. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.)
negara kita pisang merupakan tanaman yang sangat penting sebab
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal
dari kawasan Asia Tenggara (termasuk negara kita ) Secara umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu liar dan dapat
dibudidaya.Pisang liar biasanya memiliki buah pisang yang berbiji sehingga
tidak dapat di konsumsi, sedang pisang yang banyak dikonsumsi diketahui
berasal dari buahpartenokarpi ), hal ini terjadi akibat
serbuk sari sulit dibentuk dan sterilisasi pada betina mendekati sempurna.
sedang Pisang komersial yang dikenal sekarang ini merupakan pisang
budidaya keturunan mutasi dari spesies pisang liar
Pisang dengan nama botani Musa spp. merupakan jenis tanaman herba.
Tanaman ini temasuk dalam Regnum: Plantae, Divisio: Spermatophyta,
Subdivisio: Angiospermae, Clases: Monocotyledonae, Ordo: Zingiberales,
Familia: Musaceae dan Genus:Musa,
Secara umum pisang dapat tumbuh di seluruh kawasan negara kita , tanah
yang baik adalah tanah yang kering namun memiliki kapasitas air yang baik akan
namun rata-rata pH tanah berkisar antara 4,5 dan 7,5 Tanaman pisang komersial merupakan tanaman monokotil dan
dibiakkan dengan cara vegetatif. Tanaman ini hanya berbuah sekali lalu mati,
akan namun pada bonggolnya tumbuh tunas dan kemudian menjadi anakan.
Pertumbuhannya sangat mudah, sebab pisang dapat tumbuh di semua jenis tanah
bahkan tanah yang masam sekalipun. Jenis-jenis pisang yang ada memiliki
perbedaan morfologi, yang memberikan variasi dalam kultivar pisang, diantaranya
dari warna buah, warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi
2karakter yang membedakan kultivar pisang. Pisang juga dikatakan tanaman abadi
sebab perkembangan pisang yang terus-menerus yang tidak ada habisnya,
berawal dari munculnya tunas dari umbi kepermukaan dan berkembang terus
menerus melanggengkan kehidupan pisang ,Morfologi pisang
dapat dilihat pada Gambar 2.1.dimana bagian-bagian tanaman pisangterdiri dari :
Tinggi batang mencapai 2 sampai 8 meter tergantung pada variasi dan
kondisi, dan memiliki bonggol yang pendek. Bonggol memiliki mata tunas dan
menghasilkan rhizome pendek dan akar (anakan) dekat pohon induk. Batangnya
merupakan batang semu yang ternyata berupa lembaran daun yang saling
tumpang tindih dengan daun baru dan akhirnya bunga muncul dari bagian tengah
Diameter batang sekitar 48 cm. Ketebalan dapat mencapai 20-50
cm. Batang sejati akan muncul pada saat bunga terbentuk. Batang sejati ini
tumbuh di dalam batang semu hingga muncul dan mendukung tandan. Bagian-
bagian batang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Batang Pisang, a)Bagian dalam batang pisang, b) Batang semu,
c) Pangkal tangkai daun d) Batang sejati.
3Ketika penen batang pisang akan ditebang, atau batang tersebut akan
roboh dengan sendirinya, dan tanaman akan dikembang biakkan kembali dari
anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk. Batang pisang juga memiliki
banyak manfaat lain diantaranya dapat mengobati berbagai penyakit, seperti luka
bakar, cacar, mimisan dan kutil. Manfaat lain yang sangat penting dari batang
pisang adalah sebagai salah satu penghasil serat. Pisang ini sering disebut dengan
pisang Abaka. Seratnya digunakan untuk pembuatan kerajinan rakyat seperti
bahan pakaian, anyaman topi, tas, peralatan makan dan kertas rokok
Daun dewasa terdiri atas upih daun (leaf sheath), tangkai daun (petiole),
dan helai daun (leaf blade).Upih daun membentuk batang palsu, kemudian
berkontraksi menjadi tangkai daun, dan selanjutnya di antara bagian kanan dan
kiri helai daun menjadi tulang utama daun (midrib). Helai daun di bagian kanan
dan kiri tulang daun disebut lembar daun (lamina). Daun berkembang dari bagian
tengah batang palsu dalam bentuk silindris Perkembangan daun
yang sempurna biasanya terletak pada helai daun ke tiga. Jumlah daun pada
batang berkisar antara 10-20 helai daun. Setiap tanaman menghasilkan 35 sampai
50 daun dalam siklus pertumbuhannya, dan rata-rata 40 daun (dalam waktu 8
sampai 18 bulan) .
Helai pisang ini memiliki variasi diantaranya dari segi bentuk dan warna.
Perbedaan ini terbentuk pada pangkal helai daun. Terdapat 3 variasi bentuk
pangkal daun pada tanaman berdasarkan IPGRI (1996) yaitu dengan bentuk
pangkal daun 1) membulat keduanya, 2) salah satu sisi membulat dan 3) bentuk
pangkal daun yang meruncing keduanya (Gambar 2.3).
Gambar 2.3. Pangkal Daun
4Bentuk pertumbuhan helai daun juga dapat membedakan tipe pertumbuhan
tanaman pisang, seperti perbedaan tipe tegakan daun yaitu: 1) tegak, 2) menengah
(intermediate)dan 3) melengkung kebawah. Tipe tegakan daun dapat dilihat pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Tipe Pertumbuhan
Sistem perakaran tanaman pisang berupa akar adventive yang lunak. Akar
primer memiliki ketebalan 5-8 mm serta berwarna putih saat masih muda dan
sehat. Rhizome yang sehat akan menghasilkan akar primer sebanyak 200 sampai
500 akar. Panjang akar yang muncul dari umbi berkisar dari 50 hingga 100 cm,
Bunga pada tanaman pisang merupakan bunga yang muncul berbentuk
kerucut (Gambar 2.5). Bunga terdiri dari gabungan bunga betina dan jantan yang
tersusun dalam kelompok, bunga tertutupi oleh bractea.Braktea dan bunga
tersusun secara spiral sesuai dengan putaran sumbu, sehingga membentuk bunga
yang berukuran besar. Bunga pisang memiliki rasa sedikit menyerupai tepung dan
pahit, dan biasanya dimakan sebagai pelengkap masakan
Bunga-bunga betina memiliki indung telur yang berkembang dan menjadi
buah tanpa penyerbukan (parthenocarpic) untuk membentuk daging yang
merupakan bagian yang dapat dimakan dari tanaman. Namun, pisang liar
menunjukkan penyerbukan silang dan akhirnya membentuk biji (non-
parthenocarpic) , adapun bagian-bagian dari bunga jantan
terdapat pada Gambar 2.5.
Bunga jantan panjangnya antara 6 cm. Benangsarinya ada lima helai dan
jarang yang bisa menghasilkan tepung sari . Dari beberapa kasus
(Musa schizocarpa, Musa acuminata BanksiidanMusa acuminata Errans)
5menghasilkan bunga hermaprodit .Tiap
kelompok bunga disebut sisir. Ada sekitar 12-20 bunga tiap sisir dan sekitar 5-15
sisir dalam satu
Gambar 2.5. Bagian-bagian bunga jantan
Anakan pisang sebenarnya adalah cabang samping yang tumbuh dari
rimpang dan muncul di permukaan tanah pada jarak yang dekat dengan induk.
Anakan pedang memiliki kaitan yang kuat, sedang anakan air memiliki
kaitan yang lemah dengan rimpang induk.Jumlah anakan yang tumbuh
membentuk rumbun berbeda-beda antar kultivar.Anakan pedang yang dipilih
untuk menggantikan induk disebut anakan pelanjut ,
Tipe pembuahan ini disebut parthenocarpy. Terjadinya penyerbukan pada
buah pisang, yaitu dengan bantuan serangga, namun biasanya tepung sari tidak
terlalu subur, sehingga tidak terjadi penyerbukan dengan sempurna. Oleh sebab
itu, banyak pisang yang tidak berbiji. Pembuahan hanya terjadi satu kali untuk
satu tanaman, sesudah itu tanaman mati. Buah dapat dipanen pada umur 80-100
hari dengan ciri-ciri bagian sisi tidak begitu jelas bergerigi mendekati bulat, lebih
bercahaya dan bernas. Ukuran buahnya berkisar antara 6-35 cm x 2.5-5 cm.
Bentuk buah beranekaragam sesuai dengan jenisnya, ada yang bentuknya
membengkok, sedikit lurus dan lurus. Warna buah hijau,kuning, coklat dan
merah. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah (Rozyandra,
2004). Buah pisang biasanya langsung dikonsumsi, akan namun ada buah yang
haris diolah dulu contohnya pisang Kepok dan sawak.
Jenis-jenis, pisang, kunci identifikasi, Musaceae.
Types, banana, identification key, Musaceae
negara kita merupakan pusat keragaman pisang (Musaceae) dan memiliki banyak
jenis dan kultivar pisang yang tersebar hampir di seluruh negara kita . Salah
satunya di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, yang masyarakatnya
masih menanam pisang baik penanaman liar, sektor budidaya keluarga
maupun sektor perkebunan kecil, dan menengah. Diduga masih banyak jenis-
jenis maupun intraspesifik dari pisang-pisang liar dan budidaya yang belum
teridentifikasi dan terdokumentasikan dengan baik. Penelitian ini dilakukan
pada Januari-April 2020 memakai metode jelajah (ekspolarsi).
Pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan data terhadap koleksi
dengan berdasar buku panduan deskriptor pisang sesuai standar
International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI). berdasar hasil karakter
diamati, dideskripsi dilanjutkan dengan pembuatan kunci identifikasi pisang.
Hasil penelitian menemukan jenis-jenis pisang di Kecamatan Curup Tengah
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sebanyak 14 jenis pisang terdiri
atas 2 genus (13 Musa dan 1 Ensete) dengan jumlah 73 individu.
Pisang merupakan salah satu dari tiga marga dalam suku Musaceae dan
merupakan persilangan antara pisang Musa acuminata dengan Musa bulbisiana. Ploidi
dan genom berasal dari M. acuminata dicirikan dengan simbol A, sedangkan dari M.
bulbisiana diberi simbol B. Persilangan dari keduanya menghasilkan diploid AB,
tripoid (AAB dan ABB), dan tetraploid (AAAB, AABB, dan ABBB) (De Langhe et al.,
2009). Secara umum, pisang (Musa L.) dikelompokkan menjadi 2 yaitu pisang tidak
memiliki biji yang terdiri atas kurang lebih 500 kultivar dan pisang memiliki biji atau
pisang liar yang terdiri atas kurang lebih 70 jenis ,Sebagian
besar pisang liar ditemukan di Asia Tenggara, sehingga daerah Indo-Malaysia
merupakan pusat keragaman pisang. Center of diversity pisang tersebar mulai daerah
tropis, sub-tropis, Asia, Amerika, Afrika, hingga Australia 0
Pisang salah satu buah tropis populer di masyarakat dan bernilai ekonomis tinggi di
negara kita . Saat ini pisang memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi
buah-buahan nasional dan menjadi komoditas unggulan di negara kita . negara kita merupakan pusat keragaman pisang (Musaceae)
dan memiliki banyak jenis dan kultivar pisang yang tersebar hampir di seluruh
negara kita Lebih dari 200 kultivar pisang dan 15 jenis pisang liar
diketahui hidup di wilayah negara kita . Jenis pisang liar di negara kita yang telah
terdokumentasikan sebanyak 11-13 jenis (Nasution dan Yamada, 2001).
Jenis-jenis pisang liar yang hidup di wilayah negara kita seperti M. acuminata
diduga sebagai nenek moyang budidaya pisang, morfologi yang bervariasi seperti
bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat lain batang semu, anakan, tangkai, helai daun,
braktea, bunga jantan, dan buah yang bervariasi. berdasar karakter morfologi
pisang diharapkan dapat memberi gambaran pemahaman bagaimana
keanekaragaman jenis-jenis pisang di negara kita dapat terjadi
pemerintah Kabupaten Rejang Lebong
berupaya menyediakan penyediaan bibit pisang Curup unggulan Provinsi Bengkulu.
Masyarakat masih menanam baik penanaman liar, sektor budidaya keluarga
maupun sektor perkebunan kecil, dan menengah. Daerah ini merupakan salah satu
daerah pusat komoditi pisang bagi Provinsi Bengkulu. Diduga masih banyak jenis-
jenis maupun intraspesifik dari pisang-pisang liar dan budidaya yang belum
teridentifikasi dan terdokumentasikan dengan baik di Kabupaten Rejang Lebong
terutama di Kecamatan Curup Tengah. berdasar uraian tersebut tujuan
penelitian ini mengenai jenis-jenis pisang (Musaceae) di Kecamatan Curup Tengah
Kabupaten Rejang Lebong.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April tahun 2020. Lokasi
penelitian berada di Kecamatan Curup Tengah, lokasi berupa perkarangan rumah
dan kebun masyarakat. Metode dipakai dalam penelitian ini adalah metode
jelajah (eksplorasi), menelusuri lokasi penelitian dimana ditemukan koleksi serta
langsung dilakukan pengoleksian , Pengamatan karakter morfologi
Pengumpulan data karakter morfologi terhadap koleksi mengacu buku
panduan deskriptor pisang sesuai standar International Plant Genetic Resources
Institute (IPGRI). Pisang diidentifikasi berdasar karakter morfologi yang diamati
berupa karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter morfologi diamati terdiri dari 60
karakter. berdasar hasil karakter morfologi diamati dianalisis secara deskriptif.
dilanjutkan dengan pembuatan kunci identifikasi pisang.
A. Jenis-jenis Pisang di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong
Hasil penelitian jenis-jenis pisang di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ditemukan sebanyak 14 jenis pisang terdiri atas 2
genus (13 Musa dan 1 Ensete) dengan jumlah 73 individu. Jenis, klasifikasi, jumlah
individu dan jumlah lokasi ditemukan pisang dapat dilihat pada Tabel 1.
Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah jenis pisang terbanyak ditemukan di
kelurahan Air Bang. Hal ini dikarenakan Kelurahan Air Bang memiliki daerah paling
luas di Kecamatan Curup Tengah. Tanaman pisang ditemukan sebagian besar
merupakan tanaman budidaya oleh masyarakat setempat, baik itu diperkarangan
rumah maupun di lahan kecil hingga sedang. Hasil eksplorasi dilakukan di
Kelurahan Talang Rimbo Lama ditemukan jenis pisang unik yaitu pisang petir dari
genus Ensete. Pisang ini memiliki karakter khusus buah berbentuk bulat ditutupi
oleh bractea dan tidak memiliki tunas. Dari hasil identifikasi pisang ditemukan jenis
pisang paling banyak yaitu pisang jantan dengan jumlah 17 individu dan jenis
pisang paling sedikit ditemukan yaitu pisang gembor dan pisang petir dengan
jumlah 1 individu.
Dari hasil kunci identifikasi jenis-jenis pisang yang diperoleh berdasar
identifikasi dengan membandingkan karakter dilapangan mengacu berdasar
deskriptor pisang sesuai standar International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI)
sebagai berikut.
1. M.acuminata Colla genom AA (Pisang muli)
Tinggi tegakan pelepah kurang dari 2 m, warna merah keunguan, bagian
dalam tegakan pelepah hijau terang. Daun tumbuh daun tegak, 232 x 50 cm, kanal
tangkai daun ke-3 lebar tepi tegak, panjang 52 cm. Basis daun runcing, permukaan
dorsal rakis kuning, permukaan ventral rakis kuning, asimetris 232 x 50 cm.
Jantung gasing, ukuran 34 cm, posisi rakis sudut 450, perilaku bractea
menggulung. Free tepal bulat telur, ujung free tepal sangat berkembang, anther
pink keunguan, stigma kuning. Buah lurus, ujung buah tumpul, ada sisa tangkai
putik ujung buah.
2. M. acuminata var. Alasensis genom AA (Pisang monyet)
Tinggi tegakan pelepah 2-3 m, tegakan pelepah coklat keunguan, bagian
dalam tegakan pelepah putih. Daun tumbuh tegak, panjang 196 x 47 cm, bentuk
kanal tangkai daun ke-3 lebar, tepi tegak, tangkai daun 61 cm, basis daun runcing,
permukaan dorsal rakis daun kuning, permukaan ventral rakis daun hijau, simetris.
Jantung membundar, 23,2 cm. Posisi rakis jatuh tegak lurus. Bractea tidak
menggulung. Free tepal bulat telur, ujung free tepal sangat berkembang, anther
putih, stigma kuning gading. Buah lurus dibagian distal, sisa tangkai putik ujung
buah tanpa peninggalan tangkai putik. Hal ini sesuai dengan deskriptor Hapsari
(2014).
3. M.acuminata Colla genom AAA (Pisang udang)
Tinggi tegakan pelepah lebih dari 3 m, tegakan pelepah merah keunguan,
bagian dalam tegakan pelepah hijau muda. Daun tegak, 160 x 47,8 cm, kanal
tangkai daun ke-3 lebar tepi tegak, panjang tangkai daun 48,5 cm, basis daun
runcing, permukaan dorsal rakis daun merah muda, permukaan ventral rakis daun
pink keunguan, asimetris. Jantung pisang gasing, ukuran 27 cm, posisi rakis jatuh
tegak lurus, perilaku bractea menggulung. Free tepal bulat telur, perkembangan
ujung free tepal berkembang, anther kuning, warna stigma kuning. Buah lurus,
ujung buah tumpul, sisa tangkai putik ujung buah tidak jatuh.
4. M.acuminata Colla genom AAA (Pisang pendek)
Tinggi tegakan pelepah 2 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam tegakan
pelepah hijau terang. Daun tumbuh mekar, 168,7 x 85 cm, kanal tangkai daun ke-3
lebar, tepi menyebar, tangkai daun 17,8 cm, basis daun membulat, permukaan
dorsal rakis daun hijau terang, permukaan ventral rakis daun hijau, asimetris.
Jantung gasing, ukuran 22 cm, posisi rakis jatuh tegak lurus, perilaku bractea
menggulung. Free tepal bulat telur, perkembangan ujung free tepal berkembang,
anther putih, stigma kuning. Buah melengkung, ujung buah tumpul, sisa tangkai
putik pada ujung buah tidak jatuh.
5. M. acuminata x M.balbisiana genom AAB (Pisang raja lido)
Tinggi tegakan pelepah 3 m, tegakan pelepah hijau kekuningan, bagian
dalam tegakan pelepah merah muda. Daun tumbuh tegak, 248 x 63,8 cm, kanal
tangkai daun ke-3 lurus, tepi tegak, tangkai daun 54 cm, basis daun runcing,
permukaan dorsal rakis daun kuning, permukaan ventral rakis daun hijau, simetris.
Jantung pisang bulat telur, 36 cm. Posisi rakis jatuh tegak lurus. Perilaku bractea
menggulung. Free tepal bulat, ujung free tepal sangat berkembang, anther putih,
stigma kuning gading. Buah lurus dibagian distal, ujung buah tumpul, sisa tangkai
putik ujung buah tidak jatuh.
6. M. acuminata x M.balbisiana genom AAB (Pisang raja bulu)
Tinggi tegakan pelepah lebih 3 m, tegakan pelepah hijau kekuningan,
bagian dalam tegakan pelepah hijau. Daun tumbuh tegak, 253 x 79,8 cm, kanal
tangkai daun ke-3 lurus, tepi tegak, tangkai daun 46 cm, basis daun membulat,
permukaan dorsal rakis daun kuning, permukaan ventral rakis daun hijau,
asimetris. Jantung pisang bulat telur, ukuran 38,2 cm. Posisi rakis jatuh tegak
lurus. Perilaku bractea sebelum jatuh menggulung. Free tepal bulat telur,
perkembangan ujung free tepal sangat berkembang, anther coklat, warna stigma
kuning gading. Buah lurus distal, ujung buah tumpul, sisa tangkai putik jung buah
tidak jatuh.
7. M. acuminata x M.balbisiana genom AAB (Pisang gembor)
Tinggi tegakan pelepah 2 -3 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam
tegakan pelepah hijau terang. Daun tumbuh merunduk, 234,4 x 79 cm, kanal
tangkai daun ke-3 lebar, tepi tegak, tangkai daun 51 cm, basis daun membulat,
permukaan dorsal rakis daun hijau terang, permukaan ventral rakis daun hijau,
simmetris. Jantung pisang bulat telur, 42 cm. Posisi rakis jatuh tegak lurus.
Perilaku bractea sebelum jatuh menggulung. Free tepal bulat telur, perkembangan
ujung free tepal berkembang, anther coklat, stigma kuning. Buah lurus, ujung buah
membundar, sisa tangkai putik pada ujung buah tidak jatuh.
8. M. acuminata x M.balbisiana genom AAB (Pisang tanduk)
Tinggi tegakan pelepah lebih 3 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam
tegakan pelepah merah keunguan. Daun tumbuh tegak, 167 x 49,5 cm, kanal
tangkai daun ke-3 tepi melengkung kedalam, tangkai daun 43,7 cm, basis daun
membulat, permukaan dorsal rakis daun kuning, permukaan ventral rakis daun
hijau terang, simetris. Jantung pisang bulat telur, ukuran 40,6 cm, posisi rakis
jatuh tegak lurus, perilaku bractea sebelum jatuh menggulung. Free tepal
membundar, perkembangan ujung free tepal berkembang, anther putih, stigma
kuning. Buah melengkung, ujung buah runcing memanjang, sisa tangkai putik
ujung buah menonjol.
9. M. acuminata x M.balbisiana genom ABB (Pisang kepok batu)
Tinggi tegakan pelepah 2-3 m, tegakan pelepah hijau kekuningan, bagian
dalam tegakan pelepah hijau terang. Daun tumbuh tegak, 281,5 x 73,8 cm, kanal
tangkai daun ke-3 tepi melengkung kedalam, tangkai daun 50,9 cm. Basis daun
membulat, permukaan dorsal rakis daun kuning, permukaan ventral rakis daun
hijau terang, asimetris. Jantung pisang lanset, ukuran 33,7 cm, posisi rakis jatuh
tegak lurus, perilaku bractea sebelum jatuh menggulung. Free tepal membundar,
perkembangan ujung free tepal tidak berkembang, anther putih, stigma kuning.
Buah bulat, ujung buah membundar, sisa tangkai putik ujung buah tidak jatuh.
10. M. acuminata x M.balbisiana genom ABB (Pisang kepok lampung)
Tinggi tegakan pelepah lebih 3 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam
tegakan pelepah hijau terang. Daun tumbuh tegak, 160 x 71,7 cm, kanal tangkai
daun ke-3 tepi melengkung kedalam, tangkai daun 53,5 cm, basis daun
membulat, permukaan dorsal rakis daun hijau, permukaan ventral rakis daun
hijau, asimetris. Jantung pisang bulat telur, ukuran 36 cm, posisi rakis 450,
perilaku bractea tidak menggulung. Free tepal membundar, perkembangan ujung
free tepal tidak berkembang, anther putih, stigma kuning gading. Buah lurus
distal, ujung buah tumpul, sisa tangkai putik ujung buah tanpa peninggalan
bunga.
11. M. acuminata x M.balbisiana genom ABB (Pisang kepok lokal)
Tinggi tegakan pelepah lebih 2-3 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam
tegakan pelepah hijau terang. Daun tumbuh merunduk, 288 x 73,4 cm, kanal
tangkai daun ke-3 tepi melengkung kedalam, tangkai daun 55 cm, basis daun
membulat, permukaan dorsal rakis daun hijau, permukaan ventral rakis daun
hijau, simetris. Jantung pisang bulat telur, 40,2 cm. Posisi rakis 450. Perilaku
bractea menggulung. Free tepal bulat telur, perkembangan ujung free tepal tidak
berkembang, anther putih, stigma kuning gading. Buah lurus, ujung buah
tumpul, sisa tangkai putik ujung buah tanpa peninggalan bunga.
12. Ensete sp (Pisang petir)
Tinggi tegakan pelepah 2- 3 m, tegakan pelepah hijau, bagian dalam
tegakan pelepah hijau. Daun tumbuh tegak, 220 x 65 cm, kanal tangkai daun ke-3
tebuka, tepi menyebar, tangkai daun 23 cm, basis daun runcing, permukaan
dorsal rakis hijau, permukaan ventral rakis daun hijau, asimetris. Jantung pisang
lanset, ukuran 21,9 cm. Posisi rakis jatuh tegak lurus. Perilaku bractea sebelum
jatuh tidak menggulung. Free tepal terbelah, ujung free tepal terbelah, anther
putih, stigma tidak ada. Buah bulat, bentuk ujung buah membundar, sisa tangkai
putik pada ujung buah tidak jatuh.
Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu menyimpulkan Jenis- jenis pisang ditemukan berjumlah
14 jenis dengan 73 individu terdiri 2 genus Musa dan Ensete. Jenis-jenis pisang yang
ditemukan yaitu pisang petir (Ensete sp), pisang muli (M.acuminata Colla genom
AA), pisang mas (M.acuminata Colla genom AA), pisang jantan (M.acuminata Colla
genom AA), pisang udang (M.acuminata Colla genom AAA), pisang pendek
(M.acuminata Colla genom AA), pisang gembor (M. acuminata x M.balbisiana genom
AAB), pisang tanduk (M. acuminata x M.balbisiana genom AAB), pisang kepok batu
(M. acuminata x M.balbisiana genom ABB), pisang kepok lokal (M. acuminata x
M.balbisiana genom ABB), pisang kepok lampung (M. acuminata x M.balbisiana genom
ABB), pisang raja lido (M. acuminata x M.balbisiana genom AAB), pisang raja bulu (M.
acuminata x M.balbisiana genom AAB), dan pisang monyet (M. acuminata var.
Alasensis genom AA).