa dormansinya dengan ciri munculnya akar berupa tonjolan
kecil berwarna putih melingkar pada umbi, biasanya sesudah 3-5 bulan. Pecahnya
dormansi juga ditandai dengan munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai
tinggi 1 cm, maka umbi siap ditanam. Teknik kultur jaringan yaitu salah
satu cara perbanyakan tumbuhan yang bisa dilakukan. Hanya saja perbanyakan
tumbuhan melalui kultur jaringan memerlukan ketrampilan dan peralatan
tertentu sehingga petani kecil belum bisa membuat bibit lewat kultur jaringanini.
biasanya teknik kultur jaringan dilakukan oleh perusahaan besar atau di
tingkat penelitian..
3. Penanaman
tumbuhan gladiol dapat ditanam dengan sistem guludan atau tanpa guludan. Jika
pengairan memakai cara leb, maka penanaman sebaiknya dengan guludan
agar air irigasi tidak merusak struktur tanah. Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam cara penanaman yaitu cara dan waktu penanaman serta jarak tanam.
Cara penanaman dengan membuat lubang tanam dengan cara mencangkul lahan
dengan sedalam 10-15 cm, bisa disesuaikan dengan besar kecilnya umbi.
lalu umbi ditanam. Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tumbuhan
yang akan ditanam. Tempat penanaman gladiol harus terkena cahaya matahari
langsung. Atap plastik yang tembus cahaya dan bersih dipakai untuk
menghindari kerusakan akibat hujan. Penanaman dilakukan pada waktu pagi
atau sore, sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiangan
Page | 175
Penyiangan gulma pada pembibitan penting sebab gulma dapat menutupi
pertumbuhan bibit sehingga pertumbuhan terhambat. Penyiangan juga
dilakukan sebelum pemberian pupuk N (saat berumur sekitar 25 hari sesudah
tanam) dan dilakukan tiga kali dalam satu siklus tumbuhan.
b. Pemupukan
tumbuhan gladiol memerlukan pemupukan agar tumbuhan tumbuh cepat dan
berproduksi dengan baik. Jumlah pupuk yang diberikan sangat bervariasi
tergantung pada tekstur tanah, keadaan lingkungan, curah hujan, pengairan
dan kandungan hara di dalam tanah. Pada tanah berpasir, diperlukan
pemupukan lebih sering terutama pada musim penghujan. Pemupukan
dilakukan dua kali (umur 20 hari dan 45 hari sesudah tanam). Dosis
pemupukan gladiol 90-135 kg N (diberikan sebagian dalam bentuk nitrat,
sebagian lagi amonium), 90-180 kg P (sebagai P2O5) dan 110-180 kg K
(sebagai K2O) per hektar pada tanah berpasir. Pupuk diberikan tidak
sekaligus, pertama saat tanam, ( pupuk K dan P), sesudah tanam membentuk
2-3 helai daun diberikan pupuk N sepertiga dosis. Pemberian pupuk N kedua
dan ketiga masing-masing dilakukan pada saat mulai terbentuknya
primordia bunga dan sesudah panen bunga. Pupuk yang dipakai biasanya
TSP dan Urea, masing-masing sebanyak satu sendok teh untuk setiap tanam.
c. Penyiraman
Pengairan harus diperhatikan sebab drainase berpengaruh terhadap
tumbuhan. Penyiraman dilakukan hanya jika tanah mulai kering.
d. Pengendalian hama/penyakit
Kerusakan tumbuhan gladiol dapat disebabkan oleh hama atau penyakit, yang
dapat diatasi dengan pestisida yang tepat.
e. Pemberian Ajir
Pemberian ajir pada tumbuhan bunga gladiol dilakukan jika tumbuhan
rebah atau tangkai bunga bengkok menyebabkan turunnya kualitas bunga.
5. Pemanenan
Page | 176
tumbuhan gladiol berbunga pada umur 60 - 80 hari sesudah tanam. Bunga dipetik
sebelum mekar penuh, dengan ciri warna dari 1 atau 2 floret terbawah telah
dapat dilihat dengan jelas. Jika kuncup bunga dibiarkan sampai mekar penuh,
kerusakan akan mudah terjadi terutama selama pengemasan dan pengangkutan.
Pemotongan tangkai bunga memakai pisau tajam dan steril supaya
terhindar dari kontaminasi jasad renik.
6. Pasca Panen
Bunga potong gladiol yang dipanen dikumpulkan dan diletakan di ruangan
pasca panen pada suhu udara rendah dengan posisi tegak. sesudah dipanen,
dilakukan penyortiran dan penggolongan sesuai dengan ukuran. Bunga
dibersihkan dari kotoran yang menempel, dengan hati-hati, kalau terlalu kotor
boleh memakai air namun hanya diperciki atau disemprot ringan saja.
lalu bunga dikemas. Cara pengemasan yaitu membungkus tangkai bunga
dengan daun pisang, lalu memasukan kedalam ember berisi air sehingga
tangkai bunga tercelup air. sedang bagian atas bunga dibungkus dengan
plastik berlubang di atasnya. Untuk bunga yang akan menempuh perjalanan
jauh bisa pula dipakai bahan pengawet yaitu sukrosa dan 8-
hydroxyquinoline citrate.
Gambar 53. tumbuhan Bunga Gladiol
*****™*****
VII. BUDIDAYA tumbuhan BUNGA MATAHARI (Helaianthus annus)
cocaflower.com
Page | 177
tumbuhan Bunga Matahari yaitu tumbuhan semusim yang berasal dari
Mesiko, menyebar ke berbagai negara termasuk negara kita. tumbuhan Bunga
Matahari bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan hias maupun sebagai bahan baku
industri minyak, atau bijinya bisa juga dijadikan makanan kwaci.
tumbuhan Bunga Matahari memiliki ketinggian 75 – 200 cm, berdaun
tunggal berbentuk jantung dan lebar dan panjang 10-25 cm, batangnya biasanya
ditumbuhi rambut kasar, tegak, dan jarang bercabang. Bunga maajemuk bongkol
seperti cangkram, bunga tepi berupa satu daun mahkota berbentuk bulat, bulat telur,
berwarna kuning, bunga tabung terletak di tengah-tengah titik. tumbuhan Bunga
Matahari termasuk tumbuhan herba, berumur satu tahun. tumbuhan Bunga Matahari
menghendaki sinar matahari langsung.
Sistematika tumbuhan Bunga Matahari
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus, L.
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Matahari
1. Penyiapan Lahan
Untuk penyiapan lahan sebenarnya tumbuhan ini sangat sederhana, bisa ditanam
dikondisi tanah yang bagaimanapun asalkan ada sinar matahari yang penuh dan
ada air. namun untuk penyemaian dapat dipilih tanah yang gembur dan subur
serta yang sanggup untuk mengikat air dan bisa juga langsung ditanam di lahan
permanennya.
2. Penyiapan Bibit
Page | 178
Bibit yang dibutuhkan untuk menanam bunga matahari ini berasal dari bunga
pertama induknya yang sudah tua. Biji yang akan ditanam harus biji yang
bermutu tinggi agar hasil yang didapat akan memuaskan.
3. Penanaman
Pembudidayaan tumbuhan ini degan cara biji ditebarkan langsung di lapangan
dengan kedalam 3-8 cm dan diperlukan tempat pembibitan yang bebas gulma.
Jarak tanam yang dipakai biasanya 60-75 cm antar baris dan 20-30 cm dalam
baris. Selain itu jika hanya ingin menanam sedikit cukup memakai pot
sebagai wahana persemaian. Waktu terbaik penanaman bunga matahari yaitu
saat musim kemarau
4. Pemeliharaan tumbuhan
Perawatan bunga matahari ini cukup mudah hanya diperlukan pemupukan,
pengairan, dan pembasmian gulma. Dan penyiraman hanya dibutuhkan satu hari
sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan hanya dibutuhkan sedikit. Untuk
penyerangan hama jarang dijumpai pada tumbuhan ini, jadi, pembasmian hama
dengan pestisida jarang dipakai .
5. Pemanenan
Pemanenan harus dilakukan saat bunga matahari sudah benar-benar tua. Ciri
Bunga Matari siap dipanen yaitu kelopak bunga mengering, tangkai bunga
terlihat berwarna kuning kecoklatan, pohon mengeras. Selain itu biji bunga
matahari juga akan kelihatan berwarna hitam dengan garis-garis putih atau
sebaliknya.
6. Pasca Panen
Biji Bunga Matahari bisa dijadikan makanan ringan kwaci, diolah menjadi
minyak dan tepung. Kwaci biji Bunga Matahari banyak disukai sebab
bentuknya yang lebih besar dari pada kwaci dari biji Semangka. Pengolahan biji
bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses-
Page | 179
proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan
pengepresan biji dengan screw press (cold pressing). Untuk minyak, sesudah
dihasilkan dari mesin screw press, minyak ini harus dimurnikan terlebih
dahulu. Proses pemurniannya meliputi degumming (penghilangan getah),
neutralization (penghilangan asam lemak bebas), dan bleaching (penghilangan
zat warna). Pada proses pengolahan biji Bunga Matahari ini dihasilkan hasil
samping berupa kulit biji dan bungkil. Kulit biji dapat dipakai sebagai bahan
bakar alternatif. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang
tinggi (31 – 37%), cocok bila dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak
terutama untuk usaha penggemukan.
Gambar 54. tumbuhan Bunga Matahari
*****™*****
VIII. BUDIDAYA tumbuhan BUNGA TASBIH (Canna indica, L.)
Page | 180
tumbuhan Bunga Tasbih berasal dari Amerika dan menyebar ke berbagai
negara, termasuk negara kita. Di negara kita tumbuhan Bunga Tasbih biasanya baru
sebatas dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias. Selain C. indica sebagai tumbuhan hias,
ada berbagai species tumbuhan Bunga Tasbih yang memiliki banyak kegunaan.
Umbinya memiliki kandungan gizi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pangan. Bunga tasbih menghasilkan umbi yang dapat dimakan mentah atau masak,
baik sesudah direbus atau diolah menjadi panganan. Rimpang Bunga Tasbih
mengandung beberapa senyawa kimia seperti fenol, terpena, coumarin, dan
alkaloid, sehingga berkhasiat sebagai antipiretik dan diuretik, serta bermanfaat
untuk mengobati jerawat, luka, demam, batuk, diare, panas dalam, hipertensi
hingga hepatitis akut. Kegunaan lainnya yaitu : tumbuhan muda dimakan sebagai
sayuran hijau, daunnya dipakai pembungkus atau alas makan, daun dan
umbinya bisa dipakai sebagai pakan ternak (sapi), tumbuhan dan bunganya dapat
dijadikan sebagai tumbuhan hias, bijinya yang hitam dan berkulit keras dipakai
sebagai kalung atau tasbih.
tumbuhan Bunga Tasbih sebagai tumbuhan hias memiliki banyak variasi
karakter berupa bentuk, ukuran, dan warna bunga yang menarik serta beraneka
ragam. Keberagaman karakter ini sebenarnya yaitu hasil dari
persilangan antara beberapa spesies. Banyak ditanam di halaman atau sebagai
ornamen taman. Banyak dipakai untuk taman kota sebab selain warnanya yang
menarik dengan waerna bunga yang beraneka macam, juga perawatannya mudah.
Swelain itu tumbuhan Bunga tasbih juga mampu menyerap polutan.
tumbuhan Bunga Tasbih tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan 1000-
1200 mm/tahun. Pertumbuhan normal pada suhu di atas 100C, namun masih bisa
tumbuh pada suhu tinggi 30-320C. Bunga tasbih tumbuh sampai ketinggian 1000 m
dpl. Tumbuh subur pada berbagai macam tanah, namun tanah yang disukai yaitu
lempung berpasir dan kaya humus, dengan pH 4,5-8,0. Menyukai tanah yang
lembab namun tidak dalam kondisi air tergenang.
Sistematika tumbuhan Bunga Tasbih
Divisi : Spermatophyta
Page | 181
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica L.
Beberapa species Bunga Tasbih lainnya yang dikenal yaitu C. coccinae, C.
humilis, C. limbata, C. lutea, C. glauca, C. discolor, C. orientalisroscoe, C. hibrida,
C. iridiflora, C. nepalensis,C. warscewiczii, C. bangii, C. flaccida, C. glauca, C.
jaegeriana, C. liliiflora, C.paniculata, C. pedunculata, C. tuerckheimi.
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Tasbih
1. Penyiapan Lahan
Tanah dibajak dan digarpu agar tanah menjadi gembur dan tanah terbalik
sehingga sekaligus untuk mengendalikan gulma. Dibuat bedengan dengan lebar
120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Tinggi
bedengan 25-30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya
30-50 cm. Pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 25 sampai
30 ton/hektar diberikan bersamaan dengan pembuatan bedengan. Pemberian
pupuk dasar yaitu pupuk kandang ditaburkan pada permukaan bedengan
lalu didiamkan selama 4 – 5 hari.
2. Penyiapan bibit
tumbuhan Bunga Tasbih dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Secara
generatif yaitu dengan memakai bijinya, namun sangat jarang dilakukan
sebab jumlah bijinya relatif sedikit dan umur lebih lama. Perbanyakan yang
biasanya dilakukan yaitu dengan cara vegetatif yaitu memakai umbi.
Umbi sebagai bahan bibit berukuran sedang dengan mata tunas 1-2. Kebutuhan
bibit per hektarnya kurang lebih 2 ton. Untuk mencegah kerusakan bibit akibat
penyakit busuk umbi sebelum ditanam dapat dilakukan pencelupan bibit pada
larutan CuSO4 10 % .
3. Penanaman
Page | 182
Penanaman tumbuhan bunga tasbih sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan,
yaitu antara bulan Oktober sampai Desember. Cara penanaman dengan membuat
lubang tanam sedalam 12,5 – 15 cm dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak
antar baris 90 cm.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiangan
Kebersihan bedengan atau areal tumbuhan dari gangguan gulma perlu sekali
diperhatikan. Penyiangan perlu dilakukan terutama pada masa awal
pertumbuhannya, selanjutnya dilakukan secara rutin dengan melihat kondisi
lapang.
b. Pembumbunan
Pembumbunan yaitu suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah
yang gembur akan membuat umbi yang terbentuk dapat berkembang dengan
leluasa. Pembumbunan dapat dimulai pada saat tumbuhan bunga tasbih
berumur 2 - 2,5 bulan.
c. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore atau melihat kondisi
lapang.
d. Pemupukan
Pemupukan pertama sebagai pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan
pembuatan bedengan. Pemupukan susulan memakai NPK. Pemupukan
susulan pertama dapat diberikan bersamaan dengan pembumbunan.
Pemupukan berikutnya dengan cara menaburkan disekitar perakaran
tumbuhan setiap 6 minggu sekali atau memakai pupuk cair.
e. Pengendalian Hama/Penyakit
tumbuhan bunga tasbih yaitu tumbuhan yang relatif bebas dari serangan
hama dan penyakit. Walaupun demikian di daerah-daerah yang telah
membudidayakan tumbuhan bunga tasbih secara intensif, sering ditemui
hama dan penyakit sebagai berikut :
1) Belalang dan Kumbang
Page | 183
Belalang dan kumbang biasanya menyerang tumbuhan dengan memakan
daun-daun tumbuhan bunga tasbih, dengan demikian jumlah permukaan
daun berkurang akibatnya fotosintesis berkurang, dan akibatnya
pembentukan umbi pun terhambat. Untuk mengatasinya dapat
dilakukan pemberantasan secara kimiawi, dengan insektisida
Agrothion 50, dosis 0,6 – 2 liter/ha
2) Ulat Tanah (Agrotis spp.)
Ulat Agrotis ini terutama menyerang tumbuhan muda yaitu bagian batang
dan tangkai daun, akibatnya tumbuhan rebah, dan tumbuhan bisa mati.
Cara pengendaliannya dengan kultur teknis, yaitu dengan pembersihan
rerumputan di sekitar tumbuhan. Dapat juga dengan mengumpulkan ulat-
ulat tanah ini di siang hari, sebab pada siang hari ulat-ulat ini
berada di sekitar pangkal batang. Juga bisa dipakai insektisida
Dursban 20%E.C dengan 1 – 2 liter / ha.
5. Pemanenan
Pemanenan umbi tumbuhan bunga tasbih dapat dilakukan 4-8 bulan sesudah
tanam, dicabut atau digali. Ciri umbi matang yaitu jika potongan segitiga
bagian terluar daun umbi berubah menjadi ungu. Panen sesudah 8 bulan dapat
memberikan hasil yang lebih tinggi, sebab umbi tumbuhan bunga tasbih telah
mengembang secara maksimum. Hasil umbi bervariasi dari 23 ton per hektar
pada 4 bulan menjadi 45-50 ton per hektar pada 8 bulan, atau 85 ton per hektar
sesudah setahun. Umbi segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati-hati.
Bila akan dikonsumsi, harus dilakukan segera sesudah panen. Bila dibiarkan lebih
dari 10 bulan umbi bunga tasbih akan menjadi keras, kurang dapat dikonsumsi,
dan tepung yang dihasilkannya sangat rendah. Umbi yang sudah bersih dapat
disimpan beberapa minggu pada kondisi sejuk dan kering.
6. Pasca Panen
Bunga tasbih banyak dijual dalam bentuk umbi segar, sebab umbi pada bunga
tasbih mengandung kanji, sehingga dijadikan berbagai produk pangan. Umbi
Page | 184
pada bunga tasbih dapat diekstrak untuk diambil tepungnya dan dijadikan
sebagai bahan makanan. Tepung bunga tasbih dapat dibuat dengan cara
membuat pati yang berasal dari umbinya, dengan cara mencuci bersih atau
mengupasnya, lalu diparut dan diperas airnya dengan memakai
saringan, air saringan diendapkan sampai endapan dan airnya terpisah, sesudah
itu endapannya dijemur di bawah sinar matahari sampai kering, bila ingin baik
hasilnya dilakukan penggilingan, dan siap untuk dipakai . Pati bunga tasbih
ini dapat dipakai dalam pembuatan berbagai jenis makanan, soun, lem, dan
lain – lain.
Gambar 55. tumbuhan Bunga Tasbih
*****™*****
IX. BUDIDAYA tumbuhan KEMBANG KERTAS (Zinnia elegans)
Page | 185
tumbuhan Kembang Kertas (Zinnia elegans) berasal dari Meksiko dan
terkenal di dunia terutama di wilayah yang beriklim tropis. Di negara kita Kembang
Kertas cukup diminati sebab mudah dibudidayakan. tumbuhan Kembang Kertas
yaitu tumbuhan yang sering dikembangkan sebagai tumbuhan hias. Di negara kita
tumbuhan Kembang Kertas pada biasanya hanya ditanam sebagai tumbuhan hias di
halaman atau pot saja, dan tidak dibudidayakan dalam bentuk kebun. Mudah
tumbuh dan cepat menyebar. Pemanfaatan Kembang Kertas sebagai salah satu
komoditas tumbuhan hias, sebab tumbuhan ini memiliki bunga yang indah, dengan
ukuran dan warna bunganya beragam. Masyarakat tidak begitu tertarik dengan
tumbuhan Kembang Kertas sebab ukuran, bentuk dan warna Kembang Kertas
dianggap sangat sederhana, sehingga bagi produsen tumbuhan hias, Kembang Kertas
kurang menguntungkan sebab harga jualnya yang murah. tumbuhan Kembang
Kertas tidak hanya berguna untuk tumbuhan hias saja, akan namun tumbuhan Kembang
Kertas juga bisa berfungsi sebagai tumbuhan obat.
tumbuhan Kembang Kertas bisa tumbuh di daerah tropis dan subtropis
dengan ketinggian hingga 1800 m. tumbuhan Kembang Kertas batangnya berdiri
tegak dengan tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, daun berbentuk lanset
dengan ujung daun runcing. Bunganya beraneka macam warnanya dan morfologi
bunga juga sedikit berbeda antar species, ada yang memiliki bunga mahkota
melekuk ke bawah, bunga mahkota tumpuk, bunga mahkota tegak ke atas. Dari
berbagai bentuk dan warna bunga inilah yang menarik sebagai tumbuhan hias.
Sistematika tumbuhan Kembang Kertas
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicoyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Zinnia
Spesies : Zinnia elegans
Beberapa species tumbuhan Kembang Kertas lainnya yang dikenal, yaitu : Z.
Angustifolia, Z. linearis
Page | 186
Cara Budidaya tumbuhan Kembang Kertas
1. Penyiapan Lahan
tumbuhan Kembang Kertas menyukai tanah liat berpasir, subur dan gembur,
memiliki drainase yang baik, serta menghendaki suhu udara antara 20-26oC,
dan kelembaban udara 70-80%, dengan ph5,5-6,7. jika tanah pHnya rendah
bisa diberikan pengapuran dolomit. Lahan untuk budidaya tumbuhan Kembang
Kertas yang ideal berada pada ketinggian antara 700-1200 m dpl. Untuk
budidaya Kembang Kertas secara perkebunan, maka dalam rangka mendorong
pembungaan dan agar bunga muncul serempak, biasanya ditambahkan cahaya
atau penyinaran pada waktu tengah malam antara pukul 22.30 – 01.00. Sebagai
patokan lampu yang dipakai yaitu lampu 150 watt untuk area 9 m2 dan
lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Pemasangan lampu
dilakukan pada fase vegetatif.
2. Penyiapan Bibit
tumbuhan Kembang Kertas bisa diperbanyak memakai biji dan bisa juga
memakai setek batang.
a. Cara perbanyakan tumbuhan Kertas Kertas memakai biji yaitu sebagai
berikut:
1) Dipilih bunga yang sudah cukup tua dan berkualitas. sesudah
mendapatkan benih yang cocok, ambil dan potong bunganya
2) Siapkan benih Bunga Kertas yang akan disemai sebelum ditanam. Benih
Bunga Kertas bisa didapatkan dari indukan Bunga Kertas yang
berkualitas, dari induk Bunga Kertas yang telah tua.
3) Bunga di jemur di bawah sinar matahari yang panas.
4) sesudah itu, ambil biji Bunga Kertas untuk dijadikan benih yang baru.
5) Jika biji telah kering, semai biji dengan memakai campuran tanah,
sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1:1. Biji Bunga
Kertas ditanam ke dalam media semai, lalu disiram dengan air
Page | 187
secukupnya. Biarkan selama kurang lebih 7 hari atau sampai benih
tumbuh berkecambah dan juga memiliki beberapa daun.
6) Kira-kira bibit bisa ditanam ketika tingginya telah mencapai 30 cm.
b. Cara perbanyakan tumbuhan memakai setek batang
1) Setek diambil dari batang tumbuhan dengan cara memotong sekitar 20 cm
dari pucuk batang.
2) Setek ditancapkan ke dalam polybag yang berisi media semai. Disirami
secara rutin sampai tumbuh daun dan menjadi bibit yang bisa di tanam.
3. Penanaman
Penanaman tumbuhan Bunga Kertas bisa memakai 2 cara yaitu penanaman
dengan cara pembibitan atau penanaman langsung di lapang.
a. Penanaman dengan cara pembibitan
1) Siapkan media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan juga sekam padi
dengan perbandingan yang sama yaitu 3:1:1.
2) Letakkan media tanam kedalam pot yang telah disiapkan.
3) Pindahkan bibit dengan cara menyobek polybag dan tanam langsung
dengan media semainya. Hal ini dilakukan agar tidak merusak akar
tumbuhan.
4) Siram dengan air secukupnya dan letakkan pada tempat yang sejuk namun
tetap terkena sinar matahari.
d. Penanaman langsung di lapang memakai biji
1) Untuk perkecambahan yang baik agar dipakai biji dari bunga yang
berkualitas baik. Biji Bunga Kertas dapat langsung ditaburkan di kebun.
Taburkan benih ke media tanah yang sudah disediakan, dengan jarak
atnam 10X10 cm. Tutup dengan tanah tipis-tipis untuk memberikan ruang
cahaya dan menjaga benih Bunga Kertas berkecambah. Diatur atau
diusahakan agar kelembaban tanah stabil (tidak terlalu kering dan tidak
terlalu basah).
2) Benih akan berkecambah dalam 4 sampai 7 hari dan ketika benih tumbuh
buka penutup dan jaga tingkat kelembabannya.
Page | 188
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan secara rutin tiap hari. Pwaktu
penyiraman yang baik yaitu pada pagi hari. tumbuhan Bunga Kertas
menghendaki masa kering yaitu ketika munculnya kuncup bunga selama 3
sampai 4 hari.
b. Pemupukan
Pemberian pupuk dilakukan pada saat tumbuhan berumur 1 bulan. Pupuk yang
diberikan yaitu 10 gram NPK. Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan
cara dibenamkan di sekitar pangkal tumbuhan. Menjelang tumbuhan berbunga,
bisa juga ditambahkan pupuk cair secukupnya.
c. Pengendalian HamaPpenyakit
Hama yang biasa menyerang tumbuhan Bunga Kertas yaitu ulat. Biasanya
menyerang daun dan pucuk tumbuhan yang masih muda. Selain itu juga hama
penggerek yang merusak bunga. Untuk mengatasi kedua hama ini bisa
dengan cara manual dengan cara mengambil langsung dan bisa memakai
insektisida jika sudah diambang batas. Penyakit yang sering timbul yaitu
yang disebabkan oleh cendawan berwarna putih keabu-abuan, yang biasanya
menempel pada daun. Pengendalian penyakit ini bisa memakai
fungisida.
d. Pemangkasan
Daun-daun yang tua pada tumbuhan Bunga Kertas perlu dibersihkan untuk
menjaga tumbuhan agar menarik dan hal ini dapat mendorong Bunga Kertas
untuk dapat lebih mekar.
e. Pemberian Penopang/Ajir
tumbuhan yang sudah cukup besar bisa diberi penyangga dengan kayu model
Y agar tumbuhan tidak roboh.
5. Pemanenan
Page | 189
Pemanenan Bunga Kertas dilakukan ketika bunga masih dalam keadaan
setengah mekar. Cara pemanenan bisa dengan memotong tangkai tumbuhan atau
dengan cara dicabut seluruh tumbuhan. Pemotongan Bunga Kertas dilakukan
dengan memotong tangkai bunga dengan memakai gunting steril sepanjang
60-80 cm atau dengan menyisakan tunggul batang setinggi 20-30 cm dari
permukaan tanah.
6. Pasca Panen
Bunga yang sudah dipetik dari pohon lalu tangkainya dimasukkan
kedalam air yang dicampur larutan pengawet seperti sukrosa dan lain
sebagainya. Perendaman diberlakukan terhadap Bunga Kertas sebagai bunga
potong. Hal ini dilakukan sebab bunga akan cepat layu hanya dalam beberapa
hari saja. namun jika penggunaannya untuk tumbuhan obat, tumbuhan langsung
diolah sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu direndam.
Gambar 56. Biji dan Bibit tumbuhan Kembang Kertas
Bibit Kembang Kertas Penanaman tumbuhan Kembang Kertas
Page | 190
Gambar 57. Aneka Jenis Kembang Kertas
*****™*****
Bunga Kertas
Page | 191
X. BUDIDAYA tumbuhan GERBERA (Gerbera jamesonii)
tumbuhan Gerbera berasal dari Afrika Selatan, dan menyebar ke berbagai
negara, termasuk negara kita. tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan, yang
artinya tumbuhan ini dapat tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga terus
menerus sepanjang tahun secara bergantian dari rumpun anakan. Bunga Gerbera
memiliki warna yang beragam, yaitu merah, kuning, merah muda, orange, dan hijau
kekuning-kuningan. Keindahan dari warna yang bervariasi dan bentuk mahkota
dari Gerbera menjadi daya tarik tersendiri sehingga permintaan akan bunga potong
Gerbera terus meningkat. Saat dijadikan rangkaian bunga Gerbera dapat
ditempatkan sebagai bunga utama maupun bunga pelengkap yang dapat
dikombinasikan dengan bunga-bunga lain seperti mawar, snap dragon, dan
anggrek.
tumbuhan Gerbera di negara kita dapat ditanam mulai dari dataran rendah
hingga dataran tinggi, namun daerah yang paling baik untuk pengembangan
tumbuhan ini yaitu dataran tinggi yang beriklim sejuk pada ketinggian 560-1400 m
di atas permukaan laut, dengan suhu minimum antara 13,7-18oC dan suhu
maksimum 19,5-30oC serta curah hujan 1900-2800 mm. Tanah yang baik untuk
tumbuhan Gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, gembur, dan kaya akan
bahan organik, dengan drainase yang baik, dan kemasaman tanah (pH) 6.0-6.5.
tumbuhan Gerbera bisa ditanam di lahan atau sebagai tumbuhan pot.
Sistematika tumbuhan Gerbera
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicoyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gerbera
Species : Gerbera jamesonii
Page | 192
Cara Budidaya tumbuhan Gerbera
1. Penyiapan Lahan
a. Tanah bakal lahan budidaya Gerbera diolah dengan kedalaman 25 cm.
b. sesudah itu, dibuat bedengan-bedengan dengan panjang 20 m, lebar 1,2 m dan
jarak antar bedengan 50 cm.
c. Bedeng lalu ditambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2 dan sekam
mentah sebanyak 8 kg/m2, dicampur hingga merata dengan tanah.
d. lalu dilakukan sterilisasi tanah, dan bedengan ditutupi memakai
mulsa plastik hitam perak (MPHP). Bedengan dibiarkan selama 13 hari.
sesudah itu MPHP dibuka dan dibiarkan selama 1 hari.
e. sesudah sterilisasi tanah, pupuk dasar dapat diberikan dengan cara ditebar
pada permukaan bedengan. Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk NPK
sebanyak 200 g/m2.
f. Penyiraman yang cukup juga dilakukan sesudah pemberian pupuk dasar untuk
melarutkan pupuk sehingga pupuk lebih cepat terserap ke dalam tanah.
g. sesudah pemberian pupuk dasar dan penyiraman, lahan siap ditanami.
2. Penyiapan Bibit
Bibit tumbuhan Gerbera berasal dari anakan. Anakan dapat diperoleh dari
tumbuhan induk yang masih produktif. Adapun syarat tumbuhan induk yang
dipilih memiliki pertumbuhan yang cepat, jumlah produksi bunga banyak,
dan berasal dari rumpun sehat yang terbebas dari serangan Organisme
Pengganggu tumbuhan (OPT). tumbuhan induk yang akan dijadikan bahan
tanam dibongkar, lalu dipisah atau dibagi menjadi beberapa bagian.
sesudah anakan dipisahkan dari induknya maka anakan ini dirompes
daunnya dan disisakan 3 daun yang lalu daun ini dan akarnya
dipangkas guna menghindari penguapan yang berlebihan pada tumbuhan baru
dan merangsang pertumbuhan akar dan daun. sesudah dipotong akar dan
daunnya, maka anakan ini dicuci dengan air mengalir hingga tidak ada
tanah yang menempel. lalu anakan yang telah dicuci direndam dalam
larutan fungisida selama 15 menit guna mencegah penyebaran penyakit. Dan
Page | 193
bibit ditanam pada lahan pembibitan dengan memakai media tanam
sekam bakar dan dilakukan penyiraman rutin. sesudah anakan berumur 1
bulan maka siap ditanam di lapang.
3. Penanaman
Penanaman bibit dilakukan secara manual, yaitu dengan membenamkan akar
tumbuhan hingga pangkal batang dengan keadaan tumbuhan tegak. Sebelum
dilakukan penanaman dibuat lubang tanam dengan memakai tugal
dengan jarak tanam 40x40 cm. sesudah dilakukan penanaman maka dilakukan
penyiraman agar kondisi tanah tetap lembab dan kebutuhan air oleh tumbuhan
dapat tercukupi.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Penyiraman setiap 1 minggu sekali jika saat musim penghujan, pada saat
musim kemarau dilakukan penyiraman 2 kali seminggu.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika tumbuhan ada yang mati atau pertumbuhannya
tidak baik. Penyulaman dapat dilakukan saat tumbuhan telah berumur 1 bulan
sesudah tanam. Bibit tumbuhan yang akan disulam berasal dari tumbuhan yang
pertumbuhannya baik yaitu rumpun tumbuhan yang telah memiliki banyak
anakan.
c. Perompesan
Perompesan yaitu salah satu kegiatan pemeliharaan dengan membuang
daun-daun tua tumbuhan pada rumpun yang terlalu rimbun dan juga daun-daun
yang terserang OPT.
d. Penyiangan dan Pendangiran Tanah
Kegiatan penyiangan dilakukan secara fisik yaitu dengan mencabut dan
membuang gulma, dilakukan secara rutin memakai alat bantu cungkil
agar memudahkan pencabutan akar.
e. Penggemburan Tanah
Page | 194
Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pendangiran dan
penjugilan. Pendangiran dilakukan pada tanah yang tidak terlalu padat
sedang penjugilan biasanya dilakukan pada tanah-tanah yang padat.
Penggemburan tanah perlu dilakukan agar porositas tanah dapat meningkat
sehingga aerasi dan draenase tanah lebih baik, dan sistem perakaran tumbuhan
menjadi lebih optimal. Penggemburan tanah biasanya dilakukan bersamaan
dengan pembubunan.
f. Pemupukan
Pemberian pupuk pada tumbuhan Gerbera dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
sebagai berikut :
1) Pupuk Cair
Pemberian pupuk cair pada tumbuhan Gerbera yang dipakai ada 4
macam yaitu NPK Mutiara, Hidrokarat, KNO3, dan MgSO4. Pupuk-pupuk
ini dilarutkan dalam 1 liter air dengan dosis NPK Mutiara 0,75 g/l-1,
Hidrokarat 0,5 g/l-1 , KNO3 0,5 g/l-1, dan MgSO4 0,3 g/l-1. sesudah pupuk
diaduk rata dan larut, larutan pupuk ini dimasukkan kedalam tandon.
Pemberian pupuk cair dilakukan sebanyak 2 kali per minggunya dengan
volume 10-11 l/m2.
2) Pupuk Padat
Pupuk padat pada tumbuhan Gerbera diberikan dengan membenamkan
pupuk didalam lubang yang telah ditugal disamping tumbuhan. Pupuk yang
diberikan secara tugal yaitu pupuk NPK dengan dosis 4 g per 2 rumpun.
Pupuk tugal diberikan 3 bulan sekali dengan lubang pupuk yang berbeda-
beda tempatnya.
g. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama penyakit dilakukan secara manual, mekanik dan kimia.
Secara manual yaitu dengan membuang tumbuhan yang telah terserang OPT,
secara mekanik yaitu penggunaan sticky trap dan secara kimia yaitu
penyemprotan rutin. Penyemprotan pestisida dilakukan sebanyak 3 kali per
minggu atau disesuaikan dengan kondisi lapang. Hama yang ada pada
Page | 195
tumbuhan Gerbera yaitu leaf miner, thrips, aphid, mite, kumbang tanah,
kumbang moncong, dan ulat. Sementara penyakit yang ada pada tumbuhan
Gerbera yaitu tepung yang disebabkan oleh jamur dan serangan nematoda.
Untuk hama thrips pengendalian yang dilakukan memakai pestisida
Confidor 200 SL, Sanfidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dan Pounce 20 EC.
Untuk hama ulat memakai pestisida Dipel, Decis, proclaim 5 SG, Done,
Prevathon, dan Dursband 200 EC. Untuk hama leaf miner memakai
pestisida Spontan 400 SL dan yellow sticky trap. Untuk hama Kumbang
memakai pestisida metamidofos dan light trap. Untuk penyakit tepung
pengendalian yang dilakukan memakai pestisida Benlate, Bayleton 250
EC, Folicur 25 WP, Rubigan, Antracol, Sidazeb, dan Trivia.
5. Pemanenan
tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan yang dapat berbunga sepanjang
tahun. Oleh sebab itu, tumbuhan ini dapat dipanen setiap hari jika jumlah
tumbuhan banyak. tumbuhan yang siap dipanen bunganya yaitu tumbuhan yang
kuntum bunganya telah mekar penuh atau mencapai tingkat kemekaran 80 %
dan memiliki 1-2 lingkar cincin benang sari. Pemanenan dilakukan secara
manual dengan cara memutar dan mencabut tangkai bunga dari batang lalu
memasukkan ke dalam air dan tempat teduh agar bunga tetap segar. Pemanenan
dapat dilakukan 2,5-3 bulan sesudah tanam dengan bahan tanam bibit dari anakan.
Namun jika memakai bahan tanam bibit dari biji, pemanenan dapat
dilakukan 6-8 bulan sesudah tanam.
6. Pasca Panen
Pasca panen Gerbera ada 4 tahap yaitu pengumpulan, penyortiran dan
grading serta packing. Pengumpulan yaitu memasukkan bunga yang telah
dipanen ke dalam ember. Penyortiran yaitu membersihkan bunga dari sisa
kotoran di lahan yang terbawa dan pembuangan helai mahkota yang cacat.
sesudah itu dilakukan grading atau pengelompokan bunga berdasar panjang
tangkai. ada 2 grade yaitu grade P dengan panjang tangkai >60 cm dan
Page | 196
grade L dengan panjang tangkai 30—60 cm. sesudah disortir dan
dikelompokkan, tumbuhan diikat menjadi 1 buket yang berisi 10 tangkai
lalu dipacking dengan kertas. Untuk menghindari bunga cepat layu dan
tidak segar, sesudah dipanen dan dikirim ke kantor pemasaran, bunga disimpan
di tempat yang sejuk dan pangkal batang bunga direndam dalam air. Air
rendaman ini diganti 3—4 hari sekali.
Gambar 58. Penyiapan Bibit Gerbera
Gambar 59. Penanaman tumbuhan Gerbera
Pembongkaran tumbuhan Pemisahan anakan Pemangkasan akar
Pemangkasan Daun Perendaman Fungisida Bibit Gerbera
Pembuatan lubang tanam Penanaman bibit
Page | 197
Gambar 60. Pemeliharaan tumbuhan Gerbera
Penyiraman Penyiangan Penjugilan
Perompesan (Bunga kering, Daun Kering, tumbuhan terserang OPT)
Pengaplikasian pupuk cair Penyebaran Pupuk
Perangkap Serangga yellow sticky trap Penyemprotan pestisida
Page | 198
Gambar 61. Panen dan Pasca Panen Bunga Gerbera
Gambar 62. Bunga Gerbera Pot
*****™*****
Pemanenan Pemasangan contong plastic Grading
Pembungkusan kertas Packaging
Page | 199
XI. BUDIDAYA tumbuhan SNAPDRAGON (Antirrhinum majus)
Di negara kita Snapdragon (Antirrhinum majus) lebih dikenal dengan nama
Mulut Naga sebab kemiripan bunganya yang menyerupai kepala naga. Bunga
Snapdragon memiliki aneka warna putih, kuning, orange, pink, merah tua. yang
cantik ketika mekar. Namun kondisi ini berbeda ketika bunga Snapdragon telah
mati, bunga ini akan berubah bentuk seperti tulang kepala manusia. sebab
keunikan itulah, banyak masyarakat percaya bunga Snapdragon memiliki kekuatan
supranatural. Bunga Snapdragon telah diteliti mengandung zat anthocyanin yang
berperan penting menghambat tumor dan kanker. tumbuhan ini juga kaya akan
flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan menyerap radikal
perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan singlet
oksigen. tumbuhan Snapdragon banyak dipakai sebagai tumbuhan hias.
Snapdragon, juga bisa dipakai sebagai bunga rangkai.
Sistematika tumbuhan Bunga Snapdragon
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Plantaginaceae
Genus : Antirrhinum
Species : Antirrhinum majus
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Snapdragon
1. Penyiapan Lahan
Pengolahan lahan yang di lakukan ialah tanah digemburkan terlebih dahulu lalu
di buat bedengan dengan ukuran 1,2 m x 11,5 memakai cangkul atau traktor
lalu di beri pupuk dasar berupa petroganik sebagai bahan organik dan disiram
dengan air hingga lembab. sesudah itu di beri insektidisa dengan cara ditaburkan
langsung pada tanah, fungsinya untuk membunuh hama dan patogen yang ada
di dalam tanah.
Page | 200
2. Penyiapan Bahan Tanam
tumbuhan Bunga Snapdragon diperbanyak memakai benih. Benih
disemaikan dahulu sebelum ditanam. Benih biasanya masih dibeli, lalu
dibibitkan.
3. Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman bibit yang ada di dalam tray disiram terlebih
dahulu untuk memudahkan pengambilan bibit Snapdragon. Pengambilan bibit
Snapdragon dilakukan dengan hati-hati memakai pinset agar akar tetap
utuh. Bibit Snapdragon berukuran kecil dan sangat mudah patah sehingga bibit
harus disiram terlebih dahulu sebelum diambil untuk mengurangi resiko bibit
patah dan untuk melembabkan bibit. Lubang tanam Snapdragon tidak terlalu
dalam sekitar 1 ruas jari tangan atau ± 1 cm. sesudah ditanam bibit lalu
disiram dengan hati-hati agar tumbuhan tidak layu.
4. Pemeliharaan tumbuhan
Perawatan bunga sangat diperlukan dalam budidaya tumbuhan Snapdragon.
Perawatan bunga dapat berpengaruh pada produktivitas tumbuhan dan kualitas
maupun kuantitas produksi bunga yang dihasilkan.
a. Penyiraman
Pada bibit tumbuhan Snapdragon yang baru ditanam dilakukan penyiraman
secara intensif setiap hari selama kurang lebih satu minggu. Hal ini dilakukan
sebab bibit yang baru ditanam masih sangat rentan dan perlu melakukan
beradaptasi dengan lingkungan, sehingga untuk proses pertumbuhannya
sangat memerlukan pengairan yang intensiif. Penyiraman bibit dilakukan
dengan memakai sprayer untuk meminimalisir kerusakan pada tumbuhan.
sesudah tumbuhan berumur 1 minggu sesudah tanam, penyiraman dapat
dilakukan setiap seminggu 2-3 kali, tergantung dengan cuaca. jika musim
panas (kemarau) dilakukan penyiraman 3 kali dalam seminggu dan jika
musim penghujan dilakukan penyiraman 2 kali dalam seminggu atau sesuai
kondisi lapang.
Page | 201
b. Penyiangan
Penyiangan yaitu kegiatan membersihkan gulma atau tumbuhan lain
yang ada pada area bedengan tempat budidaya tumbuhan Snapdragon.
Penyiangan dilakukan untuk mengurangi terjadinya kometisi antara tumbuhan
budidaya dengan tumbuhan pengganggu Penyiangan gulma pada budidaya
tumbuhan Snapdragon dilakukan secara manual dengan memakai tangkil,
dan juga tangan. Penyiangan gulma dilakukan secara hati-hati dan teliti agar
tidak melukai atau merusak tumbuhan utama dan tumbuhan tidak mengalami
stress. Stress pada tumbuhan dapat mengakibatkan perlambatan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Selain untuk meminimalisir terjadinya
kompetisi antara tumbuhan utama dengan tumbuhan pengganggu, penyiangan
dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan area bedengan dan juga
kebun produksi. Penyiangan harus dilakukan secara rutin.
c. Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan yaitu dengan mengambil tunas pada ketiak daun yang
muncul dibawah cabang utama dan hanya menyisakan satu cabang utama.
Pewiwilan dilakukan agar aliran nutrisi terfokus pada cabang utama sehingga
pertumbuhan vegetatif akan terjadi secara optimal. Pewiwilan dilakukan pada
tumbuhan yang berumur 2 – 3 minggu. Pewiwilan dilakukan sesering mungkin
sebab tunas pada tumbuhan Snapdragon sangat cepat muncul. Pewiwilan
dilakukan dengan memetik tunas yang ada di ketiak daun tumbuhan
memakai tangan.
d. Pengaturan Jaring
Jaring dipakai sebagai jarak tanam tumbuhan Snapdragon yang di tancapkan
pada sudut bedengan. Pemasangan jaring pada Snapdragon dilakukan untuk
menopang tumbuhan Snapdragon agar tumbuh dengan tegak dan untuk
menghindari agar tumbuhan tidak tumbuh membengkok. Jaring yang
dipakai pada tumbuhan Snapdragon yaitu sebanyak 3 jaring. Ketika bunga
sudah mulai tinggi, maka jaring akan diturunkan hingga tingginya sesuai
dengan tinggi tumbuhan Snapdragon.
e. Pemotongan tunas
Page | 202
Pemotongan tunas pada bunga ke 2 dilakukan dengan cara memotong tunas
sehingga hanya menyisakan 1 tunas utama agar pertumbuhan Snapdragon
terfokus pada 1 tunas. Dalam pemotongan tunas dipilih tunas yang paling
baik, namun jika bunga ke 2 ukuran batangnya kecil maka tidak perlu
dipelihara lagi akan namun di di cabut. Pemotongan tunas pada bunga ke 2
dilakukan untuk menghemat penanaman bibit baru. Kualitas bunga
Snapdragon masih cukup baik dan layak di panen pada bunga ke 2, namun
pada bunga ke 3 kualitas bunga sudah menurun.
f. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan pupuk CANTIK (Calcium
Ammonium Nitrate) dan pupuk mutiara (NPK) dengan perbandingan 2 : 1.
lalu pupuk di campur rata dan di tabur secara manual ke tumbuhan.
Pupuk di tabur dekat dengan area perakaran tumbuhan dan hindari terkena
daun. sesudah itu dilakukan penyiraman pada lahan yang telah di pupuk.
g. Pengendalian Hama Dan Penyakit tumbuhan
Hama dan penyakit sering kali merugikan secara ekonomi. Tindakan
pencegahan dan pengendalian dilakukan untuk dapat menekan kerugian yang
akan terjadi jika tumbuhan terserang hama dan penyakit. Beberapa hama
dan penyakit yang menyerang bunga Snapdragon yaitu sebagai berikut:
thrips, mites, ulat, busuk batang.
Pengendalian memakai pestisida, untuk hama thrips dan mites
pengendaliannya memakai Agrimec, pegasus dan Confidor. sedang
untuk ulat memakai petrofur dan prevathon. Pengendalian untuk busuk
batang yaitu memakai dithen sebanyak 0,5 gr/liter dan dilarutkan ke
dalam 200 liter air lalu di semprotkan ke tumbuhan Snapdragon. Aplikasi
pengendalian dilakukan 2 minggu sekali.
5. Pemanenan
Pemanenan bunga Snapdragon hampir dilakukan setiap hari. Pemanenan
dilakukan pada bunga yang sempurna, bagus dan tidak cacat. Bunga yang
dipanen yaitu bunga yang sudah mekar sempurna serta memiliki batang
Page | 203
yang tegak dan kuat sehingga bunga potong tahan lama. Bunga di potong dengan
ukuran ± 80 cm lalu di rompes sekitar 15-20 cm sesudah itu di bawa ke ruang
6. Pascapanen
Kegiatan pasca panen meliputi:
a. Penyortiran
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bunga berdasar warnanya.
lalu daun yang kering atau yang terserang hama di bersihkan dan dan
daun pada pangkal bunga di buang.
b. Penggolongan
Penggolongan bunga Snapdragon didasarkan pada kondisi bunga dengan
penampilan baik, sehat, dan bebas dari hama penyakit. sesudah disortir
lalu diikat. Setiap ikat terdiri atas 5 tangkai bunga.
c. Pengemasan bunga
Pengemasan bunga dilakukan dengan cara membungkus bunga yang telah
disortir dan diikat dengan memakai plastik agar terlihat rapi dan cantik.
Pengemasan juga dapat dilakukan dengan memakai kertas, yaitu bunga
di taruh di atas kertas lalu kertas di gulung dan di rekatkan dengan
isolasi. sesudah itu bunga diletakkan pada bak penyimpanan yang berisi air.
Di negara kita tumbuhan bunga Lisianthus (Eustoma grandisflorum). belum
banyak dikenal. tumbuhan Lisianthus tergolong tumbuhan baru jika dibandingkan
dengan Mawar, Anyelir, dan Krisan. Lisianthus dapat ditanam sebagai tumbuhan pot
dalam ruangan atau dibudidayakan sebagai bunga potong. Ada juga yang
memajangnya di rumah untuk mempercantik ruangan. Lisianthus dinikmati sebagai
bunga hias, sedang sebagai bunga potong bisa dipakai dalam berbagai
keperluan, untuk dekorasi hotel, restoran, dan acara perkawinan. Bunga Lisianthus
disenangi kupu-kupu dan lebah. Lisianthus memiliki kualitas sebagai bunga potong
ideal sebab memiliki tangkai bunga yang panjang, bunga yang menarik dan umur
fase life yang lama. Bunga Lisianthus sesudah dipotong dapat bertahan hingga tiga
minggu, sehingga bisa cukup lama untuk menghias ruangan.
tumbuhan Lisianthus memiliki sistem perakaran serabut yang tersusun
dari akar-akar serabut kecil yang berbentuk benang dan mampu menembus tanah
hingga kedalaman 10-15 cm. Tinggi tumbuhan lLsianthus dapat mencapai 60-100
cm. Batang tumbuhan berbentuk bulat dengan ukuran yang sama dari pangkal sampai
ujung dengan permukaan yang licin dan berwarna hijau. Arah tumbuh batang tegak
lurus dan membentuk percabangan yang menggarpu. Lisianthus memiliki daun
duduk (sessilis) yang terdiri dari helaian daun tipis dan lunak yang langsung
melekat atau duduk pada batang tanpa tangkai. berdasar susunan tulang daun,
daun Lisianthus termasuk dalam daun-daun yang bertulang melengkung. Susunan
daun Lisianthus yaitu pada buku tumbuhan ada dua daun yang berhadap-
hadapan dan pada buku berikutnya kedua daunnya membentuk silang dengan daun-
daun sebelumnya atau sesudahnya. Lisianthus memiliki warna bunga yang beraneka
ragam, yaitu putih, kuning, krem, hijau, merah muda, biru, ungu, dan bi-warna.
Bunga Lisianthus yaitu bunga yang lengkap dan sempurna. Tangkai bunga
memiliki penampang bulat dan berwarna hijau seperti batang utama. Dasar bunga
Lisianthus berbentuk rata, yaitu bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar
bunga.
tumbuhan Lisianthus menyenangi sinar matahari, paling cocok tumbuh di
dalam ruangan atau tempat dengan iklim hangat, tumbuh subur pada udara sejuk,
sehingga tumbuhan bunga ini ccok ditanam di daerah dataran tinggi. tumbuhan
Lisianthus dapat tumbuh pada ketinggian antara 950-1500 m dpl. tumbuhan ini
memerlukan kelembaban yang tinggi yaitu antara 70-80% dengan pH tanah 6,5-
7. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan Lisianthus yaitu pada malam hari
berkisar antara 15-18ºC dan pada siang hari 18-23ºC. tumbuhan Lisianthus
yaitu tumbuhan bunga yang memerlukan hari panjang dalam proses
pertumbuhan dan pembungaannya. Panjang penyinaran tumbuhan bunga Lisianthus
mencapai 16 jam/hari. negara kita yaitu negara dengan iklim tropis, dimana
panjang hari siangnya selama 12 jam, sehingga untuk membudidayakan tumbuhan
Lisianthus memerlukan tambahan penyinaran pada malam hari selama 4 jam.
Pertumbuhan tumbuhan terutama pada proses pembungaan dipengaruhi oleh
fotoperiode atau panjang hari serta fitrokrom. Fitokrom yaitu sejenis pigmen yang
berperan penting pada respon pertumbuhan tumbuhan terhadap panjang hari.
Sekarang mulai banyak orang yang menanam bunga Lisianthus sebab
dianggap memiliki prospek yang bagus, permintaan terus meningkat dari tahun
ke tahun. Permintaan ini akan terus meningkat baik di pasar dalam negeri
maupun pasar internasional. Kesulitan pengembangan tumbuhan Lisianthus antara
lain sebab benih atau bibit Lisianthus sulit didapatkan dan harga jual bunga
Lisianthus di negara kita masih cukup mahal. Permasalahan yang lain yaitu waktu
panen Lisianthus yang tergolong lama serta kurangnya pengetahuan tentang cara
budidaya Lisianthus.
Sistematika tumbuhan Bunga Lisianthus :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Gentianaceae
Genus : Eustoma
Spesies : Eustoma grandiflorum (Raf.)
Cara Budidaya Tanamn Lisianthus
1. Penyiapan Lahan
Pengolahan lahan yang dilakukan pada budidaya tumbuhan Lisianthus yaitu
dengan menggemburkan tanah lalu dicampurkan dengan bahan organik.
Sama halnya dengan tumbuhan bunga dalam pot, penyiapan media tanam yang
sesuai akan menjadikan tumbuhan tumbuh dengan optimum dan menghasilkan
bunga yang sempurna. Komposisi media tanam yang dipakai untuk tumbuhan
bunga dalam pot memiliki perbandingan 1:1:1:1 yaitu campuran antara tanah,
pupuk dasar (pupuk kandang), sekam bakar dan cocopeat. Pupuk kandang
memiliki kandungan bahan organik yang baik, sehingga akan membantu
pertumbuhan tumbuhan sebab memiliki kandungan hara yang banyak. Sekam
padi berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga aerasi dan
drainase di media tanam menjadi lebih baik. Sementara cocopeat memiliki
karakteristik yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat dan
mengandung hara esensial. Pada penanaman di lahan, sebelum penanaman
terlebih dahulu dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan
panjang sesuai panjang greenhouse. Jarak antar bedeng sepanjang 40 cm rata
dengan bedeng.
2. Penyiapan bibit
Media yang dipakai untuk penyemaian yaitu campuran cocopeat dengan
media dengan perbandingan 3:2. Benih disemai di atas permukaan media, bukan
dibenamkan. Perkecambahan biasanya berlangsung selama 10-20 hari.
Pembibitan Lisianthus memerlukan suhu antara 15-18 ºC. Perkecambahan
Lisianthus memerlukan kelembaban yang tinggi dengan suhu yang rendah.
Paranet dapat dipakai untuk menjaga suhu dan kelembaban pada lokasi
penyemaian, pembibitan.
3. Penanaman
Penanaman bibit Lisianthus biasanya dilakukan ketika bibit sudah berumur 1-
1½ bulan atau telah memiliki minimal 6 helai daun. Untuk tumbuhan yang akan
ditanam dalam pot, maka persiapan media pot sudah harus dilakukan.
Penanaman di lahan dilakukan pada saat cahaya matahari tidak terlalu terik,
Page | 208
yaitu pagi ataupun sore hari, agar tumbuhan tidak mudah layu. Jarak tanam
lisianthus yaitu 12,5 cm x 12,5 cm. Penanaman dilakukan dengan cara
membenamkan bibit ke dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh
akar dan leher akar (pangkal batang) tertimbun tanah, dengan posisi bibit tegak..
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Pembuatan naungan
tumbuhan Lisianthus memerlukan air yang memadai, namun tidak tahan
terhadap terpaan air hujan sehingga perlu dilakukan pembuatan rumah plastik
untuk tempat budidaya.
b. Pemasangan Lampu
Penyinaran paling baik yaitu pada waktu malam hari antara pukul 22.30-
01.00 dengan lampu pijar 70 watt untuk areal 4 m² dan dipasang dengan tinggi
2 m diatas permukaan tanah. Pemasangan lampu dilakukan pada saat tumbuhan
2-8 minggu sesudah tanam untuk mendorong pembentukan bunga
c. Penyiraman
Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan secara intensif dan hati-hati
selama satu minggu, sebab bibit muda masih rentan dan memerlukan
adaptasi dengan lingkungan pertumbuhan.
d. Penyulaman
tumbuhan Lisianthus yang mati harus segera disulam. Penyulaman
memakai bibit yang sama dengan tumbuhan yang ditanam. Cara
penyulaman dengan membongkar tumbuhan yang rusak dan menggantinya
dengan tumbuhan yang baru.
e. Pemupukan
Pupuk dasar NPK diberikan pada awal penanaman dengan perbandingan 8 :
3,5 : 6,5 sebanyak 5 kg/100 m². lalu dilakukan pemupukan
memakai NPK setiap sebulan sekali.
f. Penyemprotan zat penghambat
Pada tumbuhan hias dalam pot, tinggi tumbuhan Lisianthus disesuaikan dengan
ukuran pot yaitu antara 20-40 cm, sedang pada dasarnya Lisianthus
memiliki tinggi tumbuhan antara 60-90cm sehingga perlu dilakukan
pengaturan pertumbuhan dengan memakai zat penghambat pertumbuhan
g. Penyiangan
Pembersihan gulma di sela-sela tumbuhan dilakukan secara intensif pada fase
awal pertumbuhan tumbuhan, yaitu selama 1 bulan awal, biasanya dilakukan 2
hingga 3 kali. Pembersihan dilakukan manual dengan cara mencabut gulma
ataupun mengeruk lapisan lumut memakai tangan.
h. Pengendalian Hama dan Penyakit
Lisianthus tidak rentan terhadap serangga, namun dapat diserang oleh kutu
daun, leaf miner, larva Lepidoptera, dan hama thrips. Penyakit yang biasa
menyerang yaitu serangan busuk akar, hawar botrytis, bercak daun, downy
mildew, busuk batang. Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dapat
dilakukan secara mekanis atau kimiawi.
i. Pemangkasan
Pemangkasan atau pinching yaitu teknik pemotong atau membuang
pucuk terminal dari bibit asal. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk
tumbuhan yang kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan, menghindari
terjadinya dominasi pucuk apikal serta meningkatkan jumlah bunga pada
tumbuhan. Selain itu pemangkasan pucuk atau pinching juga dapat mendorong
terbentuknya daun sebagai sumber fotosintesis yang lebih banyak untuk
mendukung pertumbuhan tumbuhan.
5. Panen
Pada tumbuhan lisianthus, lamanya periode mekar bunga pertama dengan yang
kedua lebih lama dibandingkan dengan periode mekar bunga kedua dengan
ketiga. Sehingga bunga pertama dipanen terlebih dahulu untuk dijual, sesudah
bunga kedua dan ketiga mekar tumbuhan baru dipanen. Pemanenan lisianthus
dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan hingga ke akarnya. Pemanenan
lisianthus dilakukan dengan syarat ada minimal 2 bunga kembar yang mekar
dan 2 kuntum bunga yang siap mekar dalam satu tumbuhan, yaitu bunga kedua
dan ketiga. biasanya pemanenan dilakukann pada saat tumbuhan berumur 11-14
minggu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari, saat udara masih sejuk.
Panen dilakukan saat ada dua bunga yang mekar bersamaan
6. Pasca Panen
tumbuhan yang telah dipanen dikumpulkan dan ditempatkan dalam wadah.
Wadah disimpan di tempat yang teduh dan aman, sehingga terhindar dari
percikan air atau kotoran lainnya. sesudah pengumpulan selesai, tumbuhan
diangkut ke tempat sortasi. lalu dilakukan pengelompokkan bunga
didasarkan keadaan bunga yaitu tingkat kemekarannya dan keadaan tangkainya
meliputi panjang pendek dan besar kecilnya. sesudah itu dilakukan pemotongan
pada pangkal batangnya memakai gunting yang tajam sekaligus
pembersihan daun disekitar pangkal batangnya. Bunga selanjutnya diikat dengan
memakai karet sebanyak 5 atau 10 tangkai per ikat. Bunga. Selanjutnya
dibungkus dengan memakai plastik pembungkus transparan. Sesegera
mungkin sesudah dibungkus bunga dimasukkan ke dalam air yang sudah diberi
larutan pengawet Untuk pengiriman jarak jauh, bunga dikemas dalam dus karton.
Pada pangkal batang tumbuhan diberi kapas yang sudah dibasahi sebelumnya
memakai larutan berpengawet. Satu dus karton dapat diisi hingga 10 ikat,
dengan posisi ditidurkan.